Tungku Penempa Perunggu enggan melanjutkan perjalanan, Han Sen terpaksa meninggalkannya dan melanjutkan perjalanan bersama Li Ke'er serta rombongan.
“Wu wu!” Tungku Penempa Perunggu di belakang Han Sen terus-menerus menyemburkan api, membentuk beberapa karakter: “Jangan pergi! Bahaya!”
Han Sen bertanya bahaya apa yang dimaksud, namun tungku tersebut hanya berulang kali menyemburkan kata "bahaya", memohon Han Sen untuk tidak melanjutkan.
“Tunggu di sini dulu.” Han Sen tentu tak gentar. Di bidang inti, varietas langka yang bisa mengancamnya sudah semakin langka.
Trio tersebut terus terbang maju. Tungku Penempa Perunggu yang ragu-ragu akhirnya mengikuti dari belakang, tetap bersembunyi di belakang Han Sen.
Tak lama setelah terbang, mereka melihat varietas langka melayang di langit berbintang. Begitu saling melihat, makhluk itu mengeluarkan raungan dan menukik ke arah mereka dengan sayap terkembang.
Mutan itu bentuknya agak mirip buaya, tapi seluruh tubuhnya terbuat dari logam merah gelap. Di punggungnya terdapat sayap logam raksasa menyerupai kelelawar, dengan kecepatan terbang yang sangat tinggi.
Tubuhnya memancarkan kilau logam yang intens, mengubahnya menjadi bidang yang menyelimuti area sekitarnya. Di dalam bidang itu, rantai-rantai logam mulai mengkristal dan memblokade seluruh langit berbintang di sekitar mereka.
Han Sen dan rombongannya terikat oleh rantai logam tersebut. Han Sen mencoba melepaskan diri, namun menemukan rantai itu luar biasa keras. Ia bahkan tidak bisa membukanya dengan sekali tenaga.
Saat Han Sen hendak mengerahkan lebih banyak tenaga, tiba-tiba kilatan cahaya menyambar. Mutan itu terbelah menjadi dua bagian, dan rantai yang mengikat mereka pun hancur berantakan.
"Aku tidak akan segan-segan mengambil ini," ujar Linglong dengan datar. Ia segera terbang mendekati mutan tingkat Raja itu dan mulai menggalinya untuk mengambil gen mutan.
“Taktik Sister Linglong sungguh hebat.” Han Sen memuji.
Serangan tadi bersih dan indah, begitu cepatnya sampai Han Sen pun tidak sempat melihat senjata apa yang digunakan untuk membunuh mutan tingkat Raja. Teknik seperti ini jelas bukan hal biasa.
Namun Han Sen juga merasa heran: selama di Istana Surgawi, kenapa tak pernah mendengar tentang Li Ke'er dan Linglong? Dengan kekuatan dan kemampuan mereka, mustahil tak terkenal.
Dengan ekspresi datar, Linglong berkata: “Ini hanya teknik pemotongan ruang biasa.”
Han Sen tersenyum tanpa berkomentar. Teknik gen dimensi ruang memang terkenal sulit dilatih. Kata "biasa" yang ditambahkan Linglong jelas hanya basa-basi yang tak perlu dipercaya.
“Baru datang langsung bertemu mutan tingkat Raja, hoki kita bagus. Sepertinya kali ini hasilnya akan melimpah.” Kata Li Ke'er.
“Apa semua mutan di sini seperti yang tadi?” Tanya Han Sen.
"Ya, varietas langka itu bernama Buaya Sihir Rantai, disebut penguasa di bidang bintang ini. Sebagian besar level Marquis dan Adipati, ada juga cukup banyak level Raja dan yang hampir mencapai tahap mitos. Legenda menyebutkan ada makhluk mitos bernama Dewa Buaya, tapi kami belum pernah melihatnya," jawab Li Ke'er.
Han Sen mengangguk, trio itu melanjutkan langkah. Di sabuk meteor, mereka menemukan gerombolan besar Buaya Sihir Rantai. Saat menyaksikan puluhan ribu buaya itu melesat keluar dari sabuk meteor, Han Sen masih mengamati kawanan tersebut ketika tiba-tiba Ling Long sudah bergerak.
Ling Long yang mengenakan jubah putih terbang mengitari kawanan buaya. Di sana terdapat puluhan ribu buaya sihir, sebagian besar level rendah. Han Sen belum melihat munculnya buaya level Raja.
