"Sang Ratu tidak percaya kau benar-benar bisa meniru kekuatan Tingkat Kosmik." Kaisar Manusia meragukan kemampuan Bao'er menirunya secara sempurna, langsung membunuh untuk menguji seberapa persen tiruan Bao'er.
Kekuatan keduanya terlihat biasa, seolah hanya terkonsentrasi pada raga. Nuansa ungu samar itu pun tidak terlalu mencolok.
Tapi setiap bagian yang terluka oleh kekuatan mereka meninggalkan bekas permanen. Retak-retak ungu di langit berbintang itu takkan hilang sekalipun Alam Semesta Raya menggunakan kemampuan memperbaiki diri.
Para petarung biasa bahkan tak bisa melihat aksi mereka. Hanya dua bayangan ungu samar yang saling berbenturan di alam semesta. Hanya segelintir murid-murid yang mampu melihat jelas bentuk pertempuran ini.
"Ling Er, bagaimana kondisi Xiao Hua?" Wang Yuhang dan yang lain mendekati Xiao Hua yang nyaris tak bernyawa. Lubang darah di dadanya terus mengalir deras.
Semua orang segera menggunakan berbagai tenaga, ingin menyelamatkan Bunga Kecil. Namun kekuatan mereka yang jatuh di luka Bunga Kecil langsung terbuka oleh aliran kekuatan, tidak hanya gagal memperbaiki kondisinya, malah membuat Bunga Kecil yang tak sadarkan diri mengerutkan dahinya kesakitan.
"Sial! Ke mana perginya San Mu itu? Jika tidak segera kembali, anak kami akan dipukuli sampai mati oleh orang!" teriak Tang Zhenliu dengan penuh kebencian.
Ini bukan menyalahkan Han Sen, melainkan pelampiasan perasaan atas ketidakberdayaannya sendiri.
"Minggir semua! Jangan asal main tangan kalau tidak paham. Serahkan Bunga Kecil padaku." Han Yufei mendekat, mendorong semua orang, lalu mulai memeriksa luka Bunga Kecil.
Di dalam Kuil Gen, Zi Wei beserta para dewa sedang mengawasi pertarungan antara Bao'er dan Kaisar Manusia.
“Yang Mulia Pemilik Kuil, Bao'er belum mencapai Tingkat Kosmik, tapi dia malah bisa meniru tenaga tingkat kosmik. Ada apa ini? Apa benar ini kekuatan kacamata hitam besar itu?” Sang Dewi Cahaya bertanya dengan raut terkejut.
Zi Wei dengan raut wajah penuh keanehan berkata: "Kalau tidak salah lihat, itu pasti kacamata yang dulu dipakai almarhum kepala kuil tua. Tapi bahkan aku pun tak tahu kalau kacamata itu punya kemampuan seperti ini."
"Ada hal seperti ini?" Sang Dewi Cahaya dan para dewa lain mengamati lebih seksama. Semakin dilihat, semakin mirip dengan kacamata yang pernah dipakai kepala kuil tua dulu. Tapi sama seperti Zi Wei, tak satu pun dari mereka yang tahu kalau kacamata itu ternyata memiliki kemampuan seperti ini.
"Raga dan tenaga yang sama persis. Seharusnya Bao'er punya kesempatan mengalahkan Kaisar Manusia, kan?" Sang Dewi Sekejap yang tak bisa melihat situasi pertempuran dengan jelas, terpaksa bertanya pada Zi Wei.
"Secara teori semua memiliki kemungkinan menang. Raga dan tenaga yang sama, seharusnya pemilik asli yang lebih familiar dengan raga ini memiliki keunggulan. Tapi raga Kaisar Manusia telah meleburkan fisik dan jiwa Qin Xiu, ditambah dia baru saja naik ke Tingkat Kosmik dan masih dalam proses adaptasi. Benar-benar sulit dipastikan siapa yang akan menang."
Sambil mengatakan ini, Zi Wei kembali melirik langit berbintang yang dipenuhi luka-luka bekas pertempuran mereka. Dengan senyum pahit dia berkata: "Pertempuran ini, tak peduli siapa pemenangnya, trauma yang diterima Alam Semesta Raya takkan bisa diperbaiki. Ke depannya, celah di alam semesta ini pasti semakin banyak."
Luan juga memandangi pertempuran dengan raut wajah penuh keanehan. Dia tahu kacamata hitam itu milik kepala kuil tua. Dulu sering terlihat dipakainya, tapi kemudian tiba-tiba menghilang dari wajahnya.
"Hanya sepasang kacamata biasa," kala itu dia tidak memperhatikan. Hari ini baru tersadar bahwa kacamata hitam itu ternyata ada di tubuh Bao'er, dan bahkan memiliki kemampuan mengerikan yang bisa menyimulasi tenaga tingkat kosmik. Ini benar-benar di luar perkiraan Luan.
Luan dan Zi Wei dengan jelas melihat perbedaan antara Bao'er dan Kaisar Manusia. Menyaksikan Bao'er perlahan mendominasi posisi atas, keduanya tak bisa menyembunyikan kegembiraan.
