Han Sen tahu waktunya tidak banyak tersisa. Jika tenaganya terlalu banyak ditelan, sekalipun nanti memahami metode pemecahan batas tubuh Super God, dia tak akan punya tenaga untuk melakukannya.
Dia harus membuat tubuh Super God-nya memecahkan batas sebelum tenaganya merosot terlalu parah.
Telur Tanpa Batas terus-menerus membalikkan tenaga Han Sen, membuatnya bolak-balik antara tubuh Super God dan tubuh roh terbalik. Setiap kali berubah menjadi tubuh roh terbalik, itulah momen Han Sen merasakan misterinya.
Kekuatan tubuh Super God kebal terhadap segala mantra, sementara tubuh roh terbalik bisa menampung dan menelan segalanya. Meski terkesan daya penghancurnya lebih hebat, sebenarnya hanya perbedaan kecenderungan kemampuan belaka.
Awalnya, membalikkan tubuh roh adalah hal yang sangat sulit bagi Han Sen. Namun karakteristik Telur Tanpa Batas memberinya kesempatan untuk memiliki tubuh roh terbalik lebih awal.
Bahkan jika Han Sen bodoh sekalipun, dia pasti bisa memahami beberapa kunci penting makhluk astral terbalik, apalagi Han Sen sendiri bukanlah orang bodoh.
Setiap kali Telur Tanpa Batas mengubah tubuh Han Sen menjadi makhluk astral terbalik, dia selalu mendapat pencerahan baru. Pemahamannya tentang makhluk astral terbalik semakin mendalam, dan kini dia sudah memiliki sedikit kendali untuk mengoperasikan makhluk astral terbalik secara mandiri.
Namun untuk melakukan Pemecahan Batas, masih ada beberapa kesulitan.
Kesulitan utamanya adalah Telur Tanpa Batas itu sendiri. Pemecahan Batas membutuhkan harmonisasi sempurna antara dua jenis gaya positif dan negatif. Sementara Telur Tanpa Batas terus mengubah sifat dasar tubuh Han Sen, membuatnya sangat sulit untuk mencapai keseimbangan sempurna antara kedua gaya tersebut dalam situasi seperti ini.
Meski tidak memiliki kepastian sama sekali, Han Sen tahu dia tak bisa menunggu lebih lama. Kini tubuh Super God-nya sudah sangat melemah. Jika masih ragu-ragu, bahkan jika berhasil memecahkan batas nanti, mungkin dia takkan mampu mengalahkan Cermin Bulan.
"Hidup atau mati, semua tergantung pada langkah ini." Han Sen mengatupkan gigi. Saat Telur Wuji mengubah tubuhnya menjadi makhluk astral terbalik, dia memaksakan sebagian tenaga untuk dikonversi menjadi kekuatan Super God, memulai proses asimilasi dua polaritas energi.
Berbekal pengalaman menggunakan dua mode kekuatan, proses penyatuan berjalan lancar. Kedua gaya tersebut melebur sempurna, proses integrasinya bahkan lebih mulus dari yang dibayangkan Sen.
Faktor penentu utamanya bukan hanya Telur Wuji. Selama bertahun-tahun membawa Wan'er, interaksi saling menetralkan antara kekuatan mereka telah membuat Super God beradaptasi dengan energi terbalik. Fondasi inilah yang memuluskan asimilasi.
Mustahil mencapai harmonisasi secepat ini hanya mengandalkan pemahaman sesaat.
Keberhasilan awal itu tak membuat hati Sen tenang. Krisis sesungguhnya baru akan datang.
Hanya beberapa menit berlalu, kekuatan Telur Tanpa Batas dalam sekejap membalikkan tenaga fisik Han Sen, membuat seluruh tenaganya berbalik 180 derajat.
Inilah yang paling menentukan. Awalnya Han Sen memaksakan diri mengkristalkan kekuatan tubuh Super God untuk berasimilasi dengan kekuatan makhluk astral terbalik. Setelah Telur Tanpa Batas membalikkan kekuatan, tenaga makhluk astral terbalik tiba-tiba berubah menjadi kekuatan Super God, sementara Han Sen sendiri masih memaksakan operasi tubuh Super God-nya. Kombinasi dua gaya yang seharusnya positif-negatif kini menjadi positif-positif, membuat proses asimilasi Pemecahan Batas langsung gagal.
"Coba lagi!" Han Sen tak sempat merasakan semangat turun atau amarah. Kali ini dia memaksakan operasi kekuatan makhluk astral terbalik untuk dikombinasikan dengan tubuh Super God aslinya.
Prosesnya kembali berjalan mulus, namun setelah beberapa menit, ketika Telur Tanpa Batas kembali membalikkan kekuatan, Han Sen menghitung timing pembalikan tenaga tersebut. Dalam sekejap itu, dia mengubah operasi paksa tenaganya dari makhluk astral terbalik menjadi tubuh Super God.
