Han Sen mendapat penjelasan detail dari Ling Long: Pohon Bintang dijaga oleh senior klan Tai Shang. Setiap 'ulat' Tai Shang memiliki satu kesempatan untuk memetik buah bintang.
Tapi jumlah buah yang bisa dipetik harus melalui tes terlebih dahulu dari senior Tai Shang.
Nilai tes akan langsung mempengaruhi jumlah buah yang bisa dipetik, minimal hanya boleh memetik satu buah, maksimal bisa lebih dari sepuluh buah.
"Tapi tes tidak memiliki pola tetap, bagaimana cara tes dilakukan serta berapa banyak buah bintang yang boleh dipetik setelahnya, semuanya ditentukan oleh senior Tai Shang yang menjaga pohon bintang itu."
"Sifat Paman Buyut agak unik. Jika dia suka caramu, cukup dengan menjawab dua pertanyaan asal-asalan, kamu bisa memetik tujuh delapan buah. Tapi jika dia tidak suka caramu, selain memberimu soal ujian yang sangat sulit, sekalipun lolos kamu hanya akan diperbolehkan memetik sedikit buah bintang... Semoga kamu cocok dengan selera Paman Buyut..." Ling Long berkata dengan ekspresi terlihat aneh.
"Semenamena sekali? Lalu apa makna tesnya? Lebih baik diubah jadi kontes kecantikan saja!" Han Sen menggerutu dalam hati.
Ling Long secara alami merasakan pemikiran dalam hatinya, tersenyum dan berkata: "Sebenarnya Pohon Bintang memang milik pribadi Paman Guru. Beliau bebas memberikan buah bintang kepada siapa pun yang disukainya. Fakta bahwa beliau bersedia membagikannya kepada junior seperti kita sudah merupakan anugerah yang sangat besar. Jadi sekalipun Paman Guru hanya mengizinkanmu memetik satu buah bintang, kamu tetap harus bersyukur."
"Oh begitu rupanya, pantas saja. Kalau barang itu memang milik pribadi seseorang, tentu pemiliknya berhak membaginya sesuka hati." Han Sen mengangguk setuju.
"Ini hanya bisa dianggap hadiah kecil. Setelah seluruh kakak-adik seperguruan generasi kita selesai menentukan ulat masing-masing, akan ada tes resmi. Jika performamu cukup baik saat itu, sumber daya yang bisa kamu dapatkan jauh lebih berharga daripada buah bintang." jelas Ling Long.
"Kapan kira-kira itu akan terjadi?" tanya Han Sen.
“Kakak-adik seperguruan generasi kita total ada tiga belas. Sekarang hanya tersisa adik seperguruan yang belum menentukan kandidat ulat. Setelah dia memilih, tes resmi akan dimulai.” Saat menyebut adik seperguruan, kilasan aneh terlihat di pupil Ling Long.
Han Sen merasakan ketidakwajaran dalam hati setelah mendengarnya, namun segera memaksakan diri untuk menghentikan pikiran ke arah itu.
Adik seperguruan yang dimaksud Ling Long tentu adalah Li Ke'er. Li Ke'er sebelumnya ingin memilih koin emas, tentu Han Sen tidak akan asing dengan hal ini.
"Ayo, kita ke Pohon Bintang dulu." Ling Long menekan bahu Han Sen, membawa Han Sen dan Bao'er melakukan teleportasi meninggalkan Danau Gelap.
Kitab Xuan Huang masih kurang banyak halaman. Meski Han Sen sangat ingin memancing keluar semuanya sekaligus, hal ini tidak bisa terburu-buru. Hanya bisa menunggu dan mencoba lagi perlahan nanti.
Saat Han Sen melihat Pohon Bintang, ia tak bisa menahan kekaguman. Sebatang pohon raksasa yang hampir menutupi langit itu berdiri megah di atas benua seperti payung raksasa yang menopang langit dan bumi.
Di atas kanopi, buah-buah seperti matahari bergantungan di ranting-rantingnya, menyinari dedaunan hijau giok hingga berkilauan dengan aneka warna, begitu memukau sampai menyilaukan mata.
Menurut Ling Long, paman buyut seniornya ini memiliki watak yang sangat aneh, dan asal usulnya pun legendaris.
Anak-anak Klan Tai Shang sejak lahir langsung dibagi menjadi dua aliran. Satu aliran bertugas meneruskan garis keturunan sebagai Tai Shang biasa. Mereka tidak mempelajari "Kitab Indra Tai Shang", memiliki sifat yang relatif normal dengan tujuh emosi dan enam keinginan layaknya makhluk biasa, seperti Li Yu Zhen.
