"Bagaimana caranya mengeluarkan dua anggota ini dari bidang inti?" Han Sen mengikuti Buaya Dewa Kecil dan Tungku Penempa Perunggu dari belakang. Melihat sikap mereka yang "Tuhan menghalangi bunuh Tuhan, Buddha menghalangi bunuh Buddha", semua varietas langka langsung kabur dari kejauhan setelah mencium baunya, membuat Han Sen sangat tergoda.
Jika bisa membawa mereka keluar, Tungku Penempa Perunggu yang belum termitoskan, rantai keteraturan gravitasi Buaya Dewa Kecil sebenarnya kemampuan yang sangat berguna.
Selama satu tahun lebih ini, Han Sen juga mempelajari banyak data tentang bidang inti - semuanya dokumen rahasia Istana Surgawi. Namun bahkan dengan itu, Han Sen tetap tidak menemukan metode khusus untuk membawa inti heterogen keluar dari bidang inti.
Selain membunuh mereka dan menggali keluar gen varietas langka inti, hampir mustahil untuk membawa yang hidup keluar.
Buaya Dewa Kecil sangat tidak senang dengan ketidakhadiran Han Sen yang lama. Begitu melihatnya, langsung berteriak-teriak ke arah Han Sen seolah menuduhnya.
"Lihat apa ini?" Han Sen cepat-cepat mengeluarkan barang persiapannya - sebuah kacamata hitam khusus.
Buaya Dewa Kecil langsung terpaku pada kacamata hitam di tangan Han Sen, penasaran mengamati kacamata itu sampai lupa memprotes.
Han Sen memasang kacamata hitam itu di wajah Buaya Dewa Kecil. Untungnya belakangan ini tubuhnya agak membesar (tapi tidak terlalu banyak), sehingga kacamata itu pas di wajah buaya panjangnya.
"Keren!" Han Sen melirik Buaya Dewa Kecil berkacamata sambil mengacungkan jempol.
Penampilan Buaya Dewa Kecil sekarang mirip preman kelas kakap, sangat berkelas.
Tapi memang berhasil menutupi pandangan meremehkannya yang alami, seketika membuat orang merasa jauh lebih berkesan.
Buaya Dewa Kecil sepertinya sangat puas dengan kacamata hitamnya, terus bercermin dengan wajah penuh kebanggaan, mendongakkan hidungnya tinggi-tinggi seperti sikap "Bapak ini memang keren".
Ingin memanfaatkan tenaga Buaya Dewa Kecil untuk membunuh varietas langka mitos, tapi Han Sen juga tidak tahu di mana letaknya. Tungku Penempa Perunggu yang sudah menuntun setengah hari hanya menemukan satu inti heterogen level Raja, bayangan varietas mitos pun tidak terlihat.
Karena gagal menemukan varietas mitos, Han Sen kehilangan minat. Ia mencari kesempatan untuk meninggalkan bidang inti diam-diam saat Buaya Dewa Kecil lengah.
Begitu Han Sen melangkah masuk ke gerbang kuil inti bidang, siapa sangka tepat sebelum melewati pintu, Buaya Dewa Kecil tiba-tiba menyembul entah dari mana dan melompat ke bahunya.
Han Sen tidak sempat terhenti, tubuhnya sudah masuk ke dalam kuil inti bidang.
Awalnya Han Sen mengira Buaya Dewa Kecil akan dihalangi di luar gerbang, tapi saat berbalik memandang, langsung terkejut karena Buaya Dewa Kecil ternyata tiarap di bahunya, ikut masuk ke kuil inti.
Buaya Dewa Kecil dengan protes berteriak dua kali ke arahnya, seolah menuduh Han Sen terlalu licik, sebelumnya sudah bicara kosong, sekarang malah ingin kabur lagi.
Han Sen tak menghiraukan protesnya, mengangkatnya lalu mengamati dari kejauhan sambil bergumam lirih, "Tidak masuk akal. Inti heterogen seharusnya tidak mungkin masuk kuil inti. Ribuan tahun tak ada pengecualian. Kenapa Buaya Dewa Kecil bisa? Mungkin karena percobaan modifikasi ras kristal?"
Han Sen masih ragu-ragu, tapi fakta Buaya Dewa Kecil bisa masuk kuil inti jelas sebuah hal bagus.
Han Sen membawa Buaya Dewa Kecil, mencoba apakah bisa kembali ke Alam Semesta Raya. Setelah diuji, ternyata benar-benar bisa dibawa keluar, membuat Han Sen semakin berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Buaya Dewa Kecil di ruangan Han Sen penasaran mengamati sekeliling, terlihat sangat ingin tahu terhadap segala sesuatu.
"Sukses besar, ternyata benar-benar bisa dibawa keluar! Ini varietas langka mitos dengan potensi sembilan bintang, suatu saat bisa naik ke Tuhan!" Hati Han Sen bergembira, tapi setelah dipikir ulang, merasa ada yang tidak beres.
