"Dulu hanya mendengar ras kristal memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa, tak disangka kini kemampuan fisik mereka pun sudah sampai tingkat mengerikan seperti ini." Wanita rubah itu menghela napas takjub.
"Tidak sepenuhnya kemampuan fisik. Raga hanyalah sebagian, tapi dia bukan makhluk yang bertarung tanpa strategi hanya mengandalkan tubuh." Sahut Sharley.
"Masihkah Kamu yakin bisa mengalahkannya sekarang?" Wanita Suku Rubah Rayuan itu memandang Sharley dengan penuh minat sambil bertanya.
"Aku tidak akan kalah dan tidak boleh kalah." Ekspresi Sharley tetap tenang saat berkata dengan datar.
Keempat petarung hampir mencapai tahap mitos dalam pertempuran ini tiba-tiba merasa jantung berdebar-debar. Meski mereka berempat mengerumuni Han Sen, bukannya bisa mengalahkannya, malah perlahan mulai kehilangan posisi unggul.
Mereka semua adalah pejuang top di antara para petarung hampir mitos, masing-masing memiliki kemampuan unik. Biasanya, satu lawan satu pun belum tentu kalah dari petarung mitos mana pun. Tapi kini empat lawan satu tak mampu menekan satu petarung level Raja sembilan lapisan - betapa mengejutkan situasi ini di hati mereka.
Ekspresi Ling Long dan Li Ke'er terlihat agak aneh. Mereka bisa merasakan kekuatan Han Sen yang luar biasa, sekaligus mengalami langsung sensasi pertarungan itu.
"Masalahnya, Han Sen bukanlah tipe yang menggunakan berbagai teknik gen atau bertarung dengan raga. Pertempurannya lebih mirip bermain catur. Aturan permainan semua orang tahu, sekalipun melihatnya bermain dan memahami arah pikirannya, itu hanya proses pembelajaran biasa. Saat benar-benar harus mempraktikkan yang dipelajari dalam permainan catur sendiri, itu adalah satu hal yang sangat sulit. Tetap harus berlatih sendiri."
"Metode bertarung seperti ini ternyata mirip dengan Kitab Indra Tai Shang kami. Tapi Han Sen seharusnya hanya pernah mempelajari Jurus Pedang Di Bawah Langit? Dia bahkan belum pernah mempelajari Kitab Langit Tak Bertulisan yang lengkap, tapi bisa mencapai level seperti ini. Bakatnya benar-benar mengerikan," kata Li Ke'er.
Ling Long mengangguk pelan dengan wajah berseri, "Memang benar ini hal bagus. Sangat membantu bagi penerapan praktis Kitab Indra Tai Shang kami. Ini tidak bisa dilakukan oleh anggota kelas khusus lainnya."
Dor!
Sebuah peluru menghantam capit belalang, ledakan Gen Penghancur Langit mengeluarkan tenaga mengerikan yang langsung meledakkan manusia belalang hingga terlempar. Bahkan cangkang di tubuhnya retak-retak, darah menyembur deras dari celah-celahnya.
Kolaborasi keempat orang itu langsung menunjukkan celah. Han Sen akhirnya menemukan kesempatan untuk menarik jarak, dengan Dua Pistol Mantra di tangannya menembak semaunya sendiri.
Jarak Han Sen dengan mereka sebelumnya terlalu dekat, khawatir tenaga Gen Penghancur Langit akan meledakkan dirinya sendiri. Karena itu ia belum sempat memasang Gen Penghancur Langit pada peluru. Sekarang setelah jarak aman, tak perlu ragu lagi.
Peluru beterbangan, tenaga mengerikan meledak di mana-mana. Keempat orang yang hampir mencapai tahap mitos itu kabur ketakutan, tak lagi punya kesempatan mendekati Han Sen.
Dan peluru yang telah diperkuat dengan kekuatan Gen Penghancur Langit itu sama sekali tidak berani mereka tanggung langsung, juga tidak mau berlama-lama bertarung. Mereka saling berlomba kabur, berusaha melesat keluar dari jarak serangan Han Sen.
Han Sen pun tidak mengejar. Setelah mereka kabur cukup jauh, ia langsung menyatukan kedua tangan, menggabungkan Dua Pistol Mantra menjadi satu senjata sniper.
Han Sen mengangkat senjata, menyorongkan larasnya ke arah manusia belalang, lalu menarik pelatuk tanpa ragu.
Dor!
Sebutir peluru melesat menerobos ruang hampa. Manusia belalang merasakan energi mengerikan yang terkandung dalam proyektil itu, hingga tak berani lagi menggunakan capitnya untuk menahan.
Sebelumnya ia bisa mengandalkan capit untuk melawan tenaga Han Sen karena ada penguatan bidang dari Klan Huangji. Kini setelah mereka berhamburan kabur, kekuatan bidang itu pun sirna. Mana mungkin ia berani beradu keras lagi dengan Han Sen.
Sayap belakang belalang bergetar, Manusia Belalang Sembah tiba-tiba melesat seribu meter ke samping. Awalnya mengira sudah menghindari peluru itu, tapi siapa sangka peluru itu ikut membelok dan terus mengejar dengan kecepatan yang semakin meningkat.
