Gelombang energi pedang mengerikan itu sekali demi sekali menghujam tubuh Han Sen. Meski terjadi dalam mimpi, serangan ini tetap melukai semangatnya dengan trauma yang tak ringan.
"Seandainya diganti dengan makhluk dengan Kehendak yang relatif lemah, meski berada dalam mimpi, mungkin Kehendak mereka akan terpangkas habis, selamanya tidak mungkin bangun kembali. Tubuh jasmani juga akan benar-benar mati mengikutinya, hasil terbaik hanyalah menjadi tumbuhan."
Dari serangan pedang ini, Han Sen menyaksikan kengerian Qin Xiu yang sesungguhnya.
Raksasa Iblis Besar memberitahunya bahwa ini hanyalah sabetan pedang sembarangan Qin Xiu. Sekadar ditulis sembarangan saja sudah bisa menyaingi petarung kuat tingkat atas Jalan Pedang. Han Sen tidak tahu seberapa dahsyatnya Qin Xiu bila benar-benar serius.
"Ternyata bukan hanya tenaga, bahkan dalam hal tingkat pemahaman filosofis dan kekuatan, aku masih memiliki ruang peningkatan." Han Sen merem-melek sambil berulang kali merasakan nuansa mengerikan yang terkandung dalam pedang itu.
Ketakutan tidak menyelesaikan masalah apa pun. Hanya dengan menyelami ketakutan itu sendiri, memahami akar ketakutan mereka, barulah bisa mencapai solusi akhir.
Han Sen sangat paham, sabetan pedang yang disaksikannya ini hanyalah produk penggandaan melalui mimpi oleh raksasa iblis besar. Jika benar-benar berhadapan dengan Qin Xiu, sabetan pedang ini akan menjadi semakin mengerikan.
Saat Han Sen terbangun dari mimpi, ia sudah tak tahu berapa kali menerima sabetan pedang. Terhadap nuansa seni pedang itu, ia kini telah memahami sepenuhnya.
Hanya saja, jika Han Sen sendiri yang mencoba menghantamkan sabetan pedang ini, tetap tak akan mencapai tingkat penguasaan seperti yang dimiliki Qin Xiu.
Bukan karena tingkat penguasaan Han Sen tidak cukup tinggi, melainkan karena karakter mereka berbeda. Sabetan pedang ini adalah milik Qin Xiu - selain Qin Xiu, tak ada manusia kedua di Tianxia yang bisa menghantamkan sabetan seperti ini, sebab alam semesta pun mustahil memiliki Qin Xiu kedua.
Han Sen tidak berniat meniru Qin Xiu. Ia hanya bergolak dalam pemikiran: Bagaimana cara memecahkan sabetan pedang ini?
Saat Zhao Qiuyi membangunkan Han Sen, mereka telah tiba di ibu kota Korea. Zhao Ning'er akan berhenti di sini selama dua hari. Setelah konser selesai, mereka bisa mengubah rute menuju Qin.
Han Sen dan Zhao Qiuyi berpura-pura sebagai asisten, mengikuti Zhao Ning'er turun dari pesawat ruang angkasa. Meski sudah tahu Zhao Ning'er sangat terkenal di Alam Semesta Raya Kekaisaran, skala penyambutan dari Korea tetap membuat mereka terkesima.
Bukan hanya penggemar biasa, bahkan banyak bangsawan kerajaan Korea datang langsung menyambut Zhao Ning'er. Bahkan seorang Permaisuri turut hadir secara pribadi.
Saat pandangan Han Sen menyapu salah satu dari mereka, ia tertegun sejenak.
Seorang remaja berusia 15-16 tahun dengan wajah biasa namun berpakaian mewah. Kemungkinan besar dia adalah keturunan pejabat penting Korea.
Wajah remaja itu terasa familiar bagi Han Sen, seolah pernah dilihat sebelumnya. Tapi dengan daya ingatnya yang tajam, mustahil ia lupa jika benar pernah bertemu.
Setelah mengamati remaja itu beberapa saat, Han Sen akhirnya teringat alasan di balik rasa familiar tersebut.
“Remaja ini sangat mirip dengan Kaisar Langit dari tempat perlindungan era dulu, hanya saja keceriaan kekanak-kanakan di wajahnya belum hilang, tidak seperti kewibawaan matang yang dimiliki Kaisar Langit.” Han Sen bergumam dalam hati.
Kaisar Langit dan Xiang Yin sama-sama termasuk Delapan Jenderal Iblis bawahan Kuno Iblis, bahkan dia adalah pemimpin dari Delapan Jenderal tersebut.
Dulu Han Sem pernah menangkap Kaisar Langit dan mengurungnya bersama Yasha dalam Botol Jueqing, namun saat Han Sen naik level, dia tidak membawa botol itu melainkan menitipkannya kepada Zero.
Sejak saat itu, Han Sen tak pernah lagi melihat Kaisar Langit dan perlahan melupakan hal ini.
