Episode terakhir program 'Pewaris Lapangan Hijau' mulai menuai reaksi besar pada hari kedua setelah tayang.
Respons di dunia maya lebih cepat daripada offline. Malam itu juga gelombang diskusi sudah terbentuk, baik yang menyatakan kegembiraan maupun rasa tak percaya. Setidaknya semua orang membicarakan hal ini.
Di Post Bar, grup-grup QQ, dan berbagai forum, semua sedang ramai membahas kemenangan dalam pertandingan ini.
Setelah kegembiraan dan euforia awal, muncul spekulasi apakah ini hanya efek dari program. Kemenangan dalam pertandingan ini sudah ditentukan sebelumnya.
Namun ketika pendapat seperti ini muncul, langsung ada yang membantah. Dari proses pertandingan terlihat Tim Muda La Masia B bermain mati-matian, dan untuk memenangkan pertandingan, injury time diperpanjang hingga 7 menit - melebihi jatah awal 5 menit.
Selain itu, ada yang berpendapat dengan reputasi dan harga diri La Masia, mustahil mereka menerima kekalahan dari Tim China dalam program TV seperti ini. Kru acara harus memiliki kemampuan humas yang luar biasa untuk membuat mereka rela kalah dengan kekalahan yang terlihat teknis.
"...Jika 'Pewaris Lapangan Hijau' punya kemampuan humas seperti itu, saya sarankan Asosiasi Sepak Bola meminta mereka melakukan lobi ke Konfederasi Sepak Bola Asia dan FIFA, agar timnas kita bisa lolos ke Piala Dunia setiap edisi..."
Sebagian lain fokus pada aspek sepakbola - pasti ada alasan logis Tim China menang. Mereka menolak teori konspirasi, lebih memilih mencari alasan kemenangan dari jalannya pertandingan.
Sederhana: Performa Tim China lebih baik dan lebih solid.
Sejak peluit awal, Tim China langsung menguasai ritme permainan. Tembakan pertama yang berbahaya dalam pertandingan berasal dari mereka.
Tentu saja, ada juga yang menentang, berpendapat bahwa pada pertandingan pertama antara Tim China dan Tim Muda La Masia B, tembakan berbahaya pertama sepanjang pertandingan justru berasal dari Tim China. Tapi mengapa hasil akhir saat itu sangat berbeda dengan pertandingan kali ini?
Seorang netizen memberikan jawaban: "Bodoh! Perbedaan utamanya tentu ada pada keikutsertaan Zhou Yi! Saat pertemuan pertama, Zhou Yi masih menjadi cadangan. Seluruh Tim China seperti pasir yang tercerai-berai, serangan hanya mengandalkan kemampuan individu He Ying. Apa itu bisa disebut ancaman? Sedangkan di pertandingan ini, Zhou Yi menjadi starter yang menyusun serangan Tim China dengan rapi, sehingga ancaman terhadap gawang Tim Muda La Masia bisa berkelanjutan!"
Jawaban ini sungguh berdasar dan meyakinkan.
Benar, semua perubahan terjadi karena kehadiran Zhou Yi di lapangan.
Jadi sebenarnya performa transformatif Tim China yang bisa mengalahkan Tim Muda La Masia B dalam pertandingan ini semata-mata karena Zhou Yi.
Bahkan fans He Ying pun harus mengakui: tanpa assist Zhou Yi, performa He Ying tidak akan begitu gemilang. Tanpa keputusan Zhou Yi untuk maju tanpa ragu di menit akhir, dribel He Ying mungkin hanya akan berakhir di jalan buntu.
Seketika itu, nama Zhou Yi menjadi buah bibir dan pusat perhatian seluruh fans sepakbola di negeri ini.
Meskipun sebelumnya media pernah meliput tentang Zhou Yi, dan diketahui bahwa dia memang masih bersekolah - baru saja menjadi siswa kelas 3 SMA pada September ini.
Namun informasi lebih detail tentang Zhou Yi benar-benar sangat minim. Selain statusnya sebagai pemain pelajar, publik sama sekali tidak mengetahui hal lain tentangnya.
"Dalam situasi seperti sekarang ini, jelas tidak mungkin memuaskan rasa penasaran semua orang."
Namun status Zhou Yi sebagai pemain pelajar membuat banyak orang berspekulasi: setelah performa gemilang di reality show ini, bisakah dia kembali menjadi siswa biasa kelas 3 SMA setelah pulang ke China?
"Ngapain jadi pelajar! Kalau aku sih langsung keluar sekolah dan main bola! Dengan satu pertandingan seperti ini, mana mungkin tidak ada klub domestik yang mau merekrut!"