Dewi Bulan juga mengawasi pertarungan ini, namun kemampuannya masih belum cukup untuk melihat detail pertempuran. Dia bertanya pada Taiyi yang berdiri di samping: "Apa sebenarnya situasi sekarang?"
"Bao'er sedang unggul," jawab Taiyi.
"Tampaknya putri kandung Ketua Kekacauan dan kepala kuil tua memang lebih kuat. Warisan genetik bawaan jelas lebih unggul daripada produk buatan seperti Kaisar Manusia. Sayang semua perhitungan matangnya sia-sia." Ujar Dewi Bulan.
Tak disangka Taiyi menambahkan: "Tapi Bao'er akan kalah."
"Mengapa?" Dewi Bulana menatapnya dengan pandangan kosong, bertanya.
"Karena bagaimanapun dia bukan Tingkat Kosmik sesungguhnya. Menggunakan kacamata itu untuk meniru Kaisar Manusia, pengeluarannya terlalu besar. Dia tidak bisa bertahan lama." kata Taiyi.
"Lalu bagaimana? Kenapa Kuil Gen di sana sama sekali tak ada gerakan? Anggota Zi Wei itu tidak membantu Bao'er mengalahkan Kaisar Manusia? Kuil Gen-nya juga sulit diselamatkan. Apa dia bahkan tidak mengerti ini?" Dewi Bulan mengerutkan kening.
"Dia lebih paham dari siapapun. Hanya saja dia juga lebih menyadari daripada siapapun: sekarang pertolongan siapa pun percuma. Sekalipun makhluk seperti dia dan aku, tetap masih selangkah lagi belum bisa melangkah keluar. Akhirnya tak bisa melawan Tingkat Kosmik sejati. Pergi hanya akan menambah satu nyawa yang terbuang." kata Taiyi.
"Lalu dia hanya mengawasi begini, tidak melakukan apapun?" Dewi Bulan sangat tidak senang.
"Tentu dia akan bertindak. Hanya yang akan dilakukannya bukan bertarung dengan Kaisar Manusia, melainkan mempersiapkan penghidupan kembali Alam Semesta Raya." kata Taiyi.
"Menghidupkan kembali Alam Semesta Raya?" Hati Dewi Bulan berdesir.
"Bagus, menghidupkan kembali Alam Semesta Raya. Jika Bao'er kalah telak, hanya gerakan ini yang mungkin menghentikan Kaisar Manusia. Tapi efektivitas jurus ini masih sulit dipastikan, mengingat dalam raga Kaisar Manusia juga mengalir darah restart. Menghidupkan kembali Alam Semesta Raya mungkin belum tentu berpengaruh baginya," kata Taiyi.
Dewi Bulan diam-diam merenung. Jika Taiyi berkata bahwa intervensinya bersama Zi Wei percuma, maka pasti benar demikian. Kini yang tersisa hanya berdoa agar Bao'er tidak mengalami kekalahan.
Kaisar Manusia hampir-hampir tidak percaya. Dirinya yang justru terus-menerus tertekan oleh Bao'er. Padahal jelas-jelas Bao'er yang meniru raga dan tenaganya, namun dalam pertempuran nyata, dia bukanlah lawan sang gadis.
Penerapan kekuatan oleh Bao'er ternyata lebih mahir darinya, seolah kemampuan itu sudah melekat secara alami sejak lahir.
Dor!
Postur Kaisar Manusia terobek oleh kekuatan kosmik. Telapak tangan Bao'er bagai pisau tajam menghantam dada hangatnya, meninggalkan jejak luka panjang di permukaan kulit.
“Menang!” Kekacauan dalam hati melonjak, tapi di detik berikutnya, langsung terjatuh ke jurang tak berdasar.
Setelah tebasan ini, Bao'er seharusnya bisa mengejar ke depan, sepenuhnya meredam Kaisar Manusia, lalu langsung memenggalnya.
Tapi siapa sangka di saat ini, raga Bao'er berubah kembali dari status Kaisar Manusia, pulih ke wujud anak-anak. Di wajahnya masih terpasang kacamata hitam besar, tapi kacamata itu sudah tak berkilau. Seluruh tubuhnya basah kuyup seperti baru dikeluarkan dari dalam air, wajahnya pucat kehijauan mengerikan, raganya seolah akan tumbang kapan saja.
Dari kondisi lemahnya sudah bisa dilihat, raganya terkuras terlalu parah.
Kaisar Manusia justru berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Tanpa ragu, ia mengkristalkan seluruh tenaga, menghantamkan satu pukulan dahsyat ke arah Bao'er yang lemah. Tenaga ungu membawa cahaya sunyi pembinasa segalanya, dalam sekejap sampai di hadapan Bao'er.
Sementara Bao'er karena raga terkuras, sudah tak berdaya lagi menghindari pukulan ini.
"Jangan!!!" Han Ling Er dan Luan nyaris berseru bersamaan, namun mereka tak berdaya menyelamatkan. Medan pertempuran Bao'er dan Kaisar Manusia sudah lama meninggalkan seluruh bidang bintang Taman di Udara.
