Ekspresi Han Sen sangat serius. Sejak evolusi tubuhnya, ini pertama kalinya ia menghadapi situasi seperti ini. Ia sama sekali tidak bisa menembus kedalaman ilmu Zi Wei, seolah seluruh tubuh Zi Wei terselimuti kabut misterius.
Bahkan Leluhur Iblis yang telah memperoleh tenaga dari jenazah ayah Bao'er pun sulit membuat Han Sen tidak bisa memahami, namun Zi Wei berhasil melakukannya.
“Teknik ilusi ini memang hebat, tapi justru ini menjadi hal bagus bagiku. Kemampuan menipu raga-ku justru memberiku kekuatan untuk aktif menyerang.” Setelah tujuh kali tertipu ilusi, Han Sen akhirnya memutuskan untuk mengambil inisiatif menyerang.
Saat bintang-bintang kembali berkilauan di bawah kendali Zi Wei, tenaga Han Sen tiba-tiba meledak. Dalam sekejap, dia sudah berada di hadapan Zi Wei dan mengarahkan pukulan ke arah dadanya.
Pukulan Han Sen kali ini memadatkan energi Jing Dongxuan. Tenaga Dongxuan yang dahsyat itu bahkan membuat gir-gir alam semesta di sekitarnya berhenti berputar.
Sebelumnya, Han Sen telah membuktikan pada Leluhur Iblis: bahkan gaya Tuhan sebab-akibat sekaliber itu pun bisa dikungkung oleh tenaga Jing Dongxuan.
Di bawah pengaruh Jing Dongxuan, segala sesuatu—mulai dari angin, api, listrik, petir, hingga waktu dan ruang—semua berhenti beroperasi. Termasuk juga fisik Zi Wei.
Tapi saat tinju Han Sen hampir menghantam tubuh Zi Wei, sudut bibir Zi Wei menyunggingkan senyum mengerikan. Tubuhnya yang semula diam tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan, melewati sisi tinju Han Sen sekejap mata, lalu jarinya menunjuk ke area pinggang Han Sen.
Respons Han Sen sebenarnya sangat cepat, namun ternyata tidak bisa sepenuhnya menghindari tusukan jari itu. Zi Wei berhasil menyentuh area antara pinggangnya dengan ujung jari.
Kekuatan tusukan jari ini sama sekali tidak seperti cahaya bintang yang ilusif. Han Sen merasakan sensasi tajam seperti ditusuk jarum di pinggangnya, diikuti rasa kesemutan yang menyebar ke seluruh tubuh.
Sepuluh jari Zi Wei bagai pedang menghujam ke seluruh tubuh Han Sen. Ia ingin memanfaatkan momen kelumpuhan sementara lawannya untuk melancarkan serangan ganas yang akan mengalahkan Han Sen secara telak.
Han Sen terkejut. Sampai detik ini, hanya Zi Wei satu-satunya manusia yang pernah berhasil melukai tubuhnya.
Meski tenaga Zi Wei kuat, tetap tidak bisa membuat Han Sen kehilangan kontrol atas tubuhnya. Memaksakan diri bertahan dari rasa gemetar, tubuh Han Sen bergerak lincah. Sepuluh jarinya bagai pedang menghadang sepuluh jari Zi Wei.
Zi Wei terkejut melihat Han Sen masih bisa melancarkan serangan balik. Pupil matanya berkedip cepat sebelum tubuhnya mundur secepat angin, tanpa niat untuk bertarung habis-habisan.
Han Sen enggan membiarkannya pergi begitu saja. Namun saat hendak mengejar, tenaganya tiba-tiba memudar. Mustahil baginya menyusul Zi Wei sekarang.
"Ada apa ini? Mengapa sistem pertahanan tubuhku menganggapnya tidak berbahaya?" Han Sen mengerutkan kening sambil menganalisis situasi.
Dari kejauhan, Zi Wei tertawa sinis: "Memang seperti dugaan! Tubuhmu membutuhkan energi lawan sebagai pemicu. Tanpa kontribusiku, kemampuanmu sama sekali tak berguna."
Pernyataan itu mengguncang kedua alam semesta. Gemuruh protes bergema di seluruh dimensi.
“Tidak mungkin kan? Han Sen toh adalah dewa tingkat kehancuran, ucapan Zi Wei itu sulit dipercaya.”
“Dibutuhkan tenaga lawan untuk memicu tenaga fisik, konstitusi fisik macam apa ini?”
“Benar atau tidak sih?”
Semua orang berbisik-bisik. Han Sen hanya tenang mengawasi Zi Wei. Meski terkejut Zi Wei bisa melihat keadaan tubuhnya, tak ada emosi berlebih dalam hatinya.
