Setelah pembagian kelompok oleh Xu Yang, pelatih penyerapan mulai melatih teknik passing.
Anggota kelompok harus berkumpul berhadapan dengan jarak 10 meter, lalu saling oper bola.
Semua cepat mengambil posisi. Zhou Yi berdiri di depan Guo Nu.
Tatapan Guo Nu ke Zhou Yi masih penuh permusuhan, tak jauh dari situ, Sun Pan juga melototi Guo Nu dengan tatapan serupa.
Zhou Yi tiba-tiba merasa ini seperti rantai makanan - ikan besar makan ikan kecil, ikan kecil makan udang.
Tapi dia tak merasa dirinya udang...
Dengan ramah dia menyapa Guo Nu: "Hai!"
Guo Nu mengabaikannya.
Zhou Yi tak merasa canggung, melanjutkan: "Ayo mulai, Lao Guo?" Baru saja bicara, dia langsung "Hah?" sambil mengamati ekspresi Guo Nu dengan waspada.
"Maaf, maaf... Aku lupa. Bagaimana kalau panggil Xiao Guo? Lebih muda kan, ha..." Ucapan Zhou Yi terhenti melihat muka Guo Nu memerah - pertanda bahaya bahwa dia salah bicara.
“Baiklah, aku tetap memanggilmu Lao Guo. Lebih akrab seperti ini…” Zhou Yi buru-buru mengubah panggilannya.
Wajah merah Guo Nu belum juga hilang. Zhou Yi memilih diam dan langsung mengoper bola kepadanya untuk memulai latihan.
Setelah menerima operan Zhou Yi, Guo Nu tidak segera mengembalikan bola itu. Matanya menatap tajam orang di hadapannya.
Dalam 17 tahun hidupnya, ini pertama kalinya ia melihat seseorang yang masih bisa berdiri utuh setelah memberinya "serangan mematikan" berturut-turut. Lihat saja Liang Qiqi yang pipinya masih bengkak, katanya sampai sekarang hanya bisa mengunyah makanan dengan satu sisi mulut.
Andai bukan karena Sun Pan yang sok ikut campur itu…
Pikirannya melayang ke arah Sun Pan yang tak jauh. Ia menyadari Sun Pan juga sedang menatapnya.
Guo Nu pernah menganalisis perbedaan fisik mereka. Meski sangat percaya diri dengan fisiknya, Sun Pan juga punya tubuh atletis yang luar biasa. Yang paling menyebalkan, tinggi badan Sun Pan lebih menjulang dengan lengan dan kaki panjang. Jika kemampuan fisik setara, tinggi badan menjadi faktor penentu.
Kemampuannya melompat menyerang Liang Qiqi tak berarti ia bisa melakukan hal sama ke Sun Pan.
Jadi, terhadap Zhou Yi yang berada dalam "perlindungan" Sun Pan, ia benar-benar tak berdaya.
Tapi meski tak bisa menghajar Zhou Yi dengan tinju, Guo Nu masih punya cara lain untuk membuatnya menderita.
Yaitu dengan kaki… Bukan menendang, tapi melalui operan bola!
Guo Nu menendang bola dengan keras ke arah Zhou Yi.
Menghadapi bola yang ditendang Guo Nu, Zhou Yi merasakan aliran listrik kecil di otaknya. Tubuhnya bereaksi cepat: mengangkat panggul, mengangkat kaki, memutar pergelangan kaki kanan ke samping, lalu menarik mundur untuk membuat ruang penyangga yang cukup, menghentikan bola operan Guo Nu.
Saat bola menghantam bagian dalam kakinya, terasa agak sakit. Gerakan mundurnya yang berlebihan membuat Zhou Yi terlihat kikuk.
Tapi bagaimanapun, bola tidak memantul jauh dan berhasil dihentikan di kakinya.
"Huh! Nyaris saja!" Dia menghela napas panjang sambil berpura-pura mengusap keringat di dahinya.
Guo Nu terkejut. Operan kerasnya ternyata berhasil dihentikan anak ini!
Awalnya dia ingin sengaja membuat Zhou Yi kesulitan dan mempermalukannya...
