"Kenapa kamu ada di sini?" Han Sen dan gadis berbaju putih serentak bertanya.
Gadis di hadapannya ternyata adalah Koki Wanita Komunitas Naga. Sebelumnya dia meninggalkan Taman di Udara untuk berlatih, belum pernah kembali, membuat Han Sen penasaran kemana perginya. Tak disangka mereka bertemu di sini.
"Aku juga tidak paham. Sebelumnya aku sedang berburu varietas langka di Pulau Makhluk Aneh, tiba-tiba bertemu anggota aneh yang bersikeras mengaku aku adalah penerusnya, lalu membawaku ke sini." Long Nu berhenti sejenak melanjutkan, "Dia sering mengeluarkan banyak Material Varietas Langka berharga untuk kugunakan dalam memasak. Menurutku tempat ini cukup nyaman, jadi tidak buru-buru pergi."
"Apakah 'gadis' yang disebut dua varietas itu maksudnya kamu?" Han Sen membelalakkan matanya memandangi Long Nu, wajah penuh ketidakpercayaan.
Klan Dewa Kuno memang terkenal misterius, apalagi Rajanya. Jika Long Nu benar-benar bisa mewarisi jubah Raja Dewa Kuno, meski tidak bisa dikatakan bebas bergerak di Alam Semesta Raya, tapi yang berani mengganggunya pasti sudah tidak banyak.
"Gadis apa? Kok berani-beraninya menghina orang!" Long Nu mengerutkan alisnya.
"Bukan 'gadis' yang itu..." Han Sen baru hendak menjelaskan, terdengar suara Boom! Dokugan dan Beruang Hitam Bertangan Delapan sudah menyerbu ke arah mereka.
“Anak muda, kulihat mau kabur ke mana, bersiaplah mati!” Beruang Hitam Delapan Lengan berteriak histeris, delapan cakarnya memancarkan kilatan cahaya samar yang terkristal menjadi delapan matahari kecil, siap melemparkannya ke arah Han Sen.
“Beruang Bodoh, kau sedang apa?” Long Nu membelalakkan matanya ke arah Beruang Hitam Delapan Lengan sambil berbisik mantra.
Mendengar suara Long Nu, raksasa hitam itu langsung gemetar. Dengan cepat ia meredupkan kilatan matahari kecil di tangannya. Baru hendak berbicara, Dokugan Heterogen di sampingnya sudah menyambar: “Gadis, anak ini telah merebut Benih Purba. Kami sedang bersiap menangkapnya untuk merebut kembali Benih Purba. Mohon Tuan Putri menjauh sebentar. Setelah kami menghabisi dia dan mengambil kembali Benih Purba, baru kami akan menghadap untuk meminta maaf.”
Usai berkata, Dokugan Heterogen dan Beruang Hitam Delapan Lengan langsung bersiap menyerang Han Sen.
"Sudah berapa kali aku bilang, jangan panggil aku gadis. Lagi pula, siapa yang suruh kalian menangkap orang di wilayahku? Dia teman baikku. Kalian berani sentuh satu jarinya saja, aku akan ubah kalian jadi tanda silang." Long Nu membentak dengan suara dingin.
"Dia... tuan... kecil... teman baikmu?" Dokugan dan Beruang Hitam Bertangan Delapan sama-sama membeku.
"Masih di sini? Mau direbus?" Long Nu berkata dengan wajah dingin.
"Tapi bagaimana? Benih Kuno masih ada padanya. Kalau kami tidak bisa bawa pulang, tuan pasti marah..." Beruang Hitam Bertangan Delapan bersuara bergema seperti dengung lebah.
Dokugan cepat-cepat menarik lengan Beruang Hitam, memotong ucapannya sambil tersenyum palsu: "Tuan kecil, silakan beristirahat. Kami segera pergi."
Sambil berkata demikian, Dokugan menarik Beruang Hitam mundur melalui jalan masuk.
"Ngapain kau tarik aku? Kalau kita gagal bawa pulang Benih Kuno, bagaimana jika tuan marah nanti? Bukankah kita akan menerima hukuman berat?" Beruang Hitam Bertangan Delapan protes dengan wajah masam.
"Kamu ngerti apa? Gene Saint Fluid memang dari awal disiapkan Tuan untuk nona. Jika kita tidak mematuhi perintah nona, Tuan pasti akan semakin marah nanti. Situasi kita bakal lebih parah. Karena nona sudah memberi perintah, ini di luar kapasitas kita. Lebih cepat kita laporkan ke Tuan baru benar." Dokugan mempercepat langkahnya sambil pergi.
Di taman, Long Nu menatap Han Sen dari atas ke bawah: "Kamu terkena siraman Blue Blood dari pria aneh itu. Sepertinya ada perubahan pada tubuhmu dibanding sebelumnya."
