“Genmu sudah ada dalam bank gen-ku, aku wajar mengenalimu.” Prasasti Gen melanjutkan, “Apalagi kau membuatku kembali ke bentuk asal. Sekalipun tanpa genmu, aku takkan melupakan.”
Han Sen terkejut dalam hati, sepertinya kecerdasan Prasasti Gen ini lebih tinggi dibanding sebelum kembali ke bentuk asal.
“Untuk apa kau membawaku ke sini?” Meski dulu pernah menjadi penguasa segalanya di Chi Fantian, saat itu Han Sen merebut posisi orang lain. Ia tidak langsung dibawa ke Prasasti Gen, kemudian terus dikejar-kejar sehingga tak sempat datang. Karena itu ia tak tahu tujuan penguasa segalanya datang ke sini.
“Sebenarnya ini tidak boleh diberitahukan kepada kandidat. Tapi melihat jasamu mengembalikanku ke bentuk asal, tak apa kuberi tahu. Memilih penguasa segalanya 33 hari adalah untuk mencari tempat tujuan baruku. Setiap kali penguasa segalanya muncul, akan dipanggil ke sini untuk tes gen, melihat apakah memenuhi syaratku.”
Terhenti sejenak, Prasasti Gen melanjutkan: "Tapi kamu tidak perlu mencoba lagi. Sebelumnya kamu sudah pernah diuji. Tingkat evolusimu masih belum memenuhi standarku."
"Meskipun aku tidak memenuhi syarat, bisakah kamu mengatakannya dengan lebih halus? Tidak perlu menyakiti perasaan seperti ini." Han Sen menghela nafas pasrah.
"Apa itu 'halus'?" tanya Prasasti Gen.
"Sudahlah, anggap saja aku tidak bicara. Jadi, apakah kamu sudah menemukan 'tempat tujuan' yang memuaskan?" tanya Han Sen dengan sedikit kecemasan dalam hatinya.
"Ini tentang tempat tujuan, bukan mencari tuan." Prasasti Gen memperhatikan dengan serius, lalu menambahkan: "Hingga saat ini, semua penguasa yang ada belum ada yang memenuhi permintaanku."
"Bahkan Penguasa Langit Ketujuh Belas pun tidak bisa?" Han Sen ingat Qin Xiu adalah penguasa Langit ke-17 yang pasti sudah diuji juga.
"Penguasa Langit Ketujuh Belas sudah sangat mendekati. Hanya kurang sedikit saja. Tapi karena belum sepenuhnya memenuhi syarat, saya tidak akan berkompromi." Prasasti Gen berkata dengan datar.
"Syaratmu memang sangat tinggi." Han Sen berkata begitu, namun dalam hati bergumam: "Sepertinya Qin Xiu harus meningkatkan tubuhnya ke tingkat restar, lalu bekerja sama dengan rompi anti peluru Gen Primordial, setelah melangkah selangkah itu, baru bisa mengendalikan Prasasti Gen? Karena dia belum berhasil, berarti dia belum melangkah sejauh itu."
Setelah berpikir sejenak, Han Sen bertanya lagi: "Jika sampai akhir kamu tidak menemukan tempat tujuan yang cocok, apa yang akan kamu lakukan? Menutup kembali tiga puluh tiga hari?"
"Jika tidak ada tempat tujuan yang cocok, tentu harus diadakan pertarungan Prasasti Gen untuk menentukan penguasa segalanya terkuat yang akan menjadi hak saya sementara, meski harus menerima dengan setengah hati." Ekspresi Prasasti Gen semakin berorientasi kemanusiaan.
Han Sen tersenyum pahit: "Ternyata pertarungan Prasasti Gen adalah seperti ini. Bukankah ini seperti memilih kurcaci tertinggi di antara yang pendek?"
"Memang menurutmu bagaimana? Jika tidak ada insiden tak terduga, seharusnya manusia dari Langit Ketujuh Belas itulah yang akan menjadi hak saya." Prasasti Gen menjelaskan dengan gamblang.
"Itu belum tentu. Aku tahu ada seseorang yang gennya mungkin lebih cocok untukmu dibanding manusia di Langit Ketujuh Belas itu." Han Sen berpikir dalam hati: "Seandainya Bao'er bisa mencoba duluan, mungkin dia bisa langsung menjadi tuan Prasasti Gen. Saat itu, sekalipun Qin Xiu sudah melangkah ke tahap itu, ingin menghidupkan kembali Alam Semesta Raya pasti tidak akan semudah itu."
"Di antara para penguasa Tiga Puluh Tiga Langit, tidak ada makhluk yang gennya lebih unggul darinya, termasuk kamu." Prasasti Gen menjawab dengan sangat langsung.
Han Sen meraba hidungnya sambil berkata: "Kalimat terakhir itu tidak perlu ditambahkan. Yang kumaksudkan bukan penguasa di Tiga Puluh Tiga Langit, tapi putriku."
