"Setingkat aku adalah Raja!" Kalimat yang pernah diucapkan Han Sen tadi melintas di otak semua orang, namun sensasinya kini sama sekali berbeda.
Raga Ling Long yang terjatuh ke tanah bangkit tegak seperti mayat kaku. Darah di wajah dan batang hidung yang patah telah pulih seperti semula dalam sekejap, kembali memancarkan kecantikan nan sempurna tanpa bekas luka sama sekali.
"Teknik gen apa itu?" tanya Ling Long sambil menatap Han Sen.
Han Sen ternyata bisa meningkatkan kecepatannya hingga melampaui pengaruh alam semesta dalam sekejap, bahkan membuatnya tak sempat bereaksi. Ini mutmustahil dilakukan oleh level Raja sembilan lapisan. Sekalipun di antara para calon mitos, hanya segelintir yang mampu mencapai kecepatan seperti ini. Ling Long memang mengenal beberapa, tapi Han Sen tidak termasuk di antaranya - lagipula mereka semua sudah hampir mencapai tahap mitos.
Contohnya Yu Shanxin dari Istana Surgawi, kecepatannya memang bisa mencapai level seperti ini. Tapi itu saat Yu Shanxin menggunakan Mata Surgawi dan Jalan Kejahatan. Han Sen hanya anggota ras kristal, dia tidak punya Mata Surgawi.
"Bukan teknik gen apa-apa, cuma satu pukulan asal." Han Sen berkata sambil tersenyum.
"666, gaya ngegas Senior Han bikin Fu banget."
"Haha, 'satu pukulan asal', perkataan Senior Han memang Bagus."
"Tai Shang juga tidak istimewa ya, bahkan satu pukulan asal Senior Han saja tak mampu menahan."
Para murid Istana Surgawi semua meneriakkan, sejak awal mereka memang tidak menyukai Ling Long dari Tai Shang, semua ikut memperburuk keadaan.
Yun Suyi di depan mata sudah tidak tahan lagi menyembunyikan senyum: "Senior Han ini benar-benar, tidak bisa bicara baik-baik ya?"
"Harusnya punya semangat seperti ini, dari dulu sudah tidak suka dengan orang-orang Tai Shang itu." Yun Sushang malah berkomentar.
Gu Zhu tersenyum tipis, namun tidak berkata apa-apa. Orang lain mengira Han Sen sengaja memprovokasi Ling Long, tapi dia tahu ucapan Han Sen memang benar - itu memang hanya satu pukulan asal darinya.
Dia sebelumnya baru saja berjuang berdampingan dengan Han Sen. Kecepatan Han Sen dalam kondisi biasa memang sudah secepat itu. Jika bicara soal kekuatan fisik, mungkin bahkan di antara petarung level setengah mitos pun jarang yang bisa menyaingi Han Sen.
Gu Zhu sendiri baru bisa mencapai tingkat kemampuan fisik yang hampir setara setelah melebur dengan fisik Mata Ungu Ilahi. Tapi dibandingkan Han Sen, dia tetap tidak unggul.
Empat teknik gen Han Sen semuanya telah mencapai level Raja sembilan lapisan. Fisik yang telah diperkuat empat kali lipat ini, mana mungkin bisa disamakan dengan level Raja sembilan lapisan biasa?
Bahkan jika Han Sen tidak mengaktifkan tubuh Super God, kemampuan fisiknya sudah jauh melebihi level setingkat pada umumnya. Ungkapan "setingkat menjadi raja" juga bukan omong kosong Han Sen sendiri, mengingat hampir tidak ada makhluk lain yang mengalami empat kali penguatan teknik gen seperti dirinya, itupun dengan teknik gen level top.
Meski kemampuan fisik seperti ini masih terlihat agak lemah dalam menghadapi makhluk mitos, tapi di level Raja termasuk yang hampir mencapai tahap mitos, Han Sen sama sekali tidak merasa takut.
"Pukulan biasa yang hebat! Kalau begitu, biar kulihat berapa kali kamu bisa 'asal' memukul." Dalam status Mata Tai Shang yang aktif, Ling Long pun tidak bisa menahan secuil amarah yang mulai berkobar.
Ling Long mengangkat tangan kanannya, menjadikan telapak tangan sebagai pisau, lalu menghantam ke arah Han Sen dengan jurus Gigi Taring Bersilang yang paling sering digunakan Han Sen.
Murid-murid Istana Surgawi terlihat bingung. Meski Gigi Pedang tak bisa dibilang ilmu sakti, teknik gen rahasia Suku Rebeite ini tetap membutuhkan konstitusi fisik spesifik ras mereka untuk bisa dipelajari.
Fakta Han Sen bisa menggunakan Gigi Pedang masih bisa dimaklumi mengingat dia satu-satunya murid langsung Ishara. Tapi yang mengejutkan, Ling Long juga mampu mengeluarkan aura gigi ungu yang merobek kehampaan seketika - daya hancurnya jauh melampaui versi Han Sen sebelumnya, bahkan bisa dikatakan jauh lebih kuat.
