Saat Han Sen memasuki medan pertempuran berbintang, Yan Dan sudah menunggu di dalam.
Melihat kedatangan Han Sen, Yan Dan langsung bergabung dengan gen species-nya. Sepasang sayap burung hitam mengembang di punggungnya, aura tubuhnya melonjak tiba-tiba.
"Bukankah ini Lie Kong Jiu Jie Yan milik Yan Bei Fei? Sepertinya kali ini Yan Dan benar-benar nekat bertarung mati-matian dengan Koin Emas." Kata Raja Tianyuan sambil memicingkan mata, menyaksikan transformasi pada tubuh Yan Dan.
Faktanya, semua petarung kuat yang memahami Kerajaan Yan langsung mengenali itu adalah Lie Kong Jiu Jie Yan legendaris Yan Bei Fei.
Setelah proses penggabungan selesai, aura mengerikan kembali meledak dari raga Yan Dan. Kabut kelabu menyebar ke sekeliling tubuhnya, menyelimutinya dalam cahaya api kelabu. Secara bersamaan, tanduk tunggal tumbuh di dahinya sementara ekor ular mistis muncul di punggungnya.
"Ular bermata sihir bertanduk dari Yan, fusi gen ganda! Itu pun dalam bentuk dewasa. Ini pasti batas maksimal yang bisa dicapai Yan Dan, bukan?" Ular legendaris ini memang terkenal di Kerajaan Yan. Terlalu banyak yang mengenalinya.
Namun di detik berikutnya, aura Yan Dan meledak lagi. Api merah membara menyembur dari tubuhnya bagikan letusan gunung berapi, dalam sekejap menerangi seluruh area sekitar dengan merah darah.
Ratusan bulu ekor berkilauan merah membentang di punggungnya, persis ekor phoenix mitologis.
"Lho, Nanli Zhuque... satu lagi Benih Genetika Langka, itu pun bentuk ultimate... Kerajaan Yan benar-benar mengorbankan segalanya kali ini..." Raja Tianyuan mengawasi Yan Dan dengan ekspresi terkejut.
Bukan soal kemampuan Kerajaan Yan menyediakan banyak Benih Genetika Langka, tapi keheranannya pada raga Yan Dan yang ternyata mampu menahan tiga Benih Genetika Langka sekaligus bergabung.
Ini membutuhkan kemampuan fisik tingkat tinggi. Manusia biasa yang menerima serangan tiga tenaga mengerikan sekaligus, mungkin sudah meledak akibat konflik kekuatan gen.
Meski terlihat agak melelahkan, Yan Dan dengan gemilang bertahan. Seluruh tubuhnya memancarkan aura merah, abu-abu, dan hitam yang menyatu, membuatnya terlihat seperti dewa iblis turun ke dunia - mengerikan sekaligus memesona.
"Koin emas, meski ini agak tidak sportif, tapi hari ini aku harus menang." Yan Dan sambil melepaskan kotak kayu di punggungnya, mengeluarkan Pistol Ganda Fei Yan dari dalamnya. Dengan satu tangan memegang masing-masing pistol pendek, sorot matanya yang menyala-nyala menatap Han Sen.
Han Sen sendiri tak bereaksi, namun para pejabat penting dari enam kekaisaran lainnya terkejut luar biasa. Bahkan Kaisar Jingzhen menunjukkan kekaguman: "Apa sebenarnya maksud Yan Yunxiao? Demi Pertempuran di Hadapan Tuhan, sampai-sampai Pistol Ganda Fei Yan dibawa keluar, layakkah ini?"
Loki De juga membeku saat melihat Pistol Ganda Fei Yan: "Ternyata bahkan Senjata Persembahan Dewa dikerahkan! Aku meremehkan tekad Yan untuk memenangkan Pertempuran di Hadapan Tuhan. Tapi ini justru jadi lebih menarik."
"Raja menang bandit kalah, tidak ada yang namanya kemenangan tidak adil." Han Sen berkata dengan datar.
"Bagus katamu, mari kita berikan segalanya." Yan Dan tak ingin membuang-buang waktu lagi. Tubuhnya gemetar menahan beban fusi dengan tiga benih genetika langka sekaligus.
Yan Dan menyuntikkan seluruh tenaga mengerikan itu ke dalam Pistol Ganda Feiyan. Tubuh senjata hitam itu langsung diselimuti kobaran api mistis, bagaikan sepasang senjata sihir yang menyemburkan api magis.
"Dengan kekuatan tiga benih genetika langka yang menggerakkan Tombak Feiyan, serangan ini mungkin tak kalah dari pukulan langsung Dewa Kosong," ujar Baili Tianya.
