“Mengorek hidung……anjing merangkak……anjing berak……” Bao'er asyik memainkan boneka kertas, sementara Loki De di seberang hampir mati malu karena rasa malunya.
“Bunuh saja aku!” Loki De berteriak marah ke arah Bao'er.
“Paman, ngapain aku harus membunuhmu? Kan kamu orang baik, lagipula kalau kamu mati, nggak ada yang nemenin aku main.” Bao'er memiringkan kepalanya sambil berkata pada Loki De.
“Kamu ini sebenarnya siapa? Tidak mungkin kamu putri Han Sen.” Loki De yang masih mempertahankan pose anjing kencing itu bergumam penuh kebencian.
Sekarang dia baru sadar telah tertipu – bagaimana mungkin sosok sekuat ini bisa jadi anak seorang manusia biasa?
“Paman, pertanyaannya aneh deh. Aku emang putri Ayah kok.” Bao'er menjawab dengan wajah penuh kebingungan.
"Tidak mungkin... Kamu mutlak tidak mungkin putri Han Sen... Seorang manusia biasa sama sekali tidak pantas memiliki putri sepertimu..." Loki De melihat ekspresi Bao'er yang sepertinya tidak berbohong, hatinya langsung bergetar, memicingkan mata berkata: "Aku pikir sangat mungkin Han Sen menipumu, dia sama sekali bukan ayahmu, hanya seorang penipu."
"Omong kosong, aku memang putri Ayah." Bao'er mencibirkan bibir berkata.
Loki De cepat-cepat menambahkan: "Kalau ingin tahu apakah kamu putri kandung Han Sen caranya sederhana, cukup lakukan tes saja akan langsung ketahuan jawabannya."
"Tes bagaimana?" Bao'er penasaran bertanya.
"Di belakang kuil ada harta karun, itu artefak suci Serikat Kekacauanku. Asalkan meneteskan setetes darah ke dalam artefak suci, secara otomatis akan menganalisis genmu dan mengembalikan ke bentuk asal, merekonstruksi silsilah serta hubungan darahmu..." jelas Loki De.
“Begitu ya, itu benar-benar menarik.” Bao'er berkata sambil berjalan menuju belakang kuil, masih memegang boneka kertas di tangannya.
Loki De tak bisa menolak mengikuti Bao'er ke belakang kuil. Tak lama kemudian, mereka tiba di area yang menyerupai sumur langit di belakang ruang utama.
Di tengah sumur langit tersebut berdiri sebuah kuali perunggu setinggi lebih dari satu meter. Meski ukurannya tidak besar, desainnya sangat kuno dengan banyak pola mistis terukir di permukaannya.
"Harta yang kau maksud ini? Terlihat biasa saja." Bao'er memandang kuali perunggu dengan penasaran.
Loki De cepat-cepat menjelaskan: "Jangan lihat penampilannya. Kuali perunggu ini dibuat dari basis ilahi, memiliki kekuatan mistis yang tak tertandingi. Seluruh Alam Semesta Raya hanya memiliki satu benda seperti ini, tak ada duanya."
"Sekeren itu? Katamu hanya perlu meneteskan setetes darah ke dalamnya, lalu bisa memverifikasi kerabat dekat ya?" Bao'er menatap kuali perunggu itu.
"Benar. Meski tak bisa melihat tiga kehidupan seperti Batu Tiga Kehidupan, kuali ini bisa mendeteksi hubungan darah. Semua yang ingin masuk Serikat Kekacauan kami harus melalui verifikasi dengan kuali ini. Sejak waktu tak berujung, tak pernah ada kesalahan." Loki De menjelaskan.
"Bagus. Mari kita coba." Bao'er memutar boneka kertasnya, membuat Loki De langsung berjalan mendekati kuali perunggu.
"Ja...Jangan...JANGAN!" Loki De berteriak dengan wajah dipenuhi ketakutan.
Sayangnya tubuhnya dikendalikan boneka kertas, sama sekali tak bisa dikontrol. Dengan langkah terpaksa, ia sampai di depan kuali perunggu, mengulurkan jarinya yang kini menggantung di atas mulut kuali.
Bao'er mengeluarkan pedang kayu kecil yang diberikan Jian Bugu kepadanya, menggores jari Loki De. Pedang kayu yang terlihat biasa itu tiba-tiba memancarkan aura pedang, menggores jari Loki De.
Hanya seberkas aura pedang ternyata bisa melukai raga Loki De. Andai tidak menyaksikannya secara langsung, bahkan Loki De sendiri takkan percaya.
"Jian Bugu brengsek itu, sudah mencapai tingkat sehebat ini dalam melatih aura pedang?" Loki De diam-diam terkesima dalam hati.
