Baru pada momen ini, murid-murid Istana Surgawi merasakan batu raksasa yang menindih hati mereka mulai mereda, seolah sedikit lega.
Han Sen sudah menjadi makhluk tingkat tertinggi di Istana Surgawi, namun Ling Long hanya berdiri diam saja. Bahkan sehelai rambutnya pun tak bisa disentuh Han Sen. Citra perkasa ini bagaikan gunung besar yang menindih dada murid-murid Istana Surgawi hingga hampir kehabisan napas, memunculkan kesan bahwa Ling Long seperti Tuhan yang sulit ditandingi.
Tebasan pisau Han Sen yang merobek lengan baju Ling Long ini barulah sedikit meredakan perasaan tegang yang dirasakan semua orang.
“Lanjutkan.” Ling Long mengibaskan gaunnya, Kekuatan Gigi Mutlak yang sedang menyebar di bagian atas tiba-tiba padam seperti api tak berakar.
Han Sen kembali mengayunkan telapak tangan, jurus Gigi Taring Bersilang kembali menghantam ke arah Ling Long. Hanya saja tenaga dan kecepatannya kini tidak diketahui berapa kali lipat lebih kuat dari sebelumnya.
Baru pada saat ini Ling Long mulai bergerak. Namun hanya dengan melangkah setengah langkah saja, dia sudah berhasil menghindar dari jurus Gigi Taring Bersilang Han Sen. Masih belum terlihat niatnya untuk membalas serangan.
Han Sen mendorong tenaga dan kecepatan diri sendiri ke level yang jauh lebih tinggi—berlipat-lipat kali lebih kuat dari sebelumnya—lalu mengulangi jurus Gigi Pedang. Dengan menghentakkan kaki perlahan, Ling Long justru berhasil menghindari seluruh serangan pedang gigi tersebut. Kali ini, jurus Han Sen tak lagi bisa menyentuh ujung gaunnya sedikitpun.
"Meski kecepatan Han Sen bisa melebihi kecepatan gerakan alam semesta dan mengejar Ling Long, posisinya saat ini tetap tidak menjanjikan. Ini seperti dua pesawat ruang angkasa yang bergerak berlawanan arah. Han Sen berada di salah satu pesawat itu dan ingin mengejar pesawat lainnya. Kecepatannya sendiri harus melebihi total kecepatan kedua pesawat." Qian Yu juga melihat kesulitan yang dihadapi Han Sen.
"Kemampuan klan Tai Shang ini terlalu mengerikan! Ini seperti curang, bahkan seluruh alam semesta membantunya!" Yun Suyi mengerutkan kening.
"Kalau tidak demikian, bagaimana mungkin klan Tai Shang menjadi klan nomor satu di alam semesta? Bahkan Klan Dewa Kuno yang memiliki mitos alami pun sangat iri dengan kemampuan klan Tai Shang ini." Gu Zhu berkata.
Tuan Istana Surgawi saat ini juga memandang Han Sen dengan penuh minat, tersenyum bahagia berkata: "Kemampuan klan Tai Shang ini memang sangat hebat. Bertarung melawan Tai Shang sama saja bermusuhan dengan seluruh alam semesta. Meski level Ling Long masih rendah dan pengaruhnya terhadap dunia terbatas, makhluk hidup setingkat tetap akan dimakan mentah-mentah jika bertarung dengannya. Tanpa kekuatan yang melebihi satu dua tingkat di atas Tai Shang, memang sulit untuk melawan mereka. Pantas disebut tak terkalahkan di level yang sama dalam arti sebenarnya. Bagaimana Han Sen akan menyusun strategi?"
"Menurut Anda, apakah Han Sen mampu menghadapi Ling Long?" Wanita itu menatap Tuan Istana Surgawi dengan ekspresi terkejut.
"Bukankah Anda terus-menerus lebih memihaknya?" Jawab Tuan Istana Surgawi.
"Aku memilihnya karena kemampuan memberkati dan senjata mitos yang dimilikinya. Meski bakat alaminya sendiri juga cukup bagus, bahkan bisa disebut sebagai top-tier di level setingkat, tapi kekuatan klan Tai Shang itu bahkan yang top-tier pun tak mampu menyaingi. Ini bukan berarti Han Sen lemah, melainkan klan Tai Shang terlalu kuat," kata wanita itu.
"Belum tentu juga tak bisa melawan." Tuan Istana Surgawi menatap Han Sen sambil berkata dengan datar.
Satu set teknik Gigi Pedang Han Sen habis digunakan lagi, lalu dia berhenti sejenak tanpa melanjutkan serangan.
"Ada teknik gen apa lagi? Tunjukkan semuanya." Ling Long berkata datar. Dia ingin melihat sebenarnya kemampuan apa saja yang dimiliki Han Sen, sehingga masih belum berniat untuk aktif bertindak.
Saat ini, murid-murid biasa Istana Surgawi memandang Ling Long dengan sorot mata seperti sedang menyaksikan Sang Dewi Perang yang tak mungkin dikalahkan.
