“Aku ingin pergi ke bidang inti, tidak tahu adakah cara untuk masuk?” Han Sen mengajukan permintaan ini saat kembali bertemu Ling Long.
Dia ingat Li Ke'er sepertinya bisa masuk ke bidang inti saat di wilayah Tai Shang, tapi Ling Long bilang tidak mungkin. Bahkan setelah dicoba, memang benar tidak bisa.
“Di Tianwai Tian, hanya ada satu tempat yang bisa mengaktifkan gerbang kuil inti. Tapi tempat itu umumnya tidak bisa dimasuki murid biasa Tai Shang. Jika kamu benar-benar urgent ingin masuk bidang inti, aku bisa bantu mencari solusi.” Li Ke'er memandang Han Sen dengan penasaran, ingin tahu alasan di balik keinginannya.
“Aku ingin mencari seorang teman di bidang inti. Mungkin dia bisa membantuku memenangkan Perang Ulat kali ini.” jawab Han Sen.
"Li Ke'er dapat merasakan bahwa Han Sen tidak berbohong, tapi tentang siapa teman yang ingin dicari Han Sen, dia merasa tidak jelas, hanya samar-samar merasakan bahwa memang ada makhluk hidup seperti itu."
"Han Sen sudah berusaha keras mengendalikan dirinya untuk tidak memikirkannya, tapi saat menyebut tentang mencari teman, di bawah sadarnya masih secara tidak sadar terlintas secuil niat. Ini tak terhindarkan, tapi Han Sen sudah berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya, Li Ke'er juga tak bisa melihat dengan jelas siapa sebenarnya itu."
"Baiklah, aku akan mencari solusi, nanti sore akan memberimu jawaban. Tapi hal ini cukup merepotkan, belum tentu bisa terwujud, jangan terlalu berharap." Li Ke'er terkagum-kagum pada kemampuan kontrol pikiran Han Sen, tapi selama Han Sen tidak berbohong, dia juga tidak menuntut pertanggungjawaban lebih lanjut.
"Han Sen sudah menunggu setengah hari, tapi masih belum melihat Li Ke'er kembali. Justru Ling Long yang mendatangi tepi Danau Dunia Gelap."
Han Sen tidak perlu bicara, Ling Long sudah merasakan gambaran ideal di benaknya, tak bisa menahan terkejut: "Adik Seperguruan setuju membantumu masuk bidang inti?"
"Dia bilang hal ini sangat sulit, belum tentu bisa terwujud." Han Sen sedikit khawatir Li Ke'er akhirnya membawa kabar buruk.
Ling Long tersenyum: "Memang hal ini sangat rumit. Secara teori, di Tianwai tak mungkin masuk bidang inti. Hanya ada satu pengecualian, tapi tempat itu zona terlarang bangsaku. Jangankan ras lain, murid langsung Tai Shang sekalipun dilarang masuk. Yang bisa menyelesaikan ini bisa dihitung jari. Adik Seperguruan salah satunya. Karena dia sudah berjanji, selama hokimu tidak terlalu buruk, seharusnya tak ada masalah."
"Tempat apa itu?" Han Sen penasaran bertanya.
“Sebelumnya aku sudah memberitahumu, Tianwai adalah zona penyangga antara dunia nyata dan dunia antimateri. Tempat itu merupakan titik persilangan yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia antimateri. Karena terhubung dengan kedua dunia tersebut, segala sesuatu di sana sangat unik. Hanya di situ, kita bisa terhubung ke dunia nyata untuk membuka gerbang menuju bidang inti.” Ling Long tidak menjelaskan secara detail, setelah memberikan penjelasan singkat dia melanjutkan, “Karena terlalu banyak faktor ketidakpastian di sana, murid-murid Tai Shang dilarang masuk. Tapi Ayah Adik Seperguruan adalah Penjaga di sana. Mengingat betapa Adik Seperguruan ini dimanjakan, seharusnya tidak sulit membujuk ayahnya memberimu kesempatan.”
“Oh begitu.” Han Sen tersadar.
Setelah menunggu lebih dari satu jam, Li Ke'er akhirnya kembali via teleportasi membawa kabar baik, membuat Han Sen menghela nafas lega.
Dibawa Li Ke'er menggunakan teleportasi antariksa, setelah beberapa kali berpindah mereka tiba di sebuah gurun besar. Gurun ini benar-benar tak berbatas, mungkin tidak lebih kecil dari sebuah sistem galaksi.