Barulah setelah melihat remaja yang mirip sekali dengan Kaisar Langit ini, dia teringat akan peristiwa tersebut.
"Jangan-jangan Kaisar Langit sudah bereinkarnasi?" Keraguan muncul di hati Han Sen. Sayangnya dia tak bisa kembali ke Alam Semesta Genetik saat ini, kalau tidak dia pasti akan bertanya pada Zero apakah Kaisar Langit masih ada di dalam Botol Jueqing.
Tapi meskipun benar-benar reinkarnasi Kaisar Langit, bagi Han Sen tidak ada pengaruhnya, sehingga Han Sen pun tidak mempedulikan hal ini.
Justru si Iblis Purba yang kabur itu membuat Han Sen agak khawatir, entah apa yang telah dilakukan makhluk itu setelah melarikan diri. Sosok seperti itu mustahil akan terus bersikap manis, entah kapan dia akan tiba-tiba muncul membuat keributan.
Sambil berpikir, sorot matanya telah beralih dari wajah remaja yang mirip Kaisar Langit itu. Tiba-tiba Han Sen menoleh lagi, mengarahkan pandangannya kembali ke tubuh sang remaja.
Baru saja aura tertentu tiba-tiba memancar dari tubuh remaja itu. Aura serupa telah dua kali disaksikan Han Sen - ada pada Chu Yuan, juga pada Zhao Ning'er.
"Jiwa? Remaja ini ternyata memiliki jiwa?" Sorot mata Han Sen berkonsentrasi bagai lentera, menyinari siluet sang remaja hingga terlihat jelas aura jiwa yang memancar dari tubuhnya.
Jelas terlihat, remaja ini juga merupakan salah satu subjek uji Qin Xiu.
"Lagi seorang remaja. Subjek eksperimen pilihan Qin Xiu sepertinya memang semuanya muda." Han Sen mengerutkan kening sambil berpikir: "Entah apakah ini kebetulan, subjek eksperimen ini ternyata sangat mirip Kaisar Langit. Sayang tak bisa kembali bertanya pada Zero."
Han Sen terus mengawasi remaja itu. Si remaja merasakan sorotan mata Han Sen, lalu menoleh dan bertatapan langsung dengannya.
Meski masih remaja, sorot matanya tenang berwibawa. Saat memandang orang terasa nuansa mengawasi dari atas ke bawah. Sorot mata seperti ini sering Han Sen lihat pada Kaisar Langit.
Kini Han Sen sudah sangat curiga - remaja ini jelas reinkarnasi Kaisar Langit.
Melihat Han Sen dan remaja itu saling tatap, Zhao Qiuyi di sampingnya menarik lengan baju Han Sen: "Yang berdiri di sana adalah keluarga kerajaan Korea."
"Kamu kenal remaja itu?" Han Sen beralih bertanya pada Zhao Qiuyi.
Zhao Qiu Yi diam-diam melirik ke arah sana, lalu mengangguk sambil berkata: "Pejabat penting Korea yang kukenal tidak banyak, tapi remaja itu kebetulan kukenal."
"Oh, berarti dia cukup ternama? Mungkinkah dia pangeran Korea?" Han Sen bertanya.
Zhao Qiu Yi menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Bukan begitu, tapi hampir mirip. Dia adalah orang pilihan Putri Yue Lun dari Korea, namanya Lin Jin. Konon dia adalah bakat dari rakyat biasa. Saat kelahirannya, muncul fenomena aneh sebatang pohon suci yang menyelimuti langit biru, terlihat dari beberapa bidang bintang. Kaisar Korea yang menyaksikan fenomena itu memerintahkan petarung kuat keluarga kerajaan untuk menghitung, lalu menemukan Lin Jin yang baru lahir di sebuah planet di wilayah perbatasan Qin-Han. Langsung dibawa pulang ke istana untuk diadopsi, bahkan dijodohkan dengan Putri Yue Lun sejak masih balita. Karena dibesarkan di istana sejak kecil, pantas disebut setengah anak kaisar Korea."
"Seperti apa wujud fenomena pohon suci itu?" Hati Han Sen berdebar, lalu bertanya lagi.
Dulu Kaisar Langit tinggal di atas sebatang Shen Shu, dan Han Sen masih ingat, kekuatan andalan Kaisar Langit seharusnya bernama "Tenaga Tiga Puluh Tiga Hari".
"Jika Lin Jin ini benar-benar reinkarnasi Kaisar Langit, lalu Qin Xiu memilihnya sebagai subjek uji jiwa, apakah ada hubungan di antara ini semua?" Semakin dipikir Han Sen, semakin terasa mencurigakan.
Zhao Qiu Yi berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala sambil berkata: "Tidak tahu. Hanya dengar kabar begitu. Tapi fenomena aneh seperti itu tidak bisa direkam, kecuali menyaksikan langsung, siapa yang tahu bentuk konkretnya?"
Sorot mata Han Sen tertuju pada Lin Jin, rasa ingin tahunya semakin membara.