Dia bersama Buaya Dewa Kecil dengan identitas Koin Emas. Sekarang membawa Buaya Dewa Kecil ke Istana Surgawi, jika Ling Long melihatnya, bukankah dia akan tahu bahwa dirinya adalah Koin Emas?
"Tidak bisa! Tidak boleh meninggalkan Buaya Dewa Kecil di sini." Han Sen mengabaikan protes Buaya Dewa Kecil, langsung membawanya kembali ke bidang inti.
Buaya Dewa Kecil di dalam bidang inti mengaum kesakitan sambil marah, sangat tidak puas karena Han Sen membawanya kembali ke tempat ini.
Han Sen menghibur Buaya Dewa Kecil untuk beberapa saat, bahkan berjanji akan segera membawanya keluar dengan banyak keuntungan, akhirnya berhasil menstabilkannya dengan upaya setengah hati.
Han Sen mencoba membawa Tungku Penempa Perunggu masuk ke kuil inti, namun objek tersebut langsung dipantulkan keluar dan sama sekali tidak bisa masuk.
"Sepertinya ini karena hubungan eksperimen modifikasi ras kristal, Buaya Dewa Kecil baru bisa meninggalkan bidang inti." Han Sen bergolak berbagai pemikiran, setelah membawa Buaya Dewa Kecil keluar, di mana wilayah yang cukup aman untuk menempatkannya?
Istana Surgawi jelas tidak memungkinkan, tempat yang memiliki hubungan emosional dengan Han Sen juga tidak bisa. Dengan pertimbangan ini, seolah tidak ada wilayah yang layak untuk menempatkannya.
Namun membiarkan Buaya Dewa Kecil berkeliaran sendiri di Alam Semesta Raya, pertama merupakan pemborosan preman super seperti ini, kedua Han Sen juga merasa agak tidak nyaman.
Alam Semesta Raya tidak seperti bidang inti, meski Buaya Dewa Kecil sudah bisa mendominasi di dalam bidang inti, tapi di Alam Semesta Raya terdapat terlalu banyak petarung kuat dan varietas langka yang mampu membunuhnya.
Tiba-tiba Han Sen tidak bisa memikirkan tempat untuk menempatkan Buaya Dewa Kecil, terpaksa dia kembali sendirian ke Istana Surgawi terlebih dahulu.
Awalnya Han Sen masih ingin pergi ke Bintang Gerhana untuk menghubungi Paman Kecil dan Xie Qing Di, menanyakan apakah lokasi mereka memungkinkan untuk menempatkan Buaya Dewa Kecil. Tapi siapa sangka, sebelum sempat meninggalkan Pulau Giok Kecil, dia sudah melihat Gu Zhu mendekati pulau itu.
"Han Sen, lukamu seharusnya sudah hampir sembuh, kan?" Gu Zhu mengamati Han Sen sambil bertanya.
"Sudah 80-90% pulih." Jawab Han Sen.
"Itu sudah cukup. Aku akan pergi ke Kota Kaisar Putih untuk berburu varietas langka. Mau ikut?" Kata Gu Zhu.
"Kota Kaisar Putih? Aku tidak punya token komandonya." Setiap kota dari Lima Kaisar membutuhkan giok khusus untuk masuk, dan tidak bisa digunakan secara universal. Saat ini Han Sen hanya memiliki token Kota Kaisar Hitam, mustahil masuk ke empat kota lainnya.
Gu Zhu melempar sebuah token padanya sambil berkata datar: "Sekarang kamu punya."
“Baiklah, setidaknya kamu harus memberitahu aku, seperti apa situasi Kota Kaisar Putih itu?” Han Sen menangkap token komando Kota Kaisar Putih sambil mengangkat bahu.
“Sambil jalan kita bicara.” Gu Zhu berbalik dan langsung menuju arah Giok Putih Ibu Kota.
Han Sen mengikutinya sambil sekalian menanyakan kondisi Kota Kaisar Putih.
Berbeda dengan Kota Kaisar Hitam, Kota Kaisar Putih hanya dihuni varietas langka level Raja ke atas, bahkan ada yang mencapai tingkat mitos. Tapi varietas langka disini aneh, berbeda dengan yang liar.
Setelah Gu Zhu selesai menjelaskan gambaran umum Kota Kaisar Putih, mata Han Sen langsung berbinar-binar.
“Maksudmu, Kota Kaisar Putih adalah arena pertarungan hewan raksasa? Asal bisa membunuh varietas langka di arena, kita langsung dapat telurnya?” Han Sen bertanya dengan ekspresi tak percaya.
“Kurang lebih. Kalau kekuatanmu cukup untuk berburu varietas langka mitos, mendapatkan telur level mitos juga tidak sulit.” Gu Zhu mengangguk.
"Ternyata ada tempat bagus seperti ini, kenapa tidak memberitahu saya dari dulu?" Han Sen berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
