"Dia putri Han Sen? Apakah ini kebetulan atau rekayasa?" Jutaan pikiran melintas di benak Tianyuan Wang, tapi raut wajahnya tetap datar bagai tak mengenal Han Sen.
"Bao'er, ngapain kamu di sini?" tanya Han Sen sambil mengelus kepala Bao'er.
Dia ingin bertanya bagaimana Bao'er bisa datang ke dunia antimateri, tapi di hadapan Tianyuan Wang, Han Sen tak bisa mengutarakan pertanyaan-pertanyaan itu.
"Bao'er jelas juga paham, pantas disebut makhluk hasil verifikasi garis keturunan yang menunjukkan status putri kandung, langsung menunjukkan kepekaan intuitif: "Ayah, tadi aku main di sini, nemu Feiyu yang imut, ada juga Tuan Orang Baik ini yang memaksa kasih liontin cantik."
Sambil menjelaskan, Bao'er mengangkat liontin di dadanya untuk diperlihatkan pada Han Sen, sepertinya sangat menyukainya.
"Bao'er, Ayah biasa bagaimana mengajarmu? Bagaimana mungkin kamu melakukan ini?" Han Sen merengut, berkata dengan ekspresi tidak senang.
Tian Yuan Wang mendengar Bao'er bilang menemukan Feiyu, sudut matanya berkedut. Dalam hati berpikir: "Benda ini bisa asal ditemukan? Butuh akumulasi pahala tersembunyi berapa generasi baru bisa dapat hoki segini?"
Lalu mendengar Bao'er menyebut dirinya "Tuan Orang Baik" dan bilang Tian Yuan Ling dipaksanya berikan, rasanya bukan hanya sudut mata, bahkan jantungnya berkedut.
Mendengar Han Sen menegur Bao'er, barulah perasaannya sedikit membaik: "Ternyata Han Sen ini masih punya standar moral, hanya saja anak ini sendiri yang tidak belajar jadi baik."
Bao'er pun menunjukkan wajah masam penuh kekesalan: "Bukan aku yang minta, dia yang memaksa memberikannya padaku."
"Perlihatkan liontinnya padaku." Han Sen mengulurkan tangan mengambil Tian Yuan Ling dari Bao'er, memegangnya erat sambil mengamati setiap detail.
Dalam hati Raja Tian Yuan berpikir: "Dengan Tian Yuan Ling ini di tangan, pasti Han Sen bisa mengenali identitasku. Baiklah, meski agak memalukan, tapi sepertinya dia akan memberikanku muka dengan mengembalikan Tian Yuan Ling ini."
Saat melihat Han Sen menghampirinya, Raja Tian Yuan mengira akan menerima kembali Tian Yuan Ling. Tapi yang terjadi justru Han Sen mengacungkan liontin itu sambil bertanya: "Tuan, apakah ini hadiah Anda untuk putriku? Apa sih benda ini sebenarnya?"
Raja Tian Yuan tertegun. Dia tak percaya Han Sen tidak mengenali Tian Yuan Ling yang sudah diaktifkan. Namun dari raut wajah Han Sen, sepertinya dia benar-benar tidak pura-pura tidak tahu.
“Ini aku yang memberikannya, cuma piringan giok biasa, bukan barang bagus, hanya bernilai sedikit uang saja.” Raja Tianyuan mengatupkan gigi sambil berkata, dalam hati berpikir: "Lebih baik dia tidak mengenali, daripada jadi memalukan."
Han Sen membawa piringan giok itu ke hadapan Raja Tianyuan. Raja Tianyuan mengira Han Sen akan mengembalikannya, tapi ternyata Han Sen malah berkata: "Tuan benar-benar dermawan, baru bertemu kebetulan sudah memberi hadiah begitu mewah pada putriku. Tampaknya Tuan memang seorang dermawan sejati."
"Ah tidak-tidak, aku hanya merasa punya ikatan spesial dengan putri Tuan, dan dia sangat pendiam serta menyenangkan, jadi sekadar memberinya mainan, anggap saja sebagai cara menjalin hubungan baik." Raja Tianyuan terpaksa menjawab dengan gigih, meski sebenarnya enggan.
Feiyu itu masih mengawasinya tajam dari samping. Dia sama sekali tak berani bergerak. Jika sekarang Han Sen bertindak, pasti akan terjadi bencana besar padanya. Raja Tianyuan benar-benar tak berani berselisih dengan Han Sen.
“Tuan Lao benar sekali, putriku memang dicintai semua orang. Siapapun yang pernah melihatnya pasti bilang dia pendiam, paham, dan cerdas lincah.” Kata Han Sen dengan penuh kebanggaan, menunjukkan ekspresi bangga sebagai ayah.
Raja Tianyuan mendengar perkataan Han Sen, sangat ingin menginjak wajahnya, memuntahkan ludah ke mukanya, lalu mengutuk: “Benda macam apa ini? Kau yang mengajarkan putri kejam seperti itu, berani pula memuji diri sendiri?”
Meski hati penuh jengkel setengah mati, mulutnya hanya mengeluarkan dua kali “hm”, dengan enggan menyetujui penjelasan Han Sen.
