Setelah memperoleh Sitting Forget Sutra, Ling Long dan Li Ke'er tak punya waktu lagi mengikuti Han Sen. Keduanya menyepi untuk melatih sutra tersebut, memanfaatkan periode pemahaman eksistensial paling jelas ini sebisa mungkin.
Han Sen sendiri tak fokus melatih Sitting Forget Sutra. Meski sutra ini ajaib, gaya khasnya dinilainya tidak begitu cocok untuk dirinya.
Han Sen bisa memahami sendiri nuansa Di Bawah Langit, itu sendiri sudah menempuh jalan yang berbeda dengan《Duduk dan Lupakan》, sehingga dia tidak mau mengulangi kesalahan generasi sebelumnya dari《Duduk dan Lupakan》. Dia hanya meminjam konsep dari《Duduk dan Lupakan》, lalu menyempurnakan Di Bawah Langit-nya sendiri. Hal ini justru membuat nuansa Di Bawah Langit-nya mengalami terobosan yang cukup signifikan.
"Mengonsumsi gen varietas langka mitos, gen ilahi +1, tingkat evolusi satu persen."
Han Sen mengeluarkan koleksi gen ilahi yang dia simpan sebelumnya. Ternyata sekarang dia sudah bisa menyerap dan memurnikannya, memperoleh efek diperkuat dari gen ilahi.
Selama beberapa hari ini Han Sen hanya fokus melahap semua darah dan daging varietas langka mitos yang dia timbun sebelumnya. Total dia mendapatkan 23 point gen ilahi.
Setiap point gen ilahi memberikan efek penguatan yang bagus untuk kemampuan fisik Han Sen, membuat fisiknya yang sudah kuat menjadi semakin perkasa.
“Tampaknya sama seperti dulu, butuh 100 poin gen mitos agar postur tempur berevolusi. Untungnya satu mayat varietas langka mitos bisa menyediakan sekitar 10 poin gen mitos. Memenuhi 100 poin sebenarnya tidak sulit. Di nuansa Tianwai ada banyak varietas langka mitos. Kalau tidak diburu sekarang, mau menunggu sampai kapan?” Niat memburu varietas langka mitos muncul di hati Han Sen.
Mengeluarkan peta nuansa Tianwai, Han Sen mempelajari varietas langka mitos yang mungkin muncul di sekitarnya. Akhirnya ia memilih pergi ke Laut Pemakaman Naga untuk berburu.
Legenda mengatakan di dasar lautan itu pernah terkubur benih naga tingkat Dewa. Entah benar atau tidak kabar ini, yang pasti varietas langka mitos level tinggi jarang muncul di Laut Pemakaman Naga.
Alasan Han Sen memilih Laut Pemakaman Naga juga karena ini. Di sana hanya ada sedikit varietas langka mitos yang tumbuh alami, relatif lebih aman dibanding area lain.
Han Sen awalnya mengira akan ada kesulitan dalam membujuk Bao'er untuk tinggal, tapi siapa sangka begitu dia mengajukan permintaan, Bao'er ternyata langsung setuju tanpa bersikeras ikut ke Laut Kuburan Naga, benar-benar di luar perkiraannya.
Tapi setelah melihat Enam Telinga Monyet yang merapatkan leher sambil berjongkok di samping dengan wajah sangat masam, Han Sen langsung paham - Bao'er telah menemukan mainan lucu barunya.
Setelah memastikan Bao'er akan menjaga Pohon Bintang dengan baik, Han Sen pun melakukan persiapan matang sebelum terbang menuju Laut Kuburan Naga.
Baru tiba di area pinggir Laut Kuburan Naga, dari kejauhan Han Sen sudah melihat siluet pertarungan sengit di permukaan laut. Setelah diamati lebih seksama, terkejutlah ia mendapati yang sedang bertarung dengan varietas langka itu tak lain adalah Putri Bai Wei dari Klan Huangji.
Bai Wei melihat Han Sen, tapi tidak berkata apa-apa, hanya melanjutkan pertempuran melawan varietas langka ikan terbang setingkat hampir mitos itu, hingga akhirnya memenggal makhluk itu, lalu berdiri di permukaan laut sambil mengawasi Han Sen.
"Putri Bai Wei, sudah lama tidak bertemu, kenapa Anda di sini?" Han Sen berdehem pelan sambil bertanya.
Dulu Han Sen dibawa Bai Wei ke Klan Huangji, kemudian dia membunuh Bai Yi dan menyamar sebagai Bai Yi, membuat Bai Wei mengira dia dibunuh Bai Yi. Ditambah hubungan buruknya dengan Klan Huangji, pertemuan kali ini terasa agak canggung.
"Kamu bisa menjadi Ulat Tai Shang, masa aku tidak boleh?" Bai Wei berkata dengan datar, meski sorot matanya terlihat aneh.
Han Sen langsung paham. Dalam Pertarungan Ulat sebelumnya, sejumlah peserta pasti telah tersingkir. Bai Wei kemungkinan terpilih sebagai Ulat setelah kejadian itu.
