Memandang arah kepergian Tuhan Kuil, Han Sen termenung sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala dengan senyum pahit: "Memikirkan itu semua percuma. Lakukan saja yang bisa kita lakukan."
Han Sen melanjutkan pencarian Pemecahan Batas, berusaha meningkatkan gen Pemecah Batas-nya hingga 100% untuk melihat transformasi apa yang akan terjadi pada tubuh Super God-nya.
Setelah memenggal beberapa Pemecahan Batas berturut-turut, Han Sen yang awalnya mengira gen Pemecah Batas-nya pasti mencapai 100, justru dibuat bingung dengan hasilnya.
Ketika gen pemecah batasnya mencapai 99, dia menelan dua gen pemecah batas lagi, tapi tidak ada peningkatan sama sekali.
"Apakah karena rasio pemecahan makhluk-makhluk itu rendah, ataukah akumulasi terakhir gen pemecah batas membutuhkan lebih banyak?" Han Sen tidak tahu, hanya bisa terus memburu makhluk pemecah batas.
Setelah menelan beberapa gen pemecah batas lagi, hasilnya tetap sama. Gen pemecah batas tidak bertambah sama sekali.
Han Sen mulai mempertimbangkan untuk menghentikan perburuan, namun ketika dia memburu satu makhluk pemecah batas lagi dan menelan gennya, tiba-tiba terdengar suara familiar.
"Gen Pemecah Batas +1."
Hatinya langsung berbunga-bunga, tapi sebelum sempat berpikir lebih lanjut, suara lain terdengar.
"Syarat evolusi terpenuhi... Tubuh Super God sedang berevolusi..."
Detik berikutnya, tubuh Super God Han Sen terpicu otomatis. Dalam sekejap, dia berubah menjadi status makhluk astral.
Tapi kali ini, tubuh Super God memiliki perbedaan. Selain tubuh Super God, empat jenis teknik gen yang sebelumnya dipelajarinya juga beroperasi sekaligus.
Han Sen bisa merasakan kekuatan keempat teknik gen tersebut sedang bermetamorfosis dengan cepat. Tak hanya rasio pemecahan yang meningkat, bahkan raganya pun terkena pengaruh.
Pengaruh ini sedang memengaruhi tubuh Super God secara menyeluruh.
Sebelumnya, tubuh Super God selalu bertindak mandiri. Tidak akan berasimilasi dengan kekuatan lain, juga tidak terpengaruh olehnya.
Namun kali ini, tubuh Super God seolah terinfeksi. Status makhluk astral murni itu malah perlahan mulai berubah.
Di bawah aliran Hidup Darah Sutra Saraf, darah tubuh Super God mulai mematerialisasi, tidak lagi menjadi entitas astral kosong.
Di setiap bagian yang disentuh kekuatan Tulang Giok dan Kulit Es, daging-daging es giok mulai bermunculan.
Di mana kekuatan Jing Dongxuan merambat, setiap inci makhluk astral seolah bermetamorfosis, sementara Genetika Naratif membuat tubuh astral semakin mendekati wujud daging.
Han Sen merasakan seluruh tubuhnya kesemutan dan gatal, bagai daging baru tumbuh di luka. Meski tak sakit, sensasi ini sangat menyiksa, memancing keinginan untuk menggaruk.
Tapi Han Sen sadar betul, sekarang sama sekali tak boleh menggunakan tangan. Merusak proses evolusi tubuh berarti bencana. Hanya bisa menahan dengan paksa.
Seluruh raganya seolah dipenuhi serangga yang merangkak. Fisik murni mulai menumbuhkan serat-serat daging dan urat, tulang pun kian jelas terlihat.
Andai ada yang melihat wujud Han Sen sekarang, pasti terkejut. Setengah manusia setengah hantu, penampilannya mengerikan bagai Hantu Jahat dari Neraka.
Waktu sedetik pun berlalu, tubuh yang sebelumnya terastralisasi di bawah status tubuh Super God, sekarang telah sepenuhnya kembali ke bentuk manusia normal, terlihat tidak ada perbedaan sama sekali dengan orang biasa.
Tapi Han Sen sendiri masih merasakan bahwa dirinya tetap berada dalam status tubuh Super God, belum keluar dari kondisi tersebut.
