Han Sen memandangi tumpukan kertas kuning tebal di tangannya, bingung antara ingin tertawa dan menangis. Selama beberapa hari ini, gambar-gambar erotis yang berhasil dipancingnya hampir bisa dijilid menjadi sebuah buku. Selain kertas-kertas kuning ini, tak ada yang berhasil dia dapatkan.
Jangan salah, gambar-gambar erotis ini benar-benar mungkin merupakan bagian dari sebuah buku, terlihat persis seperti komik berseri.
Jika bukan karena kehadiran anak kecil Bao'er, Han Sen benar-benar ingin mempelajarinya lebih lanjut.
Sementara di sisi lain, Bao'er justru berbeda. Barang-barang yang berhasil dipancingnya sangat beragam, meski tidak semuanya harta mitos, tapi jauh lebih baik dibandingkan tumpukan kertas kuning Han Sen.
"Tampaknya hoki belakangan memang tidak bagus. Apa nanti harus minta Tuan Putih menghitung nasibku dan mencari cara mengubah nasib?" Han Sen mempertimbangkan apakah perlu meminta bantuan Tuan Putih.
Bao'er sedang memancing ketika boneka giok kecil bereaksi. Han Sen cepat-cepat menggantikan Bao'er dan duduk sendiri memancing.
Benar saja, tak lama kemudian Ling Long tiba-tiba muncul dengan teleportasi.
Ling Long mendekati teknik gerak Han Sen, melirik sekelilingnya. Tak melihat apa pun di sisinya, dia berkata: "Jangan terlalu tidak sabar. Danau Dunia Gelap memang begini. Kadang dalam satu dua hari sudah dapat barang, kadang 10-15 hari pun belum tentu. Tujuanmu di sini bukan sekadar mencoba hoki, yang utama adalah fokus total berlatih teknik gen."
Han Sen terdiam sejenak mendengar penjelasan Ling Long. Dari nada bicaranya, seolah-olah perlu beberapa hari untuk bisa mendapatkan sesuatu. Padahal dia dan ayahnya paling lama hanya butuh setengah hari, bahkan terkadang hanya setengah jam saja. Umumnya mereka hanya membutuhkan dua tiga jam saja.
Awalnya Han Sen masih bingung bagaimana cara menunjukkan tumpukan kertas kuning itu kepada Ling Long, tapi sekarang tidak perlu lagi.
"Apakah di sini tidak ada sumber daya yang bisa digunakan untuk latihan?" tanya Han Sen sambil menatap Ling Long.
Meski Danau Dark Realm ini ajaib, tapi terus menerus mengail kertas kuning bukanlah solusi. Lebih baik pergi berburu varietas langka.
"Jangan terburu-buru dulu. Belakangan ini Adik Seperguruanku ada beberapa hal yang membutuhkan bantuanku. Untuk sementara aku belum sempat mengajakmu berburu varietas langka. Berlatihlah di sini dulu. Jika hokimu cukup baik, mungkin Danau Dark Realm akan memberimu kejutan," ujar Ling Long sambil tersenyum.
Entah apakah ini ilusi, belakangan Ling Long saat berbicara dengan Han Sen, meski sebagian besar waktu masih terkesan tenang, tapi sesekali tersembul senyuman yang agak berbeda dengan sikapnya di masa lalu.
"Kejutan memang ada, tapi yang ini terlalu besar, aku agak tidak tahan," gumam Han Sen dalam hati.
Ling Long buru-buru pergi setelah mengobrol sebentar, kedatangannya kali ini untuk mengirimkan kebutuhan pokok kehidupan dan beberapa botol cairan gen khusus untuk Han Sen.
Sebenarnya Han Sen sendiri sudah membawa perlengkapan, hanya sebelumnya sempat melupakan hal tersebut.
Dari dalam Menara Takdir Langit, Han Sen mengeluarkan payung matahari dan dua kursi pantai, lalu berbaring nyaman di tepi danau sambil memancing bersama Bao'er, sambil mempelajari teknik gen.
Cairan gen yang dibawa Ling Long cukup efektif, sangat membantu untuk perkembangan raga, sayangnya Han Sen masih belum berhasil menemukan metode khusus untuk mencapai tahap hampir mitos.
Dua hari berlalu, Han Sen sudah menyerah memancing dan membiarkan Bao'er bermain sendiri. Dia hanya fokus berlatih teknik gen.
Alasannya, dia terus-terusan hanya mendapat kertas kuning yang tak berguna. Sedangkan hasil pancingan Bao'er minimal selalu perhiasan atau barang berharga. Entah itu harta mutan atau bukan, bahannya setidaknya bernilai tinggi dan terlihat cantik.
