Han Sen mengamati cukup lama sebelum akhirnya melesat ke arah serangga itu. Saat hampir mendekat, posturnya tiba-tiba menghilang dan muncul kembali tepat di atas cangkang serangga.
"Teknik Shen You?" Ling Long terkejut. Cara teleportasi itu jelas merupakan Teknik Shen You. Meski jangkauannya pendek dan masih tahap dasar, dia baru saja memberikan teknik itu kepada Han Sen. Tapi dia ternyata sudah menguasai dasarnya secepat ini. Bakat seperti ini benar-benar mengejutkan.
“Mungkinkah dia benar-benar memiliki Bakat Sebelas Baju Zirah?” Banyak keanehan pada Han Sen membuat Ling Long mulai meragukan keakuratan tes Sentuhan Tuhan tersebut.
Han Sen berteleportasi ke belakang Kumbang Bintang itu. Makhluk itu sama sekali tak sempat bereaksi sebelum jarinya menancap di bagian tengkoraknya.
Ding!
Suara halus seperti jarum baja menembus tulang. Hanya dengan pendengaran super teliti saja suara itu bisa terdeteksi. Saat Han Sen menarik kembali jarinya, Kumbang Bintang itu hanya bergetar ringan sebelum akhirnya diam membeku. Secara visual tak ada perubahan berarti, namun aliran vitalitas dalam tubuhnya dengan cepat terkuras hingga habis sama sekali.
Kumbang Bintang itu tetap berada di pohon dalam posisi tiarap. Bagi pengamat biasa, hampir tidak ada perbedaan yang terlihat. Tapi pemeriksaan saksama akan mengungkap lubang ultra-tipis di bagian tengkoraknya.
"Pemburuan makhluk level Raja Kumbang Bintang, gen varietas langka ditemukan." Petunjuk khusus pemburuan terdengar di kepala Han Sen.
"Observasi tajam, mobilitas kuat, dan tingkat evolusi tenaga fisik sangat bagus. Ling Long, kamu menemukan protege yang bagus." Ekspresi menyaksikan drama terpancar di wajah anggota senior.
Performa Han Sen memang unggul. Yang paling diapresiasi anggota senior adalah Han Sen tipe yang merencanakan matang sebelum bertindak, bukan petarung kasar yang raga lebih cepat dari kepala.
Meski petarung kasar punya keuntungannya sendiri - dalam pertempuran setingkat sesungguhnya di Garis Tipis Antara Hidup dan Mati, tak ada waktu berpikir. Respons intuitif tubuh barulah yang paling berguna.
Tapi membasmi serangga tidak membutuhkan respons seperti itu. Han Sen sebelumnya sama sekali tidak tahu ciri khas kumbang bintang. Melalui pengamatan singkat, dia ternyata bisa melakukan one-hit kill, langsung memutus saraf kumbang bintang sehingga makhluk itu mati tanpa kesempatan bereaksi sama sekali. Ini membuat kerusakan pada pohon bintang diminimalisir ke tingkat terkecil. Inilah alasan sesungguhnya sang anggota senior mengapresiasi Han Sen.
Dibandingkan dengan Li Yuzhen yang sudah mengetahui data kumbang bintang sebelumnya, tindakannya masih terlalu kasar. Meski kerusakan pada pohon bintang juga kecil, tetap kalah dibanding Han Sen.
Han Sen secara resmi memulai pemburuan kumbang bintang. Teleportasi yang dikombinasikan dengan Jurus Pedang Di Bawah Langit-nya menghasilkan benang pedang sepresisi jurus tangan pisau, langsung menembus cangkang dan memotong saraf vital kumbang bintang. Hasilnya, kumbang itu mati tanpa sedikitpun kemampuan melawan.
Seekor demi seekor kumbang bintang langsung dibunuh oleh Han Sen. Han Sen bagaikan ahli bedah utama yang ulung, melakukan pemotongan presisi layaknya pisau bedah berulang kali. Secara berturut-turut ia membunuh lebih dari 100 kumbang bintang tanpa satu pun kesalahan, tidak ada seekor pun yang sempat melawan atau meronta-ronta di hadapannya.
Sorot keheranan melintas di mata anggota senior itu, sementara Ling Long tetap diam mengawasi gambar. Saat ini pikirannya telah menyatu sepenuhnya dengan pikiran Han Sen, seolah dialah sendiri yang sedang memburu kumbang-kumbang bintang tersebut.
Inilah keuntungan memiliki ulat sutra - kemampuan untuk ikut merasakan emosi dan memperoleh pengalaman yang seharusnya bukan miliknya.