Begitulah skenario yang dibuat netizen untuk Zhou Yi.
Zhejiang TV di episode terakhir tidak menyebutkan bahwa Zhou Yi sudah mencapai kesepakatan dengan Borussia Dortmund. Mengingat kedua belah pihak belum menandatangani kontrak, transfer ini masih sebatas janji lisan dan belum terealisasi. Mereka tentu tidak bisa membocorkan informasi lebih dulu.
Jika netizen tahu Zhou Yi sudah menyepakati transfer ke Borussia Dortmund, bahkan menolak tawaran dari Arsenal dan Barcelona, apakah mereka yang fokus ke klub domestik akan merasa kurang berani...?
……
Sehari setelah penayangan program tersebut, pemberitaan tidak hanya ramai di internet, tetapi juga merambah ke surat kabar dan stasiun TV utama.
"Di finale sebuah reality show TV populer, tim yang terdiri dari remaja pemain bola China secara mengejutkan mengalahkan Barcelona Youth Team yang tangguh..."
“……Tim yang dibentuk sementara untuk syuting program ini awalnya tidak dipandang baik. Pada pertemuan pertama, Barcelona Youth Team pernah mengalahkan pemuda sepak bola Tiongkok dengan skor telak 12:0. Kemenangan dalam pertandingan tadi malam pun menimbulkan respons kuat di kalangan suporter domestik. Menanggapi rumor di internet bahwa hasil pertandingan telah diatur sebelumnya oleh kru acara, Zhejiang TV dan perusahaan Northern Hemisphere telah membantah, menyatakan mereka tidak melakukan pengaturan apapun dalam pertandingan. Jika tidak, pemuda Tiongkok tidak akan kalah begitu telak saat pertama kali bertemu Barcelona Youth Team...”
“……Dalam episode final 'Pewaris Lapangan Hijau' yang tayang tadi malam, pemain pelajar SMA 1 Qingyang bernama Zhou Yi menjadi sosok kunci yang menentukan kemenangan. Dalam pertandingan, ia pertama-tama memberikan assist yang membantu Tim China unggul. Kemudian di menit akhir, ia mencetak gol penentu yang mengalahkan Barcelona Youth Team yang kuat...”
“……Kita masih ingat awal tahun lalu, Tim Olimpiade China U-23 melakukan tur Eropa untuk persiapan Olimpiade Beijing. Mereka mengumpulkan pemain terbaik di bawah usia 23 tahun se-China, tapi hasilnya kalah telak menghadapi tim cadangan dan tim muda klub-klub Eropa, bahkan terjadi skandal perkelahian. Dibandingkan mereka, anak-anak sepak bola China kali ini lebih seperti 'kumpulan orang yang tidak terorganisir' - bukan yang terbaik di kelompok usia mereka, bahkan ada pemain amatir seperti siswa. Awal-awal pertandingan di luar negeri juga kalah parah, tapi kenapa akhirnya mereka bisa mengalahkan tim kuat seperti La Masia B? Ini pertanyaan yang patut direnungkan oleh pelaku sepak bola China...”
Laporan media tradisional jauh lebih mendalam dan berpengaruh dibanding konten di internet.
Tidak hanya Zhou Yi, hampir semua anggota pemuda sepak bola kecuali He Ying juga menjadi terkenal walau tingkatannya berbeda.
Sebelum ke luar negeri, mereka bukan pemain inti di klub masing-masing. Tapi setelah terkenal, nasib mereka di klub mungkin akan berubah setidaknya sedikit.
……
Saat pesawat yang membawa pemuda sepak bola China mendarat di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, mereka disambut meriah.
Selain tim penyambut dari kru acara, hadir juga banyak media dan suporter. Media mengejar berita, sementara suporter datang spontan untuk menyambut para pemain muda ini.
Penampilan para pemain muda di pertandingan terakhir telah membangkitkan antusiasme mereka.
Saat para pemain muda keluar, suporter yang telah menunggu lama bersorak gembira. Mereka mengangkat papan nama yang bertuliskan nama masing-masing pemain muda, suasana ini persis seperti menyambut bintang populer.
Sun Pan juga melihat papan neon bertuliskan namanya di antara kerumunan. Dengan bersemangat ia menunjuk sambil berkata, "Lihat! Aku juga punya fans!"
"Tenang!" Zhou Yi di sampingnya bergumam, "Bukankah ini sudah seharusnya? Tampil percaya diri lah!"
