Baru saja Han Sen kembali ke Pulau Giok Kecil, Qian Yu dan saudari-saudari Keluarga Yun ternyata sudah mendatangi pulau itu.
Han Sen mengerutkan kening halus. Untuk keamanannya, Tuan Istana Surgawi pernah memerintahkan murid-murid Istana Surgawi untuk tidak mendekati Pulau Giok Kecil. Fakta bahwa Qian Yu dan yang lain bisa langsung datang ke pulau ini di situasi seperti ini, hanya membuktikan bahwa mereka datang atas perintah petinggi Istana Surgawi.
Tepat seperti dugaan, mereka membawa satu kabar baik dan satu kabar buruk.
Kabar baiknya adalah masalah Gu Zhu sudah selesai dan dia segera akan dikeluarkan. Kabar buruknya adalah Ling Long dari Tai Shang tertarik pada Han Sen. Jadi Gu Zhu tak perlu ke Tai Shang lagi, tapi Han Sen harus mengikuti Ling Long ke sana.
Yun Sushang berkata: "Yang Mulia Panglima Istana menyuruh kami menyampaikan - jika Kamu juga tidak ingin pergi ke Tai Shang, klan kami pasti akan mencari cara untuk menahanmu di sini. Kamu tidak perlu merasa terpaksa, pergi atau tidak terserah keputusanmu sendiri."
Han Sen mendengar perkataan ini, kondisi hatinya akhirnya membaik sedikit. Tentu saja dia tidak ingin pergi ke Tai Shang. Memberi dia keuntungan sebanyak apapun percuma. Di dalam dirinya ada terlalu banyak rahasia. Tidak mungkin dia membiarkan Ling Long mengintip pemikirannya. Dia lebih takut akan kebocoran privasi yang terang-terangan ini dibanding Gu Zhu.
"Yang Mulia Panglima Istana memintamu datang ke tempatnya. Sepertinya ada beberapa hal yang perlu dijelaskan secara transparan." Lanjut Qian Yu.
Han Sen mengangguk, mengikuti Qian Yu dan saudari-saudari Keluarga Yun menuju tempat tinggal Tuan Istana Surgawi. Kali ini Tuan Istana Surgawi tidak menemuinya di aula utama, melainkan di taman belakang rumahnya.
Qian Yu dan saudari-saudari Keluarga Yun hanya sampai di pintu masuk. Tanpa perintah Tuan Istana Surgawi, mereka juga tidak bisa asal masuk. Han Sen sendiri yang memasuki taman belakang. Di sana dia melihat Tuan Istana Surgawi duduk di dalam paviliun batu, menggenggam cerek teh di tangannya. Sambil minum teh, matanya mengawasi Kolam Teratai di luar paviliun.
“Duduk, di sini bukan balai pertemuan. Hari ini aku juga tidak datang sebagai Tuan Istana Surgawi untuk membicarakan persoalan. Kamu adalah murid Ishara, aku pernah menjadi setengah gurunya, jadi pantas disebut orang tua-mu. Mari ngobrol santai saja.” Tuan Istana Surgawi menunjuk tanah di sebelahnya.
Han Sen tidak bertele-tele, langsung duduk di samping lalu bertanya: “Anda memanggilku kemari ingin membahas urusan Klan Tai Shang?”
Tuan Istana Surgawi tidak menyangkal, mengangguk pelan.
“Lalu, apakah harapan Anda agar aku pergi atau tetap tinggal?” Han Sen melanjutkan pertanyaannya.
Tuan Istana Surgawi tidak langsung menjawab, meneguk tehnya lalu berkata: "Kami memiliki perjanjian dengan klan Tai Shang. Siapapun yang mereka inginkan, kami tidak bisa menolak dan harus memberikan layanan selama empat tahun. Selama ribuan tahun ini, tak terhitung murid terbaik Istana Surgawi yang dibawa ke Tai Shang. Meski sebagian besar kembali dengan selamat dan bahkan mendapat keuntungan besar—semuanya naik ke level mitos—tapi jika boleh memilih, Istana Surgawi takkan mengirim satu pun murid ke sana."
Tuan Istana Surgawi terdiam sejenak, lalu melanjutkan: "Mengenai urusan Tai Shang, kudengar kamu sudah dapat informasi dari Gu Zhu. Tak kusembunyikan lagi: karena begitu banyak murid yang berlatih di sana, kini Tai Shang telah menguasai semua rahasia Istana Surgawi. Bahkan kitab suci rahasia Kitab Langit Tak Bertulisan pun sudah mereka pahami sepenuhnya."
"Kalau begitu, kenapa tidak mencari cara untuk menolak?" Han Sen tahu pasti ada alasan tersembunyi, tapi tetap bertanya. Ia ingin tahu apa kesulitan yang sebenarnya dihadapi Istana Surgawi.
Tuan Istana Surgawi menghela napas halus: "Tidakkah kamu perhatikan, ras langit dan Tai Shang memiliki wajah yang sangat mirip?"
"Maksud Anda..." Hati Han Sen berdebar, seolah memahami sesuatu namun masih samar.
Tuan Istana Surgawi berkata: "Di era kuno, ras langit dan Tai Shang sebenarnya satu ras. Karena perbedaan konsep antara sepasang saudara, akhirnya terbelah menjadi ras langit dan Tai Shang. 《Kitab Langit Tak Bertulisan》dan 《Kitab Indra Tai Shang》juga berasal dari sumber yang sama."
