Saat menerima daftar peserta untuk Tanah Shi Huang, Han Sen terkejut menemukan nama Putri Bai Wei di dalamnya.
Han Sen menyimak daftar nama dengan seksama. Selain Bai Wei, beberapa pangeran dan putri yang cukup dikenalnya juga tercantum di sana: Bai Wan Jie, Bai Wuchang, Bai Lingshuang, Bai Qingxia, Bai Canglang, Bai Jianxing, dan lainnya. Total lebih dari dua puluh pangeran dan putri terdaftar.
"Dengan begitu banyak pangeran dan putri yang mencapai level mitos, berapa besar sumber daya yang dihabiskan? Jangan-jangan seluruh aset Klan Huangji sudah habis digerus keluarga ini?" gerutu Han Sen dalam hati.
Meski begitu, ia tetap mencatat seluruh nama anggota kerajaan. Meski Kaisar Putih bersikap santai, kalau benar-benar musnah seluruhnya, bisa-bisa sang Kaisar mati menggelegar akibat malu. Otomatis hidup nyaman Han Sen di Klan Huangji pun bakal berakhir.
Untuk sementara Han Sen belum berniat meninggalkan Klan Huangji. Ia bertekad menyelesaikan tugas ini dengan baik. Selain itu, rasa penasarannya terhadap Tanah Shihuang juga semakin membara.
Sang Kaisar hanya bilang "Nanti di sana kamu akan paham", tapi tak menjelaskan gambaran jelas tentang tempat tersebut.
Saat Han Sen kembali ke taman, Bao Ying sedang menunggunya di sana. Han Sen memberitahunya bahwa ia akan pergi ke Tanah Kaisar Pertama dan meminta Bao Ying untuk tidak mendatangi taman dalam waktu dekat.
Mendengar rencana Han Sen, Bao Ying menunjukkan ekspresi tak percaya.
"Apakah ada masalah dengan Tanah Kaisar Pertama?" tanya Han Sen dengan kebingungan sambil menatap Bao Ying.
Bao Ying menggelengkan kepala: "Yang Mulia benar-benar memberikan kasih sayang khusus pada Tuan. Biasanya hanya pangeran dan putri yang layak memasuki Tanah Kaisar Pertama. Tak disangka Tuan juga mendapat kehormatan seperti ini."
"Apa kau tahu gambaran jelas tentang Tanah Kaisar Pertama?" Han Sen segera memanfaatkan kesempatan untuk mencari informasi dari Bao Ying mengenai wilayah tersebut.
Bao Ying menggelengkan kepala: "Selama ini hanya pangeran dan putri yang bisa masuk, dan mereka juga merahasiakan segala sesuatu di dalam Tanah Kaisar Pertama. Yang saya ketahui tidak banyak, hanya tahu bahwa Tanah Kaisar Pertama adalah tempat rahasia yang ditinggalkan oleh leluhur kaisar, khusus dibuat untuk menguji pangeran dan putri demi seleksi pewaris tahta. Biasanya, semakin baik performa di Tanah Kaisar Pertama, semakin besar kemungkinan mewarisi tahta di masa depan. Tapi Yang Mulia bukan keturunan darah kaisar, sekalipun performa bagus, mungkin tidak akan mendapat keuntungan apa-apa."
Ini adalah peringatan tersirat dari Bao Ying kepada Han Sen agar tidak berselisih dengan para pangeran dan putri tersebut.
"Ini agak menarik." Han Sen meraba dagunya sambil berpikir dalam-diam: "Tempat seperti ini, Kaisar Putih malah menyuruhku pergi. Jangan-jangan ada kalkulasi tersembunyi di baliknya?"
Bagaimanapun juga, Han Sen terpaksa harus pergi, dan sekarang dia semakin penasaran dengan Tanah Kaisar Pertama.
Kaisar Leluhur Klan Huangji yang merupakan pelayan Santo, barang-barang yang ditinggalkannya mungkin memiliki keajaiban khusus.
Tibalah waktu janji, ketika Han Sen tiba di pintu masuk Tanah Kaisar Pertama, para pangeran dan putri sudah tiba lebih dulu. Mereka menunjukkan ekspresi kebingungan melihat kehadiran Han Sen di tempat ini.
"Baik, sekarang semua sudah lengkap. Tanah Kaisar Pertama akan segera diaktifkan. Ingat baik-baik: wilayah ini penuh bahaya bertubi-tubi dengan rekaman kematian pangeran dan putri sepanjang sejarah. Pintu gerbang hanya bisa dibuka sekali dalam waktu singkat, lalu otomatis terkunci selama sebulan. Bahkan petarung Tingkat Dewa pun sulit memasuki selama periode ini. Karena itu di dalam, kalian harus berhati-hati dan saling membantu. Tanpa itu, takkan ada yang bisa menyelamatkan kalian." Bai Buyi mengulangi peringatannya.