"Genmu begitu buruk, putrimu yang mewarisi genmu, mana mungkin bisa bagus?" Prasasti Gen menunjukkan potensi sindiran pedasnya, membuat Han Sen terdiam.
"Putriku tidak bisa mengembangkan gen unggul sendiri? Lagipula, genku tidak buruk-buruk amat!" Han Sen mengeluh dengan frustrasi.
“Dibandingkan dengan penguasa segalanya dari Langit Ketujuh Belas, masih ada perbedaan yang cukup besar.” Prasasti Gen berkata dengan tenang, membuat Han Sen tak bisa berkutik.
“Aku memastikan, gen putriku bahkan lebih baik daripada penguasa segalanya Langit Ketujuh Belas. Tapi dia masih dalam proses evolusi dan belum meraih kelayakan sebagai penguasa segalanya Tiga Puluh Tiga Langit. Mengingat persahabatan kita, bisakah dia datang untuk menjalani tes terlebih dahulu?” Han Sen yang melihat Prasasti Gen telah memiliki emosi yang sangat manusiawi, merasa mungkin ada kesempatan untuk membujuknya menggunakan gerbang belakang.
Bao'er masih belum bisa menyatu sempurna dengan sulur labu. Dengan posisi penguasa segalanya yang hampir habis direbut, jika dia tidak segera datang, Perang Prasasti Gen akan segera dimulai. Saat itu tiba, sekalipun asimilasi sempurna berhasil, tak akan ada kesempatan lagi untuk merebut kendali atas Prasasti Gen.
Prasasti Gen tidak langsung menjawab, tidak menyetujui maupun menolak. Han Sen yang melihat Prasasti Gen sepertinya sedang mempertimbangkan, hatinya berbunga-bunga. Jika Prasasti Gen masih sekaku dulu, dia sama sekali tak punya kesempatan membawa Bao'er ke sini. Kini muncul secercah harapan baru.
"Baiklah, penguasa lapisan terakhir langit juga hampir terpilih. Di antara mereka tidak ada makhluk hidup yang memenuhi persyaratan Saya. Akan Saya ikuti kamu untuk melihat." Prasasti Gen berkata.
Han Sen langsung tersenyum puas mendengarnya, tapi seketika menyadari sesuatu. Matanya membelalak menatap Prasasti Gen: "Apa maksudmu 'ikut melihat'? Bukankah seharusnya putriku yang dibawa ke sini?"
"Tidak perlu. Aturan tidak boleh dilanggar. Putrimu bukan penguasa, dia tidak berhak datang ke sini. Cukup Saya yang ikut kamu pergi melihat." Prasasti Gen menjelaskan.
"Bagaimana caramu ikut?" Han Sen mengamati prasasti raksasa itu dengan curiga.
Saat ini seluruh alam semesta bisa melihat Prasasti Gen. Jika benda ini tiba-tiba terangkat dari tiga puluh tiga lapisan langit dan mengikuti Han Sen pergi, benar-benar akan menjadi tontonan menarik.
"Mudah saja. Angkat Jam Langit-mu." Kata Prasasti Gen.
Han Sen mengangkat jam kristal di tangannya ke depan Prasasti Gen. Tiba-tiba, kilatan cahaya melesat keluar dari dalam prasasti dan menyusup ke dalam jam kristal, mengakibatkan transformasi brilian pada objek tersebut.
Awalnya jam kristal itu tampak megah dan indah, namun tak ada keistimewaan khusus. Kini secara perlahan berubah, ternyata berubah menjadi desain yang agak menyerupai nisan.
Meski tetap mempertahankan keindahannya, penampilannya justru terasa kikuk - seolah memegang nisan mini dari kristal di telapak tangan.
"Ayo berangkat. Meski gen putrimu jelas tak memenuhi syarat, demi menjaga muka-Mu, aku akan setengah hati memeriksanya." Suara Prasasti Gen bergema dari dalam jam kristal. Pada permukaan jam, muncul tiga garis lengkung: dua di bagian atas melengkung ke bawah seperti mata yang mengedip, sementara satu di bawah melengkung membentuk setengah lingkaran menyerupai bibir tersenyum.
Dari sudut ini, seolah-olah ada senyuman di atas nisan, terlihat semakin mengerikan.
Jika bukan karena ingin membawanya melihat Bao'er, Han Sen sangat ingin langsung menghujamkan benda ini ke tanah. Awalnya mengirim lonceng saja sudah pertanda buruk, sekarang malah mengirim lonceng sekaligus nisan, sungguh membuat kondisi hati kurang baik.
"Um, belakangan ini aku mengalami evolusi lagi, di aspek gen mungkin ada peningkatan. Bagaimana kalau aku tes sekali lagi?" Han Sen bertanya sambil mengangkat jam kristal.
