Nada kecapi yang mengerikan bagai cambuk jiwa yang tak henti-hentinya menyambuk kedalaman jiwa Han Sen, memanggang pertanyaan hingga ke inti jiwanya. Bahkan menghindar pun tak bisa dilakukan.
“Selama ada pertanyaan di hati, kekuatan Qin Fenghuangtou akan mengikis raga. Tubuh Han Sen terus berubah menjadi pasir, kulitnya mulai beterbangan seperti butiran debu tertiup angin.”
“Han Sen…” Zhao Qiuyi mengerahkan tenaga, ingin membantu Han Sen menahan teror nada kecapi itu.
Tapi ketika tenaganya menyentuh alunan musik, langsung berubah menjadi debu beterbangan. Bahkan tubuhnya pun mulai terkontaminasi, kulit putih halusnya pelan-pelan berubah seperti pasir mirip Han Sen.
Sorot mata Han Sen penuh kekhawatiran, fisik dan mentalnya terjebak. Meski pedang masih terkepal di tangannya, mustahil untuk diayunkan.
“Han Sen, kesempatan terakhir untuk tunduk padaku masih ada. Kuangkat kau sebagai Wakil Pemimpin Sekte Kekacauanku. Di bawahku, mengatasi semua makhluk – betapa mulianya posisi ini.” Suara Zang Daotian bergema penuh nuansa superioritas.
“Bukankah Ketua Kekacauan seharusnya Qin Xiu?” Ekspresi Han Sen justru perlahan menjadi lega, menatap Zang Daotian sambil mencibirkan bibir.
“Jika kita bertindak bersama, merebut kembali Kekacauan bukanlah hal sulit. Nanti aku jadi Ketua, kamu jadi Wakil Ketua. Langit dan bumi, dunia bawah maupun yang, semua akan tunduk pada kita. Tidak masuk siklus reinkarnasi, tidak tunduk pada takdir langit - betapa membahagiakannya!” Godaan Zang Daotian menggema.
Keinginannya menjinakkan Han Sen bukan sekadar tertarik pada kemampuannya. Yang lebih penting, dia tahu hubungan khusus Han Sen dengan Qin Xiu dan Qin Wan'er, menjadikannya orang yang paling memahami latar belakang Qin Xiu. Inilah alasan utamanya ingin memanfaatkan Han Sen sebagai persiapan melawan Qin Xiu di masa depan.
“Kolaborasi kita tidak masalah. Tapi aku tidak suka jadi anak buah. Lebih baik aku yang jadi Ketua, kamu jadi anggota tim.” Ujar Han Sen sambil tersenyum.
“Rupanya kau masih belum paham betapa berharganya kehidupan.” Ekspresi suram muncul di wajah Zang Daotian. Jarinya menyentuh tali busur, menggesernya sekali lagi.
"Daging di luar raga Han Sen terus mengalami penggurunan, namun sorot matanya tetap tenang. Memandang gelombang suara yang datang bagai ombak dahsyat, raut wajahnya tak berubah. Hanya bergumam, 'Bingyu Yaoji, waktunya menepati janjimu. Tenagamu kubutuhkan.'"
"Memanggil siapa pun sekarang percuma! Sekalipun para dewa berkumpul di sini, hari ini kau pasti mati. Berubah menjadi debu di bawah nada Qin Hati yang bertanya!" Zang Daotian menggesek tali harpa dengan gila-gilaan, dentuman nada musik memenuhi angkasa.
Tapi warna es giok menyebar cepat di tubuh Han Sen. Rambut hitamnya berubah menjadi helai-helai benang es, bahkan bola matanya menjadi transparan bagai batu giok.
Daging yang sedang menggurun itu kembali berkilau, bahkan lebih sempurna dari sebelumnya, bagaikan patung giok hidup yang baru keluar dari badai salju.
Nada kecapi berjatuhan ke segala arah, namun tak mampu meninggalkan jejak pada raga Han Sen yang seperti Tulang Giok dan Kulit Es. Han Sen yang telah menyatu dengan Bingyu Yaoji melalui Pemecahan Batas, kini memiliki tubuh suci tak bernoda yang sempurna.
Bukan hanya tubuh yang berubah menjadi Tulang Giok dan Kulit Es, bahkan jiwanya menjelma kristal bening tanpa cacat. Sekalipun menghadapi interogasi jiwa dari para dewa, tak akan ada kebingungan atau keraguan sedikitpun.
"Kamu ternyata memiliki dua Kekuatan Pemecah Batas dengan sifat berbeda?" Zang Daotian mengerutkan kening melihat Han Sen. Untuk menguasai satu kekuatan hingga tingkat Pemecah Batas saja, sudah membutuhkan dedikasi seumur hidup.
Itupun dengan batasan sifat alami, makhluk biasa umumnya hanya bisa memecah batas dengan satu jenis kekuatan. Makhluk seperti Han Sen yang memiliki dua Kekuatan Pemecah Batas sangat langka, menjadi orang aneh di antara para petarung pemecah batas.
