Sungai Suci Cahaya menyimpan bahaya maha dahsyat. Ada beberapa wilayah yang bahkan Han Sen sekalipun tidak berani sembarangan menjelajahi. Bukan karena takut mati, melainkan khawatir terjebak di dalamnya tanpa bisa melarikan diri.
Untung ada bimbingan dari Yu Xian yang sudah mengenal medan, kami bisa menghindari banyak area berbahaya. Setelah mendapatkan pure light salamander, kami kembali dengan lancar ke stasiun teleportasi. Dalam perjalanan pulang, kami juga berhasil mendapatkan belasan gen level Viscount dan Pangeran yang rencananya akan digunakan untuk memelihara operasional normal toko.
Setelah tiba di hotel, Guru Yang dan yang lain dalam keadaan aman, membuat Han Sen menghela nafas lega.
"Semua mendekat, ada yang perlu kusampaikan." Han Sen mengumpulkan semua orang, menceritakan secara singkat tentang pembunuhan Gongshu Jin di Planet Guya dan konflik dengan Gongshu Zhi, tanpa merinci detail spesifik.
Yang Fuzi dan yang lain ternganga mendengarnya, lama tak bisa mengeluarkan kata.
"Yang Mulia, apakah Gongshu Zhi yang Tuan maksud adalah Grand Master terkenal dari Kekaisaran Qin Besar itu?" Tanya Yang Fuzi yang masih tak percaya, memastikan sekali lagi.
"Dia. Jadi setelah ini dia mungkin akan melakukan balas dendam gila-gilaan, bahkan bisa menyerang orang di sisiku. Mengikutiku terlalu berbahaya. Jika kalian punya tempat untuk pergi, ambil sejumlah uang dari toko dan carilah jalan hidup masing-masing." kata Han Sen.
Yang Fuzi langsung berkata: "Hamba sudah menjadi pengikut Yang Mulia, tentu tidak ada prinsip kabur saat menghadapi bahaya. Lagipula ini adalah Ibu Kota Kekaisaran Qin Besar. Sekalipun itu Gongshu Zhi, tidak mungkin berani bertindak semena-mena di sini secara terang-terangan."
Li Bingyu diam-diam menganalisis: "Kenapa Han Sen tiba-tiba membunuh Gongshu Jin? Apa ada rahasia di balik ini? Apakah ini perintah Putra Mahkota Qin Bai? Atau ada maksud tersembunyi lain?"
Melihat Han Sen menatapnya, Li Bingyu langsung membuat wajah masam: "Utangku belum lunas. Tentu tidak mungkin pergi sekarang. Jika Gongshu Zhi berani mencari masalah, justru bagus untuk membalas nyawamu."
Jian Bugu hanya tersenyum tipis, jelas tidak berniat pergi. Nyonya Jiang yang menggendong Youyou juga enggan meninggalkan tempat.
“Kalau kalian semua tidak mau pergi, nanti kalau sampai ada bahaya yang mengancam nyawa, jangan salahkan aku yang membuat kalian kena hukuman.” Han Sen terdiam sejenak lalu berkata pada Guru Yang: "Pak Yang, persiapkan diri. Malam ini istirahat yang cukup. Besok ikut aku ke Planet Guya untuk mencari aliran tanah."
Rencana Han Sen adalah membawa Guru Yang menemui Yu Xian untuk meminta Darah Dewa agar dia bisa menggunakan gen.
"Situasi sekarang terlalu berbahaya. Di perjalanan pasti ada risiko. Bagaimana kalau aku ikut bersama?" Li Bingyu mengusulkan.
"Tidak perlu. Kamu tetap di sini, jaga Tuan Jian dan Youyou." Han Sen menjawab asal, lalu mengeluarkan gen yang dibawanya dan menyerahkannya pada Guru Yang.
Guru Yang menerima gen itu dengan raut wajah yang semakin aneh. Meski aliran tanah di Planet Guya memang banyak, tapi hanya dalam dua hari perjalanan bisa menggali begitu banyak gen, ini benar-benar luar biasa mencengangkan.
Han Sen kembali ke ruangan untuk beristirahat, sementara semua orang melanjutkan aktivitas masing-masing. Li Bingyu juga pulang ke kamarnya, merenungkan apa yang sebenarnya terjadi dalam persoalan ini.
Pikirannya terlalu rumit, menganggap ini mungkin sebuah konspirasi politik. Kalau tidak, siapa yang tega membunuh anak seorang guru besar termasyhur di seluruh dunia tanpa alasan?
Namun setelah berpikir lama, tetap tidak menemukan kaitan apa pun, akhirnya ia pergi ke kamar mandi untuk menikmati mandi air panas yang nyaman.
Terbungkus handuk mandi, Li Bingyu menghadap cermin hendak merapikan diri. Tapi saat sorot matanya menangkap siluetnya sendiri di cermin, langsung membeku.