"Lagi, Lao Guo!" Zhou Yi mengoper bola kembali.
Guo Nu mendengar panggilan "Lao" itu, pelipisnya berdenyut-denyut. Dia sangat sensitif dengan sebutan 'tua'...
Kali ini dia menendang bola lebih keras ke Zhou Yi - mengira operan sebelumnya terlalu lemah.
Zhou Yi terlihat lebih kikuk kali ini, tapi tetap berhasil menghentikan bola.
"Wah!" Teriak Zhou Yi setelah menghentikan bola.
Tapi teriakan ini bukan keluhan, melainkan...kegembiraan!
Ya, Zhou Yi merasa senang.
Meskipun umpan Guo Nu membuatnya kerepotan dan terlihat kikuk, dia justru berharap Guo Nu terus mengirim umpan seperti itu.
Karena Chu Ling telah memberitahunya bahwa peningkatan nilai kemampuan tubuhnya terkait dengan tingkat kesulitan latihan - latihan sederhana tidak akan meningkatkan kemampuan sebesar latihan dengan tingkat kesulitan tinggi.
Contohnya dalam latihan mengontrol bola: jika rekan satu tim berdiri 5-6 meter darimu dan mengoper bola pelan dengan kaki bagian dalam untuk kamu tangkap, latihan seperti ini bagi Zhou Yi sekarang sama sekali tidak akan meningkatkan kemampuan karena terlalu dasar. Kecuali jika Zhou Yi benar-benar pemula yang sama sekali tidak pernah menyentuh sepak bola.
Dengan dasar sepak bola yang dia miliki sekarang, latihan semudah ini hanya buang-buang waktu.
Sebaliknya, jika rekan tim mengirim umpan kencang dari jarak 15 meter dengan putaran bola yang tajam, kemampuan mengontrol bola baru akan meningkat, dan nilai statistik pun akan naik.
Makanya Zhou Yi sangat gembira melihat Guo Nu mengirim dua umpan berturut-turut dengan tingkat kesulitan seperti ini.
Guo Nu sendiri terkejut melihat dua umpan kencangnya berhasil dikontrol Zhou Yi. "Dasar anak ini, teknik kontrol bolanya ternyata lumayan..."
Atau... mungkin hanya kebetulan saja?
Maka dia terus mengirimkan umpan-umpan sulit yang sengaja dibuat merepotkan Zhou Yi, dalam jarak sepuluh meter ini, dia benar-benar berhasil membuat latihan umpan biasa menjadi lebih menantang...
Zhou Yi terdesak oleh variasi umpan itu, bertahan dengan susah payah.
Sebenarnya Lao Guo tidak tahu, kemampuan mengontrol bola Zhou Yi sangat luar biasa, mungkin terkait lingkungan tumbuhnya yang selalu menghadapi umpan-aneh tak terduga. Sebagai striker yang bermain di ruang sempit area penalti, dia harus mahir menghentikan berbagai jenis umpan.
Data sistem virtual tidak mencantumkan parameter kontrol bola, jadi Zhou Yi tidak bisa langsung melihat kemampuan mengontrolnya secara visual.
……
Karena keributan yang mereka buat terlalu mencolok, menarik perhatian pemain lain.
Sun Pan langsung tahu Guo Nu sengaja menyulitkan Zhou Yi. Matanya melotot, siap membantu.
Tapi sebelum sempat berteriak, asisten pelatih Xu Yang lebih dulu membentak: "Apa yang kalian lakukan?!"
Bentakannya ditujukan pada Guo Nu.
"Tidak bisakah kalian berlatih dengan benar?!" Xu Yang melototi Guo Nu.
Di bawah tekanan asisten pelatih, Guo Nu akhirnya berperilaku baik, mengirimkan umpan lembut ke Zhou Yi seperti pemain lain.
Zhou Yi menyesal - Pertumbuhan dataku!
Tapi dia tidak bisa menjelaskan pada asisten pelatih. Bagaimana cara bilang? Bahwa dia justru ingin Guo Nu mengumpan seperti itu? Pelatih Xu pasti akan memandangnya seperti orang gila.
