Dewi Cahaya melihat aliran cahaya ungu juga muncul di tubuh Zi Wei, jelas tenaganya juga sedang keluar, cepat-cepat berkata: "Yang Mulia, cepat aktifkan Kuil Gen dan hidupkan kembali Alam Semesta Raya!"
Seluruh Kuil Gen bergetar, seolah sedang memisahkan diri dari kehampaan.
Para dewa tahu, ini bukan pemisahan dari kehampaan, melainkan Kuil Gen yang sedang melepaskan diri dari aturan Alam Semesta Raya, kehilangan kendali atasnya.
Jelas karena kekuatan Prasasti Gen terlalu besar, mulai menjadi alat manajemen alam semesta baru yang sedang menggantikan posisi Kuil Gen.
"Yang Mulia, jika tidak segera melakukan Taruhan Terakhir, mungkin sudah terlambat... Jika terus menunggu, bahkan kesempatan untuk Taruhan Terakhir pun akan hilang..." Sang Dewi Sekejap juga menasihati.
Zi Wei melirik Kuil Gen yang sedang melepaskan diri dari aturan inti alam semesta, lalu memandang ke arah Tembok Evolusi, ekspresi serius namun tetap tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Di seluruh penjuru alam semesta, aliran ungu mengalir berkumpul. Tenaga makhluk-makhluk lemah dengan cepat habis terkuras, lalu mereka menyadari perubahan misterius mulai terjadi pada diri mereka sendiri.
Makhluk-makhluk yang sudah renta itu, justru mulai mengalami setelah kehilangan kekuatan.
Awalnya mereka gembira, tapi segera menyadari ini hanyalah permulaan kengerian besar.
Aliran waktu kedua alam semesta seolah berbalik arah. Mereka mengalami masa lalu secara terbalik, dan dalam proses itu tiba-tiba menyadari ada bagian dari diri yang hilang.
Saat ingin merenungkan apa yang terlupa, bahkan alasan mengapa harus berpikir tentang masalah itu pun tak bisa diingat.
Yang lemah tak akan tahu: Saat ruang-waktu pada diri mereka terbalik, sebab-akibat yang terkait sedang dihapus.
Ini baru permulaan, makhluk kuat masih bisa menahan tenaga itu. Tapi saat melihat makhluk di sisinya satu per satu mengalami kemunduran, takdir sebab-akibat yang telah terjadi mulai terhapus - rasa menggemparkan dalam hati sulit dibayangkan.
"Sialan... Qin Xiu sebenarnya ingin apa?" Di dalam Kekacauan, suara menggeram penuh ketakutan bergema. Mereka juga merasakan transformasi dalam tubuh.
Makhluk sekuat mereka meski belum sampai terbalik aliran waktunya, tapi dengan ngeri menemukan sebagian kenangan perlahan menghilang.
Dengan tingkat evolusi mereka, hal sekecil apapun yang terjadi di masa lampau pasti terekam jelas, mutlak tidak mungkin terlupakan. Jika tidak bisa mengingat, hanya ada satu kemungkinan: hubungan sebab-akibat terkait hal itu telah dihapus, barulah mereka tidak bisa mengingat hal-hal tersebut.
Makhluk yang semakin kuat justru semakin panik. Baru sekarang mereka tahu seberapa sulitnya evolusi. Pembalikan ruang-waktu seperti ini bagi mereka adalah sebuah bencana.
Yang lebih mengerikan adalah, siapa pun tidak tahu sampai seberapa tingkat Qin Xiu akan membalikkan arah ruang-waktu. Jika ruang-waktu yang dibalikkan kembali ke masa sebelum mereka dilahirkan, maka di masa depan mereka tidak akan bisa lahir kembali seperti sekarang ini dan mencapai tahap ini. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi siapa pun.
"Sial! Qin Xiu sama sekali tidak sedang membalikkan arah ruang-waktu. Dia ingin menghapus periode ruang-waktu ini, secara paksa membuat alam semesta raya kembali ke masa sebelum adik perempuannya memberikan garis keturunan darah kepadanya," kata Dewi Bulan dengan ekspresi masam.
Taiyi melihat tenaga yang sedang menyebar dari tubuhnya, berkata dengan tenang: "Kau benar. Ruang-waktu pada dasarnya tidak dapat dibalikkan. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menghancurkannya. Dengan menghapus suatu periode ruang-waktu, secara alami kita bisa memulai kembali."
"Tapi jika ruang-waktu benar-benar dihapus, apakah ruang-waktu sebelumnya masih bisa terus bertahan?" tanya Dewi Bulan.
"Tidak ada yang tahu, karena belum pernah ada yang melakukan ini. Bahkan para Tuhan sekalipun hanya bisa mengejar jejak ruang-waktu, kembali ke ilusi masa lalu, tapi tidak bisa benar-benar membalikkan arah ruang-waktu. Qin Xiu adalah orang pertama di alam semesta yang berani berpikir demikian dan benar-benar melakukannya. Setidaknya dia percaya ini mungkin," kata Taiyi.
