Han Sen tak bisa melepaskannya. Meski sebelumnya pernah menggunakan Tali Angin milik Feng Qiu Chuan, namun busur yang sudah mengakui tuan itu terasa tak nyaman saat dipaksakan dibuka.
Kini Busur Ular Enam Inti ini berbeda. Saat Han Sen menarik tali busur dengan mudah seiring putaran roda poros, tenaga yang terasa justru lebih dahsyat dibanding Tali Angin.
Han Sen bisa merasakan gaya ruang yang dipancarkan dari badan busur, tetapi dia tidak tahu kemampuan seperti apa yang sebenarnya diberikan gaya ruang tersebut kepada Busur Ular Enam Inti.
Senjata roh binatang tingkat mitos, ini juga pertama kalinya Han Sen menggunakannya, sulit untuk menebak daya hancur seperti apa yang dimilikinya.
Tapi Han Sen tidak berniat menggunakannya segera. Dia lebih memilih menyimpan busur ini untuk identitas Han Sen-nya. Sebagai Emas, Jenderal Emas sudah memberinya tenaga yang cukup untuk bertarung melawan petarung mitos. Selain itu, saat mengendalikan Jenderal Emas, Han Sen tidak bisa menggunakan busur karena terjadi tumpang tindih fungsi.
Justru sangat tepat jika digunakan melalui identitas Han Sen. Jubah Roh Merak Raja dan panah tidak saling mempengaruhi, bahkan bisa menumpuk tenaga, memberikan aspek keamanan yang besar bagi Han Sen.
Sekalipun petarung mitos datang, di bawah kekuatan Jubah Roh Merak Raja dan Busur Ular Enam Inti, bukan tidak mungkin mereka bisa dibunuh dengan panah.
“Kalau anggota Klan Huangji berani mengoceh lagi di hadapanku, akan kuhadiahkan mereka panah. Biar mereka tahu Han Sen juga punya watak!” Han Sen menyimpan busur ular enam inti, berniat mengujinya nanti.
Sekarang dia menggunakan bidang Dongxuan untuk memutus diri dan Dewa Buaya Kecil dari penginderaan. Bahkan Ling Long dan Li Ke'er tak bisa melihat aktivitasnya, jadi tak perlu khawatir busur ular enam inti akan ditemukan orang lain.
“Saat ini masih kurang panah mitos. Punya busur tanpa panah, rasanya belum benar-benar sempurna.” Han Sen berpikir dengan tak pernah puas.
Ling Long dan Li Ke'er berusaha mengejar Han Sen, namun tiba-tiba menyadari kehadirannya menghilang dari persepsi mereka. Meski sudah sampai ke lokasi menghilangnya Han Sen, tak ada jejak maupun petunjuk kecil yang tersembunyi—bahkan kitab Tai Shang Indra pun tak mendeteksi apa-apa.
“Koin emas ini memang punya aura mistis,” ujar Ling Long sambil mengerutkan kening.
"Bahkan lebih dari mistis, segala sesuatu tentangnya sulit dipahami. Hanya saja, orang yang seperti ini mungkin sulit dipersuasi untuk menjadi ulatku." Li Ke'er menghela napas.
"Dia sekuat apapun takkan kabur dari telapak tangan Tai Shang. Jika kamu benar-benar ingin memilihnya, kita bisa pulang ke suku kita dan meminta kepala suku menghitung hasil karya serta asal-usulnya. Baru kemudian mencari cara untuk menjinakkannya," kata Ling Long.
Li Ke'er menggelengkan kepala: "Ulatku, lebih baik kujinakkan sendiri."
Ling Long tidak berkata apa-apa, tapi di hatinya ia tak yakin dengan Li Ke'er.
Kalau dulu, Ling Long merasa tidak ada yang bisa menolak Tai Shang. Tapi koin emas ini benar-benar di luar pemahaman, membuat keyakinannya sedikit goyah.
Menjinakkan orang sembarangan seperti ini sebagai ulat sama sekali bukan hal yang mudah. Apalagi Tai Shang Indra Li Ke'er masih kurang dari sempurna.
Hanya karena Li Ke'er bersikeras demikian, Ling Long pun tak berkata apa-apa.
Han Sen membawa Dewa Buaya Kecil berkeliling membantai habis-habisan, membunuh banyak mutan tingkat Raja inti. Awalnya Dewa Buaya Kecil masih gembira, tapi seiring waktu mulai muak.
Meski Han Sen mengeluarkan banyak minuman untuk membujuknya, jelas Dewa Buaya Kecil semakin sulit dirayu. Makhluk ini semakin berharap bisa melihat dunia penuh godaan di luar seperti yang dijelaskan Han Sen.