Dari level Raja naik ke mitos, bahkan hingga melangkah lebih jauh di masa depan, meski Ling Long tidak akan mengikuti evolusi Han Sen, tapi seolah dia sendiri mengalami evolusi tersebut. Ketika nanti dia sendiri akan naik ke level mitos, pengalaman ini seperti bereinkarnasi dan memulai latihan kembali, memungkinkannya menghindari banyak jalan memutar.
Kumbang Bintang level Raja bagi Ling Long tentu bukan masalah, dia pun mudah membunuhnya. Tapi untuk bisa sepresisi Han Sen yang mampu memotong saraf kumbang hingga tak sempat meronta, apalagi membunuh begitu banyak tanpa satu pun kesalahan, taktik seperti ini bahkan Ling Long pun mengakui tak mampu melakukannya.
Selain itu, Ling Long bisa merasakan dengan jelas setiap respons Han Sen. Justru itulah yang benar-benar membuatnya terkejut.
Gerakan jari Han Sen terlihat sederhana, namun sebelum bertindak dia telah melakukan simulasi tak terhitung kali, menghitung segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Jari telunjuk yang terlihat asal itu menyimpan begitu banyak informasi. Jika bukan karena Ling Long bisa merasakan pikiran Han Sen, orang luar sama sekali tidak akan menyangka ada arah pemikiran serumit itu di dalamnya.
"Kemampuan bertarung anggota ini sungguh luar biasa, mungkin yang terhebat yang pernah kusaksikan. Bahkan kami klan Tai Shang yang ahli dalam Tai Shang Indra pun tidak segila dia." Ekspresi Ling Long semakin rumit.
Semakin dalam dia memahami Han Sen, semakin mengerikan sosok itu terungkap.
Pertempuran Han Sen lebih mirip menyelesaikan pekerjaan yang hasilnya sudah pasti. Sama sekali tidak perlu khawatir, karena segalanya memang telah berada dalam kendalinya.
Pemahaman eksistensial yang nyaris seperti mengalami langsung ini membuat Ling Long terbantu, tapi sekaligus membuat perasaannya terhadap Han Sen semakin kompleks.
Jika dulu sikap Tai Shang terhadap ulat selalu memandang dari atas ke bawah dengan penuh apresiasi, kini Ling Long justru merasakan situasi yang terbalik.
"Semakin dalam dia merasakan segala sesuatu tentang Han Sen, semakin besar dan mengerikan citra Han Sen dalam persepsinya."
"Bunuh mutan tingkat Raja Kumbang Bintang, dapatkan roh binatang Kumbang Bintang, temukan gen varietas langka."
Han Sen telah membunuh lebih dari seratus Kumbang Bintang, akhirnya mendapatkan satu roh binatang Kumbang Bintang. Saat melirik ke laut jiwa-nya, dia menemukan roh binatang itu bertipe baju zirah.
Hal ini tidak di luar perkiraannya. Melihat penampilan Kumbang Bintang, persentase keberhasilan mendapatkan roh zirah memang yang tertinggi.
"Roh zirah juga bagus. Setelah mendapatkan hak kepemilikan atas Laut Bintang, kita bisa membentuk pasukan besar manusia. Nanti semua zirah roh binatang ini akan menjadi barang bagus." Bayangan Han Sen tentang legiun manusia dengan full set persenjataan roh binatang level Raja benar-benar menggemparkan.
"Seandainya ada roh Kumbang Bintang tingkat mitos, pasti lebih baik," gumam Han Sen dalam hati.
Han Sen hanya sekadar membayangkan, tidak menyangka dirinya benar-benar akan bertemu kumbang bintang tingkat mitos. Karena para senior melarang penggunaan harta mutan, hanya mengandalkan tenaga murni, Han Sen masih belum mampu melawan varietas langka tingkat mitos.
Han Sen yang sedang berpindah-pindah di antara kanopi untuk mencari kumbang bintang tiba-tiba mendengar gemuruh dahsyat Bzzzt-Bzzzt menyusup ke telinganya.
Merasakan suara itu berasal dari atas, Han Sen menegakkan kepala. Melalui celah-celah dedaunan, matanya langsung menyaksikan gerombolan besar kumbang bintang turun dari kehampaan menuju pohon bintang, bagai hujan meteor.
Seekor kumbang bintang berwarna biru pucat seperti es-jade memimpin rombongan. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya bintang biru pucat yang cantik berkilauan, namun aura mengerikan yang terpancar darinya membuktikan identitasnya - kumbang bintang tingkat mitos.
