Setelah masuk ke sistem, yang pertama dilihat Zhou Yi bukan Chu Ling atau lapangan latihan, melainkan... sebuah cutscene!
Dalam animasi tersebut, dia terbang dari China ke Barcelona, Eropa - sama seperti pengalaman nyatanya - lalu kilas balik pemandangan jalanan Barcelona.
Kemudian muncul peta Eropa dimana kota-kota seperti Barcelona, Madrid, Munich, Dortmund, London, Liverpool, Manchester, dan Milan menyala satu per satu.
Ini adalah kota-kota timbangan yang akan mereka datangi.
Kota-kota yang menyala itu seperti bintang di peta Eropa biru tua, memancarkan cahaya yang semakin terang hingga menyatu dan mengubah seluruh ruang menjadi putih.
Cahayanya begitu menyilaukan sampai Zhou Yi harus memalingkan wajah, menyipitkan mata, dan menaikkan tangan untuk meneduhkan pandangan.
Setelah sekitar dua detik, cahaya putih menghilang, Zhou Yi mendapati dirinya kembali berada di lapangan latihan yang familiar itu, dengan Chu Ling berdiri di hadapannya.
"Apa yang terjadi?" tanya Zhou Yi.
"Kita membuka peta baru," jawab Chu Ling. "Peta Eropa telah terbuka. Sekaligus memulai jalur misi baru."
"Jalur misi baru?"
"Untuk apa kalian datang ke Eropa?"
"Eh... untuk menantang akademi muda klub-klub top..."
"Tepat! Sistem juga memiliki misi ini. Sekarang kamu bisa bertanding di sini melawan tim yang akan kalian tantang." Chu Ling menjelaskan.
Perkataan ini membuat semangat Zhou Yi langsung berkobar - Sudah lebih dari sebulan dia menggunakan sistem ini, tapi hanya berlatih terus-menerus tanpa henti.
Tapi sekarang dia bahkan bisa bertanding di sini!
Latihan sekalipun bisa meningkatkan kemampuan, tetap saja membosankan. Zhou Yi lebih menyukai pertandingan.
Apalagi Chu Ling pernah mengatakan bahwa peningkatan kemampuan juga bisa didapat melalui pertandingan.
Bahkan untuk kemampuan spesifik tertentu, peningkatan melalui pertandingan mungkin lebih besar daripada melalui latihan.
Karena itu dalam dunia sepakbola ada istilah "menggantikan latihan dengan pertandingan".
Dalam kadar tertentu, pertandingan memang bisa menggantikan latihan. Terlebih lagi peningkatan yang didapat dari pertandingan sesungguhnya lebih bermakna daripada latihan biasa.
"Kalau tidak, apa artinya kamu bisa melewati semua kerucut latihan seperti Messi dan Ronaldinho dalam latihan?"
"Kamu bisa melakukan Marseille Turn diikuti Elastico, Cruyff Turn, kemudian Rabona, dan akhirnya Stepover sendirian, lalu mencetak gol ke gawang kosong - apa maknanya?"
"Kamu bisa juggle bola 1000 kali dengan semua bagian tubuh dalam latihan, tapi belum tentu bisa mempertahankan bola bahkan 1 detik saat menghadapi pressing lawan di pertandingan nyata."
"Jadi, sehebat apapun latihan biasa, jika tidak bisa diuji dalam pertandingan, maka latihan itu tidak ada artinya."
Maka Zhou Yi tak sabar memasuki pertandingan pertama "Tur Eropa" melawan tim U-17 Barcelona!
Setelah pertandingan, Zhou Yi tertegun melihat angka 0-17 di papan skor.
"Selisihnya... sebesar ini?"
"Skor ini hanya mencerminkan perbedaan performa kedua tim di pertandingan ini, bukan kemampuan sebenarnya. Tapi perbedaan aslinya mungkin tidak jauh." Chu Ling menjelaskan.
"Baik, main lagi!"
"Lagi? Melawan tim yang sama?" Chu Ling terkejut.
"Betul." Zhou Yi mengangguk. "Ayo mulai."
