"Hari ini kami dengan takzim mengundang para Yang Mulia ke sini, terutama karena ada sedikit masalah di dalam klan kami, rencana mungkin akan mengalami perubahan. Untuk menghindari anggapan bahwa kami mengingkari janji, maka kami khusus mengundang para Yang Mulia untuk mempertanggungjawabkan urusan ini secara jelas." Ucapan Lavender membuat semua orang membeku.
"Tidak tahu perubahan situasi apa yang terjadi di klan Lavender? Apakah ada yang membutuhkan bantuan kami?" kata Putra Mahkota Klan Huangji, Bai Wan Jie.
Meski baru mencapai level mitos dan masih level dasar, di antara para petarung kuat ini statusnya sebagai Putra Mahkota Klan Huangji yang terhampar jelas membuatnya menjadi yang paling layak berbicara.
"Terima kasih atas perhatian Yang Mulia Putra Mahkota. Klan kami memiliki permintaan tak pantas: mohon para Yang Mulia berkenan datang ke taman udara klan kami untuk membantu kami melewati kesulitan ini." Ucapan Lavender kembali membuat semua orang terkejut.
Demi mempertahankan Taman di Udara, Klan Bunga Dewa sejak dulu melarang ras lain memasuki wilayah tersebut. Orang awam hanya tahu bahwa di dalam Taman di Udara tersebar material cairan gen level tinggi, namun sangat sedikit yang mengetahui seperti apa sebenarnya bentuk bagian dalamnya.
Dalam sejarah, hanya beberapa ras luar yang memiliki hubungan historis yang sangat dalam dengan Klan Bunga Dewa yang pernah diundang masuk ke Taman di Udara. Orang-orang seperti kita ini sama sekali tidak memiliki hubungan persahabatan dengan mereka, namun anehnya Klan Bunga Dewa justru langsung mengajak kita masuk ke Taman di Udara untuk membantu. Bagaimanapun dipikir, situasi ini memancarkan keanehan.
Seolah telah mengetahui keraguan yang muncul, Lavender melanjutkan: "Jujur saja, alasan utama Klan Bunga Dewa bisa memproduksi cairan gen unik bukan hanya karena teknologi yang kami miliki, melainkan karena adanya material khusus di Taman di Udara yang tidak dimiliki dunia luar. Inilah sebabnya tidak ada yang bisa meniru cairan gen buatan kami."
"Apakah material khusus Klan Bunga Dewa itu bermasalah?" Naga Satu tiba-tiba tersadar akan sesuatu, matanya menatap Lavender sambil bertanya.
Semua orang langsung merasa bahwa perkataan Naga Satu sangat masuk akal. Jika material itu tidak bermasalah, Lavender pasti tidak akan menyebut rahasia Klan Bunga ini di situasi kritis seperti ini.
Lavender mengangguk: "Masalahnya sangat serius. Jika tidak bisa diselesaikan, Klan Bunga kami mungkin tidak akan bisa lagi memproduksi cairan gen eksklusif level tinggi di masa depan."
"Sebenarnya masalah apa yang terjadi? Tidak ada salahnya diungkapkan. Di sini ada banyak jagoan, termasuk Putra Mahkota Klan Huangji. Seharusnya kami bisa membantu," kata Diya Robe.
"Benar! Mari kita cari solusi bersama. Kita mutlak tidak boleh membiarkan cairan gen Klan Bunga punah. Itu akan menjadi kerugian besar bagi seluruh Alam Semesta Raya." Semua orang serentak menyetujui.
Tapi sebenarnya mereka terutama ingin mengetahui rahasia cairan gen Klan Bunga. Soal membantu, itu tergantung apakah ada keuntungannya. Tidak ada yang mau membantu Klan Bunga secara sia-sia.
Lavender menghela napas dan berkata dengan sedih: "Di sini aku juga ingin memberitahu para hadirin, agar bisa cepat menemukan metode untuk menyelesaikan masalah. Tapi ini menyangkut rahasia paling dijaga ketat dari klan kami. Yang Mulia Pemimpin Klan telah berulang kali memerintahkan, sama sekali tidak boleh membocorkan setitik pun informasi. Kalau tidak, aku akan dikeluarkan dari Klan Bunga."
"Lavender, apa sebenarnya maksudmu? Kau memanggil kami kemari, tapi tidak mau mengatakan apapun. Lalu bagaimana kami bisa membantu?" teriak seorang petarung kuat yang termitosis dengan watak lebih emosional.
Lavender menunjukkan ekspresi kesulitan sambil menghela asap perlahan: "Klan Bunga kami dengan rendah hati memohon para hadirin untuk masuk ke taman di udara bersama aku dan memberikan bantuan. Namun sebelum memasuki taman di udara itu, aku tidak bisa memberitahu kondisi di dalamnya. Aku tahu ini sangat tak sopan, tapi kami benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Barang itu terlalu penting bagi klan kami, sama sekali tidak boleh ada kebocoran rahasia."
"Kamu tidak mau menjelaskan apapun, tapi malah meminta bantuan kami. Bagaimana kami bisa tahu apakah masih bisa membantu atau tidak?" kata Bai Wan Jie.
