“Sekarang bisa diberkati?” tanya Ba'er sambil berdiri di samping tumpukan gen varietas langka tingkat Raja yang menggunung.
“Bisa. Tunggu sebentar, segera dimulai. Aku akan memindahkan gen-gen ini ke kuil inti bidang dulu.” Han Sen membawa tumpukan gen varietas langka itu ke kuil inti bidang, lalu memasukkannya ke dalam Menara Takdir Langit, baru kemudian kembali ke dalam wilayah inti.
“Mari kita mulai.” Han Sen berjalan menghampiri Ba'er dan bertanya, “Kenapa kau minta aku memberkatimu?”
Han Sen agak bingung. Mengapa Ba'er yang memiliki Kehendak sangat kuat ini tiba-tiba minta diberkati? Ini sangat tidak sesuai dengan sifat asli Ba'er.
"Karena aku butuh tenaga yang lebih kuat untuk mengalahkan seorang anggota." Pandangan Ba'er terlihat tegas.
"Siapa yang begitu... beruntung..." Han Sen hampir mengatakan 'bernasi sial', tapi akhirnya mengubahnya menjadi Keberuntungan, mengingat Ba'er adalah kliennya. Namun dalam hati, Han Sen yakin bahwa dibelit oleh anggota seperti Ba'er sama sekali bukan hal baik. Dalam hatinya ia merasa sedikit dengan gembira, asalkan Ba'er tidak mengganggunya, dia malas mengurus siapa anggota bernasib malang itu.
"Koin emas." Jawab Ba'er.
Han Sen hampir menyemburkan darah tua, rupanya anggota bernasib malang yang dimaksud adalah dirinya sendiri.
"Hm, ada niat." Han Sen terdiam sejenak sebelum mengacungkan jempol kepada Ba'er.
Dalam situasi sekarang, Han Sen tidak bisa menolak. Keuntungan sudah diterima, mustahil untuk tidak melakukannya.
Melihat Ba'er yang kokoh bagai menara baja di hadapannya, Han Sen dengan enggan mengulurkan telapak tangannya dan menekannya ke dahi Ba'er, seraya berkata seperti seorang pastur: "Aku... Han Sen... atas nama Tuhan Pemilik Segala Dewa... menganugerahkan padamu... Ba'er... tenaga sucin yang abadi... untuk mengaktifkan pintu takdir..."
Bersamaan dengan suara Han Sen yang laksana Tuhan, cahaya merah darah yang hangat menjulang dari telapak tangannya, berubah menjadi jalinan sinar merah yang menyatu ke dalam raga Ba'er.
Meski mulutnya mengucapkan ini, di hati Han Sen berharap Ba'er jangan sampai berhasil mencapai level mitos, kalau tidak akan ada satu anggota yang semakin merepotkan.
Baik Sang Penguasa di bidang inti, maupun petarung kuat dari berbagai ras yang menyaksikan kejadian ini di luar, seluruh sorot mata mereka yang tak berkedip sama sekali tertuju pada Han Sen dan telapak tangan yang menempel di dahi Ba'er.
Meski tinggi badan Ba'er jauh melebihi Han Sen, tapi saat ini di hadapan Han Sen, ia bagaikan umat beriman yang sedang menerima penahbisan. Dengan mata terpejam rapat, ia membiarkan tenaga berwarna darah itu menyusup masuk ke dalam raganya.
Gir kehidupan utama dari Kitab Hidup Darah Sutra Saraf terhubung dengan gir kehidupan utama Ba'er. Seiring berputarnya gir kehidupan utama kitab tersebut, gir kehidupan utama Ba'er pun perlahan mulai berotasi mengikuti.
Han Sen bisa melihat gir kehidupan utama Ba'er yang hitam pekat bagaikan obsidian, bertekstur logam. Pada piringan gir tersebut terdapat simbol hitam berbentuk segitiga, di setiap titik sudutnya terukir pola wajah manusia tanpa kelima indra.
Meski tanpa fitur wajah, tiga pola tersebut menunjukkan ciri khas gender: satu wajah terlihat feminin, satu lagi maskulin, sementara yang ketiga samar-samar tak jelas jenis kelaminnya.
“Diya Robe, menurutmu apakah Han Sen benar-benar bisa membuat Arthur mencapai level mitos?” Petarung kuat yang termitosis dari klan Penghancur, Arthur, bertanya pada Diya Robe.
“Kemungkinan mencapai level mitos memang kecil, tapi menurutku ini akan sangat membantu Arthur,” jawab Diya Robe.
Arthur mengerutkan kening halus: “Diya Robe, kau terlalu memanjakan Arthur. Sudah tahu Han Sen tidak mungkin membuatnya mencapai level mitos, masih juga meminjamkan begitu banyak gen varietas langka tingkat Raja? Kalau bukan karena kau, kita tidak akan memfasilitasi transaksi ini.”
Diya Robe memberi hormat halus pada Arthur: “Yang Mulia, gen-gen varietas langka tingkat Raja itu pinjaman pribadiku. Secara alami akan saya kembalikan, Yang Mulia tak perlu khawatir.”
