"Memang Ketua Umum terlalu kuat."
"Tentu saja. Dulu kita sudah mencoba berbagai metode tapi tetap tidak bisa menembus dunia fana. Makhluk hidup apapun, bahkan Tuhan sesungguhnya sekalipun yang masuk ke dalamnya akan berubah menjadi manusia biasa, sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menembus batas dimensi. Hanya Ketua Umum yang bisa mengabaikan tekanan dunia fana, mengandalkan kekuatan satu orang berhasil menembusnya. Di Alam Semesta Raya, hanya Ketua yang mampu mencapai tingkat seperti ini."
"Cuma dua orang manusia, seberapa sombong pun mereka, Ketua Umum bisa membunuh mereka dengan mudah."
"Tidak peduli berapa kali dilihat, Ketua Umum tetap membuat orang tidak bisa percaya."
Di Kantor Pusat Kekacauan, banyak anggota yang menyaksikan kejadian ini berdecak kagum.
Tapi ada juga anggota Kekacauan yang hanya diam dengan tatapan dingin menyaksikan peristiwa ini, salah satunya adalah Loki De. Jantungnya hampir copot melihat kejadian tadi.
Untungnya Han Sen akhirnya menghentikan Bao'er bertindak. Kalau tidak, mungkin Loki De akan melihat tanda keunggulan, dan itu benar-benar akan jadi masalah besar.
“Sialan, ngapain datang ke tiga puluh tiga hari? Ini jelas cari mati.” Loki De mengerutkan kening sambil berpikir, mencari cara untuk menyelamatkan Bao'er.
“Di dalam dunia fana, bahkan dewa tingkat restart yang masuk pun akan dijatuhkan ke dunia fana. Itu wilayah di luar jangkauan aturan alam semesta. Di seluruh Alam Semesta Raya, yang kebal terhadap kekuatan dunia fana bisa dihitung jari. Zang Daotian satu, Yang Mulia Bao'er satu. Meski Han Sen dan Qin Wan'er kuat, tetap tak bisa kebal dari penindihan kekuatan dunia fana.” Setelah berpikir panjang, Loki De menyadari tak ada metode yang bisa digunakan untuk menyelamatkan Bao'er.
Kalau di wilayah lain, mungkin masih ada akal. Tapi di dalam dunia fana itu, kekuatannya juga akan diredam. Nanti tak ada tenaga tersisa, mana mungkin bisa menyelamatkan.
Kekuatan Wan'er semakin melemah. Diikat oleh kilatan merah menyala dari serangan Zang Daotian, sekuat apapun berontak tetap tak bisa memutus ikatan itu.
"Cahaya keemasan di tubuhnya sudah berubah menjadi samar-samar, tenaganya jelas sudah habis total, sulit untuk melanjutkan pertempuran."
Zang Daotian sorot matanya berkelebat, mengawasi ketat Wan'er yang terikat: "Dulu Kakakmu Qin Xiu berikrar sumpah besar, asalkan kami bantu dia menembus benteng alam semesta agar bisa masuk ke dunia terbalik menemukan reinkarnasimu, dia akan bekerja sama dari dalam dan luar membuka tiga puluh tiga langit. Sayangnya dia pergi tak kembali, sama sekali kehilangan kontak dengan kami, tidak menepati janji. Karena kamu adiknya, maka kewajibanmu untuk menanggung tanggung jawabnya membantu kami menembus tiga puluh tiga langit."
Wan'er jelas tidak mengerti maksutnya, tapi keraguan di matanya sepertinya mulai memudar seiring melemahnya tubuh super dewa terbalik, muncul sedikit kilau spiritual.
"Kamu ini siapa? Kenapa aku berada di sini?" Wan'er bertanya dengan ekspresi aneh, matanya penuh kebingungan, terlihat dia sama sekali tidak ingat kejadian sebelumnya.
Zang Daotian melihat masalah pada diri Wan'er, bergumam lirih: "Tampaknya Qin Xiu benar-benar berhasil membawa kembali jiwa Wan'er dari dunia terbalik dan menyatukannya kembali dengan fisiknya. Tapi sepertinya kombinasinya tidak sempurna, jiwa dan fisiknya tidak bisa menyatu dengan sempurna."