“Kami juga tahu ini membuat para Yang Mulia merasa dipersulit. Jika para hadirin tidak bersedia pergi, ras kami tidak akan memaksa. Lebih baik material itu hancur daripada rahasia kami bocor.” ujar Lavender.
“Ucapanmu ini tidak tepat. Sekalipun kau tidak memberitahu sekarang, bukankah kami tetap akan tahu rahasia itu setelah masuk?”
“Benar! Jadi jelaskan sekarang juga, agar selama perjalanan nanti kami bisa mencari solusi lebih dini.”
Namun bagaimanapun orang-orang berargumen, Lavender tetap bersikukuh tidak memberi lampu hijau.
“Para Yang Mulia tak perlu berdebat lagi. Jika bersedia membantu kami, ras kami pasti akan bersyukur dan memberikan imbalan sebesar mungkin. Jika tidak, itu pun hal yang wajar. Tapi situasi sekarang genting, aku harus segera kembali ke Taman di Udara. Yang mau membantu, bisa ikut aku sekarang. Kalau tidak, kita berpisah di sini, semoga bertemu lagi bila ada jodoh.”
Semua orang berbisik-bisik di medan gaya rendah. Situasi seperti ini tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Tapi tak lama kemudian, ada yang setuju membantu Klan Bunga Dewa, mau pergi ke taman di udara bersama Lavender.
Han Sen dan Xie Qing Di saling memandang, sama-sama tahu hasilnya sebenarnya udah dari dulu ditakdirkan. Semua orang tertarik dengan rahasia Klan Bunga Dewa, kalau tidak mereka tidak akan datang ke sini. Sekarang ada kesempatan mengintip rahasia ini, tentu tidak ada yang mau menyerah.
Sekalipun Klan Bunga Dewa punya konspirasi, tapi mereka cuma ras kecil yang bahkan tidak punya petarung kuat yang termitosis. Hanya mengandalkan taman di udara dan cairan gen khusus mereka bisa terkenal. Mayoritas yang datang ke sini adalah petarung termitosis, tentu tidak takut pada Klan Bunga Dewa.
Bahkan jika benar ada skema jahat, mereka yakin bisa mengatasinya dengan tenaga sendiri.
"Kita ikut atau tidak?" Han Sen menatap Xie Qing Di.
"Masa udah datang sampai sini malah balik? Ikut saja lihat, sekalian kita intip bentuk wilayah kekuasaan kita nanti." Xie Qing Di mengangkat bahu sambil berkata.
“Memang benar.” Han Sen mengangguk pelan, tapi karena sedang berperan sebagai bawahan Xie Qing Di, dia tidak bisa berbicara sendiri, hanya bisa menunggu Xie Qing Di yang memulai percakapan.
Lavender menerima semua peserta asalkan mau pergi ke ras Bunga, baik petarung level Dewa maupun Raja boleh ikut. Namun sebelumnya, Lavender berulang kali mengingatkan bahwa perjalanan ini akan sangat berbahaya dan meminta mereka mempertimbangkan matang-matang.
Pada dasarnya, semua petarung dari berbagai ras yang datang ikut bersama Lavender naik ke kapal perang ras Bunga, meninggalkan planet ras Multiharta.
Han Sen dan Xie Qing Di menyusup di antara kerumunan. Dengan adanya campuran anggota ras besar dan kecil serta beragam makhluk hidup, keberadaan mereka tidak terlalu mencolok.
"Apakah Anda Guru Xie, penulis 《CEO Otoriter Cinta Cinta Cinta》?" Saat Han Sen dan Xie Qing Di sedang makan di restoran kapal, Diya Robe mendekat dan terlihat sangat antusias melihat Xie Qing Di.
“Aku adalah Xie Qing.” Xie Qing Di sepertinya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini, berkata dengan gaya bicara santai.
“Benar-benar Tuan Xie! Sungguh luar biasa, akhirnya bisa bertemu langsung dengan Guru Xie. Saya adalah penggemar setia komik Anda...” Diya Robe dengan semangat memeluk tangan Xie Qing Di.
Han Sen yang menyaksikan langsung terpana. Diya Robe, bintang masa depan Klan Penghancur yang biasa membantai ribuan musuh sambil tertawa, ternyata menjadi penggemar buku Xie Qing Di. Sungguh sulit dipercaya.
“Apa anggota ini serius?” Han Sen ragu apakah tipe orang seperti Diya Robe benar-benar kecanduan komik, atau sekadar mencari alasan untuk mendekati Xie Qing Di.
“Guru Xie, bisakah Anda memberikan tanda tangan untukku?” Diya Robe bahkan mengeluarkan buku catatan dan kertas, meminta Xie Qing Di untuk menandatanganinya.
“Tentu saja!” Xie Qing Di tidak segan-segan langsung mengambil pulpen dan mencoretkan beberapa karakter besar bergaya kaligrafi energetik.
Mengapa disebut beberapa huruf besar? Karena Han Sen juga tidak bisa mengenali berapa sebenarnya huruf itu, atau bahkan tidak bisa memastikan apakah itu benar-benar tulisan. Yang jelas coretan panjang itu menyambung, tidak jelas apa sebenarnya benda yang ditulis itu.
Diya Robe justru memperlakukannya seperti harta karun, menyimpan buku catatan kecil itu dengan penuh hormat ke dalam koleksinya.
