Setelah kembali ke pondok kayu, Ling Long menyadari Han Sen menghilang. Alisnya mengerut halus. Jarak yang semakin jauh membuat indra deteksi auranya melemah. Sekarang dia hanya bisa merasakan arah kasar dan perasaan samar dari Han Sen.
Sekarang Ling Long merasakan secuil kebahagiaan dari Han Sen, selain itu tidak ada yang bisa dirasakan lagi.
Tapi selama ada rasa senang, berarti Han Sen tidak mengalami masalah, jadi dia pun tak perlu khawatir.
"Orang ini sangat nekat. Baru datang ke Tianwai, sudah berani kabur sendirian sejauh itu. Apa dia tidak tahu di sini banyak varietas langka mitos? Meski menggunakan kekuatan harta mitos untuk menyamai kekuatan dewa, tetap sulit bertahan hidup di sini?" gumam Ling Long dalam hati.
Seiring Han Semakin mendekati pondok kayu, persepsi Ling Long semakin jelas. Setelah lebih dari satu jam, Ling Long sudah bisa merasakan Han Sen menggenggam sebatang bunga di tangannya.
Sayangnya Ling Long hanya bisa merasakan, tidak bisa melihat benda apa itu. Persepsinya terhadap diri Han Sen seolah ikut merasakan, tapi benda di dunia luar tak terlihat, hanya bisa mengira dari respons perasaan Han Sen.
Sekarang dia hanya merasakan Han Sen sangat gembira, seakan mendapat harta berharga.
“Bunga Dewi？”Ling Long merasakan melalui indra apa yang dipikirkan Han Sen. Han Sen mendapatkan sebatang Bunga Dewi, tapi dia tidak tahu kegunaannya. Jadi dia ingin membawa bunga itu kembali untuk bertanya padanya tentang fungsi Bunga Dewi.
“Bagaimana mungkin ini？”Ling Long benar-benar tidak bisa percaya. Ternyata Han Sen berhasil menemukan Bunga Dewi. Bunga itu adalah sesuatu yang sangat langka. Banyak anggota Tai Shang yang ingin memperoleh Bunga Dewi, namun banyak yang akhirnya tidak berhasil.
Han Sen baru saja tiba di Tianwai kurang dari dua hari, tapi sudah mendapatkan Bunga Dewi. Ini terlalu misterius.
Ling Long belum menyaksikannya secara langsung, masih meragukan apakah Han Sen benar-benar menemukan Bunga Dewi. Namun ketika Han Sen benar-benar muncul dalam jangkauan pandangannya, tanpa sadar Ling Long membelalakkan matanya.
Yang digenggam Han Sen di tangannya, ternyata benar-benar sebatang Bunga Peri, dan di atasnya terdapat tujuh belas kuntum bunga. Bunga Peri hanya mekar satu kuntum setiap miliar tahun, adanya tujuh belas kuntum membuktikan bahwa bunga ini setidaknya telah bertahan hidup selama tujuh belas miliar tahun.
Dalam sejarah Tianwai, tujuh belas miliar tahun memang tidak tergolong lama. Namun Bunga Peri yang mampu bertahan selama itu adalah hal yang sangat langka.
Murid-murid biasa dalam klan umumnya hanya memperoleh Bunga Peri dengan dua atau tiga kuntum. Di Istana Tai Shang, terdapat sebatang Bunga Peri kuno berusia tujuh puluh dua kuntum yang merupakan batas maksimal pertumbuhannya, tidak akan berkembang lagi. Bunga itu dijuluki Bunga Raja Peri, termasuk dalam Harta Karun Penjaga Istana Tai Shang.
Bunga Peri tujuh belas kuntum milik Han Sen ini sudah tergolong sangat bagus. Jika berhasil ditanam dan terus tumbuh, di masa depan pasti akan memberikan keuntungan besar.
"Kenapa Kamu kabur sendirian?" tanya Ling Long setelah Han Sen kembali ke pekarangan paviliun.
“Keluar jalan-jalan, nemu sebatang bunga aneh. Kamu tahu bunga ini buat apa?” Han Sen menjelaskan asal-usul Bunga Peri secara garis besar, hanya menyembunyikan soal transaksi dengan Sentuhan Tuhan.
Meski Ling Long udah dari dulu membaca niat Han Sen, dia tetap mendengarkan dengan sabar sampai ceritanya selesai, lalu menjawab: “Itu Bunga Peri. Jika bisa tumbuh maksimal, bisa mencapai varietas langka tingkat dewa. Tapi pertumbuhannya terlalu lambat, seratus juta tahun baru bisa keluarkan satu bunga. Saat sudah punya 72 bunga, barulah bisa Transformasi Kupu-Kupu. Soal bisa naik ke tingkat dewa setelah transformasi, itu tergantung hoki dan kemampuan dirinya sendiri.”
Terdiam sejenak, Ling Long menatap Bunga Peri di tangan Han Sen: “Bunga yang kamu temukan ini sudah punya 17 bunga, seharusnya udah mencapai tahap hampir mitos. Jika bisa tambah satu lagi jadi 18, langsung bisa naik ke tingkat mitos.”