Sejak awal Han Sen tak berharap bisa menyembunyikan kondisi fisiknya dari semua orang. Andai kata Zi Wei tak melihatnya sekarang, saat bertarung dengan Qin Xiu nanti, pasti Qin Xiu akan melihat tanda keunggulannya.
“Tuan Koin Emas, benarkah analisaku?” Zi Wei bertanya sambil tersenyum.
“Analisamu tepat.” Han Sen tidak menyangkal, mengangguk menjawab.
“Apa? Ternyata benar? Kalau begitu selama lawan Han Sen tidak melepaskan tenaga, mustahil baginya bertarung. Orang sembarangan seperti ini bisa masuk empat besar, bukankah seperti permainan anak-anak belaka?”
“Aku udah dari dulu bilang, Han Sen cuma ngandelin jaringan sosial doang. Kalau tidak, mana mungkin kekuatannya bisa masuk 4 besar? Wang Yuhang jauh lebih kuat darinya. Sayang banget orang berbakat kayak Wang Yuhang harus terhenti di 16 besar demi orang kayak dia.”
“Nggak mungkin! Kekuatan Tuan Koin Emas sendiri sangat kuat. Pasti ada kesalahan di sini.”
Seluruh alam semesta dipenuhi suara kekaguman. Informasi ini benar-benar di luar dugaan.
“Sial! Latar belakang San Mu ketahuan.” Di dalam taman di udara, Tang Zhenliu cemas.
Ji Yanran juga merasa tegang. Selama kondisi tubuh Han Sen tidak ketahuan masih bisa ditutupi, tapi setelah terbongkar, kemungkinan menangnya hampir hilang.
“Kalau begitu, sepertinya hari ini Yang Mulia tidak punya peluang menang.” Suara lembut Zi Wei tetap tenang.
Han Sen menggelengkan kepala: “Tidak, aku pasti menang.”
“Tuan Koin Emas begitu percaya diri, tolong beri tahu saya bagaimana cara Anda akan menang?” Wei tidak bermaksud mengejek, bertanya dengan serius.
“Seperti yang Anda katakan, raga saya membutuhkan tenaga Anda untuk terstimulasi baru bisa melepaskan tenaga. Jika Anda tidak menggunakan tenaga, saya pun tak bisa melepaskan tenaga. Tapi jika Anda tidak menggunakan tenaga, Anda juga takkan menang. Jika Anda menggunakan tenaga, maka yang menang adalah saya.” Han Sen berkata.
“Belum tentu.” Wei menunjukkan ekspresi yang punya rencana matang.
“Oh, saya ingin tahu bagaimana cara Anda mengalahkan saya.” Han Sen menatap Wei sementara dalam hatinya sudah menyadari apa yang ingin dilakukan Wei.
“Tuan lupa ilusi cahaya bintang tadi? Biarkan saya memperlihatkannya sekali lagi pada Tuan. Itu bukan sekadar ilusi belaka.” Saat mengucapkan ini, kilatan cahaya ilahi mulai memancar lagi dari tubuh Wei.
Bintang-bintang di cakrawala memancarkan kilatan cahaya menyilaukan. Cahaya bintang yang turun dari langit saling bersilangan seperti papan catur, menghujam ke arah Han Sen.
Hanya saja kali ini berbeda sama sekali dengan cahaya bintang sebelumnya, karena sinar-sinar itu tidak memicu kekuatan pada tubuh Han Sen. Jelas terlihat, sistem tubuhnya menganggap cahaya bintang itu tidak berbahaya.
Tapi di kedalaman hati Han Sen berdebar-debar, dingin menusuk tulang punggungnya.
Detik berikutnya, cahaya bintang menghujani tubuh Han Sen. Tanpa stimulasi kekuatan fisik, ia sama sekali tak berdaya menghindar.
"Aduh!" Jerit keras Han Sen memecah kesunyian.
Ribuan sinar bagai kilau pedang dan kapak menembus bolak-balik tubuhnya, membuat raganya terlempar tak terkendali.
Di setiap titik yang terkena cahaya, kulitnya terasa membara seperti disambar cambuk.
Ribuan berkas cahaya bagai ribuan cambuk baja menghujani tubuhnya, nyaris membuatnya menggigit gigi sampai hancur.
Meski tubuh Han Sen seperti disiksa, tenaga fisiknya masih belum teraktifkan. Tubuhnya bahkan masih memvonis tidak ada bahaya.
Han Sen memastikan tebakannya sebelumnya—kekuatan Zi Wei memang bisa menipu tubuhnya.
