Tak lama kemudian, Tuhan Pencipta merangkak keluar dari cangkangnya yang kosong, meninggalkan cangkang kosong di tempat semula.
"Entah berapa lapis cangkang yang bisa dilepaskan Tuhan Pencipta untuk Guru Han?" Beberapa murid Istana Surgawi yang pernah menghadiri kuliah Han Sen saat ia menjabat sebagai Guru Jalan Suci, masih terbiasa memanggilnya "Guru Han".
"Sulit diprediksi. Jika Tuhan Pencipta itu memang akurat, mungkin level tes Guru Han tidak akan terlalu tinggi. Gen ras kristal memang tidak terlalu kuat, itu fakta."
Di tengah bisikan-bisikan diam-diam para hadirin, Tuhan Sentuh itu perlahan-lahan melepaskan tiga lapis cangkang tambahan, total sudah empat lapis yang terlepas.
Han Sen mulai merasa antusias. Jika kacamata tak bisa mengukur bakat manusia, makhluk suci ini ternyata cukup berguna. Yang penting, apapun levelnya bisa diuji sampai tuntas. Bandingkan dengan kacamata yang untuk makhluk di bawah level mitos, maksimal cuma bisa lima bintang.
Sebenarnya wajar saja. Kacamata cuma melakukan scanning cepat tapi sudah bisa mengumpulkan data sebanyak itu, itu saja sudah luar biasa. Tak mungkin seakurat Tuhan Sentuh yang menguji langsung.
"Kacamata ini kayaknya cuma alat bantu pendidikan dasar untuk anak-anak. Pasti ras kristal punya instrumen yang lebih presisi, ya?" Sambil Han Sen berpikir, Tuhan Sentuh sudah melepaskan lapisan kelima cangkangnya.
"Masih terus berganti kulit... Ternyata bakat Senior Han memang luar biasa..." Qian Yu berdecak kagum saat menyaksikan makhluk suci itu melepas lapisan ketujuh cangkangnya.
Bixi dan Ling Long agak terkejut. Ras kristal yang tingkat evolusi gennya tidak tinggi, memiliki bakat empat tingkat saja sudah bagus. Bakat tujuh tingkat terasa keterlaluan, harus melalui mutasi seberapa hebat agar potensi gen bisa berevolusi sampai tingkat seperti ini.
Namun yang mengejutkan mereka, setelah Tuhan berganti cangkang ketujuh, makhluk itu masih terus berganti kulit.
"Bakat delapan tingkat?" Ling Long dan Bixi sama-sama tertegun sejenak. Hal ini sepertinya mustahil, ras kristal seharusnya tidak mungkin berevolusi sampai tingkat seperti itu.
Sekalipun petarung kuat yang termitosis mau meleburkan gen ilahi mereka ke dalam raga ras kristal, tetap sulit membuat ras yang awalnya memiliki bakat gen begitu lemah mencapai bakat delapan tingkat.
Tapi ini belum berakhir. Setelah Tuhan Sentuh melepaskan lapisan kedelapan cangkang, tubuhnya masih memutar-mutar seolah ada gatal yang tak tertahankan di tubuhnya, seakan takkan tenang sebelum mengelupaskan kulitnya.
Saat Tuhan Sentuh kembali melepaskan satu lapis cangkang, murid-murid Istana Surgawi pun tertawa riang.
"Tampaknya akurasi serangga ini sangat tinggi, jauh lebih baik daripada penilaian sembarangan beberapa orang."
"Senior Han Sen pantas disebut petarung yang disetarakan dengan Senior Guzhu, bakat genetiknya memang benar-benar menonjol."
"Guru Han hebat! Tambahkan tenaga lagi, melebihi ras Tai Shang pun bukan hal sulit!"
"Ternyata bakat sembilan lapisan pun tidak istimewa? Senior Han dengan mudah mencapainya. Baru saja si Anu bilang apa? Sepertinya mengatakan ras kristal tak mungkin punya bakat sembilan lapisan?"
Murid Istana Surgawi yang sejak awal sudah tidak suka dengan Bi Xi dan Ling Long karena urusan Gu Zhu, kini mendapat kesempatan emas dan tentu takkan melewatkannya. Para petarung level Raja dan hampir mencapai tahap mitos masih menjaga identitas mereka dengan tidak mengucapkan kata-kata kasar, namun para murid di paviliun sekitar justru menghujam dengan sindiran pedas tak berujung.
Bi Xi dan Ling Long sama sekali tidak menghiraukan ejekan para murid Istana Surgawi, sambil mengawasi Han Sen yang sedang mengerutkan kening dalam gejolak pemikiran.
"Bakat gen ras kristal mustahil mencapai Sembilan Armor, kecuali Han Sen ini bukan anggota kristal, atau terjadi evolusi gen khusus yang ekstrem. Apapun situasinya, Han Sen layak mendapat perhatian serius," ujar Bi Xi dengan penuh kesungguhan.