Han Sen tidak menjawab, namun tubuhnya mulai bergerak di bawah pengaruh kungkungan nada kecapi. Nada "Tanya Hati" yang seharusnya mampu membelenggu fisik dan mental itu, kini tak sanggup menghentikan gerakannya. Setiap bagian yang disentuh tubuhnya berubah menjadi murni tak bernoda, seolah semua kekotoran telah dibersihkan secara total.
Sebuah busur pendek dan anak panah muncul di genggaman Han Sen. Ini adalah Feiyan Shuangqiang yang telah dimodifikasi tenaganya menjadi senjata panah. Senjata jenis panah memang termasuk keahlian utama Han Sen.
Dengan sorot mata tajam tertuju pada Zang Daotian, Han Sen perlahan menarik busur panah dengan kedua tangannya. Busur ditarik penuh sampai batas maksimal, lalu tanpa keraguan, jarinya melepas anak panah.
Panah melesat dengan tenaga rotasi mengerikan, merobek dan memotong semua aturan semesta. Inilah kekuatan "Satu Tangan Menutupi Langit" - daya penghancuran maha dahsyat dari Jing Dongxuan yang mampu memusnahkan partikel dasar alam semesta.
Zang Daotian ngeri di hatinya, ternyata dia merasakan panah itu mengunci targetnya sampai tidak bisa menghindar, secara tidak sadar mengerahkan tenaga dan mengangkat Qin Kepala Phoenix di tangannya untuk menghalangi panah itu.
Panah itu melesat dengan kecepatan yang tak terbayangkan, tapi saat ujung panah hampir menembus papan qin, tiba-tiba menghilang bagaikan sihir.
Sorot mata Zang Daotian berkedip, posturnya merobek kehampaan sambil mundur, namun tetap terlambat selangkah. Panah hitam yang mengerikan itu muncul secara misterius di dadanya, langsung menembus zirah dan menusuk ke dalam daging dada.
Boom!
Tenaga mengerikan itu melontarkan tubuh Zang Daotian keluar, menghantam laut bagai meteor dan memicu gelombang tsunami dahsyat. Qin Kepala Phoenix itu terlepas dari genggaman, berubah kembali menjadi wujud Burung Suci Phoenix Putih di udara.
Han Sen merobek ruang langsung menuju dasar laut, namun hanya melihat panah tertancap di batuan lubang dalam di dasar laut, sementara sosok Zang Daotian telah menghilang. Hanya beberapa potongan pakaian yang membusuk berserakan di air laut.
"Kekuatan Satu Tangan Menutupi Langit yang langsung mengenai raganya, ternyata tak mampu membunuhnya. Zang Daotian ini benar-benar bukan lawan biasa yang lemah." Han Sen dalam hati terkejut.
Mengetahui Zang Daotian telah kabur, Han Sen tak lagi berlama-lama dan kembali ke garis pantai.
Setelah kepergian Zang Daotian, Planet Ning'er kembali normal. Area sekitarnya tenang seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Hanya Zhao Qiuyi yang memeluk Zhao Ning'er yang telah berubah menjadi makhluk Pemecahan Batas sambil menangis. Burung suci Phoenix putih yang merupakan wujud Zhao Ning'er juga meneteskan air mata.
"Han Sen, Kamu adalah pendekar pedang terhebat Qin, memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat. Pasti ada cara untuk mengembalikan kakakku ke bentuk aslinya, bukan? Aku mohon, selamatkan kakakku..." Zhao Qiuyi melihat Han Sen, menangis sambil bersujud.
Han Sen menyangga tubuhnya dengan satu tangan, memandang Zhao Ning'er yang berubah menjadi Makhluk Pemecah Batas dan bertanya: "Mungkin aku bisa mengubahmu kembali ke wujud semula, tapi tidak ada jaminan 100% sukses. Paling banyak hanya dua atau tiga persen kesempatan berhasil mengembalikanmu ke bentuk manusia. Jika gagal, konsekuensinya pun tak bisa kuduga. Maukah kamu mencoba?"
Zhao Ning'er tak bisa berbicara, hanya mengeluarkan kicauan burung lalu mengangguk ke arah Han Sen.
"Baik, mari kita coba." Alasan Han Sen ingin menyelamatkan Zhao Ning'er tidak sepenuhnya karena permohonan Zhao Qiuyi. Dirinya sendiri juga ingin tahu: Makhluk Pemecah Batas ini sebenarnya apa, dan bisakah kekuatannya mempengaruhi makhluk tersebut?
Han Sen mengkristalkan tenaga Kitab Xuan Huang, kekuatan Kitab Xuan Huang mampu langsung memukul benih gen biasa kembali ke status penetasan telur paling purba.
Tidak tahu efek apa yang akan dihasilkan jika kekuatan seperti ini mengenai makhluk Pemecahan Batas, bahkan Han Sen sendiri sangat ingin mengetahuinya.
"Apakah kekuatan seperti ini bisa memulihkan wujud manusia Zhao Ning'er? Atau malah berubah menjadi telur seperti benih gen? Atau sama sekali tidak ada efek?" Dengan pertanyaan dalam hati, Han Sen melayangkan satu pukulan penuh gaya ke arah Zhao Ning'er.
