Memilih manusia untuk diberikan darah ibarat venture capital, membutuhkan visi tajam sekaligus perlu menyebar jaring lebar. Cukup satu dua orang yang tumbuh, sudah bisa membawa keuntungan besar.
Sayangnya Kuil Dewa Kekayaan sekarang menimpa tempat seperti ini, manusia yang bisa mencapai sini memang tidak banyak. Han Sen ke depannya hampir tidak punya ruang pilihan, ini membuatnya frustasi.
Kuil semacam ini, begitu jatuh di suatu tempat, tidak bisa dipindahkan lagi. Seperti kuil Yu Xian, di sana hampir tidak ada manusia yang bisa mencapainya, tapi Yu Xian tetap harus berjaga di sana, tidak bisa memilih ulang lokasi kuil.
Kenapa Yang Mulia itu bisa memindahkan Kuil Dewa Kekayaan, Han Sen tidak paham. Dirinya sendiri jelas-jelas tidak bisa memindahkannya.
Tapi Han Sen masih menemukan beberapa hal menarik dari informasi-informasi itu: ternyata dalam satu kuil, bukan cuma satu Tuhan saja yang diizinkan ada.
Yang benar-benar menentukan jumlah Tuhan bukanlah kuilnya, melainkan basis ilahi di dalam kuil tersebut.
Karena kuil purba hanya memiliki satu basis ilahi, sehingga hanya bisa menampung satu dewa. Tapi jika memiliki lebih banyak basis ilahi, jumlah dewa yang bisa ditampung dalam satu kuil akan semakin banyak. Semakin tinggi level kuil, semakin banyak dewa yang bisa ditampung.
Kuil tingkat sabotase maksimal hanya bisa menampung satu dewa utama dan dua wakil dewa. Kuil tingkat bencana bisa menampung satu dewa utama dan empat wakil dewa. Kuil tingkat kehancuran bisa menampung satu dewa utama dan delapan wakil dewa.
Semua kuil hanya boleh memiliki satu dewa utama. Semua wakil dewa berada di bawah kendali dewa utama. Namun wakil dewa membutuhkan basis ilahi yang harus dicari sendiri oleh dewa utama, sehingga kuil dengan wakil dewa tidak banyak. Wakil dewa umumnya berasal dari kenaikan level dewa-dewa liar.
Tapi semakin banyak wakil dewa yang dimiliki, semakin kuat otoritas keagamaan yang dimiliki kuil tersebut.
Contohnya, Kuil Dewa Kekayaan milik Han Sen memiliki hak istimewa berupa keberuntungan finansial. Jika bisa mendapatkan seorang wakil dewa elemen api, kuil tersebut akan memiliki hak istimewa elemen api.
Selain itu, wakil dewa juga dapat melindungi kuil dari interferensi kekuatan luar. Bahkan jika Han Sen tidak berada di kuil, dia tidak perlu khawatir kuilnya akan direbut.
Han Sen mencoba mengeluarkan basis ilahi Permaisuri Kepala Terpenggal dan menyatukannya ke dalam Kuil Dewa Kekayaannya. Seketika, basis ilahi itu terbang menuju sayap samping kuil, membentuk altar baru di sana.
Bersamaan dengan itu, Han Sen merasakan aliran kekuatan misterius membanjiri Mahkota Tian Shen-nya, yang ternyata secara signifikan meningkatkan kekuatan mahkota tersebut.
Guillotine dan Permaisuri Kepala Terpenggal kini muncul di altar sayap samping. Melihat Han Sen masuk, sang Permaisuri berlutut satu kaki: "Hamba yang hina menghadap Yang Mulia."
Permaisuri Kepala Terpenggal yang direkonstruksi dari basis ilahi tidak memiliki kesadaran atau kenangan sang Permaisuri sebelumnya. Menurut Han Yufei, ini adalah entitas spiritual baru yang meski penampilan dan kemampuannya sama persis dengan Permaisuri terdahulu, namun bukanlah entitas kehidupan yang sama.
Han Sen melirik Permaisuri Kepala Terpenggal, dan ternyata langsung melihat data dirinya.
Permaisuri Kepala Terpenggal: Dewa Tingkat Kehancuran (Dewa Pendamping Kuil Kekayaan).
Otoritas Keagamaan: Hukuman Mati.
Kekuatan Ilahi: Alat Pemenggal.
Han Sen menyuruh Permaisuri itu memijat bahunya dan menepuk-nepuk punggungnya. Sang Permaisuri sama sekali tidak berani melawan, patuh seperti budak yang selalu siap diperintah.
Satu-satunya hal yang membuat Han Sen tidak puas adalah kuil ini tidak bisa masuk ke Alam Semesta Genetik secara bebas. Seperti Kaisar Di Jun di masa lalu, para dewa dalam kuil yang masuk ke Alam Semesta Genetik tidak hanya memiliki batasan waktu, tapi juga banyak pembatasan aturan.
