Zhou Yi benar-benar kelelahan. Meskipun tidak terlalu terlihat di depan Sun Pan dan Yang Muge, setelah selesai mandi dan berbaring di tempat tidur, dia langsung tertidur pulas bahkan sampai mengeluarkan dengkuran ringan yang membuat He Ying tidak bisa melanjutkan membacanya.
Tentu saja, Zhou Yi tidak mengetahui hal ini.
Dia telah memasuki alam mimpi, masuk ke dalam "dunia mimpi" khusus yang telah muncul berulang kali selama lebih dari sebulan ini.
Zhou Yi bahkan sudah tidak bisa membedakan apakah itu benar-benar mimpi maya atau bukan.
Zhou Yi mendapati dirinya berada di lapangan latihan yang familiar, dikelilingi pepohonan hijau yang menghalangi pandangan ke luar. Memandang ke kejauhan, terlihat barisan pegunungan dengan puncak berwarna putih yang tampaknya adalah salju abadi.
Di depannya masih berdiri wanita cantik berambut pendek itu, tersenyum menatapnya.
Di sekitarnya, terlihat rekan setim yang mengenakan rompi latihan.
Namun ketika Zhou Yi menoleh ke mereka, dia terkejut menemukan bahwa kali ini wajah mereka tidak lagi kabur, melainkan berubah menjadi wajah rekan-rekan yang dilihatnya di lapangan latihan siang hari. Dengan mudah dia menemukan temannya Sun Pan, Yang Muge, Guo Nu yang pernah ingin memukulnya, serta He Ying sang teman sekamarnya.
Selain He Ying yang terlihat masih normal, yang lainnya agak tidak normal...
Zhou Yi segera menyadari — meskipun semua orang ini tampak seperti rekan setimnya yang hidup, ekspresi mereka agak kaku. Alasan dia merasa He Ying normal karena biasanya He Ying memang selalu tanpa ekspresi dan wajah kaku, jadi tidak ada bedanya dengan He Ying yang sekarang.
Justru Sun Pan yang cerewet ini tiba-tiba menjadi sangat pendiam dengan ekspresi hampa, membuat Zhou Yi merasa ada yang tidak beres.
Saat Zhou Yi masih bingung, suara wanita yang familiar itu kembali terdengar: "Selamat datang di dunia sepakbola FIFAOL3, Zhou Yi."
"Hah?" Zhou Yi menemukan keanehan kedua. Suara ini telah didengarnya puluhan kali, setiap kali bermimpi di lapangan latihan ini. Tapi sebelumnya hanya ada paruh pertama kalimat, tidak ada lanjutannya, dan suaranya kini terasa lebih hidup dibandingkan suara elektronik tanpa emosi yang dingin sebelumnya.
"Kau tahu namaku?" Dia tak tahan menunjuk diri sendiri sambil bertanya pada gadis cantik di depannya.
"Tentu, mana mungkin tidak tahu?"
Tak disangka gadis cantik itu tersenyum manis, benar-benar membuka mulut menjawab!
Zhou Yi refleks membuka mulut lebar. Sebelumnya dalam mimpi, dia telah berkali-kali mencoba berkomunikasi dengan wanita ini, mengajukan berbagai pertanyaan aneh, namun tak pernah mendapat respons selain senyuman beku.
Kini tiba-tiba bisa menjawab pertanyaannya, bahkan ekspresinya menjadi hidup!
“Kamu, eh... Bagaimana kamu bisa tahu namaku?”
“Aku sudah tinggal di sini selama lebih dari sebulan.” Gadis cantik itu menunjuk kepalanya sendiri, “Bersamamu setiap hari, bahkan tahu kamu baru berhenti ngompol di usia 8 tahun 167 hari. Tahu namamu kan hal yang wajar?”
“Delapan tahun 167 hari?” Zhou Yi tertegun sejenak lalu marah, “Jangan bercanda! Mana mungkin segitu umurnya masih ngompol!”
“Bukannya kamu harusnya mempertanyakan angka hari yang spesifik sampai satuan ini?” Gadis itu heran.
“Siapa yang bisa ingat sedetail itu!” Zhou Yi masih kesal disebut ngompol sampai usia 8 tahun.
“Baiklah, sebenarnya tidak sedetail itu. Tapi kenyataannya kamu memang masih ngompol sampai usia 8 tahun.”
