Jika Kaisar Manusia sukses, mungkin tidak masalah. Tapi jika Qin Xiu malah merebut tubuh Kaisar Manusia, menyatukan keduanya secara sempurna, dan menutupi kekurangan gen itu sepenuhnya... konsekuensi mengerikannya bahkan bisa membuat para dewa merinding.
"Jika Qin Xiu malah berhasil menelan Kaisar Manusia, maka meskipun Bao'er sudah menyatu sempurna dengan benih gen, secara teori kemungkinan mengalahkannya hanya 50%. Saat itu benar-benar hanya bergantung pada hoki. Tapi soal kemampuan tempur dan pengalaman, Bao'er sama sekali tidak bisa menyaingi Qin Xiu. Tingkat kemenangan sebenarnya akan turun drastis," kata Tuhan Kuil.
"Seandainya kita tahu Kaisar Manusia adalah orang yang seperti ini, seharusnya kita bunuh dia lebih awal," geram Sang Dewi Sekejap.
Dewi Cahaya tersenyum pahit, "Kaisar Manusia sudah menahan diri bertahun-tahun, bahkan kita tidak melihat sedikit pun tanda keunggulannya. Dengan maksud tersembunyi dan kecerdasan seperti ini, membunuhnya sulitnya minta ampun."
"Sudah terjadi, tak perlu dipikirkan lagi. Lebih baik kita menunggu hasilnya. Siapapun yang menang akhirnya, kita harus siap berperang. Bahkan jika Kaisar Manusia yang menang, belum tentu itu hal yang baik," kata Tuhan Kuil.
Para dewa tentu memahami maksudnya. Hasil jika Qin Xiu menang pasti sangat buruk, namun tak seorang pun tahu apa yang diinginkan Kaisar Manusia. Mungkin hasil kemenangan Kaisar Manusia akan lebih buruk lagi.
"Ya, Yang Mulia." Para dewa menjawab serentak.
Dalam tiga puluh tiga hari, sepuluh jari Qin Xiu dan Kaisar Manusia terjerat. Cahaya jiwa menyembur deras dari tubuh Qin Xiu bagai awan putih menyelimuti Kaisar Manusia, diselipi semburat merah seperti darah.
Tubuh Kaisar Manusia mulai mengalami transformasi aneh setelah menyerap jiwa Qin Xiu.
Darah biru Kaisar Manusia berubah perlahan menjadi merah setelah menyerap cahaya merah dan putih. Kulitnya mulai memancarkan kilau pucat.
Santo Sekte Darah Hidup berdarah biru. Mereka tak bisa mempelajari teknik gen, hanya mengandalkan tenaga Blue Blood dalam pertempuran.
Sedangkan kekuatan darah biru berasal dari Raja Dimensi. Saat berada di alam semesta genetik, masih mengalami tekanan dari aturan kosmik.
Kini perubahan darah biru menjadi merah seolah mengisyaratkan garis darah Kaisar Manusia sedang berubah menuju Qin Xiu.
Namun tak lama kemudian, darah yang semula berubah menjadi merah tidak benar-benar menjadi merah, justru mulai berubah ke arah ungu - warna ungu yang misterius.
Seiring penyerapan tenaga yang semakin banyak oleh Kaisar Manusia, darahnya menjadi semakin transparan seperti kristal ungu. Bahkan rambut hitam panjang dan pupil hitamnya perlahan mulai berubah menjadi ungu.
Warna ungu ini sangat mirip dengan ungunya Asura, namun ada beberapa perbedaan yang membuat kesannya semakin mengerikan.
Bahkan para dewa di Kuil Gen yang menyaksikan kilatan cahaya ungu itu merasakan deg-degan di dada.
"Mungkin kemenangan Kaisar Manusia bukanlah hal yang baik." Beberapa dewa mulai mengkhawatirkan hal ini.
Dua alam semesta besar pun gempar. Baik Alam Semesta Genetik maupun Alam Semesta Raya Kekaisaran, sama-sama sulit mempercayai bahwa Qin Xiu ternyata bisa dikendalikan oleh seorang yang tidak dikenal, bahkan terlihat benar-benar berada dalam posisi inferior.
"Ya Tuhan! Itu kan Santo, bagaimana mungkin dia kalah dari orang tak dikenal?" Desis makhluk mengerikan di Alam Semesta Genetik yang kebingungan.
"Qin Xiu tidak mungkin kalah, kan?" Para petarung kuat manusia di Alam Semesta Raya Kekaisaran justru dilanda kegelisahan, masih menyimpan secercah harapan, sulit menerima kemungkinan kekalahan Qin Xiu.
