Tanaman suci di Taman di Udara yang begitu banyak, sudah terlalu terang untuk dibayangkan. Han Sen tidak tahu apakah ini fenomena individual taman saja atau seluruh alam semesta genetik mengalami transformasi aneh seperti ini.
Han Sen ingat Tuhan Kuil pernah memberitahunya, karena pertarungannya dengan Raja Dimensi merusak aturan alam semesta terlalu parah, sehingga baik alam semesta genetik maupun Alam Semesta Raya Kekaisaran menerima pengaruh dengan tingkat berbeda.
Jalur ilahi dan gen di Alam Semesta Raya Kekaisaran muncul dalam jumlah besar, sementara di sisi alam semesta genetik juga terjadi transformasi. Hanya saat itu Tuhan Kuil tidak menjelaskan detailnya, Han Sen tidak menyangka transformasinya jauh lebih besar dari yang dia bayangkan.
“Kamu orang apa, berani melanggar masuk ke Taman di Udara?” Seorang remaja mengarahkan pedangnya ke Han Sen sambil berbisik mantra.
Han Sen melihat sikap remaja itu, sepertinya terasa familiar, tapi tak bisa mengingat di mana pernah melihatnya.
"Tempat seperti taman di udara ini, aku bisa datang sesuka hati. Lalu kamu siapa, berhak apa mengurusku?" Han Sen bertanya sambil memandang remaja itu dengan penuh minat.
Jelas remaja itu bukan manusia biasa, melainkan anggota ras langit. Seharusnya anggota ras langit berada di Istana Surgawi, bagaimana bisa kabur ke taman di udara?
"Aku Yu Wushuang, murid Taman Udara yang bertugas jaga hari ini. Lebih baik jangan melawan, ikut aku untuk menjelaskan segalanya." Kata remaja itu dengan wajah dingin.
"Baiklah." Han Sen mengangguk menjawab.
Yu Wushuang tak menyangka Han Sen benar-benar mau menuruti. Ia membeku sejenak sebelum menyadari situasi, tetap mengarahkan pedangnya: "Kalau begitu mari!"
Han Sen digiring oleh Yu Wushuang menuju markas Taman di Udara. Sambil berjalan, Han Sen bertanya: "Aku lihat kamu anggota ras langit. Kenapa tidak fokus berlatih di Istana Surgawi malah kabur ke Taman di Udara?"
Yu Wushuang menegakkan kepala dengan kesombongan: "Taman di Udara adalah tanah suci nomor satu di alam semesta genetik kita. Dulunya tempat latihan Tuan Koin Emas. Banyak anggota multiras yang ingin merasakan cahaya beliau tapi tak punya slot. Istana Surgawi kami punya hubungan baik dengan Taman di Udara sehingga mendapat beberapa kuota untuk mengirim murid. Aku harus mengalahkan banyak pesaing seperguruan baru bisa berlatih di sini."
"Oh begitu," gumam Han Sen yang baru menyadari bahwa Taman di Udara kini sudah jauh berbeda dari sebelumnya.
Tapi masuk akal juga. Meski dia sudah tiada, masih ada Xiao Hua di sini. Ditambah Xie Qing Di dan Gu Qingcheng dari perlindungan yang semakin tumbuh. Mustahil Taman di Udara tidak terkenal.
“Selain Istana Surgawi, apakah masih ada murid asing dari ras lain di Taman di Udara?” tanya Han Sen lagi.
Ini semua bukan rahasia lagi, dan kini di alam semesta raya hal ini sudah menjadi pengetahuan umum. Maka Yu Wushuang langsung menjawab: “Tentu ada. Siapa di alam semesta ini yang tidak mengagumi nama besar Tuan Koin Emas? Meski beliau sudah tiada, masih ada Yang Mulia Fei dan para petarung kuat lainnya. Jangan sebut ras-ras biasa, bahkan keluarga elit sekalipun ingin mengirim generasi penerus mereka untuk berlatih di Taman di Udara. Namun syarat penerimaan murid di sini sangat ketat. Bukan sembarang orang bisa masuk. Selain ras langit dan beberapa ras seperti Suku Rebeite, ras lain hampir mustahil bisa masuk.”
Han Sen sempat membeku sejenak sebelum akhirnya menyadari bahwa “Yang Mulia Fei” yang disebut Yu Wushuang tak lain adalah putranya Han Fei. Selama ini ia selalu memanggilnya Xiao Hua sampai hampir lupa nama aslinya.
Secara tak terduga mendengar nama besar Xiao Hua, ia sempat tak menyadari maksudnya.
Yu Wushuang berkata dengan sedikit berbangga: "Aku adalah murid di bawah Yang Mulia Fei, belajar langsung dari Beliau."