“Kenyataan apaan!” Zhou Yi membantah. “Siapa bilang?!”
“Kamu sendiri.” Gadis itu menunjuk Zhou Yi.
“Aku?” Zhou Yi menunjuk hidungnya sendiri, “Omong kosong! Ini percakapan pertama kita, kapan aku cerita?”
“Memori-memorimu yang memberitahuku. Suatu kali setelah ngompol, ibumu sambil mencuci sprei mengeluh kamu sudah 8 tahun masih ngompol. Mungkin kamu sendiri sudah lupa, tapi ini memang ada dalam memorimu, cuma tersimpan dalam atau sengaja dilupakan.”
Zhou Yi memandangnya dengan ragu.
Melihat Zhou Yi tidak percaya dengan ucapannya, si gadis cantik melanjutkan: "Saat kamu duduk di kelas 1 SD, pernah mengalami jatuh cinta diam-diam. Tapi saat teman-teman sekelas bercanda dan menggodamu, kamu malah berkata di depan objek cintamu 'Aku mati pun tidak mungkin menyukainya'..."
Zhou Yi panik dan segera mengangkat kedua tangan: "Aku menyerah, tolong jangan lanjutkan!"
Gadis itu segera menutup mulutnya, hanya terus menatap Zhou Yi.
Zhou Yi mengusap keringat: "Kamu ini siapa sebenarnya?"
"Aku Chu Ling, administrator sistem FIFAOL3."
"Kenapa kamu bisa tahu ingatanku?"
"Maaf, aku tidak sengaja membaca ingatanmu. Sejak aku muncul di otakmu, aku secara otomatis menyatu dengan otakmu, tak terpisahkan. Jadi itu bukan kesengajaanku, tapi otakmulah yang memberitahuku."
"Muncul di otakku? Menyatu?" Zhou Yi semakin bingung mendengarnya.
Gadis berambut pendek Chu Ling pun mulai menjelaskan. Sejak tiga puluh tiga hari yang lalu ketika pertama kali muncul di otak Zhou Yi, dia langsung menjadi bagian tak terpisahkan dari otaknya.
Tiga puluh tiga hari sebelumnya... Zhou Yi menghitung dengan cermat dan menyadari pertama kali bermimpi tentang lapangan latihan ini dan Chu Ling memang tepat tiga puluh tiga hari lalu. Saat itulah dia pertama kali melihat berita reality show ini di TV dan memutuskan untuk ikut, sampai-sampai bertengkar dengan ibunya dan mogok makan demi mewujudkan tekadnya.
"Lalu kenapa sebelumnya saat ku sapa, kamu tidak merespon sama sekali?"
“Karena sistem masih dalam keadaan hibernasi, sebenarnya aku baru memiliki kesadaran dua hari yang lalu.” Chu Ling berkata.
“Mengapa bisa seperti ini?”
“Karena kamu perlu mendapatkan pengakuanku.”
“Pengakuan?”
“Benar, kamu memenangkan final itu dengan kemampuanmu sendiri, mendapatkan pengakuanku, sehingga membuka kunci sistem. Jadi sekarang kamu bisa melihat rekan setimmu tidak lagi memiliki wajah yang samar.” Chu Ling menunjuk para pemain yang berdiri diam mendengarkan percakapan mereka namun tidak bereaksi sama sekali.
“Ngomong-ngomong, sistemmu ini sebenarnya untuk apa?” Zhou Yi sekarang seperti anak penuh rasa ingin tahu, memiliki jutaan pertanyaan yang mengalir deras satu demi satu.
Namun Chu Ling adalah penjawab yang sangat sabar, untuk setiap pertanyaan Zhou Yi, dia menjelaskan dengan detail dan penuh kesabaran.
Dalam tanya jawab ini, Zhou Yi perlahan memahami fungsi sistem ini dan cara menggunakannya.
Singkatnya, sistem ini bisa membantu Zhou Yi meningkatkan kemampuannya, tapi bagaimana caranya?
Dia perlu melalui berbagai latihan dengan rekan virtual di lapangan latihan virtual, serta berpartisipasi dalam pertandingan, menantang lawan yang berbeda, mengumpulkan banyak pengalaman. Akumulasi pengalaman ini langsung mempengaruhi otaknya, membuatnya bisa membawa apa yang dipelajari dari latihan virtual ke dunia nyata setelah keluar dari lapangan latihan, dan menerapkannya dalam sepak bola nyata.