"E... Waktu sistem hanya mengizinkan 1 pertandingan per hari." kata Chu Ling.
"Aturan apa ini?!" Zhou Yi kaget.
“Ini juga untuk memastikan realisme. Di dunia nyata, kamu tidak akan tahan bermain satu pertandingan intensif setiap hari. Jadi di dalam sistem, kamu juga hanya bisa bermain satu pertandingan per hari, tidak boleh melebihi frekuensi ini.”
“Bagaimana jika aku melebihinya?” Zhou Yi penasaran.
“Seperti CPU yang terus overclock hingga terbakar, otakmu juga akan rusak. Kamu akan menjadi vegetatif, terjebak dalam mimpi selamanya,” Chu Ling menjelaskan.
Zhou Yi gemetar: “Seream itu? Lebih baik tidak... Satu pertandingan per hari cukup. Tapi hari ini baru saja mulai, apa yang harus kulakukan di waktu luang?”
“Tentu saja latihan. Apa kamu pikir tidak perlu latihan selain bertanding?”
“Baiklah, latihan saja!” Meski kesal karena kalah dari tim junior La Masia, Zhou Yi kini hanya bisa memilih untuk berlatih. Karena ini murni sistem virtual sepak bola, tidak ada aktivitas lain selain latihan dan pertandingan.
Zhou Yi juga berharap peningkatan melalui latihan bisa membawa kemajuan di pertandingan "hari berikutnya", setidaknya bisa mencetak gol.
……
Ketika Zhou Yi terbangun dari tidurnya, hari sudah benar-benar pagi berikutnya.
Langit di luar hotel masih remang-remang, tapi Zhou Yi sudah tidak bisa tidur lagi. Tidurnya kemarin terlalu lama, kini pikirannya sangat jernih.
Daripada bangun, Zhou Yi tetap berbaring sambil mengingat-ingat pertandingan dalam sistem virtual.
Malam itu, ia menghabiskan waktu delapan hari dalam sistem FIFAOL3. Di delapan hari ini, satu pertandingan setiap hari melawan tim junior B La Masia adalah mata pelajaran wajib. Dalam delapan pertandingan ini, dia dan rekan setim virtualnya tidak memenangkan satu pun pertandingan, semuanya kalah! Bahkan tidak mencetak gol sama sekali.
Jumlah gol kemasukan bervariasi dari belasan hingga delapan sembilan gol.
Perbedaan ini benar-benar membuat putus asa.
Zhou Yi sebelumnya tidak punya konsep, berpikir bahwa sekelompok orang seperti kita menantang tim junior Barcelona, kekalahan sudah pasti, tapi setidaknya tidak akan kalah terlalu banyak, dan kita akan mencetak gol, minimal satu gol. Dia bahkan pernah berkhayal gol itu akan dicetak oleh dirinya sendiri.
Tapi kenyataannya... dia tidak mencetak satu gol pun, dalam pertandingan dia benar-benar ditekan, semua kemampuannya tidak bisa ditunjukkan sama sekali.
Bukan hanya tim yang memiliki kesenjangan besar, pemain individu juga memiliki perbedaan yang signifikan.
Zhou Yi sudah lama melihat data rekan setimnya, tahu bahwa di tim ini, He Ying adalah yang terkuat dengan nilai statistik tertinggi. Tapi bahkan He Ying, saat bertanding melawan tim junior La Masia, sama sekali tidak unggul.
Performa pemain lain tidak perlu disebut lagi.
Sekadar informasi, Zhou Yi memang pantas disebut anggota terlemah di tim ini, nilai statistiknya juga yang terendah di seluruh tim...
……
Setelah istirahat semalam, para remaja dari China secara resmi memulai latihan persiapan. Saat latihan, ada tiga kru kamera yang mengikuti dan merekam sesi latihan mereka.
Selain latihan di lapangan sepak bola, pemain muda juga harus melakukan permainan hiburan dan menyelesaikan tugas di luar lapangan. Menurut aturan, menyelesaikan tugas kunci bahkan bisa memberikan kesempatan tampil.