Xu Yang menghardik Guo Nu, Hao Dong tidak muncul, dia hanya berdiri di pinggir lapangan, memandangi Guo Nu dan Zhou Yi dengan tenang.
Dia teringat satu hal, tidak tahu apakah Pelatih Xu mengetahuinya.
Tapi melalui kejadian itu dan kejadian hari ini, tiba-tiba dia terpikir sebuah ide.
……
Saat makan malam, Zhou Yi, Sun Pan, dan Yang Muge seperti biasa pergi bersama untuk mengambil makanan.
Baru saja mengambil makanan, membawa nampan hendak pergi dari jendela layanan, tiba-tiba Zhou Yi melihat Guo Nu.
Dia masuk sendirian dari luar, tanpa rekan tim di sekitarnya. Setelah masuk, tidak ada yang menyapanya atau memberi isyarat menyisakan tempat duduk.
Langsung menuju ke jendela layanan makanan, mengambil nampan stainless steel, lalu memesan.
Kemudian dia berpapasan dengan Zhou Yi yang masih berdiri di jendela layanan setelah memesan.
"Makan bersama yuk, Lao Guo?" Zhou Yi tersenyum menawari Guo Nu.
Ini tidak hanya membuat Guo Nu terkejut, sampai lupa memesan sambil menatap Zhou Yi.
Juga membuat Sun Pan dan Yang Muge di samping terheran-heran.
Sun Pan meski tidak takut pada Guo Nu, tapi memandang rendah dan enggan berhubungan dengannya.
Sikap Yang Muge terhadap Guo Nu tidak jelas, tapi dia juga belum pernah mengajak bicara Guo Nu, apalagi mengajak makan bersama.
Orang-orang lain di ruang makan juga mendengar ucapan Zhou Yi. Ruangan yang tadinya ramai tiba-tiba hening, semua orang menoleh ke arah Zhou Yi.
Termasuk bayangan seseorang yang sedang makan sendirian di sebuah meja.
"Zhou Yi?" Sun Pan tidak mengerti maksud Zhou Yi, dia menyikut Zhou Yi dengan siku.
Tapi Zhou Yi mengabaikannya, hanya menatap Guo Nu dan mengulangi: "Ayo makan bersama, Lao Guo. Satu meja cukup untuk empat orang..."
Sebelum dia selesai bicara, Guo Nu sudah menolak dengan kasar: "Tidak perlu."
Setelah berkata demikian, dia berbalik pergi ke konter pemesanan makanan.
Sun Pan menarik lengan Zhou Yi: "Lihat, ayo pergi, jangan pedulikan dia!"
Zhou Yi terpaksa mengikuti Sun Pan pergi, sebelum pergi masih menoleh melihat Guo Nu yang sedang meraih-raih di depan konter pemesanan sendirian, tangan terangkat lalu menunjuk ke bawah.
……
"Xu Zhi." Malam itu di kamar Hao Dong, para pelatih berkumpul rapat. Hao Dong menoleh ke asisten pelatih tertua Xu Yang: "Mulai sekarang setiap sesi latihan, tetap kelompokkan Zhou Yi dan Guo Nu dalam satu tim."
"Ini..." Asisten pelatih Xu Yang ragu-ragu, "Hari ini saya perhatikan hubungan mereka tidak harmonis, apakah ini baik?"
Pelatih lain juga memandang kedua orang tersebut.
Guo Nu baru satu hari bergabung tim sudah bertengkar dengan Liang Qiqi, kemudian menghajar Liang Qiqi dengan pukulan keras hingga terjatuh. Saat itu adegan tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi para pelatih. Meski postur Guo Nu kecil dan tidak terlihat kuat, kekuatan eksplosifnya sungguh luar biasa.
Saat itu, dia dan Liang Qiqi masih terpisah oleh jarak dua orang. Liang Qiqi seolah memanfaatkan keuntungan jarak, terus meneriakkan hinaan kepada Guo Nu dari balik rekan setimnya. Mungkin dia mengira Guo Nu tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi tiba-tiba, semua orang melihat Guo Nu seolah memiliki per di kakinya. Dengan lompatan gesit, dia menerobos melewati dua orang dan menghantamkan tinju ke pipi Liang Qiqi!