"Barang-barang itu memang ada, tapi di bidang inti pasti tidak terlihat. Kamu adalah makhluk dari bidang inti yang tidak mau keluar, bagaimana mungkin aku bisa memperlihatkannya padamu?" Han Sen juga tertekan.
Untung ada Tungku Penempa Perunggu yang banyak membantu Han Sen. Tungku ini berhasil membujuk Dewa Buaya Kecil sampai sangat bahagia, bahkan Dewa Buaya Kecil juga membantunya membunuh banyak varietas langka, sehingga jumlah pedang di tungku penempa semakin bertambah.
Han Sen menggunakan kacamata untuk memeriksa Tungku Pedang, dan menemukan potensinya ternyata mencapai lima bintang. Ini sudah termasuk level tertinggi di antara kelas Raja, dengan persentase keberhasilan mencapai level mitos yang sangat besar.
"Sayangnya, varietas langka dari bidang inti tidak bisa dibawa keluar. Kalau tidak, pantas disebut dibawa di sisinya." Han Sen menghela nafas dalam hati.
Membiarkan Tungku Penempa Perunggu menggiring Dewa Buaya Kecil berkeliling, Han Sen sendiri meninggalkan bidang inti dan kembali ke dalam Paus Putih Besar.
Sebelumnya ketika Han Sen kembali, para bajak laut selalu menyambut kepulangannya dengan penuh semangat. Tapi kali ini, tidak ada yang mengacuhkannya. Semua orang terpaku memandang ke luar Paus Putih Besar, bahkan Bao'er pun demikian.
Han Sen bingung apa yang terjadi. Mengikuti sorot mata orang-orang, dia melihat ke arah yang sama dan terkejut menemukan kawanan ular lagi yang merayap dari Laut Hitam ke daratan. Harimau Putih itu sedang bertempur sengit dengan kawanan ular.
Adegan seperti ini sebenarnya sudah sering terlihat beberapa waktu belakangan, tapi kali ini agak berbeda. Pasalnya jumlah kawanan ular yang merangkak keluar dari Laut Hitam benar-benar terlalu banyak, berkali-kali lipat lebih banyak dibanding sebelumnya.
Terlihat kawanan ular menyelimuti langit dan bumi membanjiri daratan. Di mana pun mereka lewat, semua jamur langsung habis dikunyah, lebih mengerikan daripada serbuan belalang.
Harimau putih terus-menerus membunuh tanpa henti, tapi jumlah ular terlalu banyak. Sebanyak apa pun dibunuh takkan pernah habis, lebih banyak lagi ular yang nekad tanpa takut mati terus merangkak naik.
"Sial!" Fang Qingyu tiba-tiba berseru sambil menatap kawanan ular itu.
"Apa yang sial?" Para bajak laut segera menoleh ke arah Fang Qingyu.
Dengan ekspresi masam, Fang Qingyu berkata: "Jika harimau putih tak bisa menghentikan kawanan ular ini, dan semua jamur di sini habis dimakan mereka, bukankah kita akan kehabisan persediaan makanan?"
“Aku kira ini hal yang terlalu besar, tidak ada ya tidak ada, apa yang terlalu besar. Kita bisa bertransaksi dengan orang lain di bidang inti untuk menukar persediaan makanan,” kata seorang bajak laut level Raja.
“Tidak sesederhana itu. Coba kalian pikir, jika semua jamur sudah dimakan, selain harimau putih itu kehabisan makanan dan mungkin memakan kita, menurut kalian apakah ular-ular itu akan mencari makanan lain? Di sini selain jamur...” Kata Fang Qingyu terhenti, tapi semua sudah paham maksudnya.
Mereka saling memandangi jamur di kepala masing-masing. Tubuh mereka gemetar ketakutan. Jika ular-ular itu menganggap mereka sebagai makanan, mereka harus menghadapi serangan kawanan ular tanpa henti. Akhirnya mungkin akan sangat buruk.
Kengerian ular-ular itu sudah mereka alami berkali-kali. Raga mereka jelas memenuhi standar level Raja, tapi jumlahnya terlalu banyak, takkan pernah habis dibunuh.
Jika bahkan harimau putih tak mampu menahan kawanan ular, mungkin kita juga tak akan bisa.
"Burung merah kecil, pergilah membantunya." Han Sen berkata kepada burung merah kecil. Jika kawanan ular berhasil mendominasi benua, ini akan menjadi masalah besar bagi mereka. Maka Han Sen mengirim burung merah kecil untuk membantu harimau putih mengusir kawanan ular tersebut.
Namun sebelum burung merah kecil sempat bergerak, tiba-tiba terdengar gejolak badai di atas Laut Hitam. Ombak besar yang membahana mengguncang, seekor monster besar bulat berguling-guling merangkak keluar dari dalam Laut Hitam.