Belum habis bicara, terdengar teriakan dari kerumunan, "Zhou Yi Zhou Yi!! Aku mau melahirkan anak untukmu!!"
Zhou Yi yang tadi masih bersikap tegas mendidik Sun Pan, langsung menoleh seperti radar mencari sumber suara, "Di mana? Di mana?"
Suaranya bahkan gemetar karena terlalu bersemangat.
Sun Pan di sebelahnya melototi dia, "Percaya dirinya hilang ya?"
"Sudah ada fans cewek, buat apa percaya diri? Dasar bodoh!" Kali ini giliran Zhou Yi yang mendidiknya...
Sun Pan menghela napas, rupanya Zhou Yi selalu benar di segala situasi!
……
Dari bandara, para remaja naik bus langsung menuju hotel yang telah dipesan. Akan diadakan jamuan penghargaan resmi yang megah di sana, diselenggarakan oleh sponsor, stasiun TV, dan perusahaan produksi, dengan mengundang banyak media.
Para pemain muda diperlakukan layaknya bintang sungguhan, diarak ke panggung dengan penuh kemewahan.
"Zhou Yi dan He Ying adalah dua orang yang paling banyak dikejar media. Di antara mereka, Zhou Yi justru yang paling menarik minat media. Karena He Ying sudah sangat dikenal publik, media olahraga telah memahami dengan baik perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjadi terkenal.
Tapi Zhou Yi yang muncul tiba-tiba ini terkesan sangat misterius.
Banyak yang heran bagaimana seorang pelajar bisa memiliki teknik dan kemampuan sepak bola yang begitu luar biasa.
Jawaban Zhou Yi atas pertanyaan ini justru sangat sederhana sampai membuat orang speechless, tapi tak bisa membantah.
"Bakat." Begitu katanya.
Memang benar, dari yang ditunjukkan di program TV, bakat Zhou Yi sangat menonjol. Hanya penjelasan tentang bakat alam yang mungkin paling masuk akal.
Jika Zhou Yi mengatakan ada Sistem Virtual canggih di otaknya yang bisa meningkatkan kemampuannya, malah mungkin dianggap bercanda.
Media juga sangat penasaran apakah Zhou Yi akan tetap melanjutkan studi setelah pengalaman ini.
"Sebenarnya ada beberapa klub yang menghubungi saya," kata Zhou Yi.
"Klub dalam negeri?"
"Bukan, Eropa." Jawaban mengejutkan ini langsung membuat para jurnalis bersemangat.
Klub Eropa!
Seorang pelajar yang benar-benar bisa bermain untuk klub sepak bola Eropa... Itu akan menjadi kisah inspiratif impian yang menjadi kenyataan!
"Bisa sebutkan nama klubnya?" tanya seorang wartawan tak sabar.
"Borussia Dortmund," jawab Zhou Yi.
Ruang wawancara langsung gempar.
Borussia Dortmund!
Klub raksasa yang pernah menjuarai Champions Eropa!
Meskipun semua orang merasa performa Zhou Yi layak mendapat perhatian klub sepakbola profesional, mereka tetap terkejut mengetahui klub sekelas Borussia Dortmund - sebelumnya hanya Dong Fangzhuo yang bisa disebut bergabung dengan klub elite Eropa dalam sejarah sepak bola Tiongkok, selain itu tidak ada pemain Tiongkok lain yang bisa masuk klub besar.
Terlepas dari performa Dong Fangzhuo di Manchester United atau kesempatan bermainnya, sekedar bergabung dengan klub besar saja, Zhou Yi sudah menjadi yang kedua di dalam negeri. Tapi sebenarnya bisa dibilang pertama, karena Dong Fangzhuo adalah pemain profesional yang sudah bersinar di Dalian sebelum ke Manchester United, sempat dianggap sebagai penerus Hao Dong.
Lalu bagaimana dengan Zhou Yi?
Sebelumnya dia hanya anak SMA biasa!
Bahkan tidak pernah mendapat pelatihan sepakbola sistemik profesional!
Dengan latar belakang seperti ini bisa bergabung ke Borussia Dortmund menjadi pemain profesional... Lompatan seperti ini jelas yang pertama dalam sejarah sepakbola Tiongkok!
Para wartawan memandangi Zhou Yi, sulit membayangkan remaja dengan wajah masih kekanakan ini sebagai pembuat sejarah sepakbola Tiongkok.
Dalam dua bulan terakhir, dia sudah memberi begitu banyak kejutan.
Lalu seperti apa penampilannya nanti ketika muncul sebagai pemain profesional?