Bahkan dengan kemampuan visual Han Sen, ujung gurun ini tak terlihat. Sungguh sulit membayangkan seberapa luasnya sebenarnya.
"Ayah, orangnya sudah kubawa. Bolehkah kami masuk sekarang?" teriak Li Ke'er sambil berdiri di tepi gurun ke arah dalam.
Tiba-tiba gurun yang semula sunyi seperti genangan air mati itu dihantam angin kencang. Angin melilitkan pasir keemasan yang terbang ke langit, dengan cepat terkristal membentuk sosok pria dari suku Tai Shang.
"Ingat, jangan melewati garis tiga!" suara pria Tai Shang yang mirip dewa pasir itu mengguntur.
"Iya~ Ayah sudah bilang berapa kali. Kami benar-benar tidak akan melewatinya, hanya ingin masuk ke bidang inti saja," kata Li Ke'er dengan manja seolah menggulung-gulung ujung bajunya.
Pria bak dewa pasir itu menggelengkan kepala dengan pasrah, jelas tak bisa berbuat banyak terhadap Li Ke'er. Angin berdebu menerpa, pasir beterbangan ke segala penjuru, dalam sekejap sosok pria mirip dewa pasir itu pun menghilang, gurun kembali tenang.
"Ayo jalan," ujar Li Ke'er sambil melangkahkan kaki ke dalam hamparan gurun luas.
Han Sen menyusul masuk. Sambil berjalan, Li Ke'er menjelaskan: "Ruang di sini sangat tidak stabil. Jangan sekali-kali menggunakan kekuatan perpindahan ruang atau tenaga yang terlalu besar di sini, nanti bisa terhisap masuk ke dunia antimateri. Sekalipun kepala suku sendiri yang datang, mustahil menarikmu kembali dari sana."
Han Sen mengangguk pelan, baru menyadari alasan Li Ke'er memilih berjalan kaki alih-alih langsung teleportasi.
Keduanya berjalan berdampingan di gurun. Han Sen sesekali melihat munculnya sisa-sisa bangunan aneh di padang pasir. Ada bangunan batu kuno, struktur logam peradaban teknologi, bahkan kapal perang dan pesawat ruang angkasa yang terkubur sebagian di tanah pasir. Semuanya terlihat telah melewati waktu yang sangat panjang. Paduan logam yang dijuluki abadi pun sudah membusuk. Angin bertiup menyebabkan lempengan logam besar berjatuhan, menghantam tanah pasir hingga hancur menjadi debu.
Patung batu setinggi 100 meter, sisa-sisa makhluk raksasa sepanjang seribu zhang, pohon kering yang menyerupai naga sejati terkubur sebagian di pasir. Seluruh gurun besar dipenuhi suasana mengerikan.
Barang-barang dengan gaya khas yang jelas menunjukkan perbedaan ruang-waktu berbeda, ternyata dibuang seperti sampah di sini. Hal ini membuat orang merasakan keanehan yang sangat mencolok.
Setelah membaca pikiran Han Sen, Li Ke'er menjelaskan: "Di sini adalah titik persilangan antara dunia nyata dan dunia antimateri. Seringkali ada barang dari dunia nyata atau antimateri yang berpindah melalui ruang terdistorsi. Kadang-kadang mungkin ada barang bagus, ayahku pernah menemukan mayat varietas langka level Transformasi Kupu-Kupu. Tapi kejadian baik seperti itu sangat langka, kebanyakan yang berpindah hanyalah sampah yang percuma."
Saat Li Ke'er sedang berbicara, tiba-tiba Han Sen mendengar suara Boom. Langit seakan terbelah menjadi parit raksasa, lalu terlihat sesosok raksasa menyembur keluar dari "parit langit" itu.
Han Sen yang terkejut segera memusatkan pandangannya. Di langit yang berubah bentuk secara distorsif, kepala monster mengerikan perlahan-lahan menembus celah dimensi yang mirip parit raksasa.
Kepala monster itu seluruh tubuhnya keperakan, bagaikan kerajinan tangan dari perak, di wajahnya tumbuh tiga tanduk, penampilannya agak mirip dinosaurus bertanduk tiga, tapi jauh lebih besar berkali-kali lipat. Hanya kepalanya saja sudah belasan meter panjangnya. Mulutnya terus menyemburkan darah segar.
Boom!
Monster raksasa itu terjatuh dari langit ke gurun di depan, menimbulkan debu pasir yang menggunung seolah terjadi gempa bumi dahsyat.
