“Kenapa latihan khusus harus di kamarku?” Sun Pan menggerutu sambil membuka pintu kamarnya bersama Yang Muge dengan kartu akses, matanya melotot ke Guo Nu.
“Kamar Lao Guo dan aku ada orang lain, tidak nyaman. Hanya kamarmu dan Yang Muge yang tidak ada orang asing.” Zhou Yi menjelaskan sambil mendorong Guo Nu masuk.
Sun Pan mengunci pintu lalu berdiri sambil menangkup pinggang: “Baiklah, sekarang bisakah kalian jelaskan latihan khusus macam apa ini... Kau mencari apa!”
Zhou Yi yang sedang mengobrak-abrik laci berkata: “Tunggu sebentar... Ketemu!”
Kemudian dia mengambil selembar kertas dan berkeliling ruangan sambil mencocokkan satu per satu: "Selimut, lampu meja, lampu dinding, TV, cermin, kursi..."
"Apa yang kamu pegang di tangan?"
"Daftar barang kamar beserta harganya," jawab Zhou Yi.
"Apa?" Sun Pan tiba-tiba memiliki firasat tidak baik...
Saat itu Zhou Yi telah selesai memeriksa semua barang dalam daftar, lalu menjelaskan kepada semua orang: "Masalah Lao Guo adalah kurang tenang. Kita harus melatihnya untuk tetap tenang bahkan dalam situasi paling emosional. Jika dia bisa melewati pelatihan khusus ini, saya yakin ini akan sangat membantu performanya di lapangan!"
"Langsung ke intinya!"
"Secara konkret, pelatihan ini adalah membuat Lao Guo terus melakukan juggling bola sambil kita hujat," akhirnya Zhou Yi mengungkapkan idenya.
"Hah?" Sun Pan bingung, Guo Nu juga terkejut.
Pelatihan khusus macam apa ini?
Zhou Yi menjelaskan lebih lanjut: "Saat ini Lao Guo langsung marah begitu dihina. Kita akan memanfaatkan ini untuk membuatnya kehilangan kendali. Tapi di saat yang sama, dia harus tetap menjaga stabilitas juggling bolanya. Jika bola terlempar atau jatuh ke tanah, dia harus menerima hukuman."
"Oh begitu..." Yang Muge yang selama ini diam akhirnya mengerti maksud Zhou Yi. Ia mengangguk, merasa meski ide ini terdengar tidak masuk akal pada awalnya, tapi sebenarnya... cukup logis.
Saat melakukan juggling bola, dibutuhkan ketenangan dan fokus agar bisa mengontrol bola dengan baik. Namun jika emosi sedang sangat tidak stabil, mungkin bola tidak akan bisa terus dijungkirbalikkan – malah ingin langsung menendang bola sekuat tenaga.
Dalam situasi seperti ini, Guo Nu benar-benar harus berusaha mengendalikan emosinya terlebih dahulu sebelum bisa menguasai tubuhnya untuk melanjutkan juggling.
"Hukuman apa kalau gagal?" Sun Pan lebih penasaran dengan hukuman, toh yang dimarahi bukan dirinya, jadi dia tidak peduli apakah metode ini efektif atau tidak.
"Kalau gagal... tiru suara anjing tiga kali!" kata Zhou Yi.
"Apa?!" Kali ini bahkan Yang Muge tidak tahan berteriak. Dia dan Sun Pan membuka mulut lebar-lebar sambil menatap Zhou Yi, lalu menoleh ke Guo Nu.
Guo Nu juga tidak menyangka hukuman kegagalan seperti ini. Wajahnya memerah hingga ke leher.
Zhou Yi tentu melihat ekspresi Guo Nu. Dia berkata ke Guo Nu: "Lao Guo, kalau tidak ingin meniru anjing, jangan biarkan bola jatuh. Ini satu-satunya kesempatanmu, setuju?"
Guo Nu berpikir sejenak. Dia sangat ingin berbalik dan pergi, karena merasa metode Zhou Yi ini hanya akal-akalan untuk mempermainkannya.
