"Apa fenomena jalur tanah dari pohon plum ini?" Han Sen menatap si botak bertanya.
Si botak menggaruk-garuk kepalanya yang besar, dengan agak canggung berkata: "Meski aku belum melihat fenomena apa ini, tapi pasti ini adalah fenomena supernatural yang sangat mistis."
Dalam hati Han Sen merendahkan, anggota ini benar-benar tidak bisa diandalkan sama sekali. Sekalipun dia belum pernah belajar teknik jalur ilahi, jelas terlihat ini adalah fenomena yang tidak biasa.
Li Bingyu juga terlihat terkejut. Dari pengamatannya, planet ini bukanlah kunci permasalahan jalur ilahi di bidang bintang kristal emas, seharusnya tidak mungkin menghasilkan fenomena aneh yang kuat.
Tapi sebatang pohon plum ini benar-benar penuh keanehan dan mistis, sulit dibayangkan.
"Jangan banyak mikir, sebaiknya kita gali dulu. Pasti ada barang bagus di sini, mungkin bisa ketemu Darah Dewa," kata si botak sambil langsung mulai menggali. Dia sudah tak berniat mencari aliran tanah lain.
Han Sen dan Li Bingyu ikut membantu. Meski dikelilingi gunung batu, area di bawah pohon plum justru berupa tanah berlumpur yang lebih mudah digali.
Tapi hanya sedikit lebih mudah. Tanah di bawahnya lebih keras dari pasir besi. Meski strukturnya kacau, sulit mengangkat banyak tanah sekaligus.
Han Sen mengambil sedikit tanah dan meletakkannya di telapak tangan seolah-olah mengamati, menemukan tanah ini berwarna putih berbentuk partikel, memancarkan kilau logam, bagaikan pasir bijih logam.
Setelah menggali lebih dari tiga chi, tiba-tiba merasakan benda keras di bawah. Saat tanah disingkirkan, ternyata ada akar pohon yang berliku-liku seperti naga yang melilit, penuh otot.
Akar itu hitam pekat seperti tinta, permukaannya seolah ditutupi sisik, terlihat sangat mengerikan. Sekilas mirip ular kering yang sudah mati.
Ketiganya melanjutkan penggalian mengikuti akar. Si Botak sambil menggali berkata: "Berhati-hatilah! Kita belum tahu situasi di sini. Jangan menggali terlalu dalam sekaligus. Bagaimana jika kita menemukan Air Mancur Hantu Jahat?"
Semakin banyak akar yang berhasil digali. Han Sen dan rombongannya menemukan bahwa akar pohon plum jauh lebih besar daripada rantingnya. Setiap helai akar yang mirip naga itu saling berjalin rumit, bergumul sangat rapat di bawah tanah, mencakup area dengan diameter minimal lebih dari 10 meter - jauh lebih luas daripada cakupan ranting pohon.
Mereka terpaksa terus memperluas area penggalian. Baru setelah mencapai 13 meter ke luar, akhirnya tidak ditemukan lagi keberadaan akar-akar tersebut.
Mengikuti akar terus ke bawah, banyak akar saling bertautan membentuk struktur mirip pagar tanaman. Si Botak mulai panik. Dengan sekopnya, ia mencoba memukul keras sebuah akar seukuran kelingking. Hasilnya? Bahkan bekas putih pun tidak tertinggal.
"Akar yang keras sekali!" Botak terkejut. Padahal tubuhnya telah mengasimilasi spesies gen level Raja yang tenaganya sangat kuat, sekopnya juga bukan barang biasa-biasa saja. Ternyata tetap tidak bisa meninggalkan jejak di akar itu.
“Semakin mistis pohon plum ini, semakin menunjukkan bahwa bagian bawahnya tidak biasa. Lanjutkan menggali.” Rasa penasaran Han Sen juga terpancing, sambil terus mengayunkan sekopnya ia berkata.
Tiga orang itu menggali hampir seharian penuh, membuat lubang sedalam sekitar 30 meter. Sepertiga akar-akar pohon plum telah terekspos, membentuk anyaman raksasa berbentuk setengah bola yang melindungi bagian dalamnya tanpa celah udara.
"Berhenti menggali! Menurutku tidak ada apa-apa di bawah. Harta sebenarnya ada di dalam anyaman akar pohon plum ini." Si Botak meletakkan sekop sambil mengusap keringat di dahinya.
Tanah yang keras seperti bijih logam ini benar-benar sulit digali. Meski sudah bergabung dengan gen species gabungan berdaya ledak tinggi, proses penggalian tetap melelahkan.