Bayangannya di cermin memancarkan kulit putih dan cantik, pinggang ramping dan bokong indah, dengan fitur wajah sempurna dan mata jernih bagai air - benar-benar seorang kecantikan luar biasa yang semakin dilihat semakin membuat hati berdebar.
“Sial!” Li Bingyu sudah menyadari sesuatu, tapi sudah terlambat. Matanya sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangan dari bayangannya sendiri di cermin. Sorot matanya perlahan berubah penuh kelembutan, semakin lama semakin penuh cinta.
Kehendak Li Bingyu sebenarnya cukup tangguh. Tapi bahkan Han Sen pun sulit menahan sepenuhnya, apalagi dirinya. Tak lama kemudian, ia benar-benar hancur dan jatuh cinta pada bayangan di cermin.
Namun bayangan itu tak sepenuhnya statis. Di mata Li Bingyu, bayangannya sendiri di cermin perlahan berubah, ternyata semakin menyerupai sosok Han Sen.
Han Sen berbaring di ranjang sambil merenungkan cara menghadapi balas dendam Gong Shuzhi. Menunggu secara pasif bukanlah sifat aslinya. Jika Gong Shuzhi benar-benar berniat duel sampai mati, ia harus memulai serangan terlebih dahulu.
Saat sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara pintu terdorong. Tanpa sadar ia mengerutkan kening halus.
"Guru Yang dan kawan-kawan tidak mungkin asal mendorong pintu masuk," pikir Han Sen. "Tapi jika ini utusan Paman Gongshu, seharusnya mereka tidak berani terang-terangan seperti ini."
Dengan tatapan penuh kecurigaan, Han Sen berbalik dan langsung membeku. Seorang wanita cantik hanya mengenakan handuk mandi putih yang nyaris tak menutupi lekuk montok di bagian atas, sementara garis senyum di bawah hampir terlihat. Sepasang kaki jenjangnya yang putih mulus berkilauan memancarkan aura memabukkan.
Rambut panjangnya yang setengah basah bagai air terjun, ditambah sorot mata menggoda yang penuh hasrat, membuat Han Sen terpana sejenak.
"Hantu Pemenggal, ada keperluan apa?" Han Sen mengumpulkan kesadarannya. Baru ia menyadari ini adalah Hantu Pemenggal yang biasanya selalu memakai topeng setan malam dan bersikap dingin. Penampilannya yang sekarang ini—kalau bukan karena indra spiritualnya sangat tinggi dan sudah hapal betul "nikmat" khas Hantu Pemenggal—mustahil dikenali sebagai orang yang sama.
Li Bingyu juga tidak menjawab, malah menutup pintu dan langsung menguncinya kembali, lalu berjalan ke sisi ranjang bagaikan kucing liar kecil yang rakus, bahkan memanjat ke atas. Kedua telapak tangannya menekan bahu Han Sen, sepasang mata yang berkilauan penuh cinta itu hanya berjarak tiga inci dari wajah Han Sen. Lidah kecil kemerahan menjulur, menjilat pipi Han Sen.
"Kamu gila?" Han Sen cepat-cepat menahan kedua bahu Li Bingyu, mencegah wajahnya mendekat lagi.
Meski pemandangan menggoda terhampar di hadapannya, Han Sen merasa ada yang tidak beres dalam situasi ini. Ini jelas bukan sifat asli Li Bingyu.
Namun Li Bingyu tampak sangat lengket. Dia merasa pria di depannya adalah cinta seumur hidupnya, ingin mendedikasikan segala yang dimilikinya sekaligus menguasai seluruh diri pria itu.
Seluruh tubuhnya melilit tubuh Han Sen, mengeluarkan suara terengah-engah yang membuat malu dan jantung berdebar.
Han Sen sedang mengerutkan kening ketika tiba-tiba mendengar suara jelmaan siluman dari raksasa iblis besar di telinganya: "Suka dengan wanita cantik ini? Begitu kau mau, aku bisa membuat semua wanita cantik di Tianxia mendekatimu, membuat mereka mencintaimu sampai gila, rela mengorbankan segalanya untukmu, bahkan nyawa sekalipun."
Bayangan samar raksasa iblis besar seolah tidur di sisi Han Sen, bibirnya menempel di telinga Han Sen. Saat berbicara, aroma wangi seperti anggrek dan kesturi menyembur ke telinga Han Sen, membuat telinganya gatal tak tertahankan.
"Wanita cantik tentu kusukai, tapi aku tak menyukai boneka kayu yang dikendalikan orang." Han Sen berkata dingin, mata memancar sinar sakti bagai anak panah yang menusuk masuk ke dalam sorot mata penuh gairah Li Bingyu.
Li Bingyu langsung menggigil, terbangun dari cinta berahi itu. Seluruh tubuhnya seperti Kucing Liar yang merapat pada Han Sen, lengan putihnya masih memeluk leher Han Sen, empat mata saling bertatapan langsung dalam jarak dekat.
