Semua orang memperhatikan keanehan Salai. Aura gelombang cahaya yang sebelumnya merah menyala di sekujur tubuhnya, seiring waktu berubah menjadi merah gelap. Saat ini warna merah gelap itu hampir mendekati hitam.
"Buah Iblis... Buah Iblis ternyata berfungsi saat ini... Mungkinkah Salai akan mencapai level mitos kembali sekarang?" Li Xue Cheng berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Li Yu Zhen juga penuh euforia: "Aku paham! Alasan Salai tetap memakan Buah Iblis meski tahu Pertarungan Ulat akan segera dimulai, adalah untuk memanfaatkan tekanan pertempuran tersebut. Dengan begitu kekuatan Buah Iblis yang tersimpan dalam tubuhnya akan terpicu. Selama melawan Han Sen, Buah Iblis dalam tubuhnya perlahan dimurnikan dan diserap. Sekarang proses penyerapan hampir selesai - dia benar-benar akan kembali ke status mitos di tengah pertempuran!"
"Jika Salai mencapai level mitos, tak ada lagi ruang untuk keraguan. Han Sen mustahil bisa melawan Salai yang sudah mencapai level mitos." Li Xue Cheng yang sebelumnya gemetar karena cemas, kini justru gemetar karena sukacita.
"Pertarungan Ulat kali ini benar-benar seperti naik roller coaster bagi kami. Kondisi hati naik turun tak karuan, jantung tidak kuat hampir copot," pikir Li Xue Cheng.
Cahaya api di tubuh Salai telah berubah menjadi hitam. Di kulit telanjangnya mulai muncul tato sihir hitam yang mengeluarkan aura mengerikan dan aneh. Tenaga Salai perlahan terkristal menjadi rantai keteraturan.
"Apa dia akan kembali ke status mitos?" Han Sen mengerutkan kening halus. Situasi Salai yang tidak beres ini jelas terlihat bagi siapapun.
"ROAR!" Teriakan Salai yang mendongak ke langit memicu letusan dahsyat rantai keteraturan. Rambut pirangnya seketika dicat hitam legam oleh energi tersebut.
Salai yang semula bagaikan singa berambut pirang, tubuhnya menyusut cukup signifikan. Namun otot-otot di seluruh raganya terlihat semakin padat dan berdaya, seakan setiap selnya dipenuhi daya ledak yang tak terbayangkan.
Salai berambut hitam ini kehilangan aura kegarangan, namun bertambah nuansa mistis dan mengerikan. Di pipinya terlihat jelas tato sihir hitam, dengan kilauan api hitam di tubuhnya yang berkobar-kobar bagaikan singa iblis yang keluar dari Neraka.
"Benar-benar kembali ke tingkat mitos!" Ekspresi Li Ke'er berubah buruk.
Sekuat apa pun Han Sen, mustahil baginya mengalahkan Salai yang sudah mencapai tingkat mitos. Bagaimanapun, setengah langkah menuju mitos dan mitos sejati adalah dua tingkatan yang berbeda seperti langit dan bumi.
"Sepertinya Salai sejak awal memang berniat menggunakan pertarungan ini untuk kembali ke tingkat mitos. Han Sen hanya kebetulan menjadi batu asahnya." Ling Long yang sudah memahami konteksnya berkata dengan nada berkesedihan.
Li Ke'er malah mendengus keras: "Salai benar-benar punya rencana licik. Dia memakan Buah Iblis sebelum Pertarungan Ulat. Jika tidak ada yang memberi tekanan padanya, dia bisa dengan mudah merebut peringkat pertama. Tapi jika ada yang memberinya tekanan cukup, itu justru membantunya memurnikan Buah Iblis untuk kembali ke level mitos. Dengan cara apapun, dia tetap akan menangkan posisi pertama. Kalkulasi yang benar-benar brilian."
Ling Long menggelengkan kepala sambil berkata: "Tidak sesederhana itu. Orang biasa sekalipun berhasil memurnikan Buah Iblis, belum tentu bisa kembali ke level mitos sesuka hati. Salai bisa naik level karena bakatnya yang luar biasa, belum tentu ini hasil strategi matang."
"Bagaimanapun juga, hasilnya sudah seperti ini." kata Li Ke'er dengan wajah masam.
Ekspresi muram juga terlihat pada Elder Qi Yu, Elder Tian Qi, serta bos-bos besar klan Tai Shang yang telah menaruh taruhan besar pada Han Sen.
Awalnya mengira sudah melihat secuil harapan, siapa yang tahu tiba-tiba dipadamkan oleh Salai yang mencapai level mitos, sebutir hati tenggelam ke dasar Abyss, tak lagi menyisakan setitik cahaya harapan.