"Apa yang kau bicarakan? Sebenarnya kamu ini siapa?" Wan'er menatap ketat Zang Daotian sambil bertanya.
"Siapa aku tidak penting. Yang penting mulai sekarang kau adalah budakku. Apa yang kuperintahkan harus kau lakukan." Zang Daotian berkata dengan penuh keanggunan legendaris.
"Aku sama sekali tidak mengenalmu, untuk apa jadi budakmu?" Wan'er membantah.
"Namaku Zang Daotian, calon penguasa Alam Semesta Raya di masa depan. Semua makhluk di alam semesta akan menjadi budakku. Kau harus merasa terhormat bisa jadi budakku sekarang." Ekspresi Zang Daotian sama sekali tidak terlihat bercanda, seolah ini sudah hal yang wajar.
Wan'er menggelengkan kepala: "Aku tidak mau jadi budakmu. Kakak pernah bilang, kita semua adalah manusia bebas. Entah itu Tuhan atau sihir, tak ada yang bisa menguasai jiwa kita. Apalagi memperbudak raga kita."
Zang Daotian tertawa terbahak-bahak: "Qin Xiu memang sembrono! Sayangnya mungkin dia sudah kesulitan menjaga diri sendiri. Kalau tidak, mana mungkin dia membiarkanmu dalam kondisi begini kabur sendirian? Padahal kau adalah orang yang rela dia pertaruhkan nyawa untuk diselamatkan!"
Mendengar ini, ekspresi Wan'er berubah drastis: "Kakak... Ada apa dengan Kakak..."
Wan'er berusaha mengingat, tapi tiba-tiba memeluk kepala sambil menjerit keras. Seolah ada sesuatu yang meledak di dalam kepalanya.
Zang Daotian，：“Qin Xiu，，，。，，，，，，，。”
Wan'er，Zang DaotianWan'er，，Wan'er。
"Tidak perlu khawatir, segera kamu takkan merasakan kesakitan lagi, karena jiwamu akan dihapuskan seluruhnya. Aku hanya membutuhkan raga ini saja sudah cukup. Kekuatan unik dalam tubuh ini akan sangat membantu kita menembus Tiga Puluh Tiga Langit. Sungguh harus berterima kasih pada Qin Xiu. Jika bukan karena dia menciptakan tubuh monster sepertimu, entah sampai kapan kami harus menunggu untuk bisa menembus Tiga Puluh Tiga Langit." Jari Zang Daotian menekan dahi Wan'er, kukunya langsung menusuk masuk. Seulas darah mengalir keluar mengikuti luka.
"Lepaskan aku! Kalau tidak, Kakak pasti tidak akan memaafkanmu!" Wan'er yang terstimulasi rasa sakit dari lukanya tampak sedikit sadar, menggigit gigi sambil menahan nyeri berkata.
"Apakah tindakanku Zang Daotian perlu dimaafkan oleh manusia? Jangankan Qin Xiu yang mungkin sudah bereinkarnasi, sekalipun dia masih hidup, di hadapanku dia hanyalah semut hina yang bisa kubunuh dengan sekali kibasan tangan." Zang Daotian berkata dengan nada merendahkan.
"Sambil berbicara," jari Zang Daotian menggores ke bawah, memperlebar luka di dahi Wan'er yang kini menyerupai mata vertikal berwarna darah.
"Benarkah demikian?" Suara berdaya tarik maskulin bergema dari balik debu.
Dari planet yang dihujamkan Han Sen sebelumnya, siluet hitam berjalan keluar langkah demi langkah. Baju zirah kristal hitam menyatu dengan tubuh itu, tak diketahui siapa yang mengenakannya. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya hitam aneh, membuat langit-bumi dan alam semesta semakin memudar seiring gerakannya, bagaikan muncul dari Neraka.
"Kakak!" teriak Wan'er gembira, menatap baju zirah kristal hitam yang melayang mendekat.
Mendengar suara itu, raut wajah Zang Daotian berubah. Sorot matanya menatap tajam baju zirah itu: "Qin Xiu, kau ternyata masih hidup?"
