Tenaga tubuh Super God tak mengecewakan. Ujung jari dengan gemilang menekan ke dalam prasasti. Meski hanya sedalam beberapa inci, itu sudah cukup.
Di otak Han Sen muncul simbol mistis itu. Jarinya bergerak mengikuti bayangan tersebut, perlahan mengukir jejak di permukaan prasasti.
Hanya satu goresan sepanjang kurang dari sepuluh sentimeter, tapi Han Sen langsung merasakan defisit makhluk astral yang parah. Konsumsi tenaganya begitu hebat sampai dia khawatir apakah bisa menyelesaikan simbol lengkap di prasasti.
Tulisan di Prasasti Gen berbinar-binar, terus-menerus menyebarkan pesan mistis yang seolah berulang kali memberitahu Han Sen: "Kau tidak layak mengaktifkan Prasasti Gen."
Han Sen tetap mengabaikan, jarinya terus menggores Prasasti Gen. Seluruh tenaganya terkonsentrasi di ujung jarinya, meninggalkan bekas demi bekas.
Simbol itu tidak rumit, hanya terdiri dari tujuh goresan. Namun setiap goresan memiliki lekukan, ketujuh garis saling bersilangan membentuk sebuah simbol mistis.
Setiap goresan Han Sen di prasasti membuat makhluk astralnya semakin memudar. Setelah menyelesaikan tujuh goresan, wujud astralnya telah transparan bagai kristal, hampir menghilang.
"Akhirnya selesai juga." Sorot mata Han Sen tetap menatap tajam simbol yang terukir di Prasasti Gen, tanpa sedikit pun kelegaan.
Saat goresan terakhir rampung, simbol yang awalnya biasa itu tiba-tiba memancarkan cahaya suci, bergerak mengikuti irama tertentu yang terasa kuno.
Dengan simbol bersinar di Prasasti Gen, seluruh tiga puluh tiga hari seolah bergetar. Lubang hitam di kehampaan mulai perlahan berkontraksi.
"Ternyata benar-benar berguna!" Han Sen berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Di dalam Kekacauan, Qin Xiu mengerutkan kening. Elder Sheying dan yang lain menunjukkan keraguan: "Bagaimana mungkin ini terjadi? Saluran ruang mulai menghilang?"
Qin Xiu melangkah ke altar. Kaisar Langit terkurung di pusat altar, memancarkan kekuatan misterius yang terus menyatu dengan altar. Energi altar mempengaruhi seluruh tiga puluh tiga hari.
"Tenaga Kaisar tak berkurang. Mengapa saluran ruang menyusut?" Qin Xiu berpikir keras, namun tak menemukan jawaban.
Dua lubang hitam alam semesta besar berkontraksi semakin cepat, beberapa sudah menghilang sepenuhnya. Jiwa-jiwa yang tidak sempat menyusup ke alam semesta genetik terisolasi di luar, terpaksa mengalir ke Alam Semesta Raya Kekaisaran.
Han Sen menyaksikan lubang hitam lenyap satu per satu, batu besar dalam hatinya akhirnya jatuh ke tanah.
Meski kondisi alam semesta genetik masih tidak menjanjikan, ini jauh lebih baik daripada harus menerima jiwa yang terus mengalir tanpa henti.
Simbol pada Prasasti Gen masih berkilauan, tapi cahayanya telah memudar dibanding sebelumnya. Han Sen menemukan bekas goresan di prasasti itu sedang sembuh perlahan.
"Kuno Iblis, kenapa bekas goresan sembuh otomatis?" Han Sen bertanya pada Kuno Iblis di laut jiwanya.
“Prasasti ini adalah pondasi alam semesta, sekalipun alam semesta binasa, belum tentu dia ikut hancur. Mampu meninggalkan ukiran di prasasti saja sudah sulit, kamu masih ingin peninggalanmu bertahan selamanya di atasnya?” Kuno Iblis berkata dengan datar: “Bahkan simbol yang ditinggalkan Ketua lama di atasnya hanya bertahan lebih lama sedikit. Jika kamu ingin terus menekan tenaga Kaisar Langit, dibutuhkan pengukiran ulang simbol di atas Prasasti Gen setiap beberapa waktu setelah simbol sebelumnya menghilang.”
“Mengukir satu simbol saja sudah menghabiskan setengah lebih tenagaku. Melihat kecepatan simbol ini memudar, jika ingin terus-menerus mengukir simbol, bisa-bisa aku tidak bisa melakukan hal lain. Ke depannya hanya bisa berjaga di dalam tiga puluh tiga hari ini.” Han Sen berkata dengan tenang.
Kuno Iblis tersenyum tipis: “Tidak ada yang memaksamu. Jika ingin kabur, tidak ada yang bisa menahanmu.”
