“Yang Mulia Ketua Umum, sudah diselidiki. Pemilik jiwa ke-17 Chu Yuan dibunuh oleh Han Sen, jiwanya pun ikut lenyap.” Zang Daotian memberi hormat pada Menara Kuno dengan patuh.
“Oh ternyata dia, itu memang normal.” Suara Qin Xiu terdengar dari dalam Menara Kuno.
“Yang Mulia, apakah kita perlu membuat orang ini menghilang selamanya?” Zang Daotian menundukkan kepala bertanya.
“Suruh nomor sembilan belas pergi. Kebetulan bisa menguji capaian terbaru percobaan kita.” Suara Qin Xiu terdengar datar tanpa gelombang emosi.
“Baik, Yang Mulia.” Sorot mata Zang Daotian berkedip cepat menunjukkan ketidakwajaran, baru kemudian memberi hormat dan mundur.
“Yang Mulia, menurutmu apa maksud tersembunyi Qin Xiu? Kenapa sejak datang ke Tiga Puluh Tiga Langit ini dia terus bersembunyi?” Di tempat rahasia, Zang Daotian berdiskusi dengan beberapa orang kepercayaannya.
“Kurasa fisiknya mungkin bermasalah. Kalau tidak, kenapa terus berbaring tak terlihat? Mungkin ini kesempatan kita untuk membunuhnya sekaligus merebut kembali kendali atas Serikat Kekacauan.”
“Jangan ceroboh, kekuatan Qin Xiu sekarang sudah sangat mengerikan. Kita harus punya kepastian 100% baru bertindak, kalau tidak yang menunggu kita adalah bencana besar.”
“Kalau tidak mengambil risiko, bagaimana bisa mencapai insiden besar? Kalau melewatkan kesempatan ini, jika Qin Xiu sudah menyelesaikan masalahnya, kita akan semakin tidak punya peluang.”
Para makhluk mengerikan itu terus-menerus berdebat, akhirnya semua sorot mata tertuju pada Zang Daotian.
Zang Daotian berkata dengan datar: "Tubuh Qin Xiu pasti bermasalah, tapi sebelum situasi konkretnya jelas, lebih baik tidak bertindak dulu. Kini dia sudah menciptakan jiwa-jiwa itu, ini justru kesempatan kita. Jika eksperimen jiwa benar-benar sukses dan kita bisa mencaplok hasilnya, nanti apa yang perlu ditakutkan dari seorang Qin Xiu?"
“Yang Mulia benar, tapi materi inti jiwa semuanya ada di tangan Qin Xiu. Kita hanya bertugas mencari subjek eksperimen dan melakukan pengamatan, bagaimana mungkin bisa mencaplok hasilnya?” Seorang Elder bertanya dengan bingung.
“Ini sudah ada rencanaku, Loki De. Kau cari cara dulu bawa Subjek Uji nomor 19 ke Han Sen, uji daya hancur subjek uji itu.” Zang Daotian memberi perintah kepada Loki De yang berdiri di sampingnya.
“Siap, Yang Mulia.” Loki De memberi hormat dengan patuh.
Han Sen dan Bao'er sedang duduk di sofa menonton kartun. Tiba-tiba ada yang bergerak di kantong Bao'er. Dia mengeluarkan sebuah buku dan membukanya. Seketika siluman kertas melonjak keluar.
“Han Sen, bisakah kau berhenti membuat masalah?” Begitu keluar, siluman kertas pengganti Loki De langsung berteriak marah ke arah Han Sen.
“Masalah apa lagi yang kubuat?” Han Sen mengunyah popcorn sambil tetap menatap layar, bertanya dengan santai.
“Apa? Bukankah kau yang membunuh Chu Yuan?” Loki De menggertak penuh kebencian.
“Oh itu? Memang Chu Yuan juga anggota Kekacauan kalian?” Han Sen terkejut balik bertanya.
“Bukan, di mana dia layak menjadi anggota Kekacauan kami? Dia hanyalah produk eksperimen.” Loki De berkata dengan nada dingin.
“Produk eksperimen apa?” Han Sen bertanya dengan penasaran.
Loki De ragu sejenak sebelum berbisik: “Setelah Qin Xiu mengendalikan Kekacauan, dia melakukan eksperimen dengan memberikan sesuatu bernama Jiwa kepada makhluk-makhluk tertentu. Begitu mereka memiliki Jiwa, mereka bisa merasakan kekuatan dunia terbalik, lalu melalui Jiwa memasuki alam Pemecahan Batas. Dalam waktu singkat bisa menciptakan petarung kuat tingkat Pemecah Batas.”
“Ada hal seperti ini? Jiwa itu apa sih?” Han Sen teringat benih gen yang aneh di tangan kiri Chu Yuan.