Jia Sizhen menggeleng: "Bahkan mungkin lebih dahsyat. Pistol Ganda Feiyan adalah dua artefak persembahan suci milik Dewa Kosong. Ditambah darah ilahi Yan Dan sebagai penerusnya, dan penguatan tiga benih genetika langka... "
Sebelum Baili Tianya sempat menanggapi, kedua pistol di tangan Yan Dan sudah melesat serentak.
Sepasang tombak pendek itu menyerbu ke arah langit berbintang tempat Han Sen berada. Dalam sekejap, tombak yang terlepas dari genggaman itu berubah menjadi sepasang burung layang-layang hitam magis, merobek kehampaan dan menyambar ke arah Han Sen.
Kekuatan kosong yang berasal dari Dewa Kosong membuat sepasang burung magis itu menghilang dalam kehampaan. Saat muncul kembali, mereka langsung menembus raga Han Sen.
Daya penghancuran serangan ini mungkin melebihi serangan Sinar Ungu Timur Zhuo Donglai. Tapi di mata Han Sen, ini tak mampu membangkitkan sedikitpun minat.
Seluruh kekuatan Yan Dan adalah kekuatan eksternal. Bahkan kekuatan eksternal ini sudah mencapai level yang sulit ditanggung tubuhnya. Sekuat apapun, bagi Han Sen ini hanya omong kosong belaka.
Han Sen menyatukan jarinya membentuk pedang, menusukkannya ke arah Yan Dan dengan jurus Jalan Pedang Spiritual yang sama.
Haa!
Yan Dan hanya merasakan aura pedang Jalan Pedang Spiritual, jiwa yang sudah sangat tertekan itu langsung retakan parau. Darah menyemprotkan racun dari mulutnya, tenaga di tubuhnya kacau, tiga benih gen hancur berantakan seketika, bahkan sepasang pistol terbang Swallow pun kehilangan kendali, terjatuh dari dalam kekosongan.
Petarung kuat dari berbagai kerajaan menarik napas tajam. Serangan terkuat yang dibikinkan Yan Dan dengan bersusah payah, ternyata dihancurkan Han Sen sampai bersih tak tersisa hanya dengan sekadar menunjuk.
Yan Yunxiao semakin pucat bagai tanah. Dia memang pernah menyangka Yan Dan mungkin kalah, tapi tidak menduga kekalahannya bisa sangat rapuh sampai-sampai tidak sanggup menahan satu serangan jari pun.
Yan Dan sama sekali tidak bisa menerima hasil ini. Persiapan sedemikian rupa yang dipersiapkan dengan cermat, ternyata sangat rapuh. Kekalahan yang begitu memilukan.
Loki De justru semakin bersemangat, sorot matanya menyala-nyala mengawasi Yan Dan: "Benar, inilah tatapan yang kumaksud. Entah kau Tuhan atau iblis, jika tak punya setitik hati yang gigih, kau hanya sampah. Tatapan seperti ini baru tepat, inilah sorot mata yang pantas dimiliki petarung sejati. Keluarkanlah, saat ini kau sungguh membutuhkannya..."
Yan Dan mengusap darah di sudut bibirnya, bangkit dari tanah. Ia takkan menyerah, Yan Dan tak boleh kalah, Negara Yan lebih tak boleh menang. Maka ia harus terus bertarung, meski harus membayar harga berapapun, ia harus menang.
Dari balik jubahnya, ia mengeluarkan sebuah benda dan menggenggamnya erat di telapak tangan. Dengan tatapan tajam, telapak tangannya mengerahkan tenaga hingga benda itu remuk menjadi debu.
Kabut energi misterius mulai mengepul dari sela-sela jarinya, butiran-butiran halus bagai serpihan salju beterbangan menyelimuti tubuhnya. Saat menyentuh kulit, butiran itu meleleh dan menghilang tanpa jejak.
Dengan menyatunya tenaga aneh itu, aura menurun di tubuh Yan Dan ternyata kembali bersemangat. Tiga gen spesies kembali direkrut, menyatu ke dalam dirinya menjadi satu kesatuan.
Hanya saja kali ini tidak terlihat sedikitpun ekspresi melelahkan pada Yan Dan, seolah segampang makan atau minum teh. Bahkan di sudut bibirnya, tersembul senyum tipis.
"Koin emas, pertempuran kita baru benar-benar dimulai." Yan Dan membuka mata menatap Han Sen, bola matanya telah berubah menjadi hitam pekat tanpa batas pupil dan putih mata, bagaikan sepasang Mata magis Iblis.
"Kamu bukan Yan Dan. Siapa kau sebenarnya?" Han Sen mengerutkan kening mengawasi Yan Dan.
