Ketika Han Sen kembali ke Kastil Kuno Keluarga Phoenix di Negara Qin, empat hari telah berlalu.
Ia juga mendengar kabar tentang munculnya jalur ilahi es yang mengerikan di perbatasan Negara Chu, membuat hatinya sedikit tergoda.
Jing Dongxuan dan Hidup Darah Sutra Saraf telah mencapai tahap Pemecahan Batas, sedangkan Genetika Naratif masih bisa menggunakan mantra dasarnya. Semuanya tak lagi membutuhkan pertolongan dari luar.
Hanya Teknik Tulang Giok dan Kulit Es ini yang masih membutuhkan Benih Genetika Langka sebagai wadah gaya kontra. Dengan munculnya jalur ilahi es super di Negara Chu, mungkin akan muncul Benih Genetika Langka bertipe es.
Meski Tulang Giok dan Kulit Es tidak sepenuhnya es, tapi memiliki Benih Genetika es sebagai wadah seharusnya sudah cukup. Karena itu Han Sen berminat mengunjungi dataran es.
"Sejak Qin Xiu menguasai Kekacauan, mereka tidak melakukan aksi besar. Mungkin seperti kata Tuhan Kuil, dia belum bisa sepenuhnya mengendalikan Baju Zirah Kristal Hitam sehingga masih ada kekhawatiran. Belakangan ini seharusnya tidak akan ada masalah." Han Sen bergumam dalam hati.
"Tuan Han, Yang Mulia meminta Anda datang." Tapi sebelum Han Sen sempat berangkat, pejabat istana Kaisar Jingzhen diam-diam datang ke Kastil Kuno Keluarga Phoenix membawa pesan lisan sang kaisar.
Setelah berpikir sejenak, Han Sen pun mengikuti pejabat istana itu menuju kediaman kaisar.
Saat Wan'er sebelumnya melakukan regenerasi, Kaisar Jingzhen terkena satu serangan darinya yang melukai cukup parah. Sejak saat itu Han Sen belum pernah bertemu dengannya lagi, dan ia juga ingin tahu kondisi Kaisar Jingzhen saat ini.
Ketika Han Sen kembali bertemu dengan Kaisar Jingzhen, alisnya berkerut tanda kekhawatiran.
Kaisar Jingzhen sebenarnya termasuk petarung kuat di zamannya. Saat pertemuan sebelumnya, keadaan tubuhnya terlihat cukup baik. Namun pada pertemuan hari ini, wajahnya terlihat pucat dengan sorot mata yang lesu, jelas menunjukkan kondisi sakit yang belum pulih.
Setelah mengamati lebih dalam, Han Sen tak bisa menahan helaan nafas pelan: "Tidak disangka luka Yang Mulia lebih serius dari perkiraan. Tampaknya nyawanya takkan bertahan lama lagi."
Kaisar Jingzhen tersenyum tipis sambil menunjuk kursi di sisinya: "Silakan duduk, Tuan Han."
"Ada keperluan apa Yang Mulia memanggil hamba?" tanya Han Sen langsung. Dengan kondisi fisik Kaisar yang seperti ini, pasti bukan sekadar untuk obrolan santai.
Kaisar Jingzhen menghela napas perlahan: "Tuan adalah sosok luar biasa yang langka di dunia, pasti sudah melihat bahwa hamba ini mungkin tidak punya banyak waktu lagi."
"Jika Yang Mulia mempercayai hamba, hamba bersedia memeriksa kondisi raga Yang Mulia. Meski sulit mengubah takdir secara luar biasa, tapi memperpanjang umur beberapa waktu masih mungkin dilakukan." Han Sen berbicara langsung.
Di hadapan kaisar Kekaisaran Qin Besar, orang lain mungkin harus banyak keraguan dalam berbicara. Tapi Han Sen tidak memiliki larangan sebanyak itu.
"Silakan, Tuan." Kaisar Jingzhen tidak menunjukkan keraguan.
Jika di hari biasa, Kaisar Jingzhen mutlak tidak akan membiarkan orang yang tidak jelas asalnya menyentuh raganya. Tapi zaman sekarang sudah berbeda dengan dulu.
Berbagai makhluk kuat di dalam negeri Kekaisaran Qin Besar pun tidak berdaya terhadap lukanya. Bahkan Jian Bugu sudah mengatakan, dia paling banyak hanya punya satu tahun sisa umur. Larangan Kaisar Jingzhen jauh berkurang dibanding biasanya.
Selain itu, Han Sen telah menyelamatkan nyawa Qin Bai di dalam Kuil Leluhur dan mempertaruhkan nyawa memancing pergi Wan'er, membuat Kaisar Jingzhen semakin mempercayainya sehingga bisa bersikap tanpa keraguan seperti ini padanya.
Han Sen mengulurkan satu jarinya dan menekannya ke dahi Kaisar Jingzhen, memaksakan membuka kekuatan Jing Dongxuan dan memompanya ke dalam raganya.
Diagram struktur tubuh Kaisar Jingzhen segera terpampang di otak Han Sen. Di dalam setiap selnya, terkontaminasi secercah cahaya keemasan.