"Apa gunanya dia percaya? Apakah kita semua harus ikut mati bersamanya? Tidak boleh, kita harus menghentikannya!" kata Dewi Bulan sambil mengatupkan gigi.
Ia akhirnya berhasil menemukan Taiyi, akhirnya bisa bersama Taiyi. Ia tak ingin lagi mengalami masa lalu seperti dulu. Sekalipun Qin Xiu bisa sukses, ia tak ingin kembali ke masa lalu.
"Sudah terlambat. Sekarang tidak ada yang bisa menghentikan Qin Xiu," kata Taiyi.
"Bahkan jika kamu dan Zi Wei bekerja sama juga tidak bisa?" tanya Dewi Bulan.
Taiyi menggelengkan kepala: "Tidak bisa. Jika sebelum Zi Wei mengalahkan Bao'er, atau sebelum dia sepenuhnya mengaktifkan potensi Bao'er, mungkin masih ada harapan. Tapi sekarang, tidak ada yang bisa menghentikannya. Tenaga Qin Xiu sendiri sudah setara dengan alam semesta, apalagi dia menguasai Prasasti Gen yang kini telah menjadi Pengelola Alam Semesta Raya - bisa meminjam kekuatan segala sesuatu di alam semesta besar. Ditambah dengan Bao'er yang setara dengan alam semesta lainnya, tak ada makhluk hidup di kosmos ini yang mampu melawannya. Kita hanya bisa menemani dia mempertaruhkan segalanya."
Saat Taiyi berbicara, sudah banyak makhluk mengerikan yang menggunakan kemampuan terbang menyambar ke arah Qin Xiu, berusaha menghentikan upayanya membalikkan arah ruang-waktu.
Anggota Kekacauan, para dewa, petarung pemecah batas dari dua alam semesta, manusia dari Taman Udara - semua yang dulunya musuh maupun sekutu kini mengesampingkan prasangka. Satu per satu mereka melesat menghujam Qin Xiu dengan kekuatan mematikan.
Seluruh petarung kuat dari dua alam semesta telah menjadi musuh Qin Xiu. Tak ada yang rela jejak eksistensi mereka dihapus dari dunia ini.
Tenaga mengerikan mengganas di alam semesta, seolah mampu menghancurkan segalanya. Tapi Qin Xiu memeluk Wan'er sambil duduk di alas Prasasti Gen, wajahnya hanya menunjukkan kelembutan saat memandangi Wan'er. Terhadap jutaan petarung kuat dan tenaga yang menyelimuti langit-bumi, dia sama sekali tidak mengacuhkan - atau lebih tepatnya, matanya bahkan tak sempat menegakkan kepala untuk melihat.
Namun sekuat apapun makhluk-makhluk itu, semakin dekat mereka dengan Qin Xiu dan Prasasti Gen, tenaga di tubuh mereka semakin cepat terkuras. Ketika tenaga mereka menghantam Qin Xiu, cahaya redup yang dipancarkan prasasti itu menyerap semua kekuatan hingga tak bersisa, tak meninggalkan jejak apapun.
Prasasti Gen yang telah menyerap tenaga mereka menjadi semakin kuat dan mengerikan, kecepatan menelan kekuatan mereka pun semakin menjadi-jadi.
Tiba-tiba, seluruh alam semesta seolah mengalami kengerian besar. Banyak makhluk perkasa setingkat raja wilayah gemetar ketakutan, sorot mata mereka ke arah Qin Xiu dipenuhi amarah dan kebencian, namun juga bercampur ketakutan yang membuat bulu kuduk berdiri.
Meski ada yang enggan menyerah dan berulang kali mati-matian menyerang Prasasti Gen, hasilnya tetap sama. Tenaga mereka menjadi tonik bagi Prasasti Gen, mempercepat laju pembalikan ruang-waktu.
Menyaksikan teman, keluarga, bahkan musuh di sekelilingnya satu per satu mengalami kemunduran hingga menghilang, perubahan drastis pada tanah, sungai, dan gunung, pembalikan orbit bintang-bintang di cakrawala, lautan berubah menjadi daratan dalam sekejap, keputusasaan menyebar ke seluruh Alam Semesta Raya.
"Tuhan, tolong selamatkan kami!" Cahaya ungu menyelimuti langit, segala sesuatu mengalir terbalik, jutaan makhluk meratap sambil memohon.
Namun Tuhan yang mereka puja kini kesulitan menjaga diri. Beberapa dewa telah mulai menghilang, patung dewa di dalam kuil pun lenyap akibat pembalikan ruang-waktu, merosot ke era kuno saat Tuhan belum menampakkan diri.
