Tapi tekanan yang dibawa Qin Xiu ke semua orang, jauh lebih mengerikan berkali-kali lipat dibandingkan saat Kaisar Manusia masih ada.
Sejak Qin Xiu merebut kembali tubuhnya hingga sekarang, tidak ada sedikitpun perilaku pembunuhan, bahkan terkesan lembut. Namun rasa takut itu menyebar dalam kesunyian, membuat Huangfu Jing, Lin Feng dan yang lain merasa merinding hingga raga mereka tak kuasa bergetar halus.
Sejak Qin Xiu kembali, Bao'er sama sekali tidak bicara. Sorot matanya melirik ke arah Kekacauan dan Han Ling Er, lalu tanpa ragu membuka mulut menelan darah Qin Xiu.
Begitu darah tertelan, cahaya keemasan di tubuh Bao'er tiba-tiba berkobar seperti bahan bakar yang terbakar, menyala dengan kobaran api yang semakin kuat intensitasnya.
Tubuh Bao'er di tengah kobaran api keemasan yang berkilau itu terus berevolusi dan bertumbuh. Raga yang semula hanya seukuran anak berusia lima tahun, kini berkembang pesat. Perlahan berubah dari anak-anak menjadi gadis remaja, lalu berubah lagi menjadi penampilan perempuan muda.
Pupil mata dan rambut panjangnya berubah menjadi keemasan. Terbungkus dalam baju zirah keemasan seperti kaca patri, ia tampak bagaikan Dewi Perang dengan ketegasan dan keangkuhan.
Namun kobaran api keemasan itu seolah menghancurkan segala aturan dan tatanan. Sorot mata tak mampu menembusinya, hanya menyisakan siluet jenjang keemasan yang berdiri di sana.
Bao'er merentangkan tangan dan menarik Ning yang membeku di langit berbintang. Dengan gerakan mantap, ia mendorongnya ke arah taman di udara, mengirim Ning kembali ke tempat asal.
Qin Xiu pun tak berusaha menghentikan aksi Bao'er. Ia hanya mengawasi dengan hening.
"Sudah lama menunggu? Sekarang pertempuran kita bisa dimulai." Sepasang mata keemasan Bao'er menatap tajam ke arah Qin Xiu, setiap suku katanya terukir jelas.
Qin Xiu tidak menjawab, tetap berdiri santai di kehampaan, mengulurkan tangan membuat gerakan pembuka, seolah mengajak Bao'er untuk menyerang duluan.
Bao'er mengatupkan gigi, tak mau berleha-leha dengan Qin Xiu. Telapak tangannya berubah menjadi pisau yang langsung dihujamkan ke arah Qin Xiu. Satu tebasan ini seakan menarik langit-bumi dalam jurus pedangnya, persis jurus andalan Han Sen: Jurus Pedang Di Bawah Langit.
"Ini Jurus Di Bawah Langit-nya Han Sen. Kau sudah menguasai kedalamannya, tapi kurang semangat. Sebagai perempuan, jurus seperti ini tidak cocok untukmu." Tangan Qin Xiu yang terulur bergerak santai, tanpa aura wibawa namun dalam sekejap menghancurkan formasi jurus Bao'er, memaksanya mengubah taktik di tengah serangan.
Jurus pedang Bao'er berubah drastis seperti Gigi Taring Bersilang, menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya - variasi lain dari jurus gigi pedang andalan Han Sen.
“Jurus pedang ini memang agak menarik, tapi terlalu menjebak dan tidak cocok dengan atribut gaya serta kondisi psikologismu.” Dengan lambaian tangan, Qin Xiu kembali memecahkan jurus Bao'er, memaksanya menghentikan gerakan di tengah jalan dan mengganti jurus lain.
Bao'er mencoba melancarkan belasan jurus, namun semuanya berhasil dipecahkan Qin Xiu satu per satu. Tak satu pun gerakan yang bisa diselesaikan utuh, selalu terpaksa diganti di pertengahan.
"Gerakan ini cukup baik, tapi kurang tegas. Harus lebih berani... Yang ini perlu dipercepat... Tapi jurus ini justru harus dilambatkan..." Sambil tangan Qin Xiu bergerak luwes mematahkan seluruh serangan Bao'er, ia terus mengomentari setiap kekurangan dengan santai.
Pertarungan antara Qin Xiu dan Bao'er lebih mirip seorang senior yang melatih yunior, ketimbang pertempuran hidup-mati.
Qin Xiu hanya mematahkan tanpa menyerang, dengan gemilang memecahkan semua jurus Bao'er. Meski Bao'er telah mencapai Tingkat Kosmik yang sama dengan Qin Xiu, tetap terlihat kesenjangan sangat besar, bagaikan anak kecil yang bertarung melawan orang dewasa.
"Apa yang Qin Xiu inginkan?" Dewi Cahaya menunjukkan wajah penuh kebingungan.
