"Jangan biarkan dia menendang semudah itu!" Sun Pan berguling beberapa kali di tanah sebelum bangkit, berteriak ke Guo Nu: "Lao Guo katanya jago merebut bola?! Serang dan halangi dia!"
“Aku... aku...” Guo Nu bukan hanya gagap, bahkan sama sekali tidak bisa bicara. Sebenarnya dia ingin memberitahu Sun Pan, "Kalau aku maju, bagaimana dengan Schneider?" Tapi kata-katanya tersumbat di tenggorokan, lama tak keluar, wajahnya memerah karena panik.
Yang Muge akhirnya maju menjelaskan untuknya: "Ini kesalahanku, Götze adalah tanggung jawab pertahananku." Dia mengangkat tangan.
"Perhatikan pertahanan tendangan sudut!" Sun Pan berteriak ke arah yang lain.
Asisten pelatih Xu Yang di pinggir lapangan mengerutkan kening, ekspresinya tegang, tidak lagi santai seperti sebelumnya.
Pada sepuluh menit kedua, situasi berubah. Meski Borussia Dortmund masih mengepung tim China, kualitas tembakan mereka meningkat signifikan dan menjadi lebih mengancam.
Tim China sekarang benar-benar hanya bisa jongkok bertahan. Zhou Yi hampir tak terlihat, perannya di pertahanan sangat minim.
Semua perubahan ini berasal dari penyesuaian taktik yang dilakukan Borussia Dortmund U-19.
Setelah gagal mencetak gol dalam sepuluh menit pertama dan hampir kebobolan serangan balik China, Borussia Dortmund U-19 mengubah taktik, atau akhirnya memiliki instruksi taktis yang lebih jelas.
Mereka tidak lagi hanya mengandalkan striker Schneider untuk mencetak gol, tapi membangun serangan bertingkat.
Sebagai ujung tombak, tugas Schneider berubah dari mencetak gol menjadi memberikan umpan kepada rekan setim.
Kepada siapa umpan itu diberikan?
Kepada Götze.
Area aktivitas utama Mario Götze berpindah dari sayap ke tengah, dari pengatur serangan menjadi pencetak gol, memanfaatkan keunggulan serangan terlambat untuk mencetak gol, mengeksploitasi celah antara gelandang bertahan dan bek tengah Timnas China.
Penyesuaian ini langsung membuat Timnas China menjadi tidak nyaman.
Tendangan yang dilihat Klopp ini bukanlah ancaman pertama Götze terhadap gawang Sun Pan dalam pertandingan ini.
Pada 10 menit kedua ini, Götze adalah pemeran utama tak terbantahkan. Semua pemain di lapangan hanyalah figuran. Pemain Borussia Dortmund U-17 adalah daun hijau yang mendukungnya, sementara Timnas China menjadi tanah hitam yang semakin menonjolkan kecemerlangannya.
……
Dalam pertahanan tendangan sudut, Guo Nu akhirnya bisa meluapkan amarahnya. Dalam duel udara, meski bertubuh pendek, ia mengandalkan fisik luar biasa untuk menyundul bola keluar dari kerumunan lawan yang umumnya lebih tinggi setengah kepala darinya.
Bola yang diarahkan Guo Nu terbang ke area Zhou Yi. Ia mengontrol bola dengan kaki, tak ada satu pun pemain Borussia Dortmund di sekitarnya - lagi-lagi ruang kosong untuk menerima umpan.
Setelah mengontrol bola, Zhou Yi tidak langsung mengirim umpan atau berbalik membawa bola. Ia menahan sebentar sebelum mengoper mundur ke bek sayap Li Liang.
Usai mengoper, Zhou Yi langsung bergerak ke sisi lapangan sambil memberi isyarat minta bola.
Li Liang mengembalikan umpan, tetapi Zhou Yi tidak menerimanya. Ia membiarkan bola melewatinya sambil berbalik badan.
Selanjutnya dia membawa bola ke tengah, memberikan ruang di sisi lapangan, sekaligus menarik pemain Borussia Dortmund yang mengejar bola ke area tengah.
Li Liang yang mengira tugasnya selesai setelah mengoper tiba-tiba melihat Zhou Yi, saat berlari ke tengah, menyorongkan satu tangan ke belakang dengan telapak tangan terus-menerus mengait, seolah... memberinya isyarat.
Apakah arti gerakan ini... menyuruhnya maju?
Li Liang melirik ke depan. Karena pergerakan Zhou Yi ke tengah, pemain Borussia Dortmund yang awalnya menghalanginya di depan kini telah berpindah ke tengah, sementara koridor sisi lapangan di posisinya kini kosong melompong!
Li Liang yang tersadar segera berlari kencang ke depan.