"Maaf, aku sudah berusaha keras mengendalikan, tapi tetap tidak bisa meredam, akhirnya naik kembali ke level mitos." Salai tidak menyerang lagi, hanya berkata dengan penyesalan.
Ucapan ini membuat banyak makhluk ingin memuntahkan darah, tak terhitung makhluk hidup yang ingin mencapai mitos tapi tak bisa, sementara Salai terus memaksakan diri menahan levelnya. Mendengar ini banyak yang merasa tidak senang dalam hati.
Jika diucapkan orang lain, itu pasti maksudnya memamerkan, tapi ucapan Salai ini tulus tanpa kepalsuan. Dia memang terus-menerus meredam tenaganya, tidak ingin naik ke level mitos, ingin menyelesaikan pertarungan ini dengan wujud setengah mitos dan Han Sen.
"Sayangnya tekanan dari Han Sen terlalu besar, membuatku tak punya pilihan selain bertarung dengan segenap kemampuan. Aku tak mampu meredam kekuatan buah iblis yang telah dimurnikan, akhirnya terpaksa naik ke level mitos."
"Tak perlu malu. Level juga bagian dari kekuatan." Han Sen bukan tipe orang yang menganggap level tinggi lawan level rendah sebagai tindakan tak tahu malu. "Level tinggi seseorang adalah kemampuan alaminya."
"Hasil pertarungan hari ini tidak sah. Aku akan menunggumu mencapai level mitos sebelum bertarung lagi." Salai menatap Han Sen.
"Pertempuran ini belum berakhir." Ekspresi Han Sen tetap tenang saat melanjutkan, "Kita belum memperoleh kemenangan mutlak."
Salai menggelengkan kepala: "Meski tak ingin mengalahkanmu dalam kondisi ini, tapi aku butuh posisi pertama. Jadi maaf, kita harus meninggalkan arena bersama setelah ini."
"Tak perlu permisi. Bukankah sudah kukatakan? Pertarungan kita belum selesai. Jika kau bisa menang, itu kemampuanmu. Tapi semua keputusan harus dibuat setelah pertarungan usai." Han Sen tenang mengawasi Salai tanpa perubahan emosi.
Li Yu Zhen mendengar ucapan Han Sen, tak bisa menahan diri menyeringai dingin: "Han Sen ini benar-benar tidak tahu terima kasih. Salai sudah memberikan nilai sempurna pada muka-nya, mau pergi bersama di akhir, sama saja memberikannya peringkat kedua secara gratis. Tapi dia malah ingin melanjutkan pertarungan. Dengan begini, sekarang dia langsung tersingkir, bahkan peringkat kedua pun tidak akan didapat lagi."
Li Ke'er, Ling Long, dan anggota Klan Tai Shang lainnya juga merasa keputusan Han Sen ini terlalu sombong. Daripada kalah sekarang, lebih baik mendapatkan peringkat kedua.
Tapi dari diri Han Sen, Li Ke'er dan Ling Long sama sekali tidak merasakan secuil pun keinginan untuk mundur. Sebaliknya, mereka justru merasakan kepercayaan diri yang tenang darinya.
Tak perlu amarah, tak perlu kebencian, tak perlu menggerutu. Kepercayaan diri kuat yang tersembunyi di balik ketenangan seperti itu hanya dimiliki oleh para penguasa sejati.
"Tapi sekarang Han Sen jelas-jelas berada dalam kelemahan mutlak, kenapa dia masih bisa percaya diri seperti ini?" Ling Long dan Li Ke'er sama-sama merasa kepercayaan diri Han Sen tidak berdasar, namun keyakinan ini justru menginfeksi mereka, membuat mereka merasa seharusnya mempercayai Han Sen.
"Ayo, lengkapi pertempuran kita. Menang atau kalah, aku hanya akan keluar sendiri." Han Sen dengan tenang tertuju pada Salai berkata.
"Bagus, memang seharusnya begini." Kilatan cahaya gembira di pupil Salai makin intens, pandangannya pada Han Sen persis seperti mengamati karya seni kesayangan.
Mungkin tenaga Han Sen kini kalah dibanding Salai, tapi Salai sama sekali tidak meremehkan. Rantai keteraturan di tubuhnya meletus gila-gilaan, bagaikan singa Neraka bersihur turun ke dunia.
“Sebagai bentuk rasa hormat, aku akan menggunakan tenaga maksimal untuk bertarung denganmu.” Suara Salai bergemuruh bagai guntur, sambil melayangkan tinjunya ke arah Han Sen.