Itu Qin Xiu lho! Eksistensi terhebat di Tujuh Kerajaan. Di bawah rentang waktu tak terbatas Alam Semesta Raya Kekaisaran, hanya Dao Zu Wuwei yang bisa disetarakan dengannya. Warga Alam Semesta Raya Kekaisaran benar-benar tidak percaya dia akan kalah.
Tapi seberapa keras Qin Xiu meledakkan tenaga, tetap tidak bisa melepaskan diri dari Kaisar Manusia. Tenaganya terus diserap dalam jumlah besar oleh Kaisar Manusia, daya tahannya pun semakin melemah.
Kreek!
Helm baju zirah kristal hitam terkulai ke bawah, terlihat seolah sudah kehilangan daya dukung. Seluruh baju zirah kristal hitam tak lagi tegak berdiri, berubah menjadi seperti cangkang kosong.
Sedangkan cahaya merah dan putih itu kini tinggal secuil saja, berhamburan seberkas-seberkas menuju Kaisar Manusia.
Saat ini tubuh Kaisar Manusia dikelilingi cahaya ungu, bagaikan dewa iblis yang turun ke dunia. Sorot matanya yang tenang justru memancarkan sikap meremehkan layaknya penguasa Tianxia, seakan seluruh alam semesta harus tunduk di bawah kakinya, namun ia sendiri tetap tak acuh.
Akhirnya, tak ada lagi secercah cahaya merah-putih yang tersisa dalam baju zirah kristal hitam. Tanpa melepas pelindung tangannya, Kaisar Manusia menarik perlahan dan baju zirah itu pun mengambang mengikuti arah tarikannya.
Seluruh zirah terurai dengan sendirinya, setiap bagiannya terbuka otomatis lalu membungkus tubuh Kaisar Manusia. Dalam sekejap mata, wujudnya telah berubah menjadi sosok yang terbungkus baju zirah kristal hitam.
Hanya berbeda dengan Qin Xiu sebelumnya, wajahnya tidak sepenuhnya tertutup baju zirah. Rambut panjangnya yang seakan mengalirkan sinar jingga keunguan tetap terlihat di luar.
"Dia yang sekarang, sebenarnya Qin Xiu atau Kaisar Manusia?" Dewi Cahaya merasakan jantungnya berdegup kencang tak terkendali. Selama ribuan tahun menjadi dewi, ia hampir melupakan sensasi genting dan gugup seperti ini.
Di kedua alam semesta besar positif dan negatif, jutaan makhluk menatap tajam Prasasti Gen. Mereka pun ingin mengetahui hasil akhirnya.
Nama Qin Xiu dan Kaisar Manusia yang sebelumnya bersinar di Prasasti Gen tiba-tiba berubah. Nama Qin Xiu padam seketika, hanya menyisakan nama Kaisar Manusia yang bersinar terang menyinari seantero alam semesta.
"Bagaimana mungkin?" Kekacauan langsung terjadi di Serikat Kekacauan. Baik anggota baru maupun lama, yang setia pada Qin Xiu maupun yang menyimpan niat buruk, semua terpana tak percaya.
Dalam waktu singkat sejak Qin Xiu menjadi Ketua Kekacauan, dia telah menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi untuk membuat mereka memahami arti petarung sejati.
Tapi kini makhluk yang kebal itu ternyata kalah, dikalahkan oleh seseorang yang bahkan belum pernah mereka dengar.
"Sejak saat ini, di dunia ini hanya ada Kaisar Manusia," ujar Sang Kaisar dengan datar, namun dari jutaan makhluk di seantero jagat raya, hanya segelintir yang memahami esensi sejati dari ucapannya.
Tapi semua menyadari: mungkin era baru akan segera tiba.
Di dalam Sekte Darah Hidup, para santo bergembira sambil menangis deras. Mereka yang telah bertahan melalui generasi demi generasi, yang setiap angkatan harus menyumbangkan darah untuk Sang Kaisar.
Pengorbanan berdarah selama beribu-ribu generasi ini akhirnya mendapatkan imbalan di hari penentuan.
"Kaisar Manusia mengguncang dunia dengan satu pertempuran, merebut raga dan jiwa Qin Xiu. Sejak saat itu tak tertandingi di alam semesta, Sekte Darah Hidup pasti akan menjadi ajaran terbesar, sementara mereka adalah pahlawan pendiri yang akan menempati posisi penting di Alam Semesta Raya."
Han Sen yang berada di medan tempur tidak menyaksikan pertarungan antara Kaisar Manusia dan Qin Xiu. Ia belum tahu bahwa lawan yang ingin dikalahkannya ternyata sudah tumbang di tangan sang Kaisar.
Boom!
Setelah menunggu lama, batas dimensi tak kasat mata akhirnya runtuh. Ini menandakan munculnya lawan baru bagi Han Sen.