Kiper Sun Pan berteriak dari belakangnya: "Serang balik! Serang balik! Maju! Semua maju!!"
Li Liang terus melesat ke depan, memacu kecepatannya maksimal.
Tiba-tiba dia melihat Zhou Yi yang sedang menuju tengah lapangan mendorong bola ke sisi kiri dengan tendangan kaki kanan, membuat bola menggelinding diagonal ke ruang kosong di depannya!
Ini... peluang emas!
Li Liang berlari sampai urat lehernya menonjol. Sebagai bek sayap, kecepatan dan kemampuan serangnya cukup baik. Umpan Zhou Yi ini seolah dibuat khusus untuknya, menempatkan bola di depannya dengan ruang cukup untuk sprint memaksimalkan kecepatannya.
"Hah, umpan bagus!" Asisten pelatih Xu Yang bertepuk tangan melihat umpan Zhou Yi.
“Umpan brilian!” Yang mengeluarkan ekslamasi serupa bukanlah Hao Dong di sebelahnya, melainkan Klopp yang berdiri di sudut tak terlihat di pinggir lapangan.
Lari ke tengah lapangan, menarik pertahanan tim junior Borussia Dortmund yang awalnya di sisi lapangan ke tengah, lalu mengoper ke sayap. Tak disangka ada pemain sehebat ini di tim China... Tiba-tiba dia penasaran dengan lawan tim junior Borussia Dortmund kali ini, apakah ini tim nasional U-19 China?
……
Melihat Zhou Yi mengoper bola ke sisi lapangan, pemain bertahan tim junior Borussia Dortmund yang tadinya mengikutinya ke tengah langsung berbalik arah ke sisi lapangan, berusaha menghadang bek sayap China yang hendak membantu serangan.
Saat itu, Li Liang hampir menerima bola. Ketika hendak melakukan dribel tajam, tiba-tiba terdengar teriakan Zhou Yi di sampingnya: "Oper kembali!!"
Sambil berlari dia menoleh, dan terkejut melihat tidak ada satu pun pemain bertahan di sekitar Zhou Yi!
Kepada siapa lagi harus dioper kalau bukan dia?
Tanpa basa-basi, Li Liang melangkah gesit, mengejar bola, lalu menyodorkan kaki kiri untuk mengoper silang!
Pemain tim junior Borussia Dortmund yang baru saja berbalik arah itu mencoba berbalik lagi, namun kakinya tergelincir dan terjatuh - perubahan arah mendadak dua kali berturut-turut membuatnya kehilangan keseimbangan.
Kini dia hanya bisa terbaring sambil menyaksikan bola menggelinding melewati depannya, lalu diterima oleh gelandang tim China tersebut.
Setelah mengoper bola, Li Liang tidak berhenti, malah terus berlari ke depan. Bagaimanapun juga, bek lawan di depannya sudah terjatuh, jadi dia punya ruang gerak bebas. Dia menunggu Zhou Yi mengembalikan operan untuk melakukan wall pass (one-two).
Setelah menerima bola, Zhou Yi memang menyesuaikan posisi tubuhnya menghadap ke sisi lapangan, seolah-olah hendak mengoper bola ke sayap.
Operan one-two di sisi lapangan memang umum, jadi pemain Borussia Dortmund yang menghadangnya juga berbalik ke arah itu. Tentu saja, saat berbalik ke sisi, dia tetap mengawasi Zhou Yi yang memegang bola.
Tiba-tiba dia menyadari Zhou Yi seolah tersenyum sinis padanya.
Selanjutnya, dia melihat Zhou Yi menggunakan punggung kaki kanannya untuk menyentuh bola, dan bola pun menggelinding ke arah yang benar-benar berlawanan — tengah lapangan!
Tengah lapangan yang sialan itu!
……
He Ying yang terus berlari di tengah lapangan selama serangan balik ini, melihat Zhou Yi seolah fokus ke sisi lapangan, sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Jadi saat sampai di pinggir kotak penalti, dia memperlambat larinya — jika terus berlari, dia akan berada di belakang bek terakhir Borussia Dortmund dan terjebak offside.
Tapi dia tidak menyangka, saat dia melambat, Zhou Yi tiba-tiba mengoper bola ke arahnya, dan dia berhasil menerimanya.
Tidak ada yang menghadang!
Dan... lini tengah Borussia Dortmund, terbuka lebar!
Ini kesempatan terbaik, bahkan lebih baik dari serangan balik sebelumnya!
He Ying langsung membawa bola masuk ke kotak penalti saat menerima operan!
……
Di depan bangku pelatih Tim China, semua anggota staf pelatih berdiri dari kursi mereka, condong ke depan, menatap gugup dan penuh harap ke arah gawang tim junior Borussia Dortmund.