Tapi Han Sen sama sekali tidak merasakan hal itu. Dia pernah menyaksikan adegan Ling Long menjadi pelayan bagi Tai Kura-kura dan Kura-kura Kecil, sehingga sulit baginya menghubungkan wanita ini dengan citra dewi tak terkalahkan.
"Dan tenaga Ling Long, dari perspektif Han Sen, sebenarnya bukan tidak bisa dipecahkan."
"Banyak murid Istana Surgawi memandang Han Sen dengan penuh harap. Dengan mengidentifikasi diri dalam posisinya, mereka semua merasakan keputusasaan yang mendalam. Bahkan menyentuh ujung gaun Ling Long pun mustahil. Kini mereka hanya ingin tahu: Apakah Han Sen benar-benar mampu menghancurkan kemampuan semacam ini? Jika tidak, begitu Ling Long bertindak, mungkin hanya dengan satu jurus saja Han Sen pasti kalah total. Bagaimanapun, itu adalah jurus yang diperkuat oleh kekuatan alam semesta, daya hancurnya pasti sulit dibayangkan."
Han Sen mengibaskan tangannya, tersenyum pada Ling Long: "Pemanasan selesai. Sekarang mari kita mulai pertarungan sesungguhnya."
"Gila! Tadi itu disebut pemanasan?!"
"Senior Han... ngibulnya agak keterlaluan nih..."
"Haha, pantas disebut Senior Han. Bahkan membual pun bisa terlihat begitu berkelas!"
……
Kemampuan bertarung yang ditunjukkan Han Sen baru saja, bahkan di antara level Raja sembilan lapisan pun termasuk kelas top. Wajar saja tidak ada yang percaya itu hanya pemanasan belaka.
Namun hal ini justru membuat murid Istana Surgawi merasa lebih lega. Saat memandang Ling Long, perasaan tidak bisa ditandingi itu pun melemah.
Bahkan Ling Long yang setelah mengaktifkan Tai Shang Zhi Yan memiliki hubungan emosional sangat tipis dan hampir kehilangan suka-duka-marah-bahagia, juga tak bisa menahan diri mengerutkan kening halus.
"Anak muda ini... sok berlebihan..." Tuan Istana Surgawi pun merasa bingung antara ingin tertawa dan menangis.
"Mirip Bapak waktu muda dulu," ujar sang wanita.
"Aku waktu muda benar-benar tangguh, bukan sok!" Tuan Istana langsung membantah dengan serius.
Sang wanita meliriknya sinis. Meski tak berkata apa-apa, sikap mencibirnya terlihat jelas.
Tuan Istana pun paham situasi dan tak melanjutkan. Bagaimanapun juga, semua 'urusan konyol' masa mudanya tercatat jelas dalam ingatan sang wanita.
“Kalau pemanasan sudah selesai, mari kita mulai.” Ling Long masih menggunakan nada bicara yang tenang. Perasaan yang muncul tadi hanya sekilas, ucapan Han Sen tidak bisa mempengaruhinya terlalu banyak.
Tai Shang Wu Qing bukanlah omong kosong. Tingkat Ling Long masih rendah, mirip petarung kuat tingkat mitos dari Tai Shang. Bahkan jika istri dan anak perempuan mereka dipermalukan sampai mati di depan mata, tak akan ada riak di hati mereka.
“Kalau begitu perhatikan baik-baik.” Han Sen perlahan mengangkat tangan kanannya, lalu lima jarinya satu per satu mengepalkan membentuk tinju.
Semua orang mengira Han Sen akan memukul, tapi setelah mengayunkan lengan, dia malah berhenti sambil berkata pada Ling Long: “Pernahkah kau dengar pepatah ini?”
“Pepatah apa?” tanya Ling Long.
“Setingkat aku adalah raja.” Han Sen mengucapkan kata demi kata dengan tegas dan jelas.
"Tidak." Ling Long paham maksud Han Sen, tapi raut wajahnya sepertinya tak berubah. Kekuatan diekspresikan lewat tenaga, bukan retorika.
Murid-murid Istana Surgawi mendengar ucapan itu memang terasa penuh keanggunan legendaris, tapi melihat situasi Han Sen saat ini, mengucapkan kata-kata seheroik itu sepertinya kurang pas.
"Kalau begitu sekarang kau pasti sudah tahu." Begitu kata Han Sen, langsung melancarkan satu pukulan.
Bzzzt!
Tubuh Han Sen merobek ruang, sekejap menghilang dari penglihatan semua orang. Ketika muncul kembali, satu pukulan telah mendarat di wajah Ling Long. Darah hidung menyembur deras, seluruh tubuhnya terlempar ke belakang dan menghantam batas gaib pertahanan arena latihan perang dengan keras, membuat perisai itu bergoyang-goyang.
Sepanjang Istana Surgawi sunyi senyap bagai kuburan. Begitu heningnya hingga bunyi sebuah jarum jatuh ke tanah seakan terdengar ke seluruh alam semesta.