Bahkan dibandingkan sebelumnya, Han Sen merasa lebih santai dan bebas. Dulu menggunakan tubuh Super God akan memberikan beban besar pada tubuhnya, sekarang sama sekali tidak ada perasaan seperti itu, seolah tubuhnya memang seharusnya seperti ini sejak awal.
Saat evolusi tubuh selesai, raga Han Sen semakin terasa ringan. Ada perasaan bahwa ada yang berubah di tubuhnya, tapi sekilas juga terasa sama saja.
Cepat-cepat ia melihat data dirinya.
Han Sen: Tubuh Super Dewa (Tidak ada).
Umur: 3246 tahun.
Han Sen langsung membeku. Semua manusia yang keluar dari Area Perlindungan memiliki Tubuh Super Dewa. Sebelumnya Tubuh Super Dewa-nya adalah tubuh Super God, kenapa setelah berevolusi justru berubah menjadi "Tidak ada"?
Han Sen mencoba menggunakan tenaganya sendiri, dan menemukan bahwa raganya memang tidak bisa lagi bertransformasi menjadi tubuh Super God.
"Bagaimana mungkin ini terjadi? Semakin berevolusi malah semakin mundur?" Ekspresi kebingungan terpancar di wajah Han Sen.
Han Sen kembali mencoba menjalankan teknik gen-nya, dan segera wajahnya semakin masam.
Ia merasa tubuhnya benar-benar berubah menjadi tubuh manusia biasa, terasa sangat lamban, bahkan tidak bisa merasakan aliran tenaga di dalam raganya.
"Ada apa ini?" Han Sen terkejut. Ia menjalankan berbagai teknik gen secara berturut-turut, namun hasilnya sama: apapun teknik gen yang digunakan, tubuhnya tetap tak bereaksi seperti batu keras yang tak tersentuh.
Dengan tubuh yang kini tak lebih cepat dari manusia biasa, Han Sen terpaksa kabur kembali ke markas Taman di Udara.
Namun anehnya, meski berlari sejauh itu, wajahnya tidak memerah dan napasnya tidak tersengal, sama sekali tak ada rasa lelah yang dirasakannya.
"Tuan Putih, tolong periksa kondisi ragaku. Ada apa ini?" Han Sen menemui Tuan Putih.
Tuan Putih mengamati Han Sen dengan seksama, lalu berkata heran: "Dari aura yang kupantau, raga tak bermasalah. Ada keluhan apa?"
"Aku tak bisa merasakan keberadaan tenaga dalam tubuhku." Han Sen memaparkan pengalamannya secara detail.
Tuan Putih menyuruh Han Sen berbaring lalu melakukan pemeriksaan raga menyeluruh. "Semua parameter normal," katanya yakin, "tak ada gangguan fisik."
"Bila tak ada masalah, kenapa tenagaku menghilang?" Han Sen menggerutu frustrasi.
Keadaannya kini mirip penyihir yang kehilangan sensitivitas terhadap gelombang elemen - tak bisa memanfaatkan kekuatan yang melampaui hukum alam. Perasaan ini sungguh tak nyaman.
Tuan Putih merenung sejenak. "Beri aku waktu untuk pertimbangkan. Setelah pertimbangan matang, baru bisa kuberi jawaban. Untuk sementara, temui Han Yufei dulu. Minta dia lakukan pemeriksaan fisik detail."
Han Sen tidak bisa berbuat apa-apa, terpaksa kembali ke Han Yufei. Setelah mendengar penjelasan Han Sen dan penilaian Tuan Putih, mata Han Yufei langsung berbinar-binar. Dia menarik Han Sen dan langsung berlari ke laboratorium.
Jantung Han Sen berdebar kencang, merasa situasi ini agak tidak beres. Melihat ekspresi Han Yufei yang seperti ingin memotong-motongnya seperti menghitung lingkaran tahunan pohon.
"Aku lebih baik tidak periksa dulu..." Han Sen berbalik ingin kabur.
"Jangan takut, aku akan lembut padamu." Han Yufei memasang sarung tangan putih laboratorium, tersenyum bahagia sambil mencengkeram Han Sen dan menariknya paksa masuk ke laboratorium.
Seandainya hari biasa, dengan satu niat Han Sen bisa langsung berpindah jauh. Han Yufei sama sekali tidak mungkin menangkapnya. Tapi hari ini, dia yang tak bisa merasakan tenaga itu sama seperti manusia biasa, tidak punya kemampuan melarikan diri. Langsung ditarik paksa masuk laboratorium oleh Han Yufei.