"Han Sen dan Li Bingyu juga setuju dengan penilaian botak. Mereka sudah menggali lebih dari 30 meter dalamnya. Sekalipun gen masih ada di kedalaman, seharusnya sudah ada fenomena aneh yang menunjukkan diri. Tapi hasilnya hingga detik ini tidak ada yang terjadi. Kemungkinan besar memang tidak ada apa-apa di bawah. Kalau dikatakan ada barang bagus di sini, pasti ada di dalam akar-akar itu."
"Dan akar pohon plum ini tumbuh secara abnormal, terjalin seperti tembok, jelas-jelas sedang melindungi sesuatu."
"Lao Han, bisakah kita cari cara untuk mematahkan sebagian akar ini? Lihat sebenarnya ada apa di dalamnya?" Botak sendiri sudah mencoba menyekop beberapa kali tapi tak bisa meninggalkan jejak sedikit pun di akar, akhirnya memandang Han Sen.
"Hantu Pemenggal, kamu coba." Han Sen berkata pada Li Bingyu.
Li Bingyu tidak menolak. Dalam situasi sekarang, rasa penasarannya terhadap pohon plum ini sudah memuncak. Terlihat tubuhnya diselimuti api, kuping kucing muncul di kepala, sementara ekor kucing tumbuh di punggungnya. Kuku tajam bagai mata pedang bermunculan di jari-jarinya, yang juga terbakar api.
"Kucing Cakar Api Dewa tingkat dewa yang sudah dewasa ini biasanya mengalahkan makhluk berkayu. Mungkin bisa berguna." Ujar Li Bingyu sambil mencakar akar-akar pohon itu dengan cakarnya.
Kuku-kukunya membentuk bilah api yang menghantam keras ke akar. Namun yang terjadi justru percikan api beterbangan. Akar-akar itu tak terputus maupun terbakar. Kedua tangan Li Bingyu gemetar halus, api di kukunya bergoyang tak stabil - tampaknya terkena gaya reaksi yang cukup dahsyat.
"Sangat keras." Li Bingyu mengerutkan kening halus. Dia sangat ingin memanggil benih gen terkuatnya untuk mencoba, tapi itu akan mengekspos identitasnya. Akhirnya dia menekan niat itu.
Han Sen meraba bagian yang dihantam Li Bingyu. Tiga bekas tipis yang sulit terlihat membuktikan tenaga Kucing Cakar Api Dewa masih memiliki sedikit efek pada akar pohon, meski fungsinya terbatas.
Tanpa ragu lagi, sayap merak emas raksasa di punggung Han Sen terbentang. Cahaya keemasan berkilauan di sayap-sayap itu, membuat pasangan sayap emas itu tampak seperti pedang dewa yang tajam.
Teknik gabungan gen Sayap Dewa Emas diaktifkan. Dalam sekejap, sayap emas itu menyamping memotong akar-akar pohon bagai aliran cahaya emas.
Kres!
Suara retakan masuk ke telinga trio. Si botak langsung berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya sambil menatap akar pohon. Terlihat barisan belasan akar yang terluka sedalam setengah kaki, meski belum terputus sepenuhnya.
Han Sen diam-diam merinding. Li Bingyu dan si botak tak tahu, tapi dia paham betul: Benih Gen Ilahi Bermutasi dalam bentuk ultimate ditambah tenaga fisiknya sendiri, ternyata hanya bisa membelah sedalam setengah kaki. Kekakuan akar-akar ini sungguh mengerikan.
Tapi selama bisa membelah akar, tinggal masalah berapa kali tebasan. Han Sen berulang kali mengaktifkan Sayap Emas Suci. Sayap merak berkelebat cepat, mengirimkan aliran-aliran sinar keemasan yang terus-menerus membelah akar pohon.
Setelah beberapa kali serangan, banyak akar yang akhirnya putus. Dari bagian yang terbelah, terlihat cahaya samar menyembul. Tampak sebongkah es beraura dingin menusuk terbungkus rapi di dalam akar.
Sorot mata trio menembus es, menemukan di dalam es ternyata terdapat seorang wanita berbusana putih yang membeku. Wanita putih itu duduk bersila di dalam es tanpa bergerak, tapi tampaknya bukan orang mati, sepertinya hanya tertidur abadi.
Han Sen terkejut luar biasa. Yang membuatnya terkejut bukanlah keberadaan wanita di dalam es, melainkan aura yang menyebar dari permukaan es tersebut.
"Tulang Giok dan Kulit Es... Tidak... Seharusnya Guanghan Jing..." Raut wajah Han Sen penuh keanehan sambil tangannya membelai es, hampir menjerit keras.