Tapi selain taman kesehatan emas dan jepit rambut di awal, Bao'er juga tidak lagi mendapat harta mitos. Jelas harta legendaris seperti itu tidak mudah muncul.
Fakta bahwa Bao'er bisa mendapatkan dua harta mitos sudah termasuk kemampuan yang luar biasa.
Lagipula, tidak semua hasil pancingannya adalah harta level tinggi. Ada juga barang biasa yang bukan harta mutan. Tapi baik level tinggi maupun rendah, semuanya menonjolkan "kilau permata" dalam empat karakter.
Tiba-tiba sorot mata Han Sen berkilat. Dia mengangkat Bao'er dalam pelukan sambil mengambil benang Bidang Gelap dari tangannya.
Tak lama kemudian, terlihat sebuah siluet teleportasi datang, yaitu Senior Kedua Li Yuzhen yang pernah dilihat Han Sen saat pertama kali tiba di Tianwai.
Li Yuzhen melihat Han Sen dan Bao'er seperti sedang berlibur, berbaring di kursi pantai dengan payung matahari di atasnya. Di meja sebelahnya terhampar banyak camilan dan minuman, bahkan ada lemari es kecil bertenaga nuklir. Ia pun mengerutkan kening.
"Ling Long menyuruhmu ke sini untuk melatih ketenangan pikiran, bukan untuk berlibur." dengus Li Yuzhen sinis.
"Apa hubungannya dengan Yang Mulia?" kata Han Sen yang masih berbaring di kursi pantai, sama sekali tidak berniat bangun. Matanya bahkan tidak menatap Li Yuzhen.
Ekspresi Li Yuzhen langsung berubah dingin. Ia menatap Han Sen beberapa saat tanpa berkata-kata, lalu berjalan ke tepi danau. Dari rambutnya ia mencabut Benang Bidang Gelap, rupanya juga hendak memancing di sini.
Kalau ras biasa yang bicara seperti ini pada Li Yu Zhen, pasti udah dari dulu dia serang. Tapi Han Sen sekarang sudah jadi ulatnya Ling Long, Li Yu Zhen enggak bisa sembarangan bertindak. Ini aturan Tai Shang, sekalipun ulatnya yang salah berburu, tetap harus pemilik ulat itu sendiri yang memperlakukan.
Kalau Li Yu Zhen nekat serang Han Sen, itu bukan cuma nantang Han Sen, tapi malah seperti menampar muka Ling Long. Makanya Li Yu Zhen terpaksa menelan rasa geram ini.
Soalnya Li Yu Zhen ada di sini, Han Sen enggak bisa minta Bao'er bantu memancing lagi. Terpaksa dia polos-polos aja ngurusin pancingannya sendiri.
Tapi pose Han Sen tetap sama, masih berbaring di kursi pantai. Ujung Benang Bidang Gelap yang kusut melilit di kelingkingnya. Ada gerakan dikit juga pasti langsung ketahuan.
Dia enggak ngacuhin Benang Bidang Gelap itu, fokus aja membalik-balik halaman buku teknik gen. Dari sononya dia udah tahu, yang keangkat pasti cuma kertas kuning itu-itu lagi.
Bener aja, setelah lebih dari satu jam, ada barang nyelip di kakinya. Pas ditarik, kertas kuning lagi yang muncul.
Li Yuzhen melihat Han Sen memancing sesuatu, lalu mengalihkan pandangannya. Saat melihat itu hanya selembar kertas tua, dia tidak lagi memperhatikan dan kembali fokus memancing sendiri.
Kehadiran Li Yuzhen membuat Han Sen merasa tak nyaman. Saat sepi, selama Ling Long tak merasakan, dia bisa berbuat semaunya.
Dengan ada orang di sini, jika tindakannya bertentangan dengan persepsi Ling Long, akan muncul risiko terekspos.
Lagipula jika Li Yuzhen melihat hasil pancingannya, mustahil menyembunyikannya. Nanti jika Ling Long minta melihat, dia tak bisa menolak.
"Untuk apa anggota ini datang ke sini?" Han Sen bingung mencari cara mengusir Li Yuzhen. Karena tak bisa pergi, terpaksa terus memancing.
Setelah hampir seharian penuh, Li Yu Zhen mulai merasa ada yang tidak beres. Karena dalam setengah hari ini, Han Sen ternyata sudah memancing tiga barang. Meski terlihat hanya selembar kertas tua, efisiensi seperti ini terlalu tinggi, bahkan bisa dikatakan agak absurd.
"Perlihatkan kertas itu padaku." Saat Han Sen memancing kertas kuning ketiga, Li Yu Zhen menyimpan Dark Domain Thread dan mendekati Han Sen sambil mengawasi ketat kertas di tangannya.