Arthur menggelengkan kepala: “Kukatakan saja kau tak seharusnya membiarkannya begitu. Bagaimanapun dia bukan keturunan darah murni klan Penghancur.”
Diya Robe tersenyum: “Meski Arthur bukan darah murni, tapi bakatnya sangat luar biasa. Ini sudah secara resmi diakui.”
"Bakatnya memang bagus, sayangnya karena faktor darah, persentase keberhasilan mencapai level mitos juga sangat rendah." Arthur berkata.
"Benar, karena itu aku membantunya. Mungkin Han Sen tidak bisa membuatnya mencapai level mitos, tapi setidaknya bisa mengoptimalkan gen yang berantakan. Mungkin inilah peluang Ba'er..." Diya Robe berkata dengan tenang.
"Lao Si, menurutmu bagaimana hasil pemberkatan kali ini?" Pangeran Enam sambil minum teh mengawasi gambar proses pemberkatan Han Sen.
"Sulit diprediksi." Meng Lie merenung.
"Apa maksudmu sulit diprediksi? Dengan dua ribu gen varietas langka tingkat Raja ingin naik ke level Raja? Klan Penghancur terlalu berkhayal indah." Pangeran Enam mencibirkan bibir berkata.
Meng Lie tidak berkata lagi, hanya terus mengawasi Ba'er yang sedang diberkati.
Di alam semesta, banyak orang mengawasi Ba'al. Gir kehidupan utamanya mulai berputar perlahan setelah diaktifkan, disertai tanda cahaya yang semakin berbinar-binar.
Raga Ba'al mengalami perubahan aneh. Sebagai anggota klan Penghancur yang tidak murni, dia hanya memiliki tiga wajah tanpa kepala tambahan. Ketiga wajah itu bergambar wajah jantan tanpa enam lengan khas, membuatnya hampir tak teridentifikasi sebagai anggota klan.
Namun seiring rotasi gir kehidupan, ketiga wajahnya mengalami transformasi ajaib: wajah frontal perlahan kehilangan fitur, wajah kiri semakin maskulin dengan garis rahang yang tegas, sementara wajah kanan berubah ke arah feminim.
Wajah sebelah kiri memancarkan aura pembunuhan yang semakin pekat bagaikan iblis jahat dari Neraka, sedangkan wajah kanan berubah menjadi penuh kasih ibarat Bodhisattva yang welas asih.
Hanya wajah di bagian tengah yang tanpa emosi dan fitur wajah.
Boom!
Di saat yang sama, tubuh Ba'er seakan meledak. Otot-ototnya mengembang seperti balon ditiup, membuat posturnya terlihat perkasa bagai raksasa.
Tenaga pemusnahan mengerikan menyembur dari raganya bagai lahar hitam yang meletus. Dalam nyala api destruktif itu, daging dan darah Ba'er membusuk dan terlepas, hingga akhirnya tersisa kerangka tubuh hitam pekat seperti besi tempa.
Kerangka ini berbeda dari tulang manusia biasa. Warna hitam legamnya menyerupai besi kasar. Perbedaan utama terletak pada tengkorak kepalanya yang memiliki tiga struktur tulang wajah berbeda.
Di sisi kiri seperti iblis jahat, di sisi kiri bagaikan Bodhisattva, sementara tulang wajah bagian tengah yang frontal itu tidak memiliki fitur wajah, bahkan lubang hidung dan rongga mata pun tidak ada, hanya berupa bidang datar.
Di atas kerangka tubuh ini, tenaga pemusnahan hitam yang mengerikan sedang berkobar dengan gila. Di bawah sorotan semua orang, tiba-tiba ketiga wajah Ba'er serentak mendongak ke langit sambil mengaum.
Sisi kiri berteriak seperti iblis jahat, sisi kanan bergumam seperti Buddha yang sedang membaca mantra, sementara wajah tengah yang tidak memiliki mulut itu mengeluarkan raungan panjang tanpa suara.
Bersamaan dengan tiga raungan ini, tenaga pemusnahan pada tubuh Ba'er meletus dengan dahsyat. Hitam yang mengerikan itu sepenuhnya menenggelamkan kerangka tubuh, hanya terlihat tenaga pemusnahan yang menyala bagaikan matahari hitam berputar, sama sekali tidak menyisakan bayangan Ba'er di dalamnya.
Dan seiring semakin pekatnya tenaga pemusnahan hitam itu, di tengah kegelapan ekstrem itu ternyata muncul sebuah bintik cahaya putih. Bintik putih kecil itu perlahan menyebar di dalam tenaga pemusnahan hitam yang bagaikan matahari, secara bertahap mengubah warna tenaga pemusnahan hitam menjadi putih.
"Tidak mungkin..." Paman Enam Huang membelalakkan matanya, cangkir teh di tangannya tergantung di depan mulut yang lupa diteguk. Kedua matanya terpaku menatap bintik cahaya putih di dalam lautan tenaga pemusnahan itu.
Meski kecil, bintik cahaya putih itu bagi petarung kuat yang termitosis seperti Paman Enam Huang jelas terlihat sebagai rantai keteraturan - simbol yang hanya dimiliki petarung tingkat mitos sejati.