Persis ketika Ling Long hampir bersentuhan dengan kawanan buaya, tiba-tiba siluetnya menghilang. Teknik gen yang digunakan Ling Long tidak asing bagi Han Sen - itu adalah teleportasi yang terus ia latih.
Hanya saja teleportasi Ling Long jelas sudah mencapai tingkat perpindahan antarbintang, dalam sekejap dia menghilang entah seberapa jauh, Han Sen bahkan tidak melihat bayangannya di tengah kawanan buaya.
Tapi hanya dalam sekejap mata, Han Sen mendengar jeritan keras. Kemudian sosok Ling Long muncul kembali, di tangannya kini ada gen varietas langka berbentuk gir logam yang sama persis dengan gen mutan Raja sebelumnya.
"Ayo pergi, di sini hanya ada satu mutan Raja buaya. Membunuh banyak buaya level rendah ini tidak ada gunanya." Sebelum kalimatnya selesai, Ling Long sudah terbang menjauh.
Han Sen memandang bayangan punggung Ling Long yang menjauh sambil termenung, lalu tersenyum dan mengikutinya.
Han Sen tidak tahu apakah Ling Long sengaja merebut mutan Raja, tapi jika terus begini di mana setiap mutan Raja yang ditemui dibunuhnya, bukankah perjalanannya ini akan sia-sia?
“Ras Langit memang mengerikan, seorang Ling Long yang tak pernah kudengar sebelumnya, ternyata memiliki kekuatan sehebat ini.” Han Sen diam-diam bergolak berbagai pemikiran, nanti bagaimana caranya bisa mendahului Ling Long dalam membunuh buaya sihir.
Dengan kecepatan Han Sen dan rombongannya, kawanan buaya tanpa level Raja itu tentu tak mungkin mengejar mereka, segera tertinggal jauh.
“Di planet raksasa di depan sana terdapat banyak buaya sihir, kita ke sana yuk?” Li Ke'er menunjuk ke arah sebuah planet di depan.
“Bagus.” Han Sen mengangguk pelan, jika memang ada banyak buaya sihir level Raja di sana, maka tak perlu lagi ia berebut dengan Ling Long.
“Planet itu mirip bintang katai putih, suhu dan gravitasinya sangat mengerikan, semua waspada.” Li Ke'er mengingatkan.
Han Sen melirik planet merah gelap itu, sedikit terkejut, dibandingkan dengan bintang biasa, volume bintang katai putih umumnya jauh lebih kecil.
Tapi bintang katai putih di hadapan ini luar biasa besarnya, hanya dengan kekuatan teleportasi antariksa kita bisa mendekatinya dengan cepat. Jika hanya mengandalkan terbang biasa, entah berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Namun langit di bidang inti sebenarnya bukanlah ruang angkasa sesungguhnya. Jarak antar beberapa planet tidak sejauh di alam semesta nyata.
Begitu memasuki area planet, Han Sen langsung merasakan panas membara yang memanggang tubuhnya. Sebuah aliran kekuatan menarik tubuhnya untuk terjatuh ke permukaan planet.
"Gravitasi yang luar biasa hebat!" Hati Han Sen sedikit terkejut.
Dengan kekuatannya saat ini, ternyata masih bisa merasakan pengaruh gravitasi. Kekuatan bintang planet ini melampaui imajinasi.
Tapi ini hanya memberi sedikit pengaruh padanya. Han Sen tetap bisa terbang stabil dalam gravitasi tersebut dan memasuki bagian dalam planet dengan mulus.
Namun karena terbatas gravitasi, Han Sen jelas merasakan kecepatan terbangnya melambat drastis. Bahkan kemampuan merobek ruang untuk teleportasi menjadi berkali-kali lipat lebih lambat dari sebelumnya.
Segera Han Sen menemukan dua buaya rantai sihir yang sedang tiarap di permukaan planet, hatinya langsung berbunga-bunga. Dua buaya rantai sihir itu jelas-jelas makhluk level Raja, dengan sisik logam merah tua yang terlihat mengerikan dan menakutkan.
"Mungkinkah semua buaya sihir di planet ini berlevel Raja?" Han Sen merenung lalu merasa kemungkinan itu sangat tinggi. Suhu dan gravitasi planet ini luar biasa ekstrem, buaya sihir biasa mungkin sama sekali tidak memiliki kemungkinan bertahan hidup di sini.
Bahkan buaya level Adipati mungkin tidak akan mampu bergerak di sini, raganya akan langsung hancur oleh gravitasi mengerikan itu - dengan syarat mereka belum meleleh karena suhu tinggi sebelumnya.
