Tubuh Super God diaktifkan. Tenaga mengerikan itu dalam sekejap merobek-robek aturan alam semesta yang meredam, membuat Han Sen bagai sosok Tuhan yang memancarkan kecemerlangan cahaya api suci.
"Bagaimana mungkin... Bukankah aura itu..." Wajah kayu Permaisuri Kepala Terpenggal memperlihatkan ekspresi tercekat.
Han Sen tidak punya waktu mendengarkan omong kosongnya. Waktu yang ia miliki untuk menetralisir aturan alam semesta sangat terbatas. Bukan di momen krusial seperti ini, ia sama sekali tidak akan menggunakan tenaga semacam itu. Sekali sudah digunakan, harus secepatnya mengakhiri pertempuran. Kalau tidak, konsumsi tenaga yang berlebihan akan membuatnya dalam kondisi sangat sial jika bertemu musuh lagi.
Tubuh Han Sen langsung menembus tenaga mengerikan dari ledakan diri guillotine, sama sekali tidak terpengaruh oleh tenaga eksplosif, seolah-olah kilauan api ungu-hitam dan hantu jahat yang menyembur itu hanyalah ilusi kosong.
Dalam sekejap, Han Sen sudah berada di depan boneka kayu, satu tangannya menekan bagian atas kepala boneka itu.
Dor!
Seluruh kepala boneka langsung hancur berantakan di bawah tamparan telapak tangan Han Sen, tubuhnya ikut runtuh berubah menjadi debu.
Tenaga kuat dari tubuh Super God bahkan membuat dewa tingkat kehancuran sulit melawannya, langsung dihancurkan tanpa ampun.
Li Bingyu dan si botak hanya melihat dalam ledakan besar guillotine yang menghancurkan diri, cahaya gemilang memancar dari tubuh Han Sen yang ternyata mampu melawan arus, mengabaikan tenaga mengerikan itu, langsung menghancurkan boneka kayu dengan satu tamparan.
Meski Li Bingyu sudah memperkirakan Han Sen sangat kuat, tetap tak menyangka Han Sen bisa membunuh anggota Serikat Kekacauan Dewa.
Meski anggota Serikat Kekacauan Dewa bukan dewa sesungguhnya, namun mereka mungkin lebih mengerikan daripada dewa. Memiliki kekuatan setara dewa, kuil regenerasi layaknya dewa, dan tidak terikat aturan seperti dewa sejati.
Makhluk mengerikan seperti ini ternyata bisa dihancurkan Han Sen dengan satu telapak tangan. Betapa dahsyatnya kekuatan ini.
"Sepertinya dia memiliki darah Dewa tingkat kehancuran. Kalau tidak, tak mungkin bisa membunuh Permaisuri Kepala Terpenggal," bergumam dalam hati Li Bingyu.
Namun Permaisuri Kepala Terpenggal dan altar eksekusi yang hancur itu tak lenyap. Di atas altar dewa, mereka mulai mengkristal kembali dan segera pulih sepenuhnya.
"Kekuatan yang luar biasa! Rupanya kau juga memiliki jalur Dewa tingkat kehancuran. Sayang, sekuat apapun tenagamu, tak berguna melawan Sang Permaisuri... Hari ini aku akan telan kau dan si ikan terbang kecil itu, untuk mencapai tingkat restart tertinggi..." Permaisuri Kepala Terpenggal tertawa melengking dengan nada ganjil, menarik pedang eksekusi berat dengan kekuatan dahsyat.
Han Sen mengerutkan kening halus, tanpa basa-basi langsung mundur, dalam sekejap keluar dari kuil.
"Sekarang baru ingin kabur, tidak merasa terlambatkah?" Ucap Sang Ratu Kepala Terpenggal dengan senyum dingin, kilauan api ungu-hitam di tubuhnya melesat ke angkasa.
Han Sen ternyata tidak kabur jauh, hanya berdiri di depan gerbang kuil sambil menatap Sang Ratu: "Siapa bilang aku mau kabur? Kalau kuil ini memberimu kemampuan abadi, maka aku akan menghancurkan kuil ini sekaligus!"
Sang Kaisar Kepala Terpenggal seolah mendengar lelucon kosong, dagu kayu pahatannya bergemetar tak henti: "Haha, kamu ternyata ingin menghancurkan kuil? Tidak tahukah bahwa semua kuil adalah makhluk abadi? Apalagi ini kuil tingkat kehancuran, sekalipun Tuhan Restart datang pun takkan bisa membinasakan tempat ini."
"Oh ya?" Han Sen tak punya waktu untuk basa-basi, tubuh Super God-nya sepenuhnya meledak, sambil mengoperasikan teknik terkuat dalam Jing Dongxuan - Satu Tangan Menutupi Langit.
Han Sen membubuhkan cap telapannya pada plakat di atas pintu kuil. Seluruh kuil seolah bergetar mengikuti telapannya.
Saat Permaisuri Kepala Terpenggal tersadar, Han Sen telah mendarat kembali di tangga batu depan kuil.