Singkatnya, sistem ini tidak bisa langsung memberi Zhou Yi efek instan spektakuler, Duang-nya Zhou Yi langsung bersinar keemasan dan naik level seketika.
Efek latihan bekerja secara halus dan bertahap pada Zhou Yi, mungkin perlu waktu untuk melihat hasilnya. Selain itu, latihan yang dilakukan dalam sistem akan membantu latihan di dunia nyata, meningkatkan efektivitas latihan sesungguhnya.
Baik latihan otak maupun fisik sama-sama efektif untuk Zhou Yi, meskipun efek latihan otak mungkin lebih baik daripada latihan fisik.
Waktu dalam sistem tidak setara 1:1 dengan waktu nyata, tetapi jauh lebih cepat. Satu hari dalam sistem setara dengan satu jam di dunia nyata. Ini memungkinkannya mengumpulkan banyak pengalaman dan melakukan berbagai latihan serta pertandingan dengan cepat.
Pemain biasa di dunia nyata mungkin baru menjadi veteran berpengalaman saat mendekati usia 30 tahun.
Tapi di sini, Zhou Yi mungkin hanya perlu 2-3 tahun untuk mengumpulkan banyak pengalaman pertandingan.
Sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan fisik, teknik, kecerdasan, bakat, sekaligus sangat bergantung pada pengalaman. Pemain berpengalaman dengan kondisi fisik prima di usia emas akan menjadi pilar utama di tim mana pun.
Jika Zhou Yi bisa mengumpulkan banyak pengalaman sejak muda dan menjadi "veteran", masa depannya benar-benar tak terbatas.
Fakta bahwa sistem ajaib ini tidak bisa langsung memberi peningkatan kemampuan permanen tidak membuat Zhou Yi kecewa. Sebaliknya, dia sangat antusias mendengar bisa segera berlatih bersama rekan setimnya.
Karena inilah yang paling sangat diidamkannya saat ini.
Dia tahu bahwa latihan fisik adalah tahapan wajib yang tidak boleh diabaikan, tetapi jika benar-benar tidak diizinkan berlatih bersama tim selama dua minggu penuh, dia yakin akan menjadi gila. Kini berkat sistem ini, dia mendapatkan kesempatan emas: bisa melatih fisik di dunia nyata untuk memperkuat tubuh, sekaligus berlatih bersama rekan setimnya di ruang virtual, memecahkan masalah yang sebelumnya membuat Zhou Yi pusing.
Menurut penjelasan Chu Ling, meskipun rekan tim virtual di lapangan pelatihan virtual terlihat seperti robot tanpa ekspresi, mereka sebenarnya adalah pemetaan sempurna dari kemampuan aktual rekan tim Zhou Yi di dunia nyata. Data mereka akan terus diperbarui sesuai performa dan kondisi terkini rekan tim di dunia nyata, sehingga selalu sesuai dengan realitas.
Dengan cara ini, ketika Zhou Yi berlatih bersama rekan tim virtual ini, efeknya akan persis sama seperti berlatih bersama rekan tim nyata.
Zhou Yi juga mengkhawatirkan masalah keamanan. Keberadaan benda asing di otaknya membuatnya merasa otaknya bukan lagi perangkat orisinal pabrik, melainkan komputer kompatibel yang dimodifikasi. Dia takut terjadi ketidakcocokan yang menyebabkan konflik, lalu... kepalanya meledak.
Mengenai hal ini, Chu Ling menjelaskan: "Jangan khawatir. Sebenarnya sistem hanya akan aktif bekerja setelah kamu tertidur. Ini untuk menghindari konflik dengan fungsi normal otak. Meskipun otak tetap bekerja selama tidur, tidak semua area berada dalam keadaan aktif. Saya akan memanfaatkan bagian otak yang tidak aktif untuk membangun dunia virtual ini."
Chu Ling melanjutkan penjelasannya: "Ini tidak akan mempengaruhi otakmu karena bagi manusia, korteks yang mengatur persepsi dan gerakan tidak mendominasi sebagian besar korteks otak. Bagian ini proporsinya sangat kecil, area yang lebih luas adalah zona non-sensorik dan non-motorik. Area-area ini disebut 'korteks diam' karena tidak bisa dirangsang secara elektrik, bukan berarti tidak digunakan. Mereka terus bekerja mengatur fungsi-fungsi tingkat tinggi yang dimiliki manusia - bahasa dan pemikiran abstrak. Saat tidur, korteks diammu mungkin akan menjadi lebih aktif..."