Wajah Manusia Belalang Sembah berubah pucat. Teknik geraknya berubah-ubah cepat, namun bagaimanapun ia bergerak, peluru itu seolah memiliki pelacak yang tak henti mengejarnya. Kecepatannya semakin menjadi, hampir menyentuh tubuhnya.
Dengan mengatupkan gigi, Manusia Belalang Sembah mendarat di balik puncak gunung. Matanya menatap dengan tatapan tajam ke dinding tebing di hadapannya.
Dor!
Peluru menembus dinding tebing tanpa meledak. Dalam sekejap sudah berada di depan Manusia Belalang Sembah. Padahal ia bersiap melawan ledakan, ternyata peluru itu menembus langsung. Ekspresinya berubah drastis karena terkejut.
Tidak sempat berpikir panjang, Sang Belalang Sembah menyilangkan sepasang capit belalang terkerasnya di depan wajah, melepaskan tenaga mengerikan dari dimensi ruang, lalu menghantam peluru itu bersama-sama.
Dor!
Capit sekeras baja itu tertembus langsung oleh peluru. Tenaga mengerikan itu masih belum berhenti, terus melesat masuk ke dahi Sang Belalang Sembah, langsung menghancurkan kepalanya.
Menyaksikan tubuh besar itu runtuh ke tanah, para ulat dan penonton lain merasakan gelombang ngeri menjalar di tulang belakang.
Padahal Sang Belalang Sembah adalah pejuang setengah dewa langka yang hampir mencapai tahap mitos. Meski sudah mengerahkan segala upaya untuk kabur, Han Sen tetap berhasil menembak matinya dengan satu peluru saja. Kekuatan dan keanehan tembakan itu benar-benar di luar nalar.
"Persenjataan gen macam apa itu? Kok bisa seaneh dan sekuat itu? Melewati gunung dan capit baja, masih bisa membunuhnya?" Li Xuecheng mengerutkan kening.
"Sehebat apa pun percuma, masih jauh ketinggalan dibandingkan mitos." Ekspresi Li Yu Zhen masam.
Elder Tianqi malah tersenyum: "Kekuatan seperti ini sudah hampir menyentuh level mitos. Memang sulit mengalahkan Salai di masa lalu, tapi menghadapi Salai yang sudah terjungkal ke level Raja, tenaga Han Sen seperti ini punya peluang menang yang besar."
Semua orang terintimidasi oleh tembakan mengerikan Han Sen. Tiga setengah dewa malah kabur kencang, khawatir ditembak lagi oleh Han Sen.
Sebenarnya Han Sen sudah kehabisan tenaga untuk menembak kedua kali. Baru mencoba kekuatan Keselarasan Batin, langsung menyedot habis tenaga dalam tubuhnya. Sekarang dia benar-benar tak sanggup menembak lagi.
"Berhasil memburu varietas langka mutasi level Raja: Belalang Sembah Pembelah Langit. Mendapat roh binatang Belalang Sembah Mutasi. Gen variasi mutan terdeteksi."
“Aku baru saja masuk ke babak awal, Keselarasan Batin sudah memiliki daya hancur seperti ini. Sayangnya, penggunaan teknik gen ini terlalu menguras tenaga. Setelah menggunakan sekali, harus beristirahat sementara waktu baru bisa menggunakan Keselarasan Batin kedua kalinya.” Meski Han Sen mendengar suara perolehan roh binatang, dia tidak berani memikirkannya agar tidak diintip oleh Ling Long dan Li Ke'er.
Mayat belalang sembah celah angkasa dibawa pergi oleh seorang perempuan dari Tai Shang. Han Sen juga kehilangan kesempatan untuk merekrut gen varietas langka.
"Dengan intimidasi dari satu tembakan ini, percaya kawanan ulat lainnya dalam waktu dekat seharusnya tidak akan mencari masalah lagi denganku?" Saat Han Sen berimajinasi seperti itu, tiba-tiba dia melihat sebuah siluet mendekat ke arah sini.
"Sha La?" Li Ke'er dan Ling Long sama-sama merasakan hati mereka berdesir melihat siluet itu.
Mereka tentu paham betul, raga Han Sen saat ini sudah terkuras habis dan butuh waktu pemulihan. Sama sekali tidak bisa melanjutkan pertempuran. Namun Sha La justru datang tepat di momen seperti ini.
Han Sen juga melihat Shalai, tapi dia hanya tersenyum dan berkata: "Sampai tidak tahan ingin bertarung denganku sekarang juga?"
"Berapa lama kamu butuh istirahat untuk pulih sepenuhnya?" Shalai menatap Han Sen sambil bertanya.
"Sepuluh jam." Jawab Han Sen.
"Baik, dalam sepuluh jam ini kamu bisa beristirahat dengan tenang. Jika ada yang berani mengganggu, aku yang akan menyelesaikannya." Shalai duduk di bebatuan gunung di sebelah, rambut pirangnya yang tegas membingkai wajah perseginya, postur tubuhnya yang perkasa memancarkan aura yang dahsyat.