Darah dari jari Loki De mengalir masuk ke dalam kuali perunggu. Pola-pola di permukaan kuali itu seketika berbinar.
Mata Bao'er membelalak, wajahnya dipenuhi keheranan saat menatap kuali perunggu.
Cahaya di kuali perunggu terus berubah bagai jutaan aliran sinar yang berhitung di dalamnya. Tak lama, semburan cahaya bayangan menyembur keluar dari kuali itu.
Cahaya bayangan seperti gambar proyeksi holografik, mengkristal menjadi sebuah siluet yang persis seperti Loki De kertas, sama persis dengan Loki De sekarang, hanya saja tidak mengenakan pakaian.
Lalu terlihat tubuh Loki De bermetamorfosis dengan cepat, semakin kecil dan semakin kecil, lalu posturnya pun ikut berubah.
Tibalah saatnya, ternyata berubah menjadi bayangan hitam berbentuk kucing, hanya siluet kucing tanpa wujud nyata, namun memiliki kehidupan sendiri yang terlihat mengerikan.
Kemudian bayangan kucing itu perlahan mengecil lagi, berubah menjadi bentuk anak kucing gemuk yang menggemaskan, akhirnya bermetamorfosis menjadi sebuah gen.
"Paman, ternyata kamu seekor kucing ya?" Bao'er menatap Loki De dari atas ke bawah dengan pandangan penuh keanehan.
"Kamu baru kucing! Itu bayangan hitam... Bayangan hitam ngerti tidak..." Loki De yang sudah malu sampai ingin mati membetulkan ucapan Bao'er.
"Tapi terlihat jelas seperti kucing!" kata Bao'er dengan jujur.
Loki De langsung menunjukkan wajah frustasi, wajahnya memerah padam sambil tak berdaya menutup mulutnya. Dia tidak berniat bicara lagi dengan Bao'er.
Setelah Loki De berubah menjadi gen, cahaya bayangan pun berakhir. Kuali perunggu juga kembali normal.
"Kenapa tidak melihat orang tua darah-darahmu?" tanya Bao'er sambil memiringkan kepalanya.
"Aku adalah Benih Genetika Langka yang tercipta dari jalur ilahi, dilahirkan oleh langit-bumi dan alam semesta. Tentu saja tidak punya orang tua darah. Kalau pun ada, kuali perunggu pasti akan menunjukkannya," jelas Loki De.
"Baiklah." Bao'er berpikir sejenak, lalu berjalan ke depan kuali perunggu. Dia mengulurkan jarinya, menggigitnya sampai berdarah, lalu meneteskan setetes darah ke dalamnya.
Bao'er tahu dirinya keluar dari labu. Dia juga ingin tahu apakah masih ada kerabat darah lain yang dimilikinya. Bukan benar-benar ingin memastikan apakah dia putri kandung Han Sen atau bukan.
Begitu darah Bao'er masuk ke kuali perunggu, kuali itu langsung memancarkan kilatan cahaya menyilaukan. Pola di badan kuali berkilauan bak matahari, bahkan mulai menunjukkan tanda-tanda meleleh.
Mata Loki De langsung terpana. Sebagai menteri Urusan Luar Negeri Kekacauan, betapa banyaknya medan uji yang pernah disaksikannya. Sekalipun Benih Genetika Langka yang berevolusi menjadi Benih Gen Tuhan, bahkan dewa tingkat kehancuran yang merosot, tak pernah menunjukkan transformasi seperti ini saat diuji.
Kuali perunggu itu bagai berubah menjadi cairan besi yang membara, proses pelelehannya semakin parah. Genangan besar cairan tembaga merah menyala menetes deras dari bagian atasnya.
Tepat saat seluruh kuali perunggu akan hancur berantakan, seberkas cahaya bayangan menyembur dari dalam kuali. Gambar itu baru terbentuk di udara, sementara kuali perunggu telah benar-benar hancur menjadi genangan cairan tembaga yang riuh rendah, dan citra tersebut pun ikut musnah.
Loki De baga patung memandangi posisi tempat kuali perunggu itu tadi, matanya melotot, bibirnya bahkan mulai gemetaran, entah apa yang baru saja dia saksikan.
Setelah akhirnya sadar kembali, sorot matanya tertuju pada Bao'er, dengan suara gemetar dia berkata: "Anda... Anda... Loki De berdosa yang patut dihukum mati... Mohon Yang Mulia mengampuni..."
Seandainya Loki De bisa bergerak saat ini, mungkin dia sudah takjub bukan main berlutut di hadapan Bao'er.