"Tentu kamu tidak perlu khawatir ini akan mengganggu tidurmu, karena tidur bukan berarti otak mati total - kalau begitu kamu akan meninggal. Tidur hanya berarti sebagian otak beristirahat dimana koneksi neuron terputus dan tidak bisa mentransmisikan informasi. Sementara bagian lain tetap bekerja dalam keadaan sadar. Tidur sambil berjalan adalah contoh baik yang menunjukkan keadaan sadar dan tidur secara bersamaan. Jadi otakmu memang tetap bekerja selama tidur, hanya saja sistem akan membuat pekerjaan ini menjadi lebih efisien dan terfokus..."
“Jadi kamu akan merasa seperti sedang bermimpi, dari sudut pandang ini, kamu memang sedang bermimpi karena mimpi juga bukti otakmu bekerja. Hanya saja sebelumnya kerja otak sangat acak, sehingga mimpimu juga acak dan sulit diingat. Tapi setelah meningkatkan kondisi kerja otak selama tidur, situasinya jadi berbeda..."
Chu Ling berbicara lancar bagai air mengalir, sementara Zhou Yi hanya terduduk membeku. Topik pembicaraan telah memasuki dunia jurang yang sama sekali tidak ia ketahui, ia merasa seperti jatuh terus menerus di ruang gelap tanpa tahu kapan akan berhenti.
Akhirnya ia memotong penjelasan Chu Ling dengan tegas: "Langsung ke intinya saja."
"Intinya sistem ini aman, efisien, ramah lingkungan, organik, dan sama sekali tanpa efek samping berbahaya." Chu Ling meringkasnya dalam satu kalimat.
"Slogan iklannya lancar banget ya..." Zhou Yi menyindir.
"Sama-sama, ini semua kupelajari dari iklan-iklan yang kamu tonton." Chu Ling merendahkan hati sambil mengakui bahwa piala keberhasilan ini separuhnya miliknya dan separuh lagi milik Zhou Yi.
Zhou Yi baru menyadari bahwa dirinya dan Chu Ling sebenarnya adalah dua manifestasi dari satu diri. Semua informasi yang diterimanya dalam kehidupan nyata akan langsung diterima oleh Chu Ling.
Satu entitas dengan dua kepribadian... Harus saling berinteraksi seperti yin-yang, ini agak mirip skizofrenia ya?
“Untungnya sejak kecil, pola pikir Zhou Yi memang terkenal aktif dan sulit diprediksi. Kalau tidak, mana mungkin ada begitu banyak hobi yang hanya bertahan tiga menit?” Jadi tentang hal ini, Zhou Yi tidak peduli dan tidak merasa terganggu.
Jika dia tidak pernah memikirkan mengapa bisa langsung membentuk peta pandangan atas (bird's-eye view) di kepalanya hanya dengan sekali melihat situasi lapangan, lalu mengapa harus khawatir dengan sistem ini?
Yang lebih dia perhatikan sekarang adalah latihan. Dia sudah tidak sabar ingin segera memulai latihan di dalam sistem.
"Tidak masalah. Kamu mau latihan individu atau tim?" tanya Chu Ling.
"Tentu tim, latihan bersama! Latihan individu buat apa?" kata Zhou Yi penuh keyakinan.
Chu Ling tampak ragu, tapi tidak menghentikannya. Dia membantu Zhou Yi masuk ke mode latihan tim. Rekan setim yang sebelumnya berdiri kaku seperti manekin display mulai bergerak.
Zhou Yi mengatur posisinya sebagai penyerang, posisi yang paling dia kuasai dan idamkan. Latihan serangan tim pun dimulai, persis seperti yang dilakukan tim di lapangan hari ini.
Sebelum latihan dimulai, Chu Ling memberitahu bahwa dia tidak perlu terus berada di pinggir lapangan karena akan memakan lebih banyak sumber daya otak. Dia akan menghilang, tapi Zhou Yi bisa memanggilnya kapan saja dengan menyebut namanya.
Zhou Yi melambaikan tangan, menandakan dia sudah paham sekaligus berpamitan padanya, lalu dengan antusias memulai latihan bersama pertamanya.