Han Sen tersenyum lebar: “Pantas disebut Wakil Ketua Kekacauan. Dengan kalkulasi matangmu mengurungku di sini, aku bahkan tidak bisa menemukan celah untuk mencela.”
"Bukan begitu. Jika bukan karena aku, sama sekali tidak ada yang bisa menyelesaikan kebuntuan alam semesta genetik saat ini. Jika bukan prinsip saling memenuhi kebutuhan, seharusnya kamu berterima kasih padaku." Kuno Iblis tersenyum.
"Ucapanmu memang benar." Han Sen melepaskan Kuno Iblis.
Karena Kuno Iblis ingin merencanakan hal jahat pada Prasasti Gen, dia harus menghentikan Qin Xiu mendatangi tiga puluh tiga hari. Dari aspek ini, membiarkannya bertahan justru lebih fungsional. Kalau tidak, Han Sen juga tidak akan melewatkannya.
"Kita sekarang memiliki musuh bersama. Seharusnya dianggap sebagai teman." Setelah keluar, Kuno Iblis berkata pada Han Sen dengan senyuman.
"Berteman dengan orang sepertimu, aku agak takut." Han Sen juga tersenyum lebar.
Kuno Iblis malah menggelengkan kepala sambil berkata: "Kamu sebenarnya tidak takut padaku, kalau tidak pasti tidak akan melewatkanku. Kamu dan aku sama-sama sebenarnya takut pada Qin Xiu, karena kita adalah orang yang mengikuti aturan permainan. Kita bermain dalam batas aturan, tidak akan melewati batas itu. Jadi seberapa kuat pun kamu, aku tidak akan takut. Tapi Qin Xiu berbeda, dia bisa melakukan hal di luar aturan. Orang seperti inilah yang benar-benar mengerikan. Bukan karena kekuatannya, tapi karena orang seperti ini, siapa pun tidak bisa memprediksi apa yang akan dilakukannya."
Han Sen tahu ucapan Kuno Iblis benar. Orang yang mengikuti aturan tidak menakutkan, karena semua orang tahu di mana garis batasnya. Selama tidak melewati garis itu, sekalipun lawan sangat kuat, tidak perlu ditakuti.
Tapi Qin Xiu berbeda. Dia tidak memiliki garis batas itu. Dia bisa berbuat semaunya, dan dia memiliki kekuatan untuk itu. Inilah hal yang benar-benar mengerikan.
"Selama simbol belum menghilang, bisakah kamu mengirimku keluar dari Tiga Puluh Tiga Hari?" Kuno Iblis memberikan penghormatan kecil sambil berkata.
"Baik." Han Sen langsung mengirim Kuno Iblis keluar dari Tiga Puluh Tiga Hari.
Han Sen tidak tahu apakah Kuno Iblis akan mematuhi aturan permainan, tapi satu hal yang pasti: Kuno Iblis pasti akan berusaha keras mendapatkan Prasasti Gen, dan ini juga yang diinginkan Qin Xiu. Cukup sampai di sini.
Setelah mengirimkan Kuno Iblis keluar dari tiga puluh tiga hari, Han Sen kembali ke depan Prasasti Gen. Lubang hitam di alam semesta genetik hampir sepenuhnya tertutup, sementara simbol di prasasti itu telah memudar. Han Sen memperkirakan simbol itu paling hanya bisa bertahan beberapa hari lagi.
Jika nanti dia tidak bisa mengukir ulang simbol tersebut, Kaisar Langit masih bisa membuka kembali celah-celah dimensi itu.
"Beberapa hari saja hanya cukup untuk memulihkan energi spiritual yang terkuras." Han Sen mengerutkan kening sambil berpikir.
Dia menggunakan Kuno Iblis untuk melawan Qin Xiu, sebaliknya Kuno Iblis juga memanfaatkannya untuk melawan Qin Xiu sambil mengurungnya di sini. Ini strategi satu tembak dua sasaran.
"Sebagai Wakil Ketua yang sama, raksasa iblis besar seharusnya tidak asing dengan Prasasti Gen ini." Han Sen yang telah memulihkan tubuhnya duduk di alas prasasti, melegakan diri dan segera terlelap dalam mimpi.
"Kekasih kecilku, sungguh nekat kau membiarkanku kesepian begitu lama." Suara penuh kepedihan raksasa iblis besar bergema dalam mimpi Han Sen. Lengan sehalus giok merangkulnya dari belakang, pipi hangatnya menempel erat di pelipis Han Sen.
Setelah terluka, makhluk itu terpaksa bersembunyi di alam mimpi Han Sen. Tanpa mimpi sang tuan rumah, kehadirannya mustahil. Beberapa hari terakhir Han Sen sengaja menghindari tidur, menjebak sang iblis dalam dunia virtual tanpa akses informasi eksternal.