Misalnya Han Sen sebagai Dewa Kekayaan yang masuk ke Alam Semesta Genetik, tidak diperbolehkan melukai makhluk hidup apapun, dan harus sebisa mungkin menjaga kelengkapan Alam Semesta Genetik. Bahkan merusak pepohonan dan bebatuan gunung pun akan dikenai hukuman.
Kenyataannya, sekalipun para dewa ingin melukai makhluk hidup di Alam Semesta Genetik, hal itu hampir mustahil. Tenaga para dewa di sana sangat terbatas. Kecuali berada di dalam kuil, tenaga mereka terhadap makhluk Alam Semesta Genetik hampir tidak efektif.
Tentu saja, jika makhluk Alam Semesta Genetik berdoa kepada mereka, ceritanya akan berbeda. Selama proses mewujudkan keinginan, mereka bisa menggunakan tenaga tanpa hambatan dengan ruang operasional yang cukup besar.
Han Sen membuat perhitungan kasar: Barulah dua bulan kemudian dia mendapat kesempatan masuk ke Alam Semesta Genetik, dan waktu tinggalnya hanya empat hari.
"Kenapa perasaan kuasa Tuhan di Alam Semesta Genetik lebih banyak dibatasi dibanding di Alam Semesta Raya Kekaisaran? Lagipula makhluk Alam Semesta Genetik juga tidak bisa mendapat perlindungan Tuhan seperti manusia di Alam Semesta Raya Kekaisaran, apalagi bergabung dengan Tuhan dalam pertempuran?" Han Sen mengerutkan kening sambil berpikir.
Perbedaan antara dua alam semesta ini sangat mencolok, membuat Han Sen terus-menerus menganalisis implikasinya.
Li Bingyu yang terus berjaga di luar Kuil Genetik tanpa pergi, mendapat pertanyaan dari si Botak: "Hantu Pemenggal, menurutmu apakah kuil ini juga bagian dari Serikat Kekacauan Ilahi itu?"
"Tidak tahu." Li Bingyu menggelengkan kepala.
Pengetahuannya tentang Serikat Kekacauan Ilahi hanya berasal dari catatan sejarah Istana Dao Wuwei yang pernah dibacanya.
Anggota Serikat Kekacauan Ilahi adalah para dewa liar yang luar biasa kuat. Mereka membantai dewa resmi, merebut kuil, dan mengacaukan tatanan alam semesta - layaknya personifikasi Wu Fa Wu Tian.
Pada Era Kuno saat Serikat Shenluan berada di puncak kekuatan, bahkan hampir menggantikan para dewa langit dan mendirikan dinasti kerajaan ilahi baru.
Sayangnya akhirnya dihancurkan oleh para dewa dan menghilang dari arus panjang sejarah. Jika bukan karena sejarah panjang Wuwei Dao Palace, mustahil ada catatan tentang Serikat Shenluan.
Di era kejayaan Serikat Shenluan, bahkan belum ada Tujuh Kekaisaran.
Permaisuri Kepala Terpenggal ini adalah salah satu tulang punggung Serikat Shenluan. Karena catatan yang dilihat Li Bingyu hanya sekilas, deskripsi tentang Permaisuri Kepala Terpenggal hanya satu dua kalimat, sehingga sebelumnya tidak teringat.
Saat keduanya sedang gelisah, tiba-tiba melihat pintu kuil itu menganga lebar. Han Sen keluar dari kuil dengan tenang sambil tersenyum.
"Lao Han, kamu tidak apa-apa?" Botak cepat-cepat menyambutnya.
"Tidak apa. Kuil ini milik teman lamaku. Dia mengundangku masuk untuk mengobrol, setelah selesai aku langsung keluar." Han Sen tersenyum manis.
“Kamu berteman dengan Tuhan?” Si Botak tertegun seperti patung menatap Han Sen.
Dia mengira akan ada perang besar, siapa sangka Han Sen ternyata masuk untuk mengobrol dengan Tuhan.
"Ya, dewa utama kuil ini adalah Dewa Kekayaan, saudaraku. Jika kamu ingin mengubah garis keturunan dewa, cukup kubicarakan dengannya. Aku jamin kau akan mendapat darah Dewa Kekayaan yang lengkap." Han Sen tersenyum.
"Dewa Kekayaan termasuk aliran apa? Otoritas keagamaan apa yang dimilikinya?" Si Botak langsung bertanya penuh semangat.
"Tentu Dewa Kekayaan dari aliran kekayaan! Memiliki otoritas nasib finansial. Dengan darahnya, promosi jabatan dan kekayaan melimpah sudah di depan mata!" Han Sen menipu.
Tuhan tak bisa sembarangan memberi darah. Tapi juga tak bisa tidak memberi. Harus ada manusia yang berkontribusi setelah mendapat darah ilahi, baru Tuhan dan kuil-Nya bisa semakin kuat.
Han Sen sudah memutuskan setelah kembali, akan membujuk gadis remaja berbakat Feng Yinyin ke bawah naungan Dewa Kekayaannya. Di masa depan, dia pasti bisa mencapai pencapaian besar, menjadi batu bata penyangga kebangkitan Kuil Dewa Kekayaan.