Tapi dia teringat Zhou Yi yang membelanya di lapangan sore tadi, dan merasa Zhou Yi bukan tipe orang seperti itu.
Akhirnya dia mengangguk: "Baik... lah."
"Bagus!" Zhou Yi gembira Guo Nu menerima. Dia menjentikkan jarinya lalu melempar bola ke Guo Nu: "Kalau begitu kita mulai sekarang!"
Guo Nu menghentikan bola yang dilempar Zhou Yi dengan dadanya, lalu mulai melakukan juggling.
Bola melompat-lompat antara kaki kiri dan kanannya, ini adalah cara juggling paling dasar dan sederhana. Dalam latihan khusus ini, Guo Nu merasa ini cara paling aman.
Zhou Yi duduk di sofa dengan santai sambil bersiap menonton pertunjukan, lalu mulai mengobrol dengan Guo Nu: "Sebenarnya Lao Guo, menurutku perkataan Liang Qiqi cukup mewakili. Penampilanmu setelah masuk lapangan memang buruk, wajar saja dibilang kamu mata-mata akademi Bayern Munich..."
Sebelum selesai bicara, bola sudah jatuh ke karpet. Guo Nu mengepal tinju sambil melotot ke Zhou Yi, wajahnya memerah.
"Guo Nu!" Sun Pan berteriak keras melihat situasi ini.
Zhou Yi membuka tangannya: "Ini latihan khusus, Lao Guo. Kamu saja tidak bisa melewati ronde pertama, bagaimana mau bertanding?"
"Zhou Yi benar, ini hanya latihan. Ucapannya untuk kebutuhan pelatihan, bukan sungguhan..." Yang Muge juga membantu menjelaskan di samping.
Baru sekarang Guo Nu tersadar bahwa Zhou Yi sebelumnya memang bilang akan memaki-makinya saat juggling...
"T-T-Tidak... maaf." Guo Nu yang malu langsung gagap, "A-Aku anggap serius. Cara bicaramu... terlalu mirip seperti itu..."
"Tentu harus dibuat semirip mungkin, kalau tidak bagaimana latihan bisa efektif?" Zhou Yi duduk kembali, "Tapi tadi bolamu jatuh, harusnya kena hukuman kan?"
Wajah Guo Nu yang baru saja membaik langsung menjadi gelap setelah mendengar perkataan itu.
Udara di dalam ruangan tiba-tiba terasa membeku. Tidak ada suara seorang pun, seolah semua orang sedang menantikan sesuatu.
Guo Nu menundukkan kepala, menggenggam tangannya dengan kencang sampai ruas jarinya memutih.
Menggonggong seperti anjing di depan semua orang... Ini pertama kalinya dalam 17 tahun hidupnya mengalami hal seperti ini. Biasanya jika ada yang berani bicara seperti itu padanya, pasti langsung dihajarnya sampai babak belur, meski harus masuk rumah sakit sekalipun, dia takkan membiarkan siapapun menghinanya!
Tapi sekarang...
Zhou Yi bukan sedang mempermalukannya, melainkan membantunya dengan tulus.
Guo Nu terus mengingatkan diri sendiri tentang hal ini, kalau tidak dia benar-benar akan meledak.
Setelah waktu yang terasa sangat lama, akhirnya dia berhasil mengendalikan emosinya.
Dengan suara sangat pelan sambil menunduk, dia berkata: "Guk... Guk... Guk..."
Zhou Yi bertanya: "Lao Guo, ini lagi gagap atau benar-benar sudah tiga kali?"
"Tiga kali!" bentak Guo Nu.
"Suaramu terlalu kecil, kupikir kau malu lalu gagap lagi..."
"GUK! GUK! GUK!" Guo Nu yang kesal itu menggonggong tiga kali dengan suara keras dan terpisah jelas.
Zhou Yi mengangguk-angguk puas: "Bagus! Kali ini benar-benar tidak gagap!"
