Sambil berjalan, Han Sen mempelajari peta bintang. Dari peta tersebut, posisi perkiraan bidang bintang ini memang berada di sekitar Bidang Mutenya Bintang.
“Sayangnya mereka tidak pergi mengeksplorasi Bidang Mutenya Bintang, kalau tidak, sekalipun tanpa imbalan, menemani mereka pergi juga cukup.” Han Sen bergumam lirih.
Tapi siapa yang tahu tak lama kemudian, ternyata bertemu lagi dengan orang yang akrab, terlihat Long Yi dari komunitas naga sedang cepat-cepat terbang ke arah sini.
“Saudara Koin Emas?” Long Yi melihat Han Sen, langsung mengenalinya, berteriak dengan terkejut.
Han Sen terpaksa mengobrol sebentar dengan Long Yi. Long Yi juga datang demi ruang varietas langka itu, tapi ada beberapa hal terjadi di internal komunitas naga, tidak mampu lagi mengirim personel tambahan yang sehebat, hanya Long Yi sendiri yang datang ke sini.
“Saudara Koin Emas, ada minat untuk bersama mengeksplorasi ruang varietas langka?” Pikiran Long Yi mirip dengan Ba'er, figur seperti Han Sen, sebaiknya dirangkul dan dimanfaatkan.
“Mengajakku mengeksplorasi ruang varietas langka boleh saja, tapi keuntungan yang didapat harus dibagi 50-50.” Han Sen tidak mau membuang-buang waktu, langsung menyampaikan permintaannya.
Long Yi pun tidak ragu, tersenyum: “Tentu saja.”
Long Yi langsung menyetujui permintaan Han Sen dengan lantang, sekalian menceritakan situasi "ruang varietas langka" itu.
Karena lokasinya dekat dengan "Bidang Mutenya Bintang" dan cukup tandus, klan-klan besar jarang datang ke sini untuk mengambil risiko. Akhirnya wilayah ini dikuasai oleh klan rendahan bernama Chu Shu yang tidak terkenal.
Klan Chu Shu hanyalah ras kecil, petarung terkuat di seluruh klan mereka hanya mencapai level Raja, bahkan belum mencapai setengah tahap mitos.
Varietas langka di bidang bintang ini juga tidak banyak, sehingga selama ini mereka bisa hidup damai.
Tapi belakangan ini, sebuah bintang di bidang ini meledak. Klan Chu Shu terkena imbas cukup besar. Setelah ledakan bintang, mereka terkejut menemukan bahwa ternyata ada "pintu masuk ruang varietas langka" di sana.
Dengan girang, klan Chu Shu mengirim perwakilan masuk untuk eksplorasi. Tapi justru malah terjadi masalah.
Ratusan juta anggota klan Chu Shu yang masuk ke dalam ruang varietas langka, hanya satu tikus merah yang selamat kembali setelah beberapa hari. Seluruh anggota lainnya tewas di dalam ruang varietas langka.
Berdasarkan kesaksian tikus merah yang selamat itu, bagian dalam ruang varietas langka tersebut sangat mengerikan, seolah-olah di kehampaan tergantung matahari yang tak terhitung jumlahnya. Suhu di dalam ruang varietas langka itu panas yang mengerikan. Ketika mereka mencoba mendekati salah satu matahari, tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat. Ratusan juta tikus merah berubah menjadi abu beterbangan, hanya satu yang berhasil kabur. Namun bahkan sang tikus sendiri tidak bisa menjelaskan mengapa dia tidak mati seperti yang lain dalam ledakan itu.
Bagaimanapun dia hanyalah seorang Viscount kecil, kekuatannya tidak menonjol di antara ratusan juta tikus merah itu. Bahkan varietas langka level Marquis pun tidak ada yang selamat, sungguh sulit dibayangkan bagaimana mungkin hanya dia yang bertahan hidup.
Beberapa hari berikutnya, tikus yang selamat itu ternyata berevolusi. Dari level Viscount naik ke Pangeran, dan proses evolusi itu masih terus berlanjut. Perubahan yang terjadi sangat mencengangkan.
Ketika Naga Satu tiba, tikus tersebut sudah mencapai level Raja.
Hal Aneh yang Terjadi ini secara alami menarik perhatian petarung kuat dari berbagai ras. Mereka semua ingin mencari tahu keuntungan apa yang didapat tikus merah itu di Ruang Varietas Langka, hingga mampu berevolusi dengan kecepatan luar biasa seperti ini.
Sayangnya, belakangan berbagai ras mengirim banyak umat level rendah ke Ruang Varietas Langka, namun hasilnya seperti batu tenggelam di lautan - bahkan satu pun tidak keluar. Hal ini memaksa mereka mengerahkan petarung kuat yang termitosis.