Han Sen melanjutkan: “Katanya putri mirip ayahnya. Tuan, tidakkah Anda melihat aku dan putriku sangat mirip?”
“Mirip?” Raja Tianyuan malas melihat keduanya, tak melihat di mana miripnya.
Bao'er memiliki wajah bulat kecil, sementara wajah Han Sen lebih panjang dengan garis rahang yang lebih tajam. Selain itu, mata Bao'er jelas jauh lebih besar dibandingkan Han Sen. Pokoknya Raja Tianyuan sama sekali tidak melihat kemiripan di antara mereka berdua.
"Sangat mirip! Semua orang bilang kami ayah-anak ini seperti dicetak dari satu cetakan yang sama," kata Han Sen dengan penuh keseriusan.
"Hm." Raja Tianyuan malas berdebat omong kosong dengan Han Sen, hanya mengeluarkan dengusan singkat.
"Sudah kuduga! Lao pasti juga merasa kami mirip," seru Han Sen gembira, mengangkat Tianyuan Ling kembali di depan wajah raja.
Hati Raja Tianyuan berbunga-bunga: "Meski ucapan mereka berantakan, setidaknya masih paham tata krama dasar."
Tapi Han Sen hanya mengayun-ayunkan Tianyuan Ling di depan hidungnya, tanpa niatan mengembalikan. "Karena Lao punya hubungan spesial dengan putriku, dan aku juga mirip dengannya, pasti kita punya ikatan! Sudah memberi piringan giok ke putriku, sekarang giliranku..."
Raja Tianyuan hampir menyemburkan darah tua karena emosi. Sudah pernah melihat orang tak tahu malu, tapi belum pernah melihat yang separah ini. Sekarang dia mulai agak percaya dengan omongan orang bahwa mereka berdua ayah-anak memang mirip. Sifat licik tak bermoral dan wajah masam semacam ini, sungguh sama persis seperti dicetak dari satu cetakan.
Untungnya Raja Tianyuan juga veteran yang pernah melalui Zaman Keemasan. Dengan cepat dia berhasil menstabilkan pikiran. Sekarang dia yakin, Han Sen kemungkinan besar udah dari dulu mengenalinya, sengaja berpura-pura tidak kenal hanya ingin memerasnya.
Raja Tianyuan tidak takut diperas Han Sen. Yang ditakutkan adalah setelah pemerasan, Han Sen akan menjebaknya lagi. Saat itu benar-benar akan kehilangan harta dan nyawa.
Tapi setelah melirik Feiyu yang bersiap menyerang di sampingnya, Raja Tianyuan terpaksa mengatupkan gigi berkata: "Memang ada ikatan spesial, tentu ada! Aku dan kalian berdua ayah-anak memang punya takdir yang dalam. Tapi piringan giok cuma satu. Namun di sini masih ada satu benda lain yang punya ikatan spesial, entah kamu puas atau tidak."
Sambil berkata, Raja Tianyuan mengonsentrasikan pikirannya dan memindahkan satu benih gen miliknya ke Han Sen.
"Memperoleh Bibit Gen Tingkat Dewa (Naga Jahat Delapan Lengan), status pertumbuhan: bentuk ultimate."
"Tuan benar-benar dermawan sejati. Bertemu dengan Bapak adalah keberuntungan terbesar bagi kami ayah dan anak." Han Sen tersenyum penuh rasa syukur.
Raja Tianyuan menggigit gigi sambil merenungkan cara mengungkit masalah, namun tak disangka Han Sen langsung menarik Bao'er dan berbalik pergi setelah selesai bicara.
Bao'er yang sedang menggendong Feiyu, sambil berjalan masih menoleh dan melambaikan tangan ke Raja Tianyuan: "Tuan Baik, lain kali kita main bersama lagi ya!"
Raja Tianyuan tak menyangka Han Sen benar-benar pergi begitu saja, membeku sejenak: "Apa dia benar-benar tidak mengenaliku?"
Tapi setelah dipikir, ini mustahil. Jika Han Sen tidak mengenalinya, mengapa sama sekali tidak bereaksi saat melihat ?
Bahkan orang bodoh sekalipun, melihat dalam bentuk ultimate pasti menyadari identitasnya sama sekali tidak biasa.
"Anggota ini benar-benar mengerikan, belum lagi putrinya. Bagaimana bisa Feiyu patuh seperti itu pada putrinya? Itu kan benih gen yang telah menelan darah Dewa tingkat kehancuran!" Sehebat Raja Tianyuan, saat ini juga hanya merasakan misteri yang penuh pada ayah dan anak itu.
Memandang kedua ayah-anak itu menjauh, masih bisa terdengar samar Han Sen mendidik Bao'er: "Bao'er, lain kali jangan seperti ini lagi. Ketemu dermawan besar begini, mana boleh hanya ambil satu piringan giok? Ini tidak menghormati dermawan tahu tidak? Setidaknya ambil dua biji tahu tidak?"
"Ayah, Bao'er salah."
Suara dialog dua ayah-anak itu semakin menjauh, ekspresi Raja Tianyuan berganti hijau dan pucat, sangat spektakuler.
