Meski udah dari dulu tahu Xie Qing Di sedang jaya, tapi saat benar-benar melihat sistem galaksi yang dibelinya, Han Sen tetap terguncang.
Terutama ketika Xie Qing Di mengendarai kapal perang ZT27 Ming Huang ke luar sistem galaksi untuk menjemputnya, Han Sen merasa anggota ini pasti bukan sedang menggambar komik, tapi berbisnis penyelundupan senjata.
Kapal perang itu adalah kapal perang khusus keluarga kerajaan Klan Huangji, umumnya digunakan oleh para pangeran, putri, dan kerabat dekat kerajaan saat melakukan perjalanan dinas. Meski tak bisa menyaingi kapal perang kelas alam semesta sejati karena tergolong kapal perang berukuran kecil, namun berbagai instrumen dan senjata yang dipakainya adalah yang paling top di Alam Semesta Raya saat ini. Terutama performanya defensif, bisa bertahan dari satu serangan dewa berbasis ilahi tanpa mengalami kerusakan. Seharusnya barang seperti ini tidak mungkin bisa dibeli di pasaran biasa.
"Pangeran Kris Mann dari Klan Huangji adalah penggemar bukuku. Ini hadiah perayaan buku barunya untukku." Xie Qing Di berkata dengan wajah masam penuh kebanggaan melihat ekspresi terkejut Han Sen.
"Kamu kereen..." Han Sen hanya bisa mengacungkan ibu jari, tak ada kata lain yang bisa diucapkannya. Dalam hatinya hanya ada satu kata: Fu!
Dari tempat perlindungan, banyak juga manusia, makhluk roh, dan makhluk mutan yang keluar. Tapi mungkin Xie Qing Di-lah yang paling sukses. Yang penting, dia mencapai level ini sendiri tanpa mengandalkan siapapun, membuat orang nggak bisa nggak ngaku kalah.
Mengikuti di sisi Xie Qing Di, Snowball juga sudah "Burung Ganti Meriam", full set merek ternama. Bahkan kalung anjing di lehernya bermerk kosmik, di kepala masih pakai topi tinggi kecil. Benda itu ternyata merupakan harta mutan level tinggi.
Selain kaya, Han Sen benar-benar tak bisa menggambarkan kedua anggota ini.
"Lao Han, pernah kepikiran mendirikan puncak sendiri?" Xie Qing Di menyodorkan sebatang rokok ke Han Sen sambil memeluk bahunya.
"Mendirikan puncak apa? Kita kan bukan perampok." Han Sen melototi dengan pandangan putih.
Xie Qing Di berkata dengan serius: "Begini maksudnya. Meskipun sekarang aku bisa dibilang sukses, tapi semakin lama bergulat, semakin aku merasa di alam semesta raya ini tanpa wilayah kekuasaan sendiri, segalanya omong kosong. Semuanya di tangan orang lain. Kalau sampai berselisih dengan para anggota yang tak boleh disentuh, mereka cukup satu kalimat bisa membuat kita kehilangan segalanya. Rasanya tidak enak."
"Bukannya kamu punya uang? Beli bidang bintang saja kenapa?" kata Han Sen.
Xie Qing Di menghisap rokoknya dengan keras, menghembuskan lingkaran asap, lalu mengatupkan gigi dan berkata: "Bohong! Tanpa kekuatan yang cukup sebagai dukungan, memiliki wilayah kekuasaan atau tidak sama saja."
"Maksudmu adalah...?" Sebenarnya Han Sen sudah lama memiliki rencana seperti ini, dan sangat berharap bisa menggempur wilayah milik sendiri di alam semesta raya.
Tapi jaringan kekuasaan di alam semesta kini begitu rumit. Sekalipun mereka bisa menaklukkan ruang varietas langka, belum tentu bisa mempertahankannya.
Xie Qing Di sepertinya sudah mempersiapkan segalanya. Ia membuka proyektor holografik, mengaktifkan peta alam semesta, lalu menunjuk langit berbintang yang megah itu: "Berani ikut bertaruh denganku? Jika menang, langit luas ini akan menjadi milik kita."
"Jika kalah?" Han Sen menatap hamparan bintang itu bertanya.
"Paling-paling bangkrut dan mulai dari nol lagi," kata Xie Qing Di dengan enteng.
"Jelaskan rencanamu." Sorot mata Han Sen berbinar-binar menatap tajam ke arah gugusan bintang itu.
Empat karakter "Taman di Udara" ini secara khusus merujuk pada ruang milik Suku Bunga di Alam Semesta Raya. Suku Bunga bukan termasuk Klan Atas, dan Taman di Udara sendiri hanyalah ruang berukuran sedang.
Namun jika berbicara soal pengaruh, Suku Bunga dan Taman di Udara mungkin lebih besar daripada banyak Klan Atas. Ini karena Suku Bunga ahli dalam memproduksi cairan gen, di mana banyak dari cairan gen mereka merupakan satu-satunya di Alam Semesta Raya. Bahkan sepuluh Klan Atas teratas pun sulit meniru cairan gen buatan mereka.