"Tidak tahu, itu terlihat seperti gen, tapi sepertinya ada perbedaan dengan gen. Selain itu, setiap gen harus dierami oleh makhluk hidup tertentu, makhluk lain sama sekali tidak mungkin menetaskannya. Jadi selain bahan eksperimen itu, sama sekali tidak ada yang tahu apa sebenarnya jiwa itu. Bahkan anggota Kekacauan yang menyerahkan jiwa ke subjek uji dan bertanggung jawab melakukan pengamatan pun tidak bisa menjelaskan dengan jelas apa sebenarnya jiwa itu."
Loki De sampai di sini, kembali melirik Han Sen dengan penuh kebencian: "Chu Yuan adalah subjek uji nomor tujuh belas. Untuk apa kamu membunuhnya? Kalau kamu ingin mati, jajah membuat Yang Mulia Bao'er terkena hukuman. Bukankah kamu tahu kekuatan Qin Xiu? Dulu jika identitas Yang Mulia Bao'er ditemukan oleh Zang Daotian, masih ada kesempatan mencari solusi bertahan hidup. Tapi jika sampai ketahuan Qin Xiu, benar-benar tidak mungkin selamat..."
Han Sen tidak mendengarkan keluhan Loki De, sambil bergulat memikirkan apa sebenarnya jiwa itu. Barang itu agak mirip benih gen, namun juga memiliki kemiripan dengan roh binatang, seolah memadukan karakteristik kedua hal tersebut.
"Apa sebenarnya yang Qin Xiu inginkan?" Han Sen benar-benar sulit memahami, kenapa Qin Xiu harus membuat begitu banyak persoalan.
Jika tujuannya demi Wan'er, sekarang Wan'er sudah mengalami regenerasi, masih ada apa lagi yang dia kejar?
"Barusan kamu bilang Chu Yuan adalah produk eksperimen nomor tujuh belas, berarti sebelumnya pasti ada enam belas subjek uji lainnya. Makhluk apa sajakah mereka?" Han Sen menatap Loki De sambil bertanya.
"Tidak tahu, Kekacauan sudah terbelah menjadi dua aliran. Satu aliran sudah loyal total mengikuti Qin Xiu, sementara aliran lainnya diam-diam merencanakan penggulingan Qin Xiu. Qin Xiu membagikan jiwa kepada anggota kedua aliran yang berbeda. Jadi aku hanya tahu kepemilikan beberapa takdir. Dari yang kuketahui, tingkat kesuksesan jiwa ini sangat tinggi. Dari enam pemilik jiwa yang diketahui, tiga sudah mencapai Pemecah Batas, tiga lainnya tewas mengamuk. Persentase keberhasilannya 50%." Loki De berkata.
"50%? Ini sangat menakutkan." Han Sen tahu betapa mengerikannya angka ini. Itu adalah jagoan tingkat Pemecah Batas. Di Qin yang memiliki lebih banyak petarung pemecah batas, kerajaan lemah mungkin hanya punya dua-tiga pemecah batas sebagai penopang.
Kalau Qin Xiu bisa seenaknya menciptakan jagoan pemecah batas, bukankah alam semesta akan kacau-balau?
"Tapi sepertinya Qin Xiu tidak memiliki banyak jiwa di tangannya. Sejauh ini, dia hanya mengeluarkan sembilan belas jiwa. Kini dia sudah memerintahkan pemilik jiwa ke-19 untuk mengambil nyawamu. Uruslah sendiri, jangan sampai membuat Yang Mulia Bao'er terkena hukuman." Suara Loki De terdengar dingin.
"Siapa pemilik jiwa nomor sembilan belas itu?" tanya Han Sen penasaran.
"Zhao Ning'er, biduanita utama Negara Zhao. Dia akan segera tiba di Qin. Saat itu datang, berhati-hatilah." Setelah mengucapkan itu, siluman kertas itu tiba-tiba seperti kehilangan roh, terdengar krek lalu tumbang di atas meja.
"Zhao Ning'er?" Han Sen memang pernah mendengar nama itu.
Bukan karena sengaja memperhatikan, tapi selama tinggal di rumah Feng Feifei, selalu ada berita tentang Zhao Ning'er yang terdengar.
Banyak orang suka membandingkan Zhao Ning'er dengan tiga biduanita Qin, dan mayoritas menganggap Zhao Ning'er jauh melampaui trio biduanita Qin, menjadi calon Ratu Lagu masa depan yang sangat mungkin menjadi maestro musik generasi baru setara Raja Musik Zhong Liqing.
Seseorang seperti ini ternyata menjadi subjek uji Qin Xiu, tampaknya jiwa memiliki daya tarik luar biasa bagi manusia, bahkan tokoh sekelas Chu Yuan dan Zhao Ning'er pun tak kuasa menolak godaannya.
"Aneh, kenapa subjek uji yang dipilih Qin Xiu semuanya remaja?" Han Sen mengerutkan kening sambil berpikir.