Guo Nu terengah-engah marah, tapi masih mengingatkan diri sendiri bahwa semua ini adalah untuk latihan khusus...
Sun Pan di samping tertawa tanpa beban.
Tapi setelah latihan dilanjutkan, dia segera tidak bisa tertawa lagi.
Karena dia menemukan emosi Guo Nu saat ini sangat tidak stabil, jadi bola pasti tidak bisa di-dribble dengan baik. Bola terbang ke mana-mana. Sekali lagi menabrak dinding, hampir mengenai lampu dinding.
Ini membuat Sun Pan sangat ketakutan - kalau lampu dinding rusak harus ganti rugi! Ini kan kamar dia dan Yang Muge!
"Hati-hati!" Dia menunjuk Guo Nu.
"Kau... kau... kau pikir aku mau belajar menggonggong?" Guo Nu yang baru saja "guk-guk-guk" tiga kali juga mengatupkan gigi.
"Bangsat..." Sun Pan kehilangan kata-kata, lalu memutuskan untuk bertindak sendiri. Ini lebih baik daripada mengandalkan kontrol emosi Guo Nu.
Setelah latihan dilanjutkan, Sun Pan tidak lagi berpangku tangan. Dia merendahkan pusat gravitasi, matanya menatap bola tajam-tajam, sementara kedua tangan terbuka sedikit, persis seperti posisinya di gawang menunggu serangan lawan...
Tak lama setelah Zhou Yi berkata "Hei Lao Guo, dengan tampangmu seperti ini, pasti sampai sekarang masih jomblo, ya?", bola terbang keluar.
Bersamaan itu, Sun Pan melesat seperti anak panah, melayang di udara, meraih bola yang ditendang Guo Nu dengan kedua tangan. Seluruh tubuhnya jatuh di tempat tidur - kalau tidak dicegat, bola itu akan menuju lampu dinding lagi.
"Kau punya dendam sama lampu dinding kamarku ya?" Sun Pan masih gemetar sambil berbaring di kasur.
“Aku l...lagi-lagi gagal mengontrol!” Guo Nu gagap membela diri. Saat emosinya tidak stabil, dia mudah gagap. Dan sejak pelatihan khusus dimulai, emosinya tak pernah stabil...
“Tiga kali, Lao Guo.” Zhou Yi mengingatkan Guo Nu.
Guo Nu mengeratkan gigi dan meneriakkan "Woof" tiga kali. Latihan pun berlanjut.
Sun Pan menjadi sangat sibuk. Dia harus menangkap bola dari berbagai posisi saat Guo Nu menendangnya ke udara - ini bahkan lebih sulit daripada menghadapi tembakan pemain muda klub top saat pertandingan. Karena dia tidak boleh menepis atau memukul bola, harus memastikan bola tertangkap sempurna tanpa terlepas.
Hanya beberapa putaran saja, Sun Pan sudah terengah-engah kelelahan.
"Sial... Ini latihan khusus buatmu atau buatku?!" Sun Pan mengeluh sambil memeluk bola di tempat tidur. Dia bahkan malas bangun karena berarti harus kembali panik dan kalang-kabut.
Yang Muge ikut membantu membersihkan kekacauan Guo Nu. Bersama Sun Pan, mereka berusaha mencegah bola keluar kontrol. Sun Pan tak bisa menjangkau semua area 360 derajat di sekitar Guo Nu, apalagi dengan berbagai rintangan di ruangan yang membatasi pergerakannya.
Ketika Yang Muge dan Sun Pan sibuk berlarian mengikuti bola di seluruh ruangan, Zhou Yi duduk di sofa. Seolah mengobrol dengan Guo Nu, tapi setiap kalimatnya seperti panah beracun yang membuat ketiga orang ini tidak tenang.
Sedangkan dirinya sendiri? Duduk di sofa, menyeruput kopi sambil Guo Nu menggonggong "guk guk guk", benar-benar santai.
Hmm... cahaya bulan di luar tampak indah malam ini...