"Di mana Han Fei sekarang?" Han Sen bertanya sambil tersenyum. Sebenarnya usia Xiao Hua tidak jauh berbeda dengan Yu Wushuang, tapi ternyata sudah punya murid.
Secara garis perguruan, Yu Wushuang ini adalah murid generasi kedua darinya.
"Untuk apa Kamu cari informasi sebanyak itu? Ikuti saja aku pulang dengan polos," Yu Wushuang mengawasi Han Sen dengan waspada sambil membentak.
Jelas terlihat Yu Wushuang masih sangat defensif, semua hal yang menyangkut urusan internal taman di udara langsung dihentikan diskusinya.
Markas taman di udara telah berkembang berkali lipat ukurannya dibanding era Han Sen dulu, kini tampak seperti kota metropolis raksasa yang semaraknya menyamai ibu kota Klan Huangji.
Berbagai jenis makhluk hidup hilir mudik terlihat, dalam sekali lirikan Han Sen sudah menyaksikan banyak wajah-wajah familiar.
Tak sedikit di antaranya adalah manusia dari perlindungan, makhluk mutan, bahkan entitas spiritual yang dulu pernah ia kenal.
“Sepertinya dua tahun ini, bunga kecil membawa banyak manusia dan makhluk mutan keluar dari perlindungan.” Han Sen bergumam dalam hati.
Yang bisa bebas keluar-masuk perlindungan, selain dia, hanya bunga kecil.
Di luar gerbang markas, terdapat dua penjaga—satu jelas-jelas dari Klan Huangji, sementara yang lain dari Tai Shang. Sama seperti Yu Wushuang, mereka adalah remaja yang usianya relatif muda, diduga murid dari berbagai ras yang dikirim untuk berlatih di taman di udara.
“Wushuang, siapa ini?” tanya remaja Klan Huangji sambil menunjuk Han Sen.
“Aku menemukan penyusup ini saat berpatroli, hendak kuserahkan pada Yang Mulia Tang untuk diproses,” jawab Yu Wushuang.
Remaja Klan Huangji dengan wajah dingin berkata: “Orang luar tidak boleh masuk kota. Biarkan dia menunggu di sini, aku akan segera menghubungi Yang Mulia Tang.”
Han Sen diam-diam mengawasi remaja itu mengeluarkan alat komunikasi dan menghubungi seseorang. Tak lama, suara familiar terdengar dari alat tersebut.
"Apa! Ternyata orang luar berani masuk ke taman di udara? Kalian awasi dia baik-baik, aku segera ke sana. Aku akan melihat sendiri siapa yang punya cara hebat sampai berani melanggar masuk ke taman kita." Suara itu memutus komunikasi setelah berkata demikian.
Han Sen mengenali suara itu sebagai suara Tang Zhenliu.
"Wajahmu sepertinya agak familiar. Apa hubunganmu dengan Bai Wan Jie?" tanya Han Ser sambil menatap remaja dari Klan Huangji itu.
"Berani sekali kau menyebut nama ayahandaku langsung!" bentak remaja Huangji dengan kemarahan.
"Jadi Bai Wan Jie adalah ayahmu? Kau memanggilnya 'ayahanda', mungkinkah dia sudah naik tahta Klan Huangji?" Han Sen terkejut.
"Penobatan ayahandaku sudah terkenal di seluruh dunia. Apa kau sengaja cari masalah?" suara remaja Huangji terdengar dingin.
Han Sen menggelengkan kepala pelan. Dua tahun ini dia meninggalkan alam semesta genetik, ternyata memang banyak hal terjadi. Bahkan pangeran Klan Huangji sampai kabur ke taman di udara untuk menjaga pintu. Kelihatannya status taman di udara di alam semesta raya sekarang benar-benar luar biasa.
"Apa yang terjadi di sini?" Suara seorang wanita terdengar dari dalam kota, diikuti sosok perempuan berjubah hijau yang keluar.
Awalnya wanita itu bertanya pada Yu Wushuang dan kawan-kawan, tapi begitu melihat jelas wajah Han Sen, matanya langsung membelalak penuh keheranan. Rongga matanya memerah, seperti ada kilauan transparan di dalamnya.
"Kamu..." Wanita itu hanya mengucapkan satu kata, seolah lidahnya terkunci.
"Ling Long, sudah lama tidak bertemu." Han Sen menyambut dengan senyum. Hatinya juga terkejut, ternyata Ling Long dari Klan Tai Shang juga ada di taman di udara.
"Kamu... sudah kembali..." Mata Ling Long memancarkan kilauan transparan, seolah ada dorongan untuk menerjang masuk ke pelukan Han Sen, namun ujung kakinya hanya bergerak halus, akhirnya ditahan juga. Suaranya bergetar halus sambil berkata.