Selama setahun lebih ini, Ling Long tak menyia-nyiakan waktu. Bagi ras Tai Shang, mempelajari Gigi Pedang bukanlah hal sulit. Dalam waktu singkat setelah mulai berlatih, dia sudah mencapai tingkat kesempurnaan.
Dengan mata Tai Shang yang aktif, seluruh alam semesta seolah menjadi sekutunya. Meski niat pisau dalam serangan ini tidak sekuat Han Sen, daya hancur yang dihasilkannya jauh melampaui serangan Gigi Pedang sebelumnya.
Han Sen memandang energi pedang ungu yang merobek kehampaan dan bagaikan gigi naga sejati itu, raut wajahnya tetap tenang. Ia mengoperasikan Genetika Naratif hingga batas kemampuannya, mengandalkan kekuatan raganya, satu pukulan menghadang energi pedang ungu itu.
Di bawah tatapan tercekat semua orang, pukulan Han Sen menghancurkan energi pedang dahsyat itu. Momentum serangannya tak terbendung, mencapai hadapan Ling Long. Tinju dan serangan tangan Ling Long bertubrukan.
Kres!
Suara retakan tulang nyaring menggema. Tulang telapak tangan Ling Long remuk oleh pukulan Han Sen. Tinjunya tetap tak terbendung, menghantam dada hangat Ling Long.
Wajah Ling Long dipenuhi keterkejutan. Namun dalam sekejap, Teknik Shen You diaktifkan. Teleportasi instan membuatnya menghilang dari hadapan Han Sen.
Tapi saat muncul kembali di lokasi Han Sen, tinju sang protagonis sudah kembali mengancam wajahnya.
Semua orang ternganga, hampir tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Bahkan Tuan Istana Surgawi tampak bingung, baru setelah beberapa saat berkata: "Bagus, ada kharisma seperti masa mudaku."
"Dia jauh lebih kuat daripada masa mudamu," kata wanita itu tanpa ampun.
"Masa mudaku juga garang seperti harimau dan kejam seperti serigala..." sang Tuan Istana Surgawi berdalih.
Tapi ucapannya terpotong oleh wanita itu: "Apa kau bisa menghancurkan murid Tai Shang seperti ini di masa mudamu?"
"Ahem... Tapi pernah mengalahkan..." Tuan Istana Surgawi berdehem pelan.
"Mengalahkan dan menghancurkan adalah dua gambaran umum berbeda." Wanita itu melototi dengan pandangan putih.
Memang benar, sekarang Ling Long sedang dihancurkan oleh Han Sen.
Di hadapan kekuatan mutlak dan kecepatan yang tak tertandingi, Ling Long yang sebelumnya terlihat sakti bagai dewa kini terus-menerus ditembaki pukulan Han Sen hingga seluruh tulangnya remuk, tak tersisa sedikitpun keanggunannya sebelumnya.
Ling Long menggunakan berbagai teknik gen untuk melawan Han Sen, tapi sama sekali tidak berguna. Kecepatan dan tenaga Han Sen sempurna meredamnya.
Tidak bisa menghindar, tidak bisa melawan. Selain dipukuli, Ling Long benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa.
Han Sen bagaikan Tyrannosaurus yang arogan. Bahkan serangan Ling Long tidak dihiraukannya. Tenaga Ling Long hanya meninggalkan bekas tipis pada Mantra Zirah-nya yang langsung menghilang.
Setiap pukulan Han Sen yang menghantam tubuh Ling Long membuat tulangnya retak. Darah terus mengucur dari mulutnya tanpa bisa dikendalikan.
Jika lawannya orang biasa, Ling Long masih bisa menggunakan Teknik Shen You untuk menyelamatkan diri. Setidaknya tidak akan separah ini.
Sayangnya identitas lain Han Sen juga pernah mempelajari Teknik Shen You. Dengan sedikit analisis, dia bisa memperkirakan posisi teleportasi Ling Long.
Dan di dalam arena latihan perang, hanya ada wilayah seluas ini. Posisi teleportasi Ling Long sangat terbatas, sehingga Han Sen dengan mudah bisa menilai titik jatuh teleportasinya.
Dor!
Raga Ling Long menghantam batas gaib pertahanan, membuat perisai itu berkedip-kedip tak menentu. Namun Ling Long justru terjatuh duduk di sana, tidak berusaha bangkit, memandangi Han Sen dengan ekspresi wajah yang menyangkal realita.
Ia tidak bisa mempercayai bahwa dalam kondisi Tai Shang Eye telah diaktifkan, dirinya masih bisa dikuasai sepenuhnya oleh lawan setingkat, bahkan hampir tidak memiliki kemampuan untuk membalas serangan.