Ini terlihat agak kekanak-kanakan - Bagaimana mungkin kesempatan bermain didapat karena menang dalam permainan? Bukankah seharusnya berdasarkan performa latihan?
Tapi tidak ada cara lain, ini kan acara realitas TV? Harus ada unsur hiburan yang dikompromikan?
Jika terlalu profesional, penonton TV umum mungkin tidak suka, dan rating akan jatuh. Kalau rating jelek, bisa-bisa acara ini dihentikan di tengah jalan sebelum tayang selesai?
Bagaimanapun acara ini ingin menarik penonton yang tidak terlalu tertarik sepak bola. Hanya mengandalkan fans sepak bola saja tidak cukup.
Jadi harus ditambahkan unsur-unsur hiburan.
Karena itulah di bandara, wartawan sepak bola profesional memandang rendah acara ini, menganggap mereka telah menodai sepak bola - itu juga masuk akal.
Cara kekanak-kanakan seperti ini, bagaimana bisa menjamin kekuatan tim?
Nanti setiap pertandingan mungkin akan menjadi aib sepak bola China...
Tapi Hao Dong dan kru produksi jelas juga mempertimbangkan masalah ini: Bagaimana menambah unsur hiburan tanpa mengurangi kualitas tim?
Sangat sederhana, skenario sudah disiapkan sebelumnya, aturan ditetapkan, untuk memastikan pemain inti yang memang sudah menjadi andalan tim tidak akan kalah dalam permainan. Selain itu, tidak semua pemain inti harus memperebutkan posisi starter melalui permainan, hanya dua posisi starter per pertandingan yang ditentukan melalui permainan, jadi jika terjadi kejadian tak terduga, anggap saja sebagai rotasi... Tentu saja, lebih baik tidak ada kejadian seperti itu.
Dengan kemampuan tim ini, bahkan jika mereka berusaha sekuat tenaga, sangat sulit untuk mengalahkan tim junior klub besar, apalagi melakukan rotasi?
……
Pasukan Ekspedisi Remaja Tiongkok akan bertanding di Eropa selama dua bulan, menghadapi sebelas tim dalam dua belas pertandingan, termasuk dua pertandingan melawan tim junior Barcelona – pertandingan pertama dan kedua.
Bagaimanapun, di dunia sepakbola saat ini, akademi La Masia memiliki sistem pelatihan terkuat yang telah melahirkan banyak bintang dunia, seperti Lionel Messi yang masih aktif, serta legenda seperti Xavi, Iniesta, Puyol, Guardiola... Semua berasal dari La Masia.
Sejak Johan Cruyff, pelatih asal Belanda, datang ke Barcelona dan menetapkan posisi penting akademi La Masia, tempat ini terus-menerus menghasilkan pemain berbakat.
Jadi kota Barcelona adalah titik awal sekaligus titik akhir.
Dua bulan, dua belas pertandingan, rata-rata lima hari sekali pertandingan.
Empat hari berlalu dengan cepat.
Apakah tim sudah siap atau tidak, Pasukan Ekspedisi Remaja Tiongkok akan segera menghadapi pertandingan perdana mereka.
Mengira ini adalah bagian dari acara variety show, pertandingan ini tidak akan disiarkan langsung.
Bagi kota Barcelona secara keseluruhan, kedatangan tim sepak bola China juga tidak menarik perhatian. Banyak fans Barcelona bahkan tidak tahu ada pertandingan seperti ini di akademi muda La Masia mereka.
Tentu saja pertandingan ini tidak sengaja ditutup untuk publik, sebenarnya pertandingan ini terbuka untuk siapa saja yang ingin menonton, hanya saja tidak dipromosikan sehingga banyak orang tidak mengetahuinya.
Namun seberapa pun tidak tahunya, fans yang kebetulan sedang menonton latihan tim muda tetap bisa melihat pertandingan ini.
Hanya saja mereka mungkin heran - kenapa tim muda Barcelona bertanding melawan sekelompok anak Asia?