"Kamu juga melihatnya? Benar, memang ada sedikit perbedaan." Han Sen tersenyum pahit.
"Jaringan otot terlihat lebih padat, kadar lemak juga semakin rendah. Daging seperti ini tidak cocok untuk dipanggang, tapi mungkin bagus untuk dibuat daging saus." Long Nu terus mengamati tubuh Han Sen.
Keringat dingin mengalir di dahi Han Sen: "Bisakah kamu berhenti memandangiku dengan tatapan seperti melihat makanan?"
Han Sen yang terdiam juga mengamati Long Nu sambil berkata: "Sepertinya kemajuanmu cukup pesat, tingkat evolusimu sudah terlihat sangat tinggi."
"Bukankah sudah kukatakan, makhluk aneh itu memberiku banyak Material Varietas Langka level tinggi, membuatku mendapatkan banyak gen level tinggi. Kini aku sudah mencapai level Transformasi Kupu-Kupu. Dia bahkan berjanji akan memberiku semangkuk Cairan Suci Gen, katanya setelah meminumnya aku bisa naik ke Tingkat Dewa," jawab Long Nu.
"Rupanya Raja Naga Kehampaan dalam kuali itu memang direbus untukmu?" tanya Han Sen dengan iri yang tak terbendung.
"Raja Naga apa?" Long Nu tertegun sejenak.
Setelah Han Sen menceritakan persoalan tersebut, Long Nu berkata dengan kesal: "Bagaimana bisa mereka melakukan ini?"
"Memang tidak seharusnya. Balita yang menggemaskan begini, masak boleh sembarangan direbus?" Han Sen mengangguk, disambut anggukan tak henti-hentinya dari Gulingzhong dalam pelukannya.
"Betul! Material level tinggi seperti ini harusnya diserahkan padaku untuk diolah dengan benar," ujar Long Nu dengan wajah penuh keseriusan.
Di dahi Han Sen dan Gu Ling Zhong dalam pelukannya langsung muncul garis-garis hitam. Terutama si Gu Ling Zhong yang sampai ketakutan dan menyelinap lebih dalam ke pelukan Han Sen.
"Ahem, Long Nu... Kalau tidak terlalu berpengaruh besar, atau ada penggantinya, bisakah kau menghargai mukaku dan mengampuni nyawanya?" kata Han Sen sambil menunjuk Gu Ling Zhong dalam pelukannya.
Penampilan makhluk ini terlalu mirip bayi manusia. Han Sen masih merasa tidak tega melihatnya dijadikan bahan masakan.
"Aku sih tidak masalah, tapi entah dia setuju atau tidak." Long Nu membentangkan kedua tangannya.
"Kalau Pastur Han sudah berbicara, mana mungkin aku berani menolak?" Suara bergema di taman bawah tanah yang luas. Seorang figur mirip dewa merobek ruang masuk ke taman.
Han Sen merinding, sorot matanya tertuju pada sosok bak dewa itu. Yang terlihat hanyalah siluet laki-laki perkasa terbungkus cahaya redup berwarna pelangi, namun pengaruh cahaya itu membuatnya tak bisa melihat rupa aslinya.
"Han Sen di sini. Apakah Yang Mulia adalah Raja Klan Dewa Kuno?" Meski kini Han Sen tak bisa mendeteksi aura lawan, namun dari tekanan psikologis yang terpancar, jelas ini bukan orang sembarangan.
"Kamu teman Long Nu, panggil saja aku Gu Yuan Shen." Raja Dewa Kuno berkata dengan datar.
"Yang Mulia terlalu formal. Jika boleh bertanya, benarkah janji untuk memberinya jalur bertahan hidup?" Han Sen cepat-cepat bertanya.
"Membebaskannya memang mungkin. Tapi tanpa bahan ini, Raja Naga Kehampaan tak akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Ini akan menghambat produksi Ramuan Suci Genetik, kecuali..." Gu Yuan Shen menghentikan ucapannya, sorot mata tertuju pada Han Sen.
"Silakan Yang Mulia berbicara terus terang." Han Sen tahu pasti ada kelanjutannya.
"Kecuali bisa menemukan pengganti. Menurut pengamatanku, kamu cukup cocok." Gu Yuan Shen menatap Han Sen sambil berkata.
Mendengar ini, wajah Han Sen langsung berubah pucat. Meski dia merasa kasihan pada Gulingzhong, tapi belum sampai rela menggantikan posisinya, apalagi mati untuknya.
"Dia adalah temanku. Kau tidak boleh menyentuhnya!" Long Nu menghadang di depan Han Sen sambil menatap tajam Gu Yuan Shen.