Cahaya itu begitu cemerlang, meski hanya secuil tipis, tetap sulit diabaikan keberadaannya.
Ini adalah kekuatan yang berasal dari Wan'er. Terlihat sangat cantik memesona, namun bagi Kaisar Jingzhen, justru membawa kerusakan mematikan.
Di bawah terkikisnya cahaya keemasan, rantai gen Kaisar Jingzhen sedang berubah menjadi keemasan. Saat ini sudah 10% rantai gennya berubah warna. Jika terus berlanjut, ketika melebihi 30%, fungsi raga Kaisar akan hancur total - saat itulah jalan buntu.
Saat ini ada tiga kekuatan pada tubuh Kaisar Jingzhen yang meredam penyebaran cahaya keemasan. Namun efeknya biasa saja, sulit menghentikan penyebaran cahaya sepenuhnya.
Berdasarkan kecepatan penyebaran cahaya keemasan saat ini, Kaisar Jingzhen kemungkinan besar paling tinggal kurang dari satu tahun untuk bertahan hidup.
Han Sen menarik kembali jarinya, mengawasi Kaisar Jingzhen yang mengerutkan kening tanpa bicara.
"Kondisi hamba sebenarnya sudah punya perhitungan di hati. Tuan Han tidak perlu sungkan, silakan bicara terbuka." Kata Kaisar Jingzhen.
Han Sen mengangguk: "Dengan kondisi raga Yang Mulia saat ini, jika tidak ada kekuatan lain yang ikut campur dalam penyembuhan, paling lama tinggal satu tahun untuk bertahan hidup."
"Guru Agung Jian juga mengatakan hal yang sama. Tampaknya hamba benar-benar tidak akan bisa lolos dari kesulitan ini kali ini," ujar Kaisar Jingzhen dengan senyum pahit.
"Sekalipun seorang kaisar sejati, takkan sanggup menghadapi maut dengan lapang dada, apalagi Kaisar Jingzhen benar-benar tak ingin mati."
"Belum tentu." Han Sen ragu sejenak sebelum berkata.
Mata Kaisar Jingzhen berbinar, menatap Han Sen: "Mungkinkah Tuan Han memiliki cara untuk menyembuhkan luka ini?"
Kaisar Jingzhen memanggil Han Sen tentu dengan secercah harapan terakhir. Semua ahli lainnya telah dikonsultasikan, bahkan dewa tingkat kehancuran yang melindungi keluarga Qin pun tak berdaya menghadapi lukanya.
Awalnya sang kaisar sudah pasrah, namun Jian Bugu menyarankannya untuk mencoba berkonsultasi dengan Han Sen, barangkali ada secuil harapan.
"Untuk menyembuhkan total, hamba pun tak mampu. Namun hamba memiliki taktik tertentu yang bisa memperpanjang usia Yang Mulia tiga hingga lima tahun. Siapa tahu nanti muncul jalan lain." Han Sen merenung sejenak lalu menjawab.
Kaisar Jingzhen tersenyum pahit: "Bisa hidup tiga hingga lima tahun lagi pun sudah cukup bagiku. Tuan Han mungkin tidak percaya, tapi hamba sama sekali tidak takut mati. Hanya saja masih ada beberapa hal yang tak bisa hamba tenangkan di hati."
"Apakah Yang Mulia Putra Mahkota?" tanya Han Sen.
"Tuan Han benar-benar memahamiku." Kaisar Jingzhen menghela nafas. "Meskipun Kekaisaran Qin Besar kini menjadi kekaisaran pertama di Alam Semesta Raya, dengan kekuatan yang jauh melampaui enam negara lainnya. Tapi berbeda dengan enam negara itu, Qin Besar adalah negara hukum. Meski kaisar adalah Yang Maha Tinggi, bahkan tanpa kaisar sekalipun, setiap departemen tetap bisa menjalankan hukum untuk memelihara nasib negara. Bai'er masih terlalu kecil, hatinya masih senang bermain. Aku khawatir jika memaksanya memimpin negara di usia ini, justru akan merusak nasib Kekaisaran Qin Besar kita."
Kaisar Jingzhen sudah menjelaskan dengan gamblang. Han Sen paham maksudnya: Bahkan jika Qin Bai naik tahta nanti, kekuasaannya mungkin akan diambil alih orang lain, menjadikannya boneka.
"Qin saat ini menghadapi masalah internal dan eksternal, terlalu banyak persoalan. Aku benar-benar ingin hidup beberapa tahun lagi, bisa menyerahkan kekaisaran yang damai pada Bai'er." Kaisar Jingzhen menatap Han Sen dengan sorot mata penuh ketegasan: "Tuan Han, apapun harga yang harus dibayar, tolong biarkan aku hidup lebih lama. Aku benar-benar tidak bisa mati sekarang."
"Di sini hanya bisa berusaha maksimal. Membantu Yang Mulia memperpanjang usia tiga hingga lima tahun seharusnya tidak sulit. Tapi lebih dari itu, tergantung nasib Yang Mulia." Han Sen terdiam sejenak, lalu melanjutkan: "Tapi metode ini berpengaruh besar pada diri hamba. Jadi untuk menerapkannya, hamba punya satu syarat."