Mulut mereka terbuka, tapi tak ada suara yang keluar.
Mereka melihat He Ying menerobos area penalti, menghadapi kiper tim junior Borussia Dortmund yang keluar, lalu mengayunkan kaki kirinya untuk menendang!
Bola melesat melewati sisi kiper tim junior Borussia Dortmund dan menghantam jaring gawang!
Gol!
Gol pertama pemuda-pemuda China di Eropa... akhirnya tercipta!
He Ying kehilangan keseimbangan setelah menendang, inersia membuat tubuhnya terjungkal ke depan dan terjatuh di lapangan.
Tapi sambil tertelungkup di rumput, matanya terus memburu bola.
Saat melihat bola masuk gawang, tiba-tiba terngiang di kepalanya ucapan Zhou Yi pagi tadi: "He Ying, aku yakin hari ini kamu pasti bisa mencetak gol."
Aku mencetak gol?
Aku mencetak gol!
Dia berbalik sambil menoleh ke belakang mencari Zhou Yi.
Yang dilihatnya adalah siluet Zhou Yi yang sedang membentangkan kedua tangan dan terbang menghampirinya.
Kemudian tubuhnya tertindih...
"Luar biasa! Benar-benar luar biasa!!" Teriak Zhou Yi di telinganya hingga gendang telinganya sakit.
……
Saat bola menyentuh jaring, area pelatih dan bangku cadangan Tim China hening seketika, seolah belum percaya gol telah tercipta. Setelah satu dua detik, para pelatih meledak dalam sorak, sekelompok pria paruh baya 40-50 tahun bertingkah seperti anak kecil yang tak terkendali.
Asisten pelatih Xu Yang dan pelatih fisik Li Haorui berpelukan erat.
Bahkan Hao Dong yang biasanya tenang menjadi sangat bersemangat. Saat masih menjadi pemain, dia tidak terlalu antusias merayakan golnya sendiri, namun kini tangannya mengibas-ngibas penuh semangat.
Gol ini... gol ini sangat penting!
Penting baginya, penting bagi seluruh tim, dan penting juga untuk acara ini!
Di tengah kritikan publik, ada satu pandangan yang populer: Tim Tiongkok minimal harus bisa mencetak gol meski tak bisa menang melawan tim junior klub top Eropa. Empat pertandingan tanpa satu gol pun jelas tak bisa diterima.
Sekarang, gol itu akhirnya datang!
Hao Dong menatap Zhou Yi. Tak disangka gol pertama tim justru diciptakan oleh pemain amatir ini.
Saat memilihnya dari audisi final nasional, dia sama sekali tidak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini...
Dia hanya merasa ada bakat terpendam pada anak ini, sayang jika tidak diberi kesempatan.
Yang diberikannya pada Zhou Yi hanyalah segelas air pelepas dahulu, tapi kini tindakan itu mungkin justru menyelamatkan nyawanya...
Luar biasa, sungguh luar biasa!
Setelah para pelatih merayakan dengan gegap gempita, penjaga gawang cadangan Lai Cong, serta dua bek yang cedera Huang Chao dan Zeng Junjie langsung melompat dari bangku sambil bersorak.
Di lapangan, Sun Pan yang posisinya paling jauh justru paling cepat bereaksi.
"Ha ha ha!" Tertawanya bergema sambil membentangkan kedua tangan dan berlari ke area depan lapangan untuk merayakan gol. Dia sudah merencanakan ini: setelah berlari sejauh ini, dia akan melompat tinggi dan menjatuhkan seluruh bobot tubuhnya 80 kilogram tanpa ampun, pasti membuat He Ying memuntahkan makan malam semalam!
Pemain-pemain lain yang seperti tersadar dari mimpi setelah Sun Pan, bergegas menyusul ke area depan lapangan untuk ikut merayakan gol.
Namun yang mengecewakan Sun Pan, saat dia tiba di lokasi, Zhou Yi sudah membantu He Ying berdiri dari tanah. Rencana tumpukan pemain berubah menjadi pelukan - rekan setim yang berduyun-duyun saling berpelukan dengan He Ying, menyisihkan Sun Pan yang kecewa ke pinggiran.
"Ngapain buru-buru ngangkat dia?" Sun Pan melototi Zhou Yi.
"Takut kau datang dan bikin korban jiwa," Zhou Yi mengangkat tangan santai.
"Pikiran kotor! Emang gue segitunya?" Sun Pan mendengus kesal.
Tiba-tiba Yang Muge datang sambil bersorak dan memeluk mereka berdua: "Umpan yang bagus, Zhou Yi!"
"Iya lah! Dengan umpan kaya gitu, gue aja bisa gol!" Sun Pan langsung menghapus semua kontribusi He Ying.