Setelah mendengar penjelasan lengkap Long Yi, Han Sen justru mulai tertarik. Ia juga ingin tahu mengapa tikus merah itu bisa berevolusi begitu cepat. Kecepatan evolusi seperti ini di Alam Semesta Genetik benar-benar bisa disebut sebagai keajaiban.
Saat itu juga Han Sen dan Long Yi bersama-sama menuju pintu masuk Ruang Varietas Langka. Di perjalanan, Long Yi menahan diri cukup lama. Melihat Han Sen sama sekali tidak berniat bertanya, akhirnya tidak tahan lagi dan berdehem pelan: "Saudara Koin Emas, tidakkah Kamu penasaran mengapa aku bisa mencapai level mitos secepat ini?"
"Apa yang spesial dari mencapai level mitos?" Han Sen balik bertanya dengan wajah bingung sambil menatap Long Yi.
Long Yi langsung terdiam heran. Kemampuannya naik ke level mitos dengan cepat sebenarnya termasuk kelas satu di komunitas naga. Tapi di hadapan Han Sen, itu terasa seperti hal yang wajar, membuatnya agak frustasi. Ucapan pamer yang sudah dipersiapkannya pun tertahan di tenggorokan.
Setiba di lokasi tujuan, ekspresi Han Sen tiba-tiba menunjukkan keanehan.
Pintu masuk ruang varietas langka itu ternyata berupa lubang hitam. Awalnya diduga berasal dari ledakan bintang, tapi akhirnya terungkap sebagai gerbang menuju dimensi khusus.
Dengan tujuan eksplorasi, mustahil bagi mereka mundur di tengah jalan. Keduanya terbang masuk ke dalam lubang hitam secara berurutan. Saat menembusnya, Han Sen merasakan sensasi mirip teleportasi ruang.
Pemandangan di dalam ruang varietas langka itu membuat Han Sen terkejut. Berdasarkan penjelasan Long Yi tentang banyaknya matahari, ia mengira lokasinya berada di kehampaan kosmik.
Tapi siapa sangka, setelah masuk justru terhampar daratan raksasa nan tak berbatas—dengan gunung, batu, dan pepohonan yang membentang sejauh mata memandang.
Hanya berbeda dengan benua pada umumnya, pepohonan dan bebatuan di sini telah mengalami karbonisasi, seolah seluruh alam semesta telah terbakar menjadi arang hitam.
Seluruh dunia bagaikan lukisan lanskap kuno yang hanya menggunakan tinta hitam, tanpa warna-warni dunia nyata. Seluruh benua dengan pegunungan dan sungai sejauh sepuluh ribu li tampak hitam pekat, beberapa wilayah bahkan menunjukkan arang yang telah mengkristal.
Udara yang panas membara hingga menakutkan, seakan setiap saat bisa menyala. Han Sen menegakkan kepala melihat langit, barulah menyaksikan pemandangan yang disebut Naga Satu: puluhan matahari raksasa berdiri megah di angkasa, jumlahnya tak kurang dari belasan buah.
"Apa sebenarnya matahari-matahari itu? Planet atau makhluk hidup tertentu?" Han Sen bertanya dengan ragu sambil menatap matahari di langit. Jarak yang terlalu jauh membuatnya tak bisa merasakan aura mereka, hanya panas mengerikan yang terpancar dari tubuh-tubuh celestial tersebut.
"Tidak tahu. Tapi yang pasti, di masa lalu seharusnya tidak ada sebanyak ini matahari di sini," jawab Naga Satu.
“Bagaimana bisa begitu?” Han Sen menatap Long Yi dengan kebingungan.
Long Yi menunjuk ke sebuah gunung arang yang telah mengkristal hitam: "Lihat di sana, ternyata ada menara yang dibangun di lereng gunung arang berkristal hitam. Jelas sebelumnya ada makhluk hidup yang berkembang biak di sini."
Han Sen mengikuti arah tunjuk Long Yi. Benar saja, di lereng sebuah gunung arang terlihat menara bertingkat tujuh yang telah mengalami karbonisasi. Hitam legam, jika tidak diamati seksama akan disangka bagian dari gunung batu bara.
Keduanya terbang menuju menara itu. Tampak bayangan bangunan-bangunan terkarbonisasi, bahkan ditemukan reruntuhan kota kuno yang seluruhnya berubah menjadi arang. Meski tak ada makhluk hidup, dari pola tata kota terlihat setidaknya ratusan juta makhluk hidup pernah berkembang biak di sini.
Entah karena alasan apa, kota kuno ini beserta pepohonan di sekitarnya terkarbonisasi seketika. Seluruh barang masih mempertahankan bentuk utuh, bahkan urat daunnya masih terlihat jelas.
“Wilayah seperti ini, sepertinya pernah Aku lihat di masa lalu... Jangan-jangan tempat ini sama seperti area di dalam perlindungan tempat ditemukannya burung merah kecil... Apakah ini Tanah Kebangkitan Phoenix?” Han Sen diam-diam diliputi keraguan dan kecemasan di hatinya.