"Memang tidak bisa?" si botak berkesedihan. Menghancurkan kuil adalah hal yang hampir tak pernah didengarnya.
Permaisuri Kepala Terpenggal melihat kuil tak terluka sedikitpun, bahkan pintunya utuh. Tertawanya semakin sombong: "Dasar anggota tak tahu diri! Kuil ini mana mungkin bisa kau-"
Dor!
Tiba-tiba seluruh struktur kuil retak parau, terurai menjadi titik-titik cahaya yang melayang ke langit.
Pilar suci remuk, altar dewa runtuh. Platform eksekusi pun ikut hancur berantakan. Seluruh kompleks dengan cepat terurai.
"Ti-tidak mungkin... Aku ini dewi abadi..." teriak Permaisuri dengan panik. Namun sebelum kalimatnya selesai, raganya telah ikut terurai bersama reruntuhan.
Hanya dalam sekejap mata, seluruh kompleks kuil tercerai-berai, dalam sekejap berubah menjadi kehancuran total.
Ding!
Tiba-tiba terdengar suara nyaring, dari reruntuhan kuil yang hancur itu, ternyata ada sebuah benda terjatuh yang tidak hancur oleh kekuatan Han Sen, mendarap di permukaan danau.
"Pembunuhan Benih Gen Dewa Permaisuri Kepala Terpenggal, Ditemukan Basis Ilahi Tingkat Kehancuran."
Han Sen menjangkau tangannya, benda yang jatuh dari reruntuhan kuil itu langsung berpindah ke genggamannya. Itu adalah kubus kayu buatan dengan ukuran mirip kubus ajaib biasa, namun tidak bisa diputar. Tampak sangat kuno dengan pahatan pola-pola mistis dan kuno di permukaannya. Di salah satu sisinya terukir gambar pemenggalan kepala dan sang Permaisuri Kepala Terpenggal.
Li Bingyu dan si Botak terpaku menyaksikan Han Sen yang berdiri tegak di atas danau. Otak mereka seperti membeku, tak percaya Han Sen benar-benar menghancurkan sebuah kuil suci.
Di hati manusia Alam Semesta Raya Kekaisaran, Tuhan adalah Yang Maha Tinggi, sementara kuil merupakan tanda pengenal otoritas keagamaan yang abadi. Belum pernah terdengar bahwa manusia ternyata mampu menghancurkan kuil.
Sekalipun dalam mitos, manusia paling-paling hanya bisa menggantikan posisi Tuhan untuk menjaga kuil dan menjadi dewa baru, namun tak ada legenda tentang kuil yang dihancurkan.
Tapi kejadian ini sekarang terpampang nyata di hadapan mereka.
Li Bingyu kini merasakan dingin menusuk seluruh tubuhnya. Awalnya dia ingin memanfaatkan Han Sen untuk mendekati Putra Mahkota Qin Bai, memutus generasi darah keluarga kerajaan Qin.
Namun kini dia tiba-tiba menyadari: orang di hadapannya ini mungkin lebih mengerikan daripada Kaisar Qin sendiri, bahkan mampu mempengaruhi seluruh pola lama persaingan Alam Semesta Raya.
Setelah menghancurkan kuil, Han Sen langsung menyembunyikan tenaganya. Meski begitu, dia tetap merasakan lemas total seolah-olah habis terkuras tenaganya.
Memecahkan tekanan hukum alam semesta yang menindih benar-benar terlalu menguras stamina fisik. Sekarang jika ada lagi Tuhan level seperti ini atau benih gen Tuhan, Han Sen tidak mampu melawannya lagi.
Saat Han Sen sedang berpikir begitu, tiba-tiba dia melihat gelombang ruang di sekelilingnya. Aura mengerikan Tuhan mulai menyebar ke sekeliling. Wajahnya langsung menyungging senyum pahit: "Yang baik tidak terkabul, yang buruk malah terjadi. Semoga yang datang bukan rekan Permaisuri Kepala Terpenggal."
Aura kuat itu jelas bukan milik Tuhan biasa. Dengan kondisi fisik Han Sen saat ini, mustahil baginya untuk bertempur seperti tadi.
Si botak masih lambat merespons, belum menyadari apa-apa. Tapi Li Bingyu sudah merasakan perubahan ruang di sekitarnya dengan tepat. Raut wajahnya mulai menunjukkan keraguan dan kecemasan.
Boom!
Ruang di sekeliling berguncang. Sebuah kuil ternyata muncul dari kehampaan, perlahan-lahan turun ke dunia.
Melihat aura kemegahan dan fluktuasi energi yang mengerikan dari kuil itu, jelas bahwa ini bukan kuil biasa, sangat mungkin merupakan kuil tingkat kehancuran.
Yang membuat Li Bingyu semakin merinding adalah, dari dua belas kuil utama tingkat kehancuran yang pernah dilihatnya, tidak ada satupun yang mirip dengan ini—menunjukkan bahwa kuil ini kemungkinan besar juga dimiliki oleh anggota Serikat Kekacauan Ilahi.