Pada satu momen, para pelatih bahkan berpikir Guo Nu bukan melompat atau berlari, melainkan... terbang menyerang!
Tentu saja, di hari pertama pelatihan tim terjadi penghinaan dan penganiayaan antar rekan. Andai bukan karena kru acara tidak ingin skandal merusak rating, pasti Liang Qiqi dan Guo Nu sudah dipecat.
Meski tetap bertahan dan konflik tampaknya telah reda, Guo Nu justru menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dijauhi oleh seluruh tim setelah insiden itu.
Para pelatih juga menyadari Guo Nu adalah sumber sakit kepala bagi mereka.
Kini Hao Dong malah ingin menempatkan kedua orang ini secara tetap bersama. Sikap Guo Nu terhadap Zhou Yi hari ini sudah jelas, meski alasannya tidak diketahui.
Apakah Dong Ge merasa suasana tim terlalu damai akhir-akhir ini, jadi sengaja mencari masalah?
"Bukan cuma 'tidak biasa'!" Hao Dong tertawa. "Pertemuan pertama mereka saja hampir berakhir perkelahian!"
“Bukan hanya Xu Yang, pelatih lain juga terkejut mendengarnya—ada hal seperti ini?”
Kemudian Hao Dong menceritakan kejadian ini kepada para pelatih dengan nada mengejek.
Setelah mendengarnya, para pelatih saling memandang bingung, tidak tahu bagaimana menggambarkan situasi ini.
Mengenai Guo Nu, mereka sudah sangat paham. Kejadian ini justru memberi mereka gambaran tentang karakter Zhou Yi.
Meskipun Zhou Yi sudah berada di tim ini selama dua minggu, sebagian besar waktunya dihabiskan di pusat kebugaran berlatih bersama Li Haorui. Pengetahuan mereka tentang Zhou Yi sebelumnya hanya terbatas pada laporan sepintas Li Haorui kepada Hao Dong.
Setelah mendengar cerita ini, para pelatih semakin tidak mengerti alasan Hao Dong—jika ada konflik di antara mereka, mengapa harus dipaksakan bekerja sama?
"Setiap kali ada yang ditempatkan satu kelompok dengan Guo Nu, orang itu selalu menunjukkan ketidaksukaan—ini sudah jelas terlihat oleh semua," jelas Hao Dong.
Para pelatih mengangguk setuju. Popularitas Guo Nu yang buruk sudah menjadi rahasia umum. Mereka juga paham betul penyebabnya.
"Tapi hari ini, saat Zhou Yi ditempatkan satu kelompok dengan Guo Nu, tidak hanya tidak menunjukkan penolakan, malah terlihat senang menghadapi umpan-umpan sulit yang jelas sengaja dibuat Guo Nu. Jadi menurutku, daripada setiap hari membuat satu orang tidak nyaman, lebih baik pasangkan Guo Nu dengan Zhou Yi. Dengan begitu tidak ada lagi yang terganggu emosinya karena harus satu kelompok dengan Guo Nu."
Setelah penjelasan Hao Dong, semua orang akhirnya mengerti. Ini memang solusi yang membunuh dua burung dengan satu batu.
Hanya Xu Yang yang memandang Hao Dong dengan bingung di tengah sorakan setuju.
Penjelasan Hao Dong terdengar masuk akal pada awalnya, tapi dia melupakan satu hal: Zhou Yi mungkin terlihat bersemangat berlatih bersama Guo Nu, tapi Guo Nu sama sekali tidak mau berlatih dengan Zhou Yi!
Apa emosi Guo Nu tidak dipertimbangkan sama sekali?
Xu Yang merasa Hao Dong seharusnya tidak melewatkan poin ini. Dia hanya bisa menduga apakah ada alasan tersembunyi di balik pengaturan ini.
Tapi dia tidak menanyakannya.
Karena Hao Dong tidak menjelaskan alasan sebenarnya secara langsung, tidak perlu ditanya lagi.
