Saat mendekati benda hitam yang terbuka itu, kilau merah darah yang menyembul di permukaannya hampir sama persis dengan karang darah.
Setelah memastikan tidak ada bahaya, Han Sen mengulurkan tangan dan meraba permukaannya. Terasa panas di tangan, teksturnya sangat mirip sisik hewan seperti ular.
Tapi ular adalah hewan berdarah dingin, sisiknya biasanya dingin menusuk. Barang hitam di bawah ini justru panas di tangan, seolah-olah seperti balok besi yang dipanaskan.
"Jangan-jangan ini masih hidup?" Han Sen juga tahu ini sulit, dia tidak merasakan adanya vitalitas makhluk.
Setelah menggali lumpur dan pasir di dasar laut sekitar, benda hitam itu menampakkan area seluas ruangan. Akhirnya terlihat seluruhnya, persis seperti dugaan Han Sen: benda ini sangat mirip sisik raksasa. Di sebelah sisik yang memancarkan kilau merah darah ini, masih ada sisik serupa lainnya.
"Sukses besar... Ini benar-benar mungkin mayat naga jahat Tingkat Dewa itu... Bisa jadi karang darah ada karena menyerap nutrisi dari mayat naga jahat Tingkat Dewa ini." Hati Han Sen semakin berdebar.
Dia mempercepat kecepatan untuk menggali seluruh benda di bawah, tapi segera Han Sen menghadapi masalah.
Hanya satu sisik saja sudah sebesar ruangan, ukuran mayat naga yang luar biasa besar itu sulit dibayangkan. Han Sen menggali sebentar, sudah mencapai samping karang darah. Sementara sisik naganya masih terus memanjang masuk ke dalam hutan karang darah, tak tahu seberapa panjang sebenarnya.
"Apakah di bawah sepuluh ribu mu karang darah ini, seluruhnya adalah mayat naga ini?" Semakin Han Sen berpikir, semakin mungkin dugaan ini. Kalau tidak, kenapa di tempat lain tidak tumbuh karang darah, hanya di sini?
Di area tanpa karang darah, dengan kekuatan Han Sen, menggali lumpur dan pasir sangat mudah. Genangan besar sedimen bisa dibuka hanya dengan lambaian tangan.
Tapi di area berkarang darah, tenaga yang dikeluarkan Han Sen akan diserap sebagian besar oleh karang darah. Terpaksa menggali satu per satu perlahan. Dengan kecepatan seperti ini, jika Han Sen sendirian menggali di sini, mungkin sulit menyelesaikan seluruh hutan karang darah tanpa waktu satu dua tahun.
"Tidak bisa, menggali seperti ini bukanlah cara yang tepat!" Han Sen langsung menyadari bahwa dia tidak mungkin menggali mayat naga di sini dalam waktu lama, kalau tidak, dia pasti akan ditemukan oleh Ling Long dan Li Ke'er, serta mereka akan persepsinya bahwa dia sedang menggali mayat naga.
"Tidak perlu bicara tentang mayat naga, bahkan karang darah yang memiliki sifat menyerap dan kebal terhadap gaya ini saja sudah merupakan barang yang sangat berharga. Apalagi di bawahnya mungkin terkubur mayat varietas langka tingkat Dewa. Sekalipun itu Klan Tai Shang, pasti juga akan sangat tergoda, bukan?" Han Sen masih ragu-ragu, jika Tai Shang mengetahui keberadaan tempat ini, apakah mereka akan merebut mayat naga darinya?
Meskipun Klan Tai Shang mengizinkan ulat membawa varietas langka hasil buruannya di Tianwai, namun mayat varietas langka tingkat Dewa ini terlalu memikat. Sulit dipastikan apa konsekuensinya nanti.
"Harus ada cara, bagaimana caranya membawa pergi mayat naga dan karang darah ini bersama-sama tanpa sepengetahuan dewa atau hantu?" Han Sen tidak melanjutkan penggaliannya, malah mengisi kembali lumpur dan pasir yang baru saja digalinya.
Setelah berpikir sejenak, Han Sen menyimpan karang darah aneh itu ke dalam Menara Takdir Langit, sementara mayat belut listrik kehampaan diseretnya kembali ke Pohon Bintang.
Roh Binatang Varietas Langka Mitos Belut Listrik Kehampaan: Batu Permata Roh Binatang (Evolusi Berdasarkan Persentase).
"Batu Permata Roh Binatang lagi?" Han Sen sedikit kecewa. Batu Permata Roh Binatang bisa meningkatkan level dan kualitas roh binatang lain, tapi itu membutuhkan roh binatang sejenis yang cocok.