Ada satu aliran lagi seperti Ling Long yang mempelajari《Tai Shang Indra》, semakin tinggi tahapnya, emosi dan keinginan semakin memudar. Namun kekuatan mereka jauh melebihi Tai Shang biasa.
Jalur mana yang akan ditempuh seorang anak Tai Shang, telah ditentukan sejak mereka lahir.
Paman Buyut ini awalnya seperti Ling Long, berasal dari aliran yang mempelajari《Tai Shang Indra》sejak kecil. Bahkan sempat mencapai level mitos, hampir saja naik ke Tuhan.
Tapi akhirnya dia dengan gemilang menghapus《Tai Shang Indra》dan mulai berlatih ulang. Apa alasan sebenarnya? Ling Long pun tidak tahu detail internalnya.
Namun sejak memulai kembali latihan, Paman Buyut itu terus berjaga di bawah pohon bintang tanpa pernah mundur setapak. Levelnya kini seperti apa, bahkan kerabat Tai Shang sekelas Ling Long pun tak tahu.
"Paman Buyut," Ling Long mengantarkan Han Sen ke bawah pohon bintang, memberi hormat ke arah akar pohon.
Sorot mata Han Sen dan Bao'er tertuju ke sana, di atas akar pohon besar yang memancarkan cahaya fluor seperti giok, duduk seorang anggota senior Tai Shang dengan rambut dan janggut seputih salju.
Kerutan di wajahnya hampir lebih kasar dari kulit pohon, janggut putihnya menjuntai sampai ke tanah. Dengan mata terpejam, sosoknya begitu statis hingga mengira dia telah mencapai nirwana.
Han Sen merasa heran, dengan kemampuan ras Tai Shang yang bisa mempertahankan keremajaan hingga detik kematian, mengapa penampilan Paman Buyut ini sampai tua separah ini?
Mendengar suara Ling Long, sang tua membuka mata. Namun kelopak matanya terkulai parah, hanya menyisakan celah sempit. Jika tidak diperhatikan baik-baik, hampir tak terlihat.
Sang tua melirik Ling Long, lalu memandang Han Sen dan Bao'er. Dengan suara serak dia berkata: "Ling Long datang ya. Ini 'ulat' pilihanmu? Yang besar atau yang kecil?"
"Dia bernama Han Sen, ras kristal..." Ling Long memperkenalkan Han Sen dan Bao'er satu per satu.
"Sungguh langka kamu memilih anggota ras kristal, ini membutuhkan keberanian yang besar." Sesepuh itu mengucapkan sambil menatap Han Sen beberapa saat. Saat hendak melanjutkan, tiba-tiba melihat siluet yang teleportasi muncul di hadapannya.
"Sesepuh." Orang tersebut memberi hormat perlahan kepada sesepuh.
"Li Yu Zhen? Untuk apa dia ke sini?" Pertanyaan yang sama muncul di benak Han Sen dan Ling Long secara bersamaan.
"Yu Zhen, tunggulah dulu di samping. Aku akan menyelesaikan tes untuk ulat Ling Long terlebih dahulu, baru giliranmu." Sesepuh memberi isyarat agar Li Yu Zhen mundur.
Mendengar itu, Li Yu Zhen kembali memberi hormat dan berkata: "Sesepuh, kalau begitu bagaimana jika kita melakukan tes bersama sekalian?"
Han Sen dan Ling Long tertegun sejenak, tidak mengerti maksud sebenarnya Li Yu Zhen.
Sesepuh merenung sebentar, lalu mengangguk perlahan: "Baiklah, ini bisa menghemat waktu. Kalian boleh tes bersama."
Ling Long merasa heran, biasanya hanya ulat Tai Shang yang akan diuji. Orang dalam Tai Shang tidak perlu tes, kenapa Li Yu Zhen ternyata ikut tes? Ini membuatnya bingung.
Sepertinya membaca kebingungan di hati Ling Long, anggota senior itu berkata: "Belakangan saya akan pergi jauh. Klan merekomendasikan Yu Zhen untuk menggantikan saya menjaga pohon bintang. Jika dia lolos tes, pohon bintang sementara akan dikelolanya."
Han Sen diam-diam lega, untung mereka datang lebih awal. Jika menunggu sampai Li Yu Zhen yang menjaga pohon bintang, siapa tahu apakah dia akan sengaja mempersulitnya.