Han Sen tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa. Hubungannya dengan Bai Wei terlalu rumit, dulu sempat berada di garis pertempuran yang sama, tapi dia juga telah membunuh kakak laki-laki Bai Wei dan bermusuhan dengan Klan Huangji. Sungguh sulit mencari kata-kata.
"Kau datang ke Laut Pemakaman Naga untuk berburu varietas langka?" Bai Wei justru memulai percakapan dengan sikap anggun.
"Ya." Han Sen mengangguk pelan.
"Kalau tidak keberatan dengan kehadiranku yang mungkin mengganggu, mari bersama-sama." Ujar Bai Wei.
Han Sen tertegun sejenak, tidak menyangka Bai Wei ternyata mengajak berburu bersama.
"Jika tidak nyaman, urungkan saja." Melihat Han Sen tidak menjawab, Bai Wei berbalik hendak pergi.
"Nyaman! Bagaimana mungkin tidak nyami? Bisa berburu bersama Putri Klan, hamba sungguh tidak keberatan." Han Sen buru-buru menyahut.
Dulu Bai Wei bahkan berani melawan Bai Yi demi menyelamatkan Bao'er. Han Sen selalu merasa berutang budi padanya.
“Panggil aku Bai Wei.” Bai Wei berkata, lalu sorot matanya mengamati sekeliling: “Di perairan dangkal varietas langka sangat sedikit, dan levelnya tidak tinggi. Jika kamu ingin berburu varietas langka tingkat mitos, harus menyelam ke laut dalam baru mungkin menemukan jejak mereka.”
“Kalau begitu mari ke laut dalam.” Han Sen memang bukan tipe yang pandai bicara, apalagi terhadap Bai Wei yang masih menyimpan sedikit rasa bersalah, ditambah status keduanya yang agak canggung. Sepanjang perjalanan menyelam ke laut dalam bersama Bai Wei, dialog mereka sangat minim, suasana terasa sedikit kaku.
Beberapa varietas langka yang mereka temui di laut dengan mudah ditaklukkan Bai Wei. Perkembangannya cukup signifikan - meski belum mencapai level mitos, namun dirinya sudah berada di puncak tahap hampir-mitos, dengan jurus Huangji Jingtian yang sudah dikuasai dengan sangat baik.
Setelah Bai Wei menghancurkan seekor ubur-ubur setingkat hampir-mitos dengan satu pukulan, Han Sen tak bisa menahan decak kagum: “Sungguh di luar dugaan, baru berapa lama tidak bertemu, ternyata kamu sudah tumbuh hingga mencapai level seperti ini.”
Bai Wei menatap Han Sen dengan datar dan berkata: "Sebelumnya levelmu bahkan tidak sebanding denganku. Sekarang kamu sudah naik ke tingkat mitos, sementara aku masih setengah langkah menuju mitos. Ini masih bisa disebut pertumbuhan cepat?"
Han Sen meraba hidungnya, akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan.
Keduanya terus menyelam ke laut dalam. Tak lama kemudian, dari kejauhan terlihat seekor ikan monster sepanjang belasan meter merangkak di lapisan pasir dasar laut. Tubuh ikan itu pipih, seluruhnya memancarkan warna biru pucat.
Punggungnya memiliki ekor mirip lobster, sementara di depan terdapat sepasang capit seperti kalajengking. Di bagian perutnya tumbuh enam pasang cakar panjang yang ramping.
Varietas langka ini terlihat agak mirip udang-kepiting, namun juga ada kemiripan dengan kalajengking, menimbulkan kesan aneh yang tak tergambarkan. Namun dari tubuhnya mulai terlihat rantai keteraturan berwarna biru, jelas-jelas menunjukkan ini adalah varietas langka tingkat mitos.
Tanpa kehadiran Ling Long dan Li Ke'er di sekitarnya, Han Sen menggunakan Jing Dongxuan dengan sikap semaunya sendiri mengamati varietas langka itu, dan dengan mudah menilai bahwa itu adalah varietas langka mitos berbasis ilahi.
Belum sempat Han Sen dan Bai Wei mendekat, varietas langka itu ternyata sudah menemukan mereka. Seketika tubuhnya melengkung seperti udang, rantai keteraturan biru di tubuhnya langsung menyembur keluar. Dalam sekejap mata, genangan besar air laut berubah menjadi "biru pucat", membuat ketujuh indra Han Sen dan Bai Wei sangat terpengaruh. Ternyata mereka tidak bisa segera menyelidiki posisi pasti makhluk itu.
Han Sen mengerutkan kening halus, hendak menggunakan bidang Dongxuan dengan segala upaya. Tiba-tiba ia menyaksikan tubuh Bai Wei bergetar halus. Tenaga pelindung tubuhnya berpencar, langsung terjatuh ke dalam air laut.
Han Sen cepat-cepat mengulurkan tangan untuk menangkapnya, menyedot Bai Wei mendekat. Saat menopang tubuhnya, ia baru menyadari kulit sang perempuan telah berubah menjadi biru muda, bahkan semakin transparan seperti batu giok. Jelas ini efek terkena serangan.