Han Sen ternganga kaget. Sebelumnya dia mengira Li Ke'er dan Ling Long adalah ras langit, lalu menduga Tai Shang memiliki metode khusus seperti Klan Rubah Pesona yang bisa mengubah penampilan ras.
Sekarang baru dia tahu, ternyata Li Ke'er dan Ling Long benar-benar bisa disebut sebagai ras langit.
Tuan Istana Surgawi melanjutkan: "Karena terlahir dengan kekuatan tiga mata dan raga yang sangat tangguh, Tai Shang sejak era kuno telah mampu mendominasi antariksa. Meski saat itu tidak seperti sekarang yang bisa berpindah antar berbagai bidang bintang, tapi di zamannya itu sudah dianggap luar biasa."
"Hanya saja kemampuan reproduksi Tai Shang sangat buruk, kemampuan pengembangbiakan mereka lemah. Populasi mereka tak pernah bisa berkembang. Di puncak keemasannya, Tai Shang hanya berjumlah ratusan orang saja. Baru setelah kelahiran tiga bersaudara kembar, perubahan besar terjadi. Ketiga saudara kembar itu masing-masing memiliki bakat istimewa, dengan cepat menjadi pilar penting Tai Shang. Sang kakak sulung menjadi kepala suku, sementara adik kedua dan ketiga menjadi Elder. Kolaborasi tiga bersaudara ini berhasil merebut wilayah langit berbintang yang luas, menjadikan Tai Shang sebagai ras penguasa kelas raksasa yang menguasai bidang bintang yang luas di alam semesta saat itu."
"Tapi masalah rendahnya kemampuan pengembangbiakan Tai Shang tetap ada. Meski sudah merebut banyak bidang bintang, jumlah kerabat saat itu hanya 200-300 orang. Jangankan menguasai seluruh alam semesta, menguasai beberapa bidang bintang saja sudah sangat sulit. Akibatnya, timbul perbedaan pendapat di antara ketiga bersaudara itu."
"Adik kedua dari trio bersaudara ini mengusulkan kawin silang dengan ras serupa untuk meningkatkan kemampuan pengembangbiakan Tai Shang. Sang kakak tertua bersikeras harus mempertahankan kemurnian garis keturunan Tai Shang. Sedangkan adik ketiga bersikap netral, menganggap kedua pendekatan bisa dilakukan. Ketiganya adalah jenius langka yang tak ada satupun bisa saling mempersuasi. Adik ketiga masih relatif baik, namun konflik konsep antara kakak tertua dan adik kedua semakin parah."
“Karena bos kedua bukan kepala suku, idealisme-nya tak bisa diwujudkan. Akhirnya, dia memilih membawa sebagian kerabat pergi dan mendirikan Ras Langit sendiri yang bertahan hingga kini, sehingga terciptalah Istana Surgawi saat ini. Percampuran darah meningkatkan kemampuan pengembangbiakan Ras Langit, namun karena faktor kawin campur, gen Ras Langit menjadi kurang stabil dengan fluktuasi bakat genetik yang cukup signifikan. Setelah bertahun-tahun kawin campur, sebagian besar bakat genetik Ras Langit memang kalah dari keturunan murni Tai Shang. Tapi kadang muncul anggota Ras Langit dengan gen super kuat yang bahkan melampaui keturunan murni Tai Shang.”
Di sini, Tuan Istana Surgawi menghela nafas: “Tapi bagaimanapun kita tetap berasal dari Tai Shang, ikatan darah masih ada. Dulu saat Ras Langit mengalami krisis, Tai Shang pernah membantu sepenuh tenaga. Makanya perjanjian yang ditandatangani pemimpin Ras Langit saat itu dengan Tai Shang sulit kami batalkan. Status Ras Langit sekarang memang berkat bantuan Tai Shang, jadi pantas memberi imbalan. Lagipula itu bukanlah hal yang buruk.”
“Maksud Lao adalah ingin aku pergi ke Tai Shang?” Han Sen merenung sambil bertanya.
Tuan Istana Surgawi menggelengkan kepala: “Pergi atau tidak, itu sepenuhnya keputusanmu. Aku hanya menjelaskan relasi sebab-akibatnya. Jika kau pergi, aku menjamin keamananmu. Selama aku masih ada, selama kau tidak melakukan pembunuhan besar di Tai Shang, orang tua ini bisa memikul tanggung jawabnya. Tentang ini kau tak perlu khawatir. Lagipula Tai Shang memiliki harta berharga yang sangat membantu untuk lukamu. Jika kau pergi ke sana, bisa terhindar dari masa pemulihan dua tiga tahun, dan pulih dalam waktu singkat. Tentu saja, jika tak mau pergi, itu juga bagus untuk Istana Surgawi kami. Kau bisa tinggal dengan tenang di sini, urusan dengan Tai Shang akan kuhadapi.”
Han Sen tersentuh mendengarnya, tapi tahu Tuan Istana Surgawi memang ingin dia pergi. Namun Han Sen punya alasan sulit sendiri – rahasianya benar-benar tak boleh diketahui ras lain. Kalau tidak, bisa jadi bencana menghancurkan bagi Sanctuary dan umat manusia.