“Satu miliar tahun untuk satu bunga, sekarang bahkan kuncup bunga pun tidak ada. Aku khawatir tidak bisa menunggu sampai hari ia mekar delapan belas bunga.” Han Sen tersenyum pahit. Satu miliar tahun terlalu lama, umur manusia jelas tidak sampai segitu.
“Belum tentu juga. Saat Bunga Dewi mulai bertunas sama sekali tidak ada tanda-tanda. Ketika waktunya tiba, ia akan mekar sempurna dalam semalam. Bisa jadi jarak mekar bunga berikutnya dari Bunga Dewi ini sudah tidak lama lagi.” Kata Ling Long.
“Lalu sebenarnya apa kegunaan bunga ini?” Han Sen bertanya lagi.
Ling Long berpikir sejenak lalu menjawab: “Bunga ini sendiri bisa digunakan untuk membuat obat, tapi biasanya jika tidak perlu, tidak ada yang melakukannya. Orang cenderung menanamnya di tempat tinggal mereka. Di mana ada Bunga Dewi, vitalitas akan sangat subur. Sangat membantu untuk memelihara vitalitas diri dan menambah umur. Selain itu, setiap beberapa waktu, Bunga Dewi akan menarik kedatangan Lebah Raja Dewa. Itulah keuntungan sesungguhnya yang besar.”
“Keuntungan apa?” Han Sen segera bertanya.
Ling Long berkata: "Setelah Lebah Raja Dewa minum nektar Bunga Dewi, mereka akan seperti mabuk dan tertidur panjang di bawah bunga itu. Saat itulah membunuh Lebah Raja Dewa akan sepuluh ribu kali lebih mudah dibanding biasanya. Tapi jika Bunga Dewi setingkat hampir mitos, paling-paling hanya akan menarik Lebah Raja Dewa setingkat hampir mitos. Jika bisa mencapai level mitos dan menarik Lebah Raja Dewa mitos, barulah benar-benar hebat."
"Hanya kurang satu bunga! Entah kapan dia bisa tumbuhkan bunga ke-18!" Han Sen sedikit frustasi, merasa hokinya memang tidak bagus. Hanya kurang satu bunga saja. Jika bisa menarik Lebah Raja Dewa mitos, apalagi yang mudah dihancurkan seperti mangsa, itu benar-benar akan menjadi kebahagiaan terbesar.
Merasakan kekecewaan Han Sen, Ling Long berkata dengan datar: "Bisa menarik Lebah Raja Dewa setingkat hampir mitos juga sudah bagus. Itu sumber daya yang sangat berharga untukmu."
“Di sini aku punya beberapa teknik gen, lihat apakah ada yang kamu butuhkan. Atau jika kamu memerlukan teknik gen lain, bisa juga beri tahu aku.” Ling Long meletakkan beberapa buku di atas meja di hadapan Han Sen.
Han Sen tentu tidak akan sungkan-sungkan. Diambilnya buku-buku itu dan dilihatnya. Salah satunya adalah "Bab Pengembaraan Spiritual" yang pernah dilatihnya sebelumnya, hanya dulu Han Sen tidak tahu namanya, mengira itu cuma teknik teleportasi canggih dan perpindahan antarbintang tingkat tinggi belaka.
Selain "Bab Pengembaraan Spiritual", ada juga jurus pedang, jurus tinju, dan teknik gen bernama "Tubuh Kebenaran Mutlak". "Tubuh Kebenaran Mutlak" adalah teknik gen untuk memperkuat tubuh. Jika dilatih hingga tingkat tertinggi, bisa mengandalkan tubuh untuk menahan segala serangan, bahkan petarung mitos pun sulit melukainya sedikit pun.
Beberapa teknik gen ini jelas dipilih khusus untuk Han Sen, semuanya sesuai dengan jenis kemampuan yang pernah ditunjukkannya. Tampaknya Ling Long sudah menghabiskan banyak pikiran untuk ini.
"Terima kasih." Han Sen mengucapkan terima kasih.
"Ini adalah hakmu sebagai ulatku. Kamu hanya perlu berlatih dengan baik. Jika masih kurang sesuatu, nanti beri tahuku saja," kata Ling Long dengan tenang.
Setelah terdiam sejenak, Ling Long menunjuk buku 《Ji Zhen Ti》 sambil berkata, "《Ji Zhen Ti》 di sini hanya ada bab dasar, cocok untuk makhluk hidup di bawah tingkat mitos. Jika nanti kamu bisa naik ke tingkat mitos, aku akan ambilkan bagian lanjutannya. 《Ji Zhen Ti》 bisa dilatih hingga level Transformasi Kupu-Kupu, pantas disebut teknik gen penguatan tubuh top. Melihat tubuhmu yang kuat, tidak ada salahnya mencoba."
Han Sen menyetujui dengan cepat, menyimpan beberapa teknik gen, lalu menanam Benih Bunga Dewi di pekarangan. Nanti saat berhasil memancing Lebah Raja Dewa datang, dia tinggal menikmati hasilnya.