“Pangeran Kedua Huang, Bayi Suci ini kan bukan garis darah sejati ayahanda, kenapa dia juga bisa masuk ke Tanah Kaisar Pertama?” Pangeran Bintang Pedang mengawasi Han Sen dengan tatapan dingin.
Banyak pangeran dan putri kerajaan juga memandangi Han Sen. Seperti Pangeran Bintang Pedang, mereka semua merasa tidak masuk akal mengizinkan murid ras lain varietas langka seperti Bayi Suci masuk ke Tanah Kaisar Pertama.
"Ini keputusan Yang Mulia. Kalau ada pertanyaan, silakan tanya langsung ke Yang Mulia." Bai Buyi berkata dengan nada datar.
Mendengar itu, Pangeran Bintang Pedang hanya melirik Han Sen dengan penuh kebencian sebelum diam.
Han Sen mengangkat bahu. Tugasnya hanya memastikan para bangsawan muda ini tidak mati. Kalau cuma terluka, dia tidak akan peduli. Tapi kalau mereka sengaja cari masalah, dia juga tidak keberatan memberi sedikit 'pelajaran' asalkan tidak sampai membunuh.
Tentu saja, Han Sen juga bertanggung jawab merekam performa mereka di tanah Kaisar Pertama. Meski Han Sen tidak berniat memanipulasi rekaman, tapi siapa yang benar-benar bermasalah dengannya, Han Sen tidak keberatan menggambarkan mereka sedikit bodoh. Mungkin ini bisa mempengaruhi Kaisar Putih.
Kebanyakan pangeran dan putri klan mirip dengan Pangeran Bintang Pedang, tapi maksud tersembunyi mereka lebih pekat. Sekalipun hati mereka tidak mengakui, mereka tidak menunjukkannya sejelas Pangeran Bintang Pedang.
"Waktu sudah tiba. Saudara sekalian bersiaplah memasuki tanah Kaisar Pertama." Bai Buyi melanjutkan penjelasannya sambil berjalan ke depan istana dan mendorong gerbang utama.
Sorot mata para bangsawan muda itu tertuju ke dalam istana. Mereka hanya pernah mendengar tentang tanah Kaisar Pertama, tak satu pun yang benar-benar masuk sebelumnya. Rasa penasaran yang sama terpancar dari mereka.
Han Sen menyaksikan di dalam istana ternyata ada banyak instrumen yang terlihat familiar.
"Apakah... itu bukan peralatan ras kristal?" Han Sen terkejut dalam hati, sorot mata menyala-nyala menatap ke dalam istana. Di dalamnya terlihat tumpukan instrumen berbentuk kristal yang berkilauan dengan cahaya aneh, persis seperti ruang kontrol ras kristal yang pernah dikunjunginya dulu.
Bai Buyi mengarahkan para pangeran dan putri masuk ke dalam istana. Ia menunjuk sebuah instrumen mirip tabung kaca besar: "Berdirilah kalian semua di dalam ini."
Para bangsawan itu masuk bergiliran ke dalam wadah kristal berdiameter lebih dari 20 meter. Dua puluh lebih orang di dalamnya tidak terlihat terlalu berdesakan.
Tatapan Han Sen terus mengamati peralatan-peralatan itu. "Jangan-jangan ini barang curian Leluhur Huangji dari ras kristal?" gumamnya dalam hati. "Atau mungkin alat ini sebenarnya milik Tanah Suci?"
Saat Han Sen sedang berpikir, Bai Buyi berdiri di depan terowongan kristal yang mirip konsol kontrol. Jarinya menari-nari dengan gesit di permukaan kristal. Setiap kali jarinya menyentuh kristal, kilatan cahaya muncul di permukaan.
Dengan gerakan jari Bai Buyi yang lincah, Han Sen dan yang lain menyadari wadah kristal itu mulai berotasi. Bagian dasarnya berputar berlawanan arah dengan dinding kristal. Pola operasi ini mengingatkan Han Sen pada perangkat teleportasi Alliance.
Tapi perangkat teleportasi Alliance tidak menggunakan struktur kristal murni. Batasan teleportasinya juga sangat ketat, tidak mungkin bisa mengirim banyak orang sekaligus dalam satu kali penggunaan.
"Sebenarnya ini barang apa?" Rasa penasaran Han Sen semakin membara. Ia ingin tahu seperti apa sebenarnya wilayah Tanah Kaisar Pertama itu.
Boom!
Han Sen merasakan perubahan visual di hadapannya, persis seperti saat menggunakan perangkat teleportasi Alliance. Saat bayangan cahaya berhenti berubah, mereka sudah tidak berada di dalam wadah kristal lagi.