Batu Permata Roh Binatang Burung Matahari yang ada di tangan Han Sen, hingga sekarang belum menemukan roh binatang aliran listrik yang cocok untuk diasimilasi dengan Belut Listrik Kehampaan.
"Apa maksud 'evolusi berdasarkan persentase' ini?" Meski jenis Batu Permata Roh Binatang membuatnya kecewa, anotasi di belakangnya justru menarik perhatian Han Sen.
Sayangnya Batu Permata Roh Binatang sementara tidak bisa digunakan, sehingga rahasia sifat evolusi berdasarkan persentase pun sulit dipecahkan.
Menyeret mayat belut listrik keluar dari Laut Penguburan Naga, Han Sen melihat Bai Wei masih menunggu di permukaan laut. Ia pun menghampiri dan memberi salam.
Bai Wei yang menyaksikan Han Sen ternyata benar-benar membunuh belut listrik itu, sorot matanya memancarkan ekspresi rumit yang semakin pekat.
Setelah membawa belut listrik kembali ke Pohon Bintang, saat menyerap gen varietas langka dari makhluk itu, Han Sen menemukan gen ilahi yang disediakannya jauh lebih banyak dibanding varietas langka level dasar. Hanya dengan memakan sepersepuluh daging belut listrik, ternyata ia sudah mendapatkan dua poin gen ilahi.
"Tampaknya varietas langka mitos tingkat tinggi bisa menyediakan properti genetik yang jauh lebih banyak. Dengan begini, mencapai nilai maksimal 100 poin bukanlah hal sulit. Proses kenaikan level pun sepertinya tidak serumit itu," gumam Han Sen sambil memurnikan gen varietas langka, sambil berimajinasi cara merekrut Karang Darah dan mayat naga.
“Mayat naga sebesar itu, ingin membongkar diam-diam tanpa sepengetahuan dewa atau hantu sulit dilakukan. Tapi karang darah itu bisa kugali sedikit-sedikit, diam-diam kupindahkan ke perlindungan. Lama-lama, seluas sepuluh ribu mu karang darah pasti bisa habis kugali.” Han Sen tak punya cara lebih baik, terpaksa mengeruk keuntungan yang bisa diraih sekarang.
Setelah beristirahat semalam, keesokan paginya Han Sen langsung berniat menggali karang darah. Pembangunan istana nanti akan mengandalkan karang-karang darah itu.
Tapi baru saja menggerak-gerakkan tubuh, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang tidak beres.
Han Sen sendiri tidak merasakan nyeri atau gatal di tubuhnya. Namun ketika sorot matanya menyapu punggung tangannya, tampak ada sesuatu yang aneh di sana.
"Apa yang terjadi?" Saat melihat jelas benda itu, Han Sen langsung terkejut. Di punggung tangannya ternyata tumbul noda hitam sebesar kuku!
Disebut bercak hitam, kalau diamati lebih dalam akan terlihat bahwa bercak itu lebih mirip sisik karang darah atau mayat naga, warnanya mistis dengan kilau merah darah. Hanya saja massa bercak hitam saat ini belum sepadat itu, masih bisa terlihat serat daging asli di baliknya.
Jantung Han Sen berdebar kencang, ia segera memeriksa raganya sendiri dan menemukan banyak wilayah di tubuhnya yang telah tertutupi bercak semacam ini.
"Jawaban apaan itu, apakah ini pertanda aku akan tumbuh sisik naga?" Han Sen merasa persoalan ini agak tidak beres. Bercak-bercak ini tidak menimbulkan nyeri atau gatal, justru terus menyebar dan mengeras di tubuhnya.
Han Sen menggunakan Jing Dongxuan untuk memeriksa raganya sendiri. Ternyata bercak-bercak hitam itu seperti bagian integral dari tubuhnya, tidak bertentangan dengan raga melainkan justru membentuk hubungan simbiosis.
Dengan memaksakan diri merobek sepotong bercak, namun setelah dagingnya sembuh sempurna, bercak itu muncul kembali dengan cepat. Bahwa bercak di tubuh Han Sen semakin banyak, telah mencoba semua cara tapi tetap tidak berhasil membersihkannya.
Han Sen mencoba transformasi varietas langka dan tubuh Super God, tapi tidak ada efek yang signifikan. Bahkan tubuh spiritual yang sebelumnya selalu ampuh dalam segala uji coba, juga gagal membersihkan bercak hitam.
"Barang aneh apa sih ini? Ternyata bahkan tubuh Super God pun tidak efektif?" Han Sen hanya bisa menduga bercak hitam ini terpengaruh karang darah atau mayat naga. Tapi konsekuensi seperti apa yang akan ditimbulkan pengaruh ini pada tubuhnya, Han Sen sulit memprediksinya.