Bukan berarti teknologi cairan gen mereka lebih hebat dari Klan-Klan Atas tersebut, melainkan karena banyak material gen di dalam Taman di Udara yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Material-material itu hanya ada di dalam Taman di Udara.
Meski Taman di Udara tidak terlalu luas, tempat ini memiliki mekanisme khusus. Selama Suku Bunga tetap bertahan di dalam Taman di Udara, bahkan Tiga Klan Agung sekalipun akan kesulitan menembus pertahanannya.
Tapi meski Suku Bunga Maha mampu membuat cairan gen khusus, kemampuan tempur mereka sendiri sebenarnya biasa-biasa saja. Setelah bertahun-tahun berusaha dengan menghabiskan tak terhitung cairan gen, mereka tetap gagal melatih satu pun petarung kuat yang termitosis, sehingga belum mampu naik level ke Klan Atas.
Ini bukan karena ketidakmampuan Suku Bunga Maha, melainkan gen bawaan mereka yang memang kurang cocok untuk pertempuran. Sekalipun menelan banyak cairan gen, tetap sulit membina petarung mitos.
Ditambah adanya beberapa kekuatan yang diam-diam menekan Suku Bunga Maha, membuat harapan mereka untuk naik ke Klan Atas terus meleset berulang kali.
Karena menyadari keterbatasan kekuatan internal, Suku Bunga Maha berniat menggunakan pertolongan dari luar untuk mencapai level mitos.
Secara umum, Perang Pemusnahan Ras dengan Menyalakan Lentera hanya boleh diikuti oleh keturunan darah asli. Campur tangan ras lain, sekalipun berhasil mengalahkan Klan Atas, tetap takkan bisa menyalakan Lentera Ras.
Tapi Klan Bunga Dewa baru-baru ini berhasil mengembangkan cairan gen khusus. Begitu menggunakan cairan gen tersebut, seseorang bisa sementara memiliki garis keturunan Klan Bunga Dewa.
Jika petarung kuat yang termitosis menggunakan cairan gen itu, mereka bisa menjadi anggota sementara Klan Bunga Dewa, membantu merebut satu slot Klan Atas, dan menyalakan lampu ras Klan Bunga Dewa.
Namun cairan gen jenis itu hanya berhasil dibuat satu botol. Karena masalah material, kedepannya mungkin tidak bisa diproduksi lagi. Itulah sebabnya Klan Bunga Dewa masih ragu-ragu memilih petarung kuat mana yang akan diminta bantuannya untuk promosi ke Klan Atas.
Kejahatan hati manusia tak terduga. Bahkan petarung kuat yang sebelumnya punya hubungan baik dengan Klan Bunga Dewa, dalam situasi seperti ini belum tentu sepenuhnya bisa dipercaya. Makanya sampai sekarang mereka belum menentukan kandidat.
Kesempatan yang dimaksud Xie Qing Di adalah Taman di Udara. Merebut Taman di Udara untuk dikuasai sendiri - itulah rencana Xie Qing Di.
Selama bisa merebut Taman di Udara, bahkan jika Tiga Klan Agung datang nanti, takkan berguna. Asalkan Taman di Udara masih di tangan mereka, tak ada orang luar yang bisa masuk ke dalamnya.
"Kalau bahkan Tiga Klan Agung tak bisa menaklukkan Taman di Udara, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkannya?" Han Sen menatap Xie Qing Di sambil bertanya.
"Klan Bunga tak ahli bertarung, tapi punya Taman di Udara yang merupakan tanah subur berharga dan teknologi pembuatan cairan gen khusus. Banyak Klan Atas yang mengawasi ketat mereka, ingin menelan bulat-bulat. Sayangnya mekanisme unik Taman di Udara membuat sampai sekarang belum ada yang menemukan cara menyerangnya."
Xie Qing Di terdiam sejenak lalu melanjutkan: "Kekuatan jahat yang diam-diam tak bisa menembus Taman di Udara, juga tak ingin Klan Bunga naik menjadi Klan Atas. Mereka takut jika kondisi fisik menyeluruh Klan Bunga meningkat, akan semakin sulit digoyahkan. Makanya mereka menekan Klan Bunga di segala bidang, membuat klan yang sebenarnya sudah layak jadi Klan Atas ini tetap menjadi Klan Bawah sampai hari ini."
"Begitu berarti, jika Suku Bunga Dewa ingin naik ke status Klan Atas, mungkin ini bukan sekadar mengalahkan satu klan atas saja." Han Sen mengerutkan kening.
"Kamu benar. Kalau cuma memilih satu petarung mitos untuk membantu, tidak perlu waktu lama. Tapi mencari sosok kuat yang bisa menyelesaikan semua masalah tanpa menggoyahkan posisi Suku Bunga Dewa - itu sulit. Terlalu lemah tak bisa membantu mereka naik status, terlalu kuat malah bikin mereka cemas. Makanya sampai sekarang belum ada pilihan sekutu. Saat ini opsi mereka terbatas, tapi mereka menawarkan 'harga langit': Siapa bisa bantu nyalakan lampu suku untuk promosi, akan diajak berbagi Taman Udara." Xie Qing Di menunjuk ke hamparan bintang-bintang dengan semangat.