Siapa pun bisa melihat, Qin Xiu sedang meningkatkan kemampuan tempur Bao'er. Dengan bakat dan talenta Bao'er, kesalahan yang pernah dibuatnya mustahil terulang lagi. Cara Qin Xiu yang hanya mematahkan serangan ini justru membuat Bao'er semakin kuat.
"Hmph! Sok arogan! Daripada langsung mengakhiri pertarungan, malah sengaja memperkuat lawannya baru menang." Sang Dewi Sekejap berkata dengan suara dingin.
Kepercayaan diri Qin Xiu yang tanpa kompromi sangat kontras dengan kecerdasan taktis Kaisar Manusia. Justru keyakinan tanpa rasa takut inilah yang menciptakan keputusasaan dan ketakutan lebih besar.
Zi Wei merasakan kecemasan di hatinya, melirik ke arah Tembok Evolusi sambil bergumam lirih: "Bao'er tetaplah seorang anak, selalu dimanja oleh Han Sen. Ketahanan mentalnya belum mencapai tingkat yang mampu bertahan sendiri. Mungkin hanya Han Sen yang telah sepenuhnya mengendali raganya sendiri yang bisa menghadapi Qin Xiu seperti ini. Tapi Han Sen, kau harus cepat! Jika terlambat, mungkin sudah tidak akan sempat lagi."
Bao'er terus mengikuti Han Sen. Tidak ada ilmu yang dipelajari Han Sen yang disembunyikannya dari Bao'er. Kecuali beberapa teknik gen tertentu yang harus dipelajari dari awal dan tidak dipelajari Bao'er, semua teknik gen yang dikuasai Han Sen bisa digunakan Bao'er dengan sempurna.
Bahkan teknik gen Huangfu Jing dan yang lain, saat digunakan Bao'er tidak kalah dari mereka sendiri. Bahkan teknik gen para dewa seperti Sang Dewi Sekejap pun bisa dilakukan Bao'er dengan mudah.
Namun di hadapan Qin Xiu, apa pun jenis jurusnya, dengan mudah dipecahkan. Hingga saat ini, Bao'er masih belum bisa menggunakan satu jurus pun yang utuh, bahkan tidak bisa membuat Qin Xiu bergerak selangkah pun.
Meski Huangfu Jing, Lin Feng, Tang Zhenliu, Qin Xuan, dan yang lain tidak turun ke medan perang sendiri, tapi melihat pertarungan Bao'er melawan Qin Xiu membuat keringat dingin mengucur deras.
Saat Bao'er menggunakan jurus mereka untuk melawan Qin Xiu, Qin Xiu menghancurkannya hingga tak tersisa. Seandainya Qin Xiu benar-benar berniat membunuh, mungkin Bao'er sudah mati berkali-kali.
Mereka tak pernah menyangka jurus mereka sendiri ternyata memiliki celah mengerikan seperti ini, bahkan begitu rapuhnya. Dulu mereka hanya mengira kekuatan mereka kurang, kini baru tersadar bahwa bahkan jurus mereka pun penuh celah. Setelah bertempur melawan musuh bertahun-tahun, bisa bertahan hidup sampai hari ini benar-benar berkat keberuntungan.
Meski Bao'er memiliki segala jurus, namun pada akhirnya semuanya memiliki batas. Bahkan dengan bakat sekuat dirinya, saat ini hatinya tak terelakkan merasa sedikit patah semangat.
Semua orang mengatakan dialah satu-satunya yang bisa mengalahkan Qin Xiu. Tapi baru saat benar-benar berhadapan dalam pertarungan, barulah ia menyadari betapa mengerikannya Qin Xiu sebenarnya.
Sama-sama berada di Tingkat Kosmik, namun Qin Xiu di hadapannya bagaikan Tuhan yang membuat orang merasa tak mungkin dikalahkan.
"Sudah menyerah begini cepat? Kau adalah harapan semua orang. Ibumu, Ketua Kekacauan, sedang menantimu mengalahkanku. Keluarga dan teman-temanmu juga menunggumu membunuhku. Apa kau benar-benar mau mengecewakan mereka?" Seolah membaca pikiran dalam hati Bao'er, Qin Xiu berkata dengan datar sambil akhirnya mulai melangkah.
Qin Xiu yang aktif bertindak justru terlihat seperti sedang menggandakan serangan-serangan Bao'er sebelumnya. Satu jurus satu gerakan digunakan persis sesuai urutan yang pernah dipakai Bao'er.
Tapi yang membuat Bao'er merasa tertekan adalah, jurus yang sama ketika dia gunakan, Qin Xiu bisa dengan mudah memecahkannya.
Sedangkan saat Qin Xiu menggunakannya persis seperti itu, meski Bao'er memakai metode pemecahan Qin Xiu, jurus Qin Xiu tetap tidak bisa ditembus.
Bao'er hanya merasakan tekanan di tubuhnya semakin membesar, terpaksa mundur langkah demi langkah di bawah desakan Qin Xiu. Ruang untuknya mundur pun semakin menyempit.