Ling Long mengangguk pelan: "Bakat Sembilan Armor sendiri sudah langka, tak disangka ternyata muncul pada tubuh kristal. Jika benar yang terakhir, pasti dia telah meraih kesempatan besar yang tak terbayangkan hingga mampu membawa evolusi gennya ke tingkat mengerikan seperti ini."
Ling Long tidak meragukan bahwa Han Sen adalah ras kristal. Ciri fisik ras kristal sangat mencolok, dan saat Kong Fei yang luar biasa menyalakan lentera dan menciptakan Klan Bukan, banyak petarung kuat dari berbagai ras yang telah melihat Han Sen serta melakukan pengamatan terhadap gen-nya, memastikan tanpa keraguan bahwa dia memang ras kristal.
Saat itu level Han Sen terlalu rendah. Para petarung termitosis bisa langsung menembus gen-nya hanya dengan melirik. Han Sen sama sekali tidak mungkin menyembunyikan kondisi genetiknya, apalagi menyembunyikan rasnya.
Karena itu, Bi Xi dan Ling Long sama-sama condong ke teori bahwa Han Sen telah memperoleh kemampuan luar biasa yang membuat bakat genetiknya mencapai tingkat mengerikan seperti ini, bahkan tidak kalah dibandingkan ras Tai Shang.
Meski memiliki bakat sembilan lapis armor, Bi Xi dan Ling Long tidak memiliki rencana khusus.
Bakat sembilan lapis armor meski langka, bukanlah hal yang mustahil ditemukan. Di ras seperti Huangji dan ras langit, kadang muncul petarung kuat dengan bakat semacam itu.
Terutama Klan Huangji, dengan Badan Kaisar yang kuat sangat mungkin mencapai bakat sembilan lapisan armor. Jadi meski memiliki bakat sembilan lapisan armor, tetap sulit menyentuh Bi Xi dan Ling Long. Harus dilihat kecerdasan bawaan dan kemampuan intrinsik makhluk tersebut.
"Ulat" yang dipesan Bi Xi adalah Yu Shanxin, sedangkan Ling Long memesan Gu Zhu. Mereka sangat puas dengan ulat pilihan masing-masing. Sekalipun Han Sen memiliki bakat sembilan lapisan armor, mereka tidak menganggapnya lebih baik dari ulat mereka.
Namun kejadian berikutnya membuat Bi Xi dan Ling Long tertegun. Meski mereka mempraktikkan Metode Tai Shang Wu Qing yang membuat emosi jauh lebih tumpul dibanding makhluk biasa, kali ini wajah mereka berubah pucat. Dengan ekspresi tercekam, mereka mengawasi Tuhan Sentuh itu.
Lihatlah! Tuhan Sentuh yang baru saja melepaskan lapisan kesembilan cangkangnya itu, ternyata mulai memutar-mutar tubuhnya lagi. Sepertinya ia akan berganti kulit sekali lagi.
"Bagaimana mungkin..." Bi Xi dan Ling Long sama-sama terkejut dalam hati. Bahkan di antara ras Tai Shang, yang memiliki bakat sepuluh lapis pun jumlahnya sedikit.
Murid-murid Istana Surgawi pun tertawa riang. Yun Suyi tersenyum lebar: "Senior Han benar-benar luar biasa, ternyata memiliki bakat sepuluh lapis!"
"Pantasan pencapaian Han Sen begitu tinggi, rupanya memang karena bakat bawaan," ujar Yun Sushang sambil tersenyum.
Berbeda dengan kehalusan saudari-saudari Keluarga Yun, murid-murid Istana Surgawi di paviliun langsung melontarkan cemoohan:
"Kukira bakat sembilan lapis itu hebat, ternyata biasa saja. Guru Han hanya tes sekilas saja sudah langsung sepuluh lapis."
"Iya! Bakat sembilan lapis saja sudah berani menyebut gen ras kristal tidak bagus."
"Kalian belum paham. Yang lahir duluan lebih diutamakan. Kalau diurutkan begitu, sembilan memang lebih besar dari sepuluh."
"Masuk akal! Jadi begitu! Pantasan mereka begitu percaya diri!"
Di tengah sindiran pedas para murid Istana Surgawi, makhluk Sentuhan Tuhan itu benar-benar muncul kembali dari mulut kuda, meninggalkan cangkang seukuran koin.
"Bakat Sepuluh Baju Zirah... Benar-benar Sepuluh Baju Zirah..." Ling Long dan Bi Xi memandang Han Sen dengan tak percaya. Mencari ulat berbakat Sembilan Baju Zirah memang tidak sulit, tapi ulat berbakat Sepuluh Baju Zirah adalah sesuatu yang sangat langka.
Jika tidak ada insiden tak terduga dan sumber daya cukup, probabilitas makhluk berbakat Sepuluh Baju Zirah untuk naik ke tingkat Tuhan sangat tinggi.
Namun sesuatu yang lebih mengejutkan terjadi - kumbang Sentuhan Tuhan yang telah berganti kulit sepuluh kali itu masih terus memutar tubuhnya.