Untungnya Han Sen saat ini sudah mengalami spiritualisasi, sama sekali tidak memiliki darah, kalau tidak pasti dia akan memuntahkan darah tiga liter.
Saat dia memaksakan diri mengubah tenaganya menjadi tenaga Super God, kecepatan Telur Tanpa Batas dalam membalikkan tenaga ternyata melambat setengah ketukan, membuat fusi Han Sen kembali gagal.
Han Sen terus bereksperimen berulang kali, namun selalu menemui kegagalan.
Telur Tanpa Batas sepertinya memiliki kesadarannya sendiri, seperti sedang bermain petak umpet dengan Han Sen. Beberapa kali Han Sen memperhitungkan dengan akurat timing pembalikan tenaganya, tapi setiap kali Telur Tanpa Batas selalu lebih cepat atau lebih lambat setengah ketukan, tetap tidak membiarkan Han Sen sukses.
Tubuh spiritual Han Sen semakin memudar, jauh lebih redup dibanding sebelumnya. Dia tahu waktunya hampir habis, mungkin dalam belasan menit lagi, raganya tak akan mampu lagi menopangnya untuk memecahkan batas.
Di titik ini, Han Sen hanya bisa terus mencoba. Selama belum mati, dia tak ingin melepaskan harapan untuk hidup.
Tapi Telur Tanpa Batas bagaikan anak yang nakal, sekaligus seperti Partizan berpengalaman yang paham prinsip mundur saat musuh maju dan mengejar saat musuh mundur, tetap tak memberi Han Sen kesempatan untuk asimilasi yang lancar.
Zhao Ning'er dan Zhao Qiuyi mengawasi pergantian cahaya putih dan keemasan pada tubuh Han Sen. Meski tak tahu apa sebenarnya yang dilakukan Han Sen, dari posturnya yang semakin memudar hingga nyaris tak terlihat sekarang, mereka paham kondisi Han Sen saat ini sangat tidak beres.
Zhao Ning'er mengerutkan kening sambil berpikir, tapi tak menemukan cara untuk menolong Han Sen. Zhao Qiuyi juga tampak wajah masam kecemasan.
Setelah eksperimen berikutnya yang kembali terlewatkan timing konversi tenaga oleh Telur Tanpa Batas, Han Sen merasakan dorongan untuk memarahi orang. Tapi dia tak punya waktu untuk melakukannya.
Rasa lemas di seluruh raganya semakin kuat. Tubuh astralnya nyaris transparan, seolah akan menghilang kapan saja.
"Jawaban apaan itu, kalau kamu ingin bersenang-senang, aku akan mendampingimu sampai akhir." Han Sen bertekad bulat di hatinya, kembali mengoperasikan tenaganya.
Hanya saja kali ini Han Sen tidak mengaktifkan tubuh Super God atau tubuh Pemberontakan Tuhan, melainkan Genetika Naratif Terbalik yang sebelumnya hampir merenggut nyawanya.
Boom!
Setelah Genetika Naratif Terbalik diaktifkan, tubuh Han Sen yang sudah terasimilasi astral ternyata mulai pecah, bagaikan bom nuklir manusia yang memicu ledakan mengerikan.
"Kalau kamu ingin menyedot, akan kuberi sampai puas. Kalau ingin bermain, akan kuantarkan sampai tuntas." Han Sen menyadari metode normal sudah tidak mungkin memberikan secercah harapan lagi.
Kini dengan meledakkan tubuh astralnya menggunakan Genetika Naratif Terbalik, tujuannya adalah untuk menguji apakah Telur Tanpa Batas atau Cermin Bulan bisa terlempar keluar - hanya dengan cara ini ada peluang bertahan.
Cermin Bulan yang telah menyerap sebagian besar energi astral Han Sen, ikut meledak bersama bagian energi yang diserapnya ketika Han Sen menghancurkan tubuh astralnya sendiri.
Cermin Bulan sendiri adalah gudang makhluk astral raksasa. Dia membakar kekuatan jiwa untuk mengisi ulang dirinya sendiri, selama waktu yang tak terbatas terus bertambah seiring waktu, menyimpan tenaga spiritual yang tak terhitung jumlahnya.
Lilin orang lain semakin pendek saat dibakar, tapi lilin Cermin Bulan justru semakin panjang. Lilin itu adalah kekuatan jiwa murni yang terkristal setelah membakar jiwa-jiwa.
Saat ini kekuatan astral Han Sen juga berubah menjadi bagian dari lilin. Setelah diledakkan, efeknya seperti membakar gudang senjata, menyebabkan Cermin Bulan mengalami ledakan dahsyat.